Harian Equator 1 Maret 2011

Page 1

Selasa, 1 Maret 2011

Eceran Rp 2.500,-

26 Rabiulawal 1432 H/27 Chia Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

h p://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya

Muara Terhambat, Harga Sembako Melonjak Kapal-kapal pengangkut Sembako tertahan di ambang luar Muara Jungkat. Evakuasi selalu gagal. Harga Sembako mulai naik, namun Disperindag Kalbar anggap belum signi¿kan.

Bentuk Tim Temui Presiden

P ONTIANAK . Belum tuntasnya evakuasi bangkai KLM Rahmatia Sentosa yang karam di Alur Luar Muara Jungkat membuat harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kota Pontianak melonjak naik. “Tabrakan kapal penyebab naiknya inÀasi di Kalbar. Berdasarkan pemantauan kami di lapangan harga-harga barang dan kebutuhan pokok mengalami kenaikan ratarata di atas 20 persen. Pemicu juga disebabkan kelangkaan BBM,” ungkap Retno Pramudya, Sekretaris Fraksi PPP

Halaman 7

Abdu Syukri/Equator

Kondisi Pelabuhan Dwikora yang sepi nyaris tanpa aktivitas bongkar muat, Senin (28/2), akibat jalur Muara Jungkat terhalang KLM Rahmatia Sentosa yang karam.

Angkut Semen Sebelum Diledakkan PONTIANAK. Proses evakuasi bangkai KLM Rahmatia Sentosa telah ditempuh dengan berbagai cara. Usulan peledakan bisa diterima asalkan muatan semen dievakuasi semua. “Yang perlu dilakukan adalah

mengosongkan dulu semen yang ada dalam bangkai kapal tersebut,” kata Prof DR Abdul Hamid M Eng, kepada Equator, Senin (28/2). Evakuasi semen beku yang ada dalam kapal tersebut mutlak

dilakukan untuk meringankan beban kapal. Jika beban sudah ringan, maka kapal bisa diangkat ke permukaan dan bisa digeser. “Kalau semen tidak diangkat dari dalam kapal, lalu menggunakan balon, saya tidak

tahu apa balon bisa mengangkat kapal yang berat itu,” ulasnya. Kalau pun mau diledakkan, lanjut Abdul Hamid, muatan semen yang tidak dianggap juga akan menjadi masalah. Semen yang meledak akan tercerai-

berai menjadi bebatuan yang terpendam di dalam alur. “Kalau tidak dibersihkan, semen-semen yang diledakkan ini juga akan menjadi masalah. Semen

Halaman 7

PONTIANAK. lainnya di Kalbar. Insiden kapal “Koordinasi harus karam Rahmatia dilakukan dengan Sentosa di Muara baik. Untuk itu Jungkat telah tiga perlu dibentuk tim minggu tak teruntuk penanggutangani. Upaya langan darurat Pelindo II dan atau lainnya yang Administrator diketuai kepala Pelabuhan (Adbadan, dinas atau pel) untuk menbila perlu Sekda. gevakuasi bangSehingga koordikai kapal selalu nasi dapat berjagagal. Pemprov Sy Izhar Asyuri lan dengan baik diminta tak tinggal diam. dengan melibatkan BUMN, “Persoalan ini berdampak TNI/Polri,” terang legislator luas dan mengancam pereko- PAN ini. nomian Kalbar secara global. Menurut Izhar, yang menDampaknya akan muncul jadi persoalan adalah koorinÀasi tinggi, lonjakan harga dinasi dan masalah anggaran kebutuhan pokok, BBM dan evakuasi yang bisa diberikan gas sulit diperoleh,” kata Sy pemerintah provinsi. Sehingga Izhar Asyuri, Wakil Ketua dengan membentuk tim akan Komisi B DPRD Kalbar mudah dalam hal berkoorkepada Equator di ruang dinasi terkait dana evakuasi kerjanya, Senin (28/2). yang bisa dikucurkan pemerDijelaskan dia, sudah saa- intah provinsi. Serta bisa tnya Pemprov mengambil mengajak Pemkot Pontianak, peran untuk kepentingan Pelindo, dan Adpel, dan kamasyarakat. Apalagi per- langan pengusaha. soalan ini sudah mulai diraHalaman 7 sakan hingga ke kabupaten

Calo Rp 1 Miliar Kabur, Beri Sanksi Polisi Lalai

PONTIANAK. Handayani, 39, tersangka penipuan Rp 1 miliar peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang kabur saat dirawat di RS Bhayangkara Pontianak, disesalkan para korban. “Sebaiknya pimpinan kepolisian memberikan sanksi untuk oknum Polresta Pontianak yang lalai karena tak menjaga tersangka. Sanksi itu penting agar kejadian serupa tak terulang,”

kata Muhammad Hosaint, 48, warga Jalan Adi Sucipto Gang 822 kepada Equator, Senin (28/2). Muhammad Hosaint adalah orangtua dari Ayatullah Hosaint, 22, salah seorang korban yang ditipu Handayani seolah-olah bisa mengurus masuk CPNS di Pemkab Kubu Raya. “Saya sudah membayar Rp 20 juta,” kata Hosaint, PNS yang bekerja sebagai petugas sipir di Lapas

Kelas II A Pontianak. Korban aksi licik Handayani bukan hanya di KKR, tetapi juga di Pemprov, Kota Pontianak, Bengkayang, Singkawang dan Mempawah. “Di Sintang dan daerah lain di Kalbar dia juga menjanjikan bisa,” ujar Hosaint. Menurut dia, petugas kepolisian yang menjaga sangat mengecewakan. Mengapa sampai bisa kabur. Penjelasan dari

polisi, Handayani sakit lalu diopname. Sewaktu diopname, tersangka tak bisa makan nasi. Dua orang polisi yang menjaga kemudian disuruh beli bubur. Barulah Handayani kabur. “Seharusnya satu polisi beli bubur, satunya menjaga Handayani. Ini malah dua-duanya pergi. Sehingga secara tidak langsung memberikan waktu

Halaman 7

Kampung Budaya Tak Realistis

Pindah Warga Negara Tak Terjadi di Jagoi Bab ang

Cornelis: Menyerupai TMII

BENGKAYANG. Fenomena perpindahan status kewarganegaraan warga perbatasan Kalbar menjadi warga negara Malaysia terjadi di Sanggau. Khusus perbatasan di Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, tidak terjadi hal seperti itu, meskipun pembangunan infrastruktur masih jauh tertinggal. “Masyarakat di wilayah kami tetap cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI, red),” kata Kompol Hartono, Kapolsek Jagoi Babang kepada Equator, Senin (28/2) ditemui di ruang kerjanya.

PONTIANAK. Rencana pembangunan perkampungan budaya yang dicanangkan Pemprov Kalbar masih berpolemik. Sebagian anggota dewan menilai rencana tersebut tidak realistis. “Semangat untuk membangun kebudayaan itu sudah baik. Tapi harus realistis,” tegas Ir Ikhwani A Rahim, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Kalbar di kantor dewan, Senin siang (28/2). Maksud realistis yang dikemukakan Ikhwani ini menyangkut soal berbagai aspek. Antara lain, mulai perencanaan, ketersedian lahan, hingga desain awal pembangunan perkampungan budaya tersebut. Anggota Komisi D ini menilai, selama ini rancangan yang diajukan sangat tidak realistis. “Masak lahan hanya seluas 3 hektar bisa digunakan untuk membangun perkampungan budaya. Jadi cobalah diluruskan apakah yang mau dibangun itu rumah budaya, rumah adat atau perkampungan adat. Nomenklaturnya apa,” tegas Ikhwani.

Ungkapan ini terbukti ketika Hartono menghadiri undangan perayaan Maulid Nabi di Dusun Sentabung, Desa Sei Kida. “Sekalian saya mengimbau kepada mereka untuk berjiwa nasionalis. Walaupun jarak tempuh ke negeri jiran negeri jiran sangat dekat dan banyak yang bekerja di Malaysia, namun mereka tetap memilih merah putih dan setia kepada Pancasila,” papar Hartono. Nogian, 51, Kepala Dusun Jagoi Babang mengungkapkan, semenjak Bengkayang menjadi kabupaten,

Halaman 7

Daud Optimis Kanvaskan Chris John Chris Jhon petinju tak terkalahkan tetapi bukan berarti dia tidak bisa dikalahkan. Saya kanvaskan sebelum ronde ke 12,” Daud Yordan

S U K A D A N A . Daud ‘Cino’ Yordan tak sedikitpun gentar menjelang pertarungannya melawan pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA,

Injet-injet Semut Banyak usulan pola evakuasi kapal - Siap-siap pedagang balon dan TNT

Mempawah Rp 2.500,-

lahkan. Saya sangat kenal dan paham gaya tinjunya. Saya sangat optimis sanggup mengkanvaskannya sebelum ronde 12. Tunggu saatnya dan akan saya buktikan,” kata Daud menjawab Equator ditemui saat latihan di Sukadana, Senin (28/2). Tak hanya optimis meraih kemenangan. Pria yang dilahir-

Halaman 7

Dirongrong Kongsi dan Perpecahan Oleh M Ridho Mawardi

- Bang Meng

Chris John. Bahkan, pemegang sabuk juara Asia Pasi¿c (Asfac) peringkat enam di Badan Tinju WBA ini sangat optimis mengalahkan petinju the Dragon, 17 April mendatang di Hall D Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran. “Chris John memang petinju yang tak terkalahkan. Tetapi bukan berarti dia sudah sangat hebat lantas tidak bisa dika-

Menelusuri Keberadaan Istana Kerajaan di Kalbar (bagian 67)

Halaman 7

Harga Eceran :

Kamiriluddin/Equator

Daud bersama pelatihnya Damianus Yordan dan sejumlah petinju asal Kayong Utara berfoto di belakang baliho pertandingan melawan Chris Jhon, 17 April 2011.

Kondisi Sungai Sambas abad 18 menjadi kawasan perdagangan Asia.

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Sambas Rp 2.500,-

Di masa Sultan Abubakar Tajuddin II, timbul perselisihan dua kubu. Serangan Kongsi Cina begitu dahsyat. Kerajaan minta bantuan Belanda. Sukses ditumpas.

Landak Rp 3.000,-

Sanggau Rp 3.000,-

Tampuk kerajaan bergulir ke tangan Raden Ishak bin Raden Pasu Pengeran Anom bin Raden Jama’ setelah Raden Akamuddin III wafat. Sesuai adat Raja-raja Sambas, sebelum jenazah Sultan dikebumikan, bakal calon sultan duduk bersila disandingkan di dekat peti jenazah di atas sing-

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

gasana. Pada 23 Desember 1846, Raden Ishak resmi menerima pusaka negeri dan singgasana Kesultanan Sambas dengan gelar Sultan Abubakar Tajuddin II yang merupakan Sultan ke 11

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Halaman 7

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.