Harian Equator 4 Mei 2011

Page 1

Rabu, 4 Mei 2011 30 Jumadilula 1432 H/2 Sie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya

Pembunuh Joshua Ditangkap

Pendidikan

Walikota Hasan Karman menandatangani pencanangan GSM- MORDIADI

Membacalah, Agar Anda Tidak Kuper SINGKAWANG. Dengan membaca, seseorang menjadi lebih percaya diri, tidak Kuper (kurang pergaulan), tampak ceria, sehat dan tidak stress. Jangan tergantung hanya dari sekolah hingga perguruan tinggi. Begitu banyak manfaat yang kita dapat. Dengan membaca, akan diperoleh ilmu pengetahuan, wawasan menjadi luas, dapat membentuk karakter seseorang, otak menjadi jalan, kata Drs Bambang Supriyo Utomo MLib, Deputi Pengembangan Bidang Sumberdaya, Perpustakaan Nasional RI. Bambang mengemukakan itu saat Pencanangan Gerakan Singkawang Membaca (GSM) oleh Walikota DR. Hasan Karman di Hotel Dangau Sing

Halaman 7

Hukum

Lambat Tetapkan Tersangka Sewa Satelit PONTIANAK. Kasus tender kerjasama telekomunikasi sewa satelit di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalbar dusah ditangani Polda Kalbar. Sayangnya, belum ada satu tersangkapun yang ditetapkan. Kita minta Polda menangani kasus ini dengan benar dan cepat, desak Andry Hudaya Wijaya, anggota DPRD Kalbar dari Partai Golkar kepada wartawan di kantornya, Selasa (3/4). Dari rangkaian informasi yang ada, kata Andry, jelas sudah terang benderang adanya pelanggaran terhadap Keppres 80 Tahun 2003 dalam tender proyek tersebut. Pasalnya, proyek senilai Rp 2,2 miliar itu diputuskan siapa kontraktornya dengan penunjukkan langsung (PL). Karena itu, tidak ada alasan bagi Polda untuk berlama-lama menemukan tersangka. Dalam struktur lelang proyek itu kan ada struktur pelaksanakan, penanggung jawab. Dari sini sudah bisa dilihat mana mereka yang bisa diklasifikasikan sebagai tersangka, dan mana yang tidak, seru Andry. Legislator asal Kabupaten Ketapang ini merasa heran dengan kinerja Polda dalam menangani

Halaman 7

Pertambangan

Dua orang tersangka yang diamankan. Kapolresta Pontianak menunjukan barang bukti yang digunakan pelaku menghabisi nyawa Joshua. SAMSUL ARIFIN

Petaka Cinta Terlarang Sesama Jenis Teliti namun pasti. Setelah hampir 15 hari mengumpulkan fakta, dua orang diciduk di dua lokasi. Polisi memastikan tak terkait keyakinan. Motifnya dendam.

PONTIANAK. Jajaran Polresta Pontianak menangkap Uray Ikrama, 21 dan Wendi Iswanto, 27, dua orang pembunuh Joshua Pasaribu, 26. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda, Senin (2/5) setelah polisi melakukan penelusuran selama setengah bulan. Yang mula-mula ditangkap adalah Uray pada pukul 19.30 di tengah jalan depan RS Yarsi Pon-

tianak. Dua belas jam kemudian, Wendi diringkus di Kota Sanggau. Uray yang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Pontianak menjadi otak pembunuhan berencana dengan motif menaruh dendam kepada korban. Menurut Kombes Pol Muharrom, Kapolresta Pontianak, dari keterangan Uray di hadapan polisi menyebutkan pembunuhan itu

karena Uray kesal sering digauli Joshua. Korban diketahui menyukai sesama jenis. Lebih tiga kali korban menggauli tersangka (Uray, red), ucap Muharrom. Sebelum pembunuhan terjadi, Rabu (20/4) di rumah Gang Hijrah Jalan Abdurrahman Saleh, Joshua sempat meminta kepada Uray untuk mencari teman kencan lelaki lain. Permintaan itu sudah sering

Pertambangan di Laut Mengkhawatirkan SUKADANA. Staf Kasi Pengawasan DKP Kabupaten Kayong Utara (KKU), Ismail UJ SH mempertanyakan kegiatan pertambangan yang dilakukan di wilayah Selat Karimata yang sebagaian masuk wilayah KKU. Jika pertambangan ini tak terkendali, dikhawatirkan bisa merusak ekosistem di laut. Karena kegiatannya di laut maka kami juga perlu bertanya. Apakah kegiatan yang dilakukan di laut nantinya tidak menimbulkan pencemaran serta membahayakan ekosistem atau biota di laut, kata Ismail saat acara sosialisasi izin eksplorasi pertambangan di Dinas ESDM KKU, Selasa (3/5). Jika aktivitas yang dilakukan merusak kondisi laut, dilanjutkan Ismail, akan berdampak pada nelayan yang menangkap ikan. Apalagi, di lokasi-lokasi yang dilakukan kegiatan pertambangan merupakan potensi perikanan di KKU. Kita mendukung kegiatan pertambangan hanya saja dampak dari ekositem laut harus diperhatikan, pintanya.

Halaman 7

Injet-injet Semut Janji pemilukada ditagih -- Kampanye manis berbuah pahit.

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

Halaman 7

Desak Realisasikan Janji Pemilukada Sintang Santri Kirim im. Banyak jalan yang rusak berat, tegas Gusti Effendi ST, anggota DPRD Kalbar Dapil Melawi-Sintang-Kapuas Hulu kepada Equator, Selasa (3/5). Pernyataan ini merespons demo, Senin (2/5) di Kantor DPRD Sintang yang dilakukan sedikitnya 100 orang dari Forum Masyarakat Ketungau. Tuntutan pendemo, supaya Bupati Sintang Drs Milton

PONTIANAK. Tuntutan Forum Masyarakat Ketungau yang menagih janji Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH yang dilontarkan dalam moment Pemilukada Sintang, Maret 2010, diminta untuk direalisasikan. Kalau memang itu benar, harus direalisasikan gubernur. Karena infrastruktur di daerah Ketungau sangat min-

Crosby MSi merealisasikan janji Gubernur Kalbar menggelontorkan Rp 25 miliar untuk pembangunan kawasan jalan di Ketungau. Menurut Gusti Effendi, harus dibuktikan terlebih dahulu kepada siapa berjanji, dan siapa yang mengungkapkan. Artinya, apakah benar janji itu dilontarkan langsung Gubernur, atau oleh pihak lain

yang mengatasnamakan Gubernur. Selain itu, dia mengungkapkan, bukan hanya Kabupaten Sintang saja yang masih minim pembangunan infrastrukturnya. Empat kabupaten lainnya di wilayah timur Kalbar yakni Sanggau, Sekadau, Melawi, dan Kapuas Hulu juga minim tersentuh

Halaman 7

Lima Menteri Alergi ke Entikong Kegiatan pengeboran di perairan Sukadana.dokumen

dilontarkan, namun beberapa kali lelaki yang disodorkan Uray kepada Joshua, ternyata tidak cocok. Uray kemudian menyodorkan Wendi kepada Joshua seraya menyusun rencana pembunuhan. Wendi yang bekerja serabutan sebagai buruh ini manut saja melakoni perintah Uray. Apalagi Uray menjanjikan sejumlah uang

Cuma Resmikan Penggilingan Padi

SANGGAU. Kecuali Menteri PDT Ir A Helmy Faisal Zaini, lima Menteri Kabinet Indonesia Bersatu ternyata masih alergi menginjakkan kaki di Entikong, batas NKRI dengan Malaysia, Selasa (3/5). Sebagai masyarakat Sanggau, jelas kita kecewa. Jangankan setingkat Menteri, Presiden SBY pernah ke Entikong. Hasilnya belum ada yang signifikan. Malah cuma satu Menteri yang datang dan tak ada gaung apa pun,

Doa, Polda Jaga Ketat Orang Asing PONTIANAK. Wafatnya Osama bin Laden diberondong peluru pasukan elit Amerika, Minggu (1/5) di Abotabad Pakistan menjadi perbincangan dunia. Di Kalbar, kematian tokoh tertinggi AlQaeda itu atensi ABDU SYUKRI Polda dan kalanUstaz Moh Sidik Toif gan santri. Apa pun alasannya, kita sangat tidak mendukung aksi terorisme. Tapi sebagai sesama orang Islam, kita juga mendoakan kematian beliau, ujar Ustad Moh Sidik Toif S PdI, pengasuh santri putri Pondok Pesantren Khulafaurrasyidin kepada Equator, Selasa (3/5). Wujud belasungkawa sekitar 350 santri di pondok Pesantren ini dilakukan dengan menyedekahkan Alfatihah untuk Osama. Tidak ada yang istimewa dari kematian Osama. Sebagai manusia pasti akan ditimpa kematian. Sehebat apa pun, sepintar

Halaman 7 Setiman dan wakilnya serta Deputi Menteri PDT melaksanakan rapat koordinasi, kemarin (3/5). M KHUSYAIRI

Halaman 7

Peringatan Hari Buruh se-Dunia 2011 (bagian 4)

Upah Pekerja Kalbar di Bawah Papua dan Kalteng Oleh Julianus Ratno

Buruh atau pekerja di Indonesia masih dihadapkan persoalan rendahnya upah dan tidak diperolehnya hak-hak normatif di luar upah. Di Kota Pontianak misalnya, standar minimum upah hanya dipatok Rp 895 ribu per bulan.

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Persoalan lain, pekerja kerap dipaksakan bekerja dengan waktu yang panjang, ancaman Pemutusan Hubungan kerja (PHK), lingkungan yang buruk, bahkan tidak memiliki kebebasan berserikat. Wajar jika persoalan upah juga menjadi tuntutan dalam setiap aksi peringatan hari buruh di Kalbar. Sebuah pergerakan yang membela hak pekerja, Front Perjuangan Rakyat Kalbar meminta kenaikan upah pe-

Sambas Rp 2.500,-

kerja sesuai standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) saat demo di Gedung DPRD Kalbar, beberapa waktu lalu. Kenyataan miris masih ada tiga kabupaten di Kalbar yang belum menetapkan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Hal itu terungkap dalam rapat kerja Komisi D DPRD Kalbar dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi belum lama ini. Ketiga kabupaten yang be-

Landak Rp 3.000,-

Sanggau Rp 3.000,-

lum memiliki UMK itu yakni Kayong Utara, Sekadau, dan Melawi. Sedangkan UMR Provinsi sebesar Rp 802.500, Kota Pontianak Rp 895.000, Kabupaten Pontianak Rp 849.000, KKR Rp 843.000, Kota Singkawang Rp 848.500, Sambas Rp 868.400, Bengkayang Rp 860.250, Landak Rp 851.000, Sanggau Rp 854.000, Sintang Rp 857.000, Kapuas Hulu Rp 934.900 dan Ketapang Rp 886.000.

Sintang Rp 3.000,-

Halaman 7

Melawi Rp 3.000,-

Aktivitas peninjauan di salahsatu proyek perusahaan. REPRO

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.