Kamis, 5 April 2012 13 Jumadil Awal 1433 H 15 Sha Gwee 2563
Koran Utama di Kalbar
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Dua Pelajar SMP dan SMK Menjambret Terjungkal, Dihajar Masa di Depan RSUD Soedarso PONTIANAK. Penjahat jalanan terutama penjambret dan penodong, sudah melibatkan pelajar. Uy, 16, dan Ad, 17, pelajar SMP dan SMK babak belur dihakimi warga di depan RSUD Soedarso, Rabu (4/4) malam. Kedua pelajar itu mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih dengan plat palsu. Mereka merampas tas seorang perempuan yang juga mengendarai sepeda motor lewat di depan RSUD
Soedarso. Berhasil menjambret tas, Ad yang mengendarai sepeda motor langsung tancap gas diteriaki korban yang minta tolong. Belum jauh dari lokasi, sial Honda Beat yang dikendarainya menabrak batu yang disusun di sepanjang Jalan RSUD Soedarso. Jalan tersebut memang tengah diperbaiki. Nah, Uy dan Ad tersungkur ke jalan berbatu itu. Keduanya langsung dibekuk para pe-
Sepekan, Angin Capai 20 Knot
kerja jalan yang sedang menyusun batu, sehingga Uy dan Ad tak berkutik dipiting mereka. Dalam sekejap warga pun berdatangan langsung menghajarnya hingga babak belur. Beruntung polisi yang sedang berpatroli melintas. Uy dan Ad langsung diamankan ke Mapolsek Sungai Raya. Setelah didata, Uy merupakan warga Tanjung Raya II, Kecamatan Pontianak Timur. Sedangkan Ad, warga Jeruju, Ke-
Penahanan Surat Milton
camatan Pontianak Barat. Wanita yang dijambret belum melaporkan kejadian ini ke kantor polisi. Sejak turun dari rumah, kami memang berniat menjambret. KB motor yang asli kami lepas dan diganti dengan KB motor palsu. Ketika melintas di depan RSUD Soedarso, kami melihat wanita mengendarai motor membawa tas. Saya menyuruh Ad menyerempet wanita itu,
Halaman 6
Dua pelajar yang menjambret diamankan di Polsek Sungai Raya.SYAMSUL ARIFIN
Soal PKR Berbuntut Panjang
PONTIANAK. Perubahan cuaca ekstrim yang lumayan drastis sepekan ini menimbukan mendung disertai angin. Kondisi itu diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, khususnya hembusan angin kencang. Kecepatan angin mencapai 20 knot meliputi seluruh wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya. Sedangkan cuaca beberapa hari ke depan berawan tebal dan berpotensi terjadi hujan ringan dan sedang, tutur Dasmian, Prakirawan BMKG Pontianak dihubungi Equator, Rabu (4/4). Angin datang dari arah Barat Daya menuju Barat Laut. Dengan kecepatan 20 knot angin masih belum masuk
Alasan Ketua DPRD Dinilai Tak Pantas PONTIANAK. Masalah terganjalnya peme- Februari 2012. Ini artinya selama setahun delapan bulan surat karan Provinsi Kapuas Raya (PKR) akhirnya berbuntut perpecahan di internal DPRD Kalbar. tersebut di meja Ketua DPRD Kalbar sengaja didiamPenyulutnya, pernyataan Ketua DPRD Minsen,SH kan tanpa diproses. Ini kan jelas salah satu bentuk menghambat rencana pembentukan PKR. Wajar menyikapi Surat Bupati Sintang Milton Crosby. Pernyataan itu tidak pantas diungkapkan saja kalau Kapuas Raya selama ini tersandung maKetua DPRD Kalbar. Banyak warga masyarakat salah persyaratan administrasi, sesal politisi daerah pemilihan Sintang-Melawi-Kapuas yang marah dan ingin protes, bahHulu ini. kan ada yang ingin menggelar aksi Kalau masalah Undang-Undang demo. Apalagi, pemekaran PKR Pemekaran PKR belum ada, kata sudah lama diidamkan masyarakat Syafaruddin, jelas itulah yang tim Timur Kalbar, ungkap Drs H Syapemekaran PKR dan masyarakat faruddin, Hum, anggota Fraksi PAN di 5 kabupaten tersebut memDPRD Kalbar, Rabu (4/4). perjuangkanya. Jadi masalah ketMenurutnya, semua sudah jelas ersediaan anggaran, kemudian kalau melihat alur disposisi surat. hibah untuk PKR serta asset dan Tapi Ketua DPRD Kalbar menyang lainnya bisa saja dibicarakan gatakan surat tersebut salah alamat. antara Pemerintah Provinsi Kalbar Kalau salah alamat tentunya dikemdan DPRD Kalbar, sepanjang ada balikan lagi kepada Milton. komitmen untuk memperjuangkan Pertanyaan kita, mengapa MinPKR sesuai dengan keinginan masen sendiri mendisposisikan surat syarakat Timur Kalbar. tersebut kepada Komisi A DPRD H Syafaruddin Bagaimana bisa untuk rencana Kalbar. Dalam surat itu juga tertera jelas Milton atas nama Koordinator Provinsi Kabupaten Tayan dan Sekayam Raya saja cepat Kapuas Raya, katanya kepada wartawan di ruang proses dan ditindaklanjuti. Bahkan sudah ada surat Gubernur Kalbar mengenai persetujuan bantuan Fraksi PAN. Syafaruddin menjelaskan, lembaran disposisi dana dan sebagainya, sementara PKR terkesan disurat tersebut sampai di Kabag Umum Sekretariat hambat, ungkapnya. Masalah surat tersebut juga direspon tokoh DPRD Kalbar pada 10 Juni 2010, kemudian langsung diinformasikan kepada Sekwan DPRD Kalbar Masyarakat Kabupaten Sanggau Nasri Alisan. Dia dan diproses tanggal itu juga. Selanjutnya surat sangat menyayangkan ada upaya menghambat tersebut diberikan Sekwan kepada Ketua DPRD rencana pembentukan PKR oleh Ketua DPRD Kalbar, barulah pada 28 Februari 2012 surat Kalbar. itu diturunkan dan sampai di Komisi A pada 29 Halaman 6
Halaman 7
Rakyat Timur Kalbar Berang Harjono: Berlatar Belakang Politis Harjono Bejang Ketua DPRD Sintang
SINTANG. Ketua DPRD Sintang Harjono, kecewa atas sikap Ketua DPRD Provinsi Kalbar yang menahan surat Milton Crosby selaku Koordinator Tim Pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR). Saya sebagai orang Sintang yang ingin pemekaran Kapuas Raya kecewa. Kenapa dihambat? Kenapa tidak dilanjutkan, kesalnya. Harjono melihat ada kepentingan politik dibalik penyembunyian
surat tersebut. Kapuas Raya bukan komoditas politik, bukan kepentingan kelompok, tapi kepentingan rakyat timur Kalbar. Ini bukan keinginan, tapi kebutuhan, tegasnya. Kepentingan politik yang dimaksudkan Harjono, tidak terlepas dari Pemilihan Gubernur Kalbar 2012. Yang menyembunyikan itu siapa? Apa maksud disembunyikan surat itu. Saya yakin masyarakat sudah bisa menilai bahwa maksud dari
hal itu. Pasti ada hubungannya dengan Pilgub, yakinnya. Penyembunyian surat tersebut sangat merugikan masyarakat timur Kalbar. Dampak dari hal itu proses pemekaran Kapuas Raya menjadi terhambat. Menurut informasi ada 13 Provinsi baru, tapi kita (Kapuas Raya) tidak masuk, ujar Harjono. Seharusnya, sambung Harjono, biarkan proses pemekaran Kapuas
Halaman 6
Golkar Dekati Partai Koalisi Raperda Tambang Harus
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Berpihak ke Masyarakat
16 Balon Kembalikan Berkas PONTIANAK. Dapat kabar koalisi PPP, PAN, PKS, PBR dan Partai Hanura belum disewakan perahunya, DPD Partai Golkar Kalbar melobi mereka. Masih sebatas menyamakan pandangan. Mudah-mudahan saja Partai Golkar bisa menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung
satu pasangan calon, tutur H Gusti Hersan Aslirosa, Ketua Tim Pilkada DPD Partai Golkar Kalbar kepada wartawan di Gedung Zamrud, Rabu (4/4). Hersan mendengar isu di luar bahwa Partai Koalisi itu telah memiliki calon. Namun setelah
Halaman 7
PONTIANAK. Karut-marut permasalahan pertambangan di Kalbar dianggap perlu diatur dengan Perda. Raperda pertambangan harusnya memihak dan menguntungkan masyarakat. Melihat potensi alam kita, khususnya tambang mineral dan batubara cukup kaya.
Tetapi ketika kita mau mengeksploitasinya ditemukan berbagai permasalah termasuk tumpang tindih. Karena itu dipandang perlu diajukan Raperda tentang pertambangan yang berpihak kepada masyarakat, ungkap Wagub Drs Cristiandy Sanjaya,MM
Halaman 6
Dokter yang Singgah dan PTT Setahun Tidak Terbit Berkenaan Hari Wafat Yesus Kristus, Harian Equator tidak terbit pada Jumat, 6 April 2012, Kembali terbit Sabtu 7 April 2012. Harap para relasi maklum. (Penerbit)
Injet-injet Semut Soal PKR Berbuntut Panjang -- Jangan pegang buntot, kepalanye jak.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Jangan Manja, Belajarlah dari Masyarakat TERBIASA hidup di perkotaan, sejumlah tenaga kesehatan yang ditempatkan di kawasan terpencil atau perbatasan, lumayan kagok. Alasan infrastruktur yang dikemukan berimbas pada pemerataan kesehatan yang setengah hati. Dokter Devy misalnya, pegawai tidak tetap (PTT) ini mengungkapkan keluhannya selama setahun bertugas di Kepulauan
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Karimata, Kecamatan Tanjung Satai, Kayong Utara. Selama ini perjalanan saya dari Pontianak menggunakan speedboat sekitar 5 jam baru sampai ke Kabupaten Kayong Utara. Tidak bisa langsung ke Tanjung Satai, harus menginap dulu di Sukadana karena kapal hanya satu kali dalam sehari. Jika kondisi airnya lagi surut berangkatnya sekitar jam 13.00,
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
ungkap Devy kepada wartawan, Senin (2/4). Memang, sudah puluhan tahun perjalanan dari Sukadana ke Tanjung Satai bisa memakan waktu sekitar 2-2,5 jam tergantung ombak. Masyarakatnya di sana cukup baik. Masalah utama yang saya hadapi adalah air bersih. Sejak saya ditempatkan di sana mulai April hingga November terjadi kemarau panjang, ceritanya.
Sanggau Rp 3.000,-
Masyarakat hanya memanfaatkan air sumur. Walaupun Kepulauan Karimata terdiri dari 5 desa, namun sumber air yang memadai hanya di Tanjung Satai. Masalah air ini pula menjadi problem karena sangat susah untuk mendapatkannya setiap saat. Penyakit yang dominan adalah penyakit kulit. Penyakit lain kalau
Sintang Rp 3.000,-
Halaman 7
Melawi Rp 3.000,-
Andi Jap
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000, -