Selasa, 5 Juni 2012 15 Rajab 1433 H 16 Lun Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998
Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com
CATATAN
Dahlan Iskan
Tekad Baru: Hidup yang Polos-Polos Saja Saya tidak menyangka persoalan seperti utang negara, impor garam, dan sulitnya swasembada gula sudah menjadi bisik-bisik tetangga di desa. Padahal, desa ini berada di lereng Gunung Ciremai nun di Kabupaten Kuningan, Jabar. Saya beruntung Jumat malam lalu bisa bermalam di Desa Bunigeulis dan berdialog dengan ratusan penduduk setempat. Mengapa penduduk desa sampai gelisah dan pusing memikirkan utang negara? Bahkan impor garam? Ternyata ada virus yang menjalar cepat: virus informasi setengah matang. Mereka hanya tahu sepotong tentang utang negara: jumlahnya yang meningkat. Saya minta seorang peserta dialog untuk berdiri. Saya ajukan pertanyaan padanya: baik mana, Anda punya utang Rp 8 juta tapi kekayaan Anda Rp 10 juta atau Anda punya utang Rp 20 juta tapi kekayaan Anda Rp 100 juta. Benar bahwa utang itu meningkat, tapi juga benar kekayaannya meningkat drastis. Inilah yang tidak pernah sampai ke masyarakat. Mungkin memang tidak sampai, mungkin juga sengaja disembunyikan. Peserta dialog yang saya minta berdiri itu rupanya seorang humoris. Dengan nada bergurau dia menjawab,
Halaman 7
BLH: Sungai Kapuas
MASIH AMAN
Mercury Merusak Hati dan Ginjal
Senin (4/6). Sejauh ini pernyataan Dharmawan tidak didukung oleh penelitian komprehensif yang dilakukan oleh instansinya. Namun dikatakannya bahwa Sungai Kapuas harus diwaspadai dan dijaga. Karena ada indikasi pencemaran sungai sepanjang 1080 Km yang mengaliri provinsi Kalbar. Salah satunya merkuri yang diakibatkan oleh pertambangan tanpa ijin emas. Dalam dua bulan sekali kami selalu mengukur Sungai Kapuas. Dan memang tercemar
PONTIANAK. Dampak logam berat merkuri terhadap kesehatan cukup serius, yakni rusaknya fungsi hati dan ginjal pada tubuh manusia. Prosesnya terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Akibat dari merkuri bahkan bisa menyebabkan dr Nursyam Ibrahim kelumpuhan pada otot-otot penting tubuh manusia, ungkap dr Nursyam Ibrahim, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Kalbar, kepada Equator, Senin (4/6). Menurutnya, penting untuk diketahui, bahwa air raksa sangat beracun bagi manusia. Hanya sekitar 0,01 mg saja masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kematian. Sayangnya, air raksa yang sudah masuk ke dalam tubuh manusia, tidak dapat dibawa keluar. Dikatakannya, mercury dapat terakumulasi di lingkungan dan dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan mikro organisme. Bila nilai pH adalah antara lima dan tujuh, maka konsentrasi raksa di dalam air akan meningkat karena mobilisasi raksa dari dalam tanah. Setelah air raksa mencapai permukaan air atau tanah, microrganisme dapat dikonversi ke methyl mercury, yakni suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian besar organisme dengan cepat dan diketahui menyebabkan kerusakan saraf. Ikan adalah organisme yang menyerap jumlah besar methyl raksa dari permukaan
Halaman 6
Halaman 6
Air Sungai Kapuas masih aman untuk mandi dan mencuci. SAMSUL ARIFIN
Dharmawan: Sepanjang 1080 Km Tercemar Merkuri
PONTIANAK. Meski tak menampik hasil penelitian telah tercemarnya Sungai Kapuas oleh logam berat merkuri, namun Kepala Badan Lingkungan Hidup Kalbar Dharmawan, menganggap saat ini masih dalam kondisi aman alias normal. Sejauh ini kondisi Sungai Kapuas sepanjang Kota Pontianak hingga Kapuas Hulu masih dalam kategori aman. Sehingga kebutuhan konsumsi air minum tidak ada masalah, ujar Dharmawan kepada Equator di sela acara peletakan batu pertama proyek Rumah Budaya,
Supir Truk Elpiji Tuntut Keadilan
Sriwijaya Air Tergelincir
Peraturan Walikota Diskriminatif
Penyebab Utama
PONTIANAK. Tak tahan terus didiskriminasi oleh tanki BBM, asosiasi supir angkutan gas yang tergabung dalam Forum Driver Elpiji Bersubsdi (FDEB) Kalbar, berunjuk rasa ke Gedung DPRD Kota Pontianak, Senin (4/6) sebelum akhirnya mogok. Puluhan supir dengan truktruk serta muatan elpiji 3 Kg, diparkir di halaman Gedung Dewan Jalan Sultan Syarif Abdurahman. Mereka protes dan
Halaman 6
FORCE MAJOR
Para supir angkutan elpiji bersubsidi membawa truk beserta gas Elpiji 3 kg ke Gedung DPRD Kota Pontianak, Senin (4/6). SAMSUL
PONTIANAK. Memasuki hari kelima pasca tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air SJ-188 di Bandara Supadio Pontianak, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus bekerja meneliti dan mengumpulkan data, guna mengungkap penyebab insident tersebut. PT Angkasa Pura II telah memberikan keterangan bahwa kecelakaan tersebut akibat force major. Menurut pelaksana tugas General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Pontianak, Syarif Usmulyani, tergelincirnya Pesawat Sriwijaya Air 1 Juni lalu itu disebabkan force major, kejadian alam. Untuk itu tidak boleh ada klaim dari siapapun untuk menuntut kerugian dari maskapai Sriwijaya Air itu.
Halaman 7
Peletakan Batu Pertama Kampung Budaya
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Cornelis: Banyak yang Sirik Dengki Injet-injet Semut BLH Yakin Sungai Kapuas Masih Aman -- Aman buat yang tadak minom aek Kapuas kan?
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Gubernur Cornelis MH pada acara peletakan batu pertama pembangunan rumah budaya, Senin (4/5).ISTIMEWA
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
PONTIANAK. Setelah dikritisi sejumlah fraksi di DPRD Kalbar dan sempat terhambat persetujuannya, akhirnya peletakan batu pertama Rumah Budaya terlaksana juga, Senin (4/5). Meskipun pembangunan Kampung Budaya sedikit terlambat karena banyak sekali yang sirik dengki, namun saya berharap April 2013 sudah bisa diresmikan, ujar Gubernur Cornelis dalam sambutan peletakan batu pertama Rumah Budaya di Jalan Sutan Syahrir Pontianak, pukul 10.00 kemarin.
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Proyek yang menggunakan dana APBD 2012 sebesar Rp54 miliar, itu diakui Cornelis terhambat karena banyak orang yang iri dengki tidak memberikan kesempatan kepada dirinya, selaku anak daerah yang ingin membangun Kalbar. Nantinya saya berharap kepada yang mengerjakan proyek ini untuk berhati-hati. Karena pasti akan banyak sekali cobaan atas terlaksananya pembangunan rumah budaya ini, ujar Cornelis.
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 6
Ketapang Rp 3.000, -