Jumat, 6 Mei 2011 2 Jumadilakhir 1432 H/4 Sie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya Pertamina
DPR RI Nilai Layanan SPBU di Kalbar Buruk
Cornelis Ditagih, Milton Ingkar Manisnya janji pada Pemilukada Sintang tak kunjung direalisasikan. Infrastruktur masih saja hancur. Ditagih rakyat, eh malah menghindar. Massa akan terus menuntut.
SANGGAU-SUKADANA. Anggota Komisi VII DPR-RI, Albert Yaputra menilai pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalbar kategori buruk. Selama di Kalbar, saya melihat ada ketidakberesan di SPBU. Demikian pula, ketika sepanjang jalan mau Albert Yaputra SSos.M KHUSYAIRI ke Sanggau. Rata-rata SPBU sudah tutup sangat awal sekali, sementara antrean masih panjang, kata Albert Yaputra, di sela melaksanakan Reses di Sanggau, Kamis (5/5). Albert mengaku pihaknya telah mengambil dokumentasi lapangan di sepanjang jalan yang dilalui menuju Sanggau. Kita memiliki bukti atas kondisi SPBU ini. Sebagai bahan laporan untuk ditanyakan ke Pertamina, ujar legislator dari Partai Demokrat ini. Albert Yaputra malah sempat menelepon langsung Kepala Depot Pertamina wilayah Kalbar, Ibnu Kholdum via telepon selularnya untuk mempertanyakan berapa pasokan untuk Kalbar? Dari in
PONTIANAK. Forum Masyarakat Ketungau terus mendesak realisasi janji saat Pemilukada Sintang. Setelah berdemo di DPRD Sintang, massa akan mendatangi Kantor Gubernur. Bupati Drs Milton Crosby lepas tanggung jawab. Gubernur Drs Cornelis MH meradang. Bupati Sintang pembohong. Saya tidak berjanji, tapi saya sudah beri anggaran tersebut melalui APBD Kabupaten Sintang yang didapat dari APBN, tegas Cornelis kepada wartawan, Kamis (5/5) usai Rapat Koordinasi Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong dan Hari Kesatuan Gerak PKK yang akan dibuka Presiden RI di Balai Petitih. Menurut Cornelis, Rp 25 miliar dianggarkan untuk Kabupaten Sintang. Anggaran tersebut harusnya digunakan untuk memperbaiki jalan dan jembatan di Kecamatan Ketungau yang berbatasan lang
Halaman 7
Halaman 7
Pemilukada Landak
Panwas Terima Dua Kasus
Dua pelaku memperagakan detik-detik pembunuhan terhadap Joshua, dalam rekonstruksi Kamis (5/5). SAMSUL ARIFIN
NGABANG. Tersisa satu bulan lagi memasuki Pemilukada Landak 2011 yang dijadwalkan Kamis 9 Juni. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) telah menerima laporan dua kasus. Kasus pertama, sosialisasi salah satu pasangan calon bupati di rumah ibadah. Kami sudah melakukan klariďŹ kasi ternyata benar, Hardianitus.KUNDORI maka barang bukti berupa sticker dan kalender yang memuat pasangan calon tersebut sudah disita, kata Hardianitus, Ketua Panwaslu Landak kepada Equator di kantornya, Kamis (5/5). Modus yang dilakukan si calon bupati tersebut, kata dia, mengenalkan diri saat kegiatan ibadah dengan menyampaikan kata-kata yang bersangkutan sebagai calon bupati Landak. Pihak Panwaslu setelah menerima laporan me
Halaman 7
Kombis
Juri Umumkan Jawara Karya Tulis PTPN XIII PONTIANAK. Setelah melalui seleksi dan penilaian dari 135 tulisan yang masuk ke Panitia Lomba Karya Tulis PTPN XIII, akhirnya dewan juri menentukan 12 jawara untuk dua kategori/ tema tulisan memperingati 15 Tahun PTPN XIII. Untuk tema Konsep Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan diraih Rudy Setyo Utomo sebagai juara I dengan judul tulisan Teknologi penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar kompor rumah tangga dan bahan bakar lainnya . Juara II Helmiady SSi dengan judul tulisan Pemanfaatan limbah cair CPO untuk memproduksi gas hidrogen sebagai sumber energi terbarukan . Juara III Syaifurrahman ST MT judul tulisan Pembangkit listrik tenaga biogas limbah kelapa sawit . Sedangkan juara harapan I diboyong Anto Susanto, judul tulisan Pemanfaatan abu tandan kosong sawit pada pembuatan biodiesel berbahan baku crude palm oil sebagai energi alternatif masa depan yang ramah lingkungan . Juara Harapan II Ismail Astar, judul tulisan Pembuatan biodiesel dari palm sludge oil dengan metanol dan katalis tawas sebagai solusi alternatif mengatasi krisis bahan bakar minyak . Juara Harapan III Samuna Amini, judul tulisan Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit dalam pembuatan
Halaman 7
Injet-injet Semut Cornelis Ditagih, Milton Ingkar -- Lempar batu sembunyi tangan.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Joshua Serahkan ATM Sebelum Mati Kapolresta: Pemeriksaan Belum Final PONTIANAK. Rekonstruksi pembunuhan Joshua digelar di tempat kejadian perkara sebenarnya, Gang Hijrah Jalan Abdurrahman Saleh, Kamis (5/5) siang. Sebanyak 27 adegan diperagakan dua tersangka, Uray Ikrama, 21, dan Wendy Iswanto, 27, selama dua jam. Selain orang tua ang-
kat Joshua, Uray Santosa dan Nurhaini yang turut menyaksikan rekonstruksi, jaksa Yudi Triadi dan penasihat hukum Edy Nirwana juga hadir. Warga sekitar antusias menonton dari luar pagar rumah. Secara keseluruhan, kedua tersangka membenarkan 27 adegan sesuai dengan Berkas Acara
Pemeriksaan (BAP). Uray merasa kesal kepada Joshua yang telah beberapa kali meraba dan memeluk dirinya. Kekesalan semakin menjadi-jadi ketika Joshua berkali-kali mendesak dirinya untuk mencarikan lelaki lain sebagai teman kencan. Wendy menceritakan, sebelum membunuh, rasa takut
terus menghantuinya. Tapi, ia sangat perlu uang untuk kebutuhan sehari-hari. Uray Ikrama menjanjikan kepadanya sebesar Rp 3 juta bila mau melayani Joshua seraya menghabisi nyawa korban. Secara runut, adegan rekonstruksi dimulai dengan perundingan antara Uray
Halaman 7
Massa Siap Datangi Gubernur SINTANG. Forum Masyarakat Ketungau Menggugat terus menagih Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH terkait janji mengucurkan dana Rp 25 miliar di kawasan Ketungau. Masa memastikan bakal datang langsung ke Provinsi menemui Gubernur. Kalau tidak malam ini, besok kita pasti berangkat ke Provinsi menemui Pak Gubernur, ungkap Samsudin Jagat, Tokoh Masyarakat Ketungau, pada Equator, Selasa (3/5). Kalau soal jumlah massa, kata Samsudin, belum tahu. Mungkin bisa jadi masing-masing perwakilan Desa dan Tokoh Masyarakat, tambahnya. Perwakilan Tokoh Dayak Muslim Ketungau ini mengatakan, langkah itu ditempuh
Halaman 7
Perusahaan Pertambangan Mengaku Salah SUKADANA. Pihak PT Emas Bumi Persada (EBP) dan PT Tambang Buana Andalan (TBA) mengakui kesalahan dan meminta maaf karena melakukan eksplorasi sebelum sosialisasi, Selasa (3/5) saat sosialisasi izin eksplorasi perusahaan pertambangan di ruang pertemuan Dinas ESDM Kabupaten Kayong Utara. Kita mohon maaf jika agak terlambat melakukan sosialisasi, aturannya memang sebelum aktivitas maka harus dilakukan sosialisasi lebih dulu, ungkap Suyanto, perwakilan PT EBP dan TBA di hadapan peserta sosialisasi terdiri Wakil Ketua DPRD KKU, M Sukardi SE MM, LO Polres KKU, LO Dandim KKU, SKPD terkait, Camat, serta para Kepala Desa dan Ketua BPD. Sosialisasi juga terkesan mendadak. Hal ini berdasarkan pengakuan sejumlah kepala desa yang diundang via SMS. Dugaan lain, bisa karena kegiatan pertambangan menjadi sorotan hangat masyarakat dan sempat terekspos melalui surat kabar. Sebetulnya, acara sosialisasi
Sosialisasi pertambangan di Dinas ESDM KKU-KAMIRILUDDIN ini sudah lama diagendakan namun baru sempat dilakukan sekarang, kata Sekretaris Dinas ESDM KKU, Syahrial Solihin yang memfasilitasi acara tersebut.
Suyanto memaparkan, kegiatan dua perusahaan ini dilakukan di kawasan darat dan laut KKU. Untuk kawasan darat dilakukan di Kecamatan Teluk Batang dan Kecamatan Seponti.
Sedangkan kegiatan di laut dilakukan di Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Pulau Maya Karimata. Disebutkan, PT EBP yang melakukan kegiatan di areal
laut sesuai SK Bupati Kayong Utara No. 405/2009, tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambang (IUP) eksplorasi kepada PT EBP seluas (belum ditentukan/ menunggu revisi) ditetapkan 30 Desember 2009, meliputi wilayah Teluk Sukadana di Kecamatan Sukadana. Juga berdasarkan SK Bupati Kayong Utara No. 406/ 2009, tentang persetujuan IUP eksplorasi kepada PT EBP, seluas 15.510 Ha yang ditetapkan 30 Desember 2009, meliputi wilayah Pulau Penebang Kecamatan Pulau Maya Karimata, KKU. Dan, SK Bupati Kayong Utara No. 407/ 2009, tentang persetujuan IUP eksplorasi kepada PT EBP, seluas 2.383 Ha yang ditetapkan 30 Desember 2009, meliputi wilayah Pulau Penebang. Sedangkan PT TBA yang melakukan kegiatan di areal darat sesuai izin dari Pemkab Kayong Utara, SK Bupati Nomor 297/ 2009 tentang persetujuan IUP eksplorasi. Lokasi Kecamatan Teluk Batang dengan luas 7.019 Ha. Halaman 7
Dinamika Masyarakat Kota Singkawang (bagian 1)
Berpolemik Tapi Berujung Manis Oleh Mordiadi
Nama Kota Singkawang begitu populer di tingkat Nasional hingga mancanegara. Berbagai julukan melekat di kota terbesar kedua di Kalbar ini di antaranya Kota Tatung, Kota Amoy, Kota Pariwisata, Kota Seribu Kelenteng dan lainnya.
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Kota yang didominasi etnis Tionghoa mencapai sekitar 60 persen ini juga dikenal melalui even-even besarnya seperti Cap Go Meh, Imlek dan Cheng Beng yang mampu membuat para wisatawan datang berbondong-bondong. Singkawang tak bisa dilepaskan dengan ciri khas adat istiadat Tionghoa. Pun demikian bukan berarti etnis lain tak menonjol. Sebab daerah ini dikenal memiliki
Sambas Rp 2.500,-
toleransi tinggi antaretnis. Namun tak dinaďŹ kan kerap terjadi gesekan yang sebetulnya hanya bersifat elitis. Misalnya saja, persoalan sepele berdirinya tugu Patung Naga di Jalan Niaga yang memicu kebencian dari beberapa kelompok. Tetapi ujung-ujungnya berakhir manis. Semua yang muncul hanyalah bukti dinamika masyarakat di kota tersebut. Di berbagai media massa, lokal juga nasional pernah
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
menyoroti polemik tugu dengan patung naga warna kuning emas yang melingkar. Beberapa kali terjadi pengerahan massa yang membuat aparat keamanan bekerja keras menjaga agar tidak terjadi bentrok massa. Sebut saja ketika minggu pertama Desember 2008 silam. Ribuan masyarakat memadati pusat Kota Singkawang. Bukan untuk menonton pertunjukan atau terseleng
Sintang Rp 3.000,-
Halaman 7
Melawi Rp 3.000,-
Patung Naga Kota Singkawang. REPRO
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,