Harian Equator 6 Juni 2011

Page 1

Senin, 6 Juni 2011 4 Rajab 1432 H/5 Go Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya

Puting Beliung Menari di Laut Sukadana

Infrastruktur

Maket Jembatan Tayan.ABDUSYUKRI

Tak Sesuai Harga, Tender Jembatan Tayan Diulang PONTIANAK. Pembangunan Jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau tertunda molor dari jadwal sebelumnya yang direncanakan bulan kemarin. Kondisi ini merupakan imbas dari proses tender yang terpaksa harus diulang. Tendernya harus diulang, kata Ir Jakius Sinyor, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalbar kepada Equator, Minggu sore (5/6). Proses tender jembatan tersebut dilaksankan di Kementerian Pekerjaan Umum. Tender awalnya sudah dilaksanakan April lalu. Namun karena tidak ada kecocokan harga, tender dibatalkan. Harga penawaran semua perusahaan yang ikut waktu itu diatas harga yang diperkirakan. Makanya diputuskan untuk dilakukan tender ulang, beber Jakius. Pembiayaan pembangunan jembatan tersebut berasal dari China senilai Rp 783 miliar dan dana pendampingan APBN Rp 87 miliar. Adapun prediksi nilai proyek mencapai Rp 741,26 miliar. Tawaran yang masuk diatas angka itu, ucap Jakius tanpa merinci berapa jumlah perusahaan yang ikut tender waktu itu. Jembatan yang melintasi Sungai Kapuas itu memiliki panjang keseluruhan mencapai 1.440 meter. Sementara lebar jembatan adalah tiga jalur kendaraan atau sekitar 11 meter. Tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir tertinggi 13 meter. Konstruksi jembatan tersebut terbagi dalam dua bentangan yang menghubungkan Kota Tayan dengan Desa Piasak. Bentangan pertama jembatan dari arah Kota Tayan menuju Pulau Tayan. Sedangkan bentangan kedua adalah jembatan dari arah Pulau Tayan menuju Desa Piasak.

Halaman 7

SUKADANA. Angin bergulung menghantam laut di antara Sukadana dengan Tanjung Satai. Fenomena alam ini menyebabkan air laut terangkat belasan meter memanjang seperti batang pohon, Sabtu (4/6) sekitar pukul 17.00. Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Kayong Utara (KKU), Bun Fa termasuk Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) KKU, Jalian ikut menyaksikan fenomena

tersebut. Saya dan Pak Jalian termasuk rekan Lotfiansyah ikut menyaksikan fenomena itu dari dermaga atau teras belakang rumah kediaman Bupati Kayong Utara, kata Bun Fa kepada Equator, Minggu (5/6). Tak hanya menyaksikan, Bun Fa juga sempat mengabadikan fenomena itu menggunakan kamera di layar handphone nya. Semula Bun Fa tak menyangka akan kejadian itu. Dirinya pun baru mengetahui

setelah menerima kabar via telephon dari keluarganya di Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya Karimata. Saya dan rekan sedang duduk-duduk di teras rumah kediaman Bupati sambil melihat laut, secara kebetulan keluarga dari Pulau Maya Karimata ada menelepon dan meminta supaya melihat laut karena terjadi fenomena alam puting beliung yang begitu dahsyat, kisahnya. Peristiwa itu, kata Bun Fa, terjadi persis di antara laut

Sukadana dengan Tanjung Satai. Dari Sukadana, dapat dilihat namun kurang begitu jelas. Tetapi, masyarakat di Pulau Maya Karimata dapat lebih jelas menyaksikan pusaran air bergulung ke udara seperti batang pohon kelapa hingga belasan bahkan puluhan meter yang diakibatkan puting beliung. Untunglah puting beliung tersebut tidak sampai ke daratan dan sudah pecah ketika masih di laut lepas, jika sam

Halaman 7

Olahraga Tergusur Bisnis Pemanfaatan asset oleh pihak ketiga di lahan Gelora Khatulistiwa bergulir ke wacana Pansus. Selain UU SKN, aturan perbendaharaan negara juga dilabrak. PONTIANAK. Kerjasama yang ditandatangani Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie dengan pihak ketiga dalam rencana alih fungsi lahan olahraga, memicu perdebatan terus memuncak. Wacana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) makin menguat. Kalau arahnya untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset, maka Pemprov patut diberikan apresiasi. Asalkan tidak melanggar hukum. Jika salah bisa fatal, karena bisa terancam kurungan lima ta-

hun penjara atau denda Rp 20 miliar, tegas Retno Pramudaya SH, Sekretaris Fraksi PPP DPRD Kalbar kepada wartawan, Minggu (5/6). Rencana alih fungsi lahan seluas 6,4 hektar di Jalan MT Haryono-Jalan Ahmad Yani itu akan digunakan untuk sentra bisnis Carrefour. Empat lokasi cabang olahraga dipastikan akan tergusur antara lain grass track, softball, pacuan kuda dan golf. Menurut Retno, upaya pemanfaatan aset diantaranya dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, atau badan hukum swasta. Pola pemanfaatan barang milik daerah ini juga sudah ada pengaturannya dalam perundang-undangan. Karena itu, Fraksi berlambang Kakbah men-support penuh kebijakan tersebut agar

tetap mengikuti aturan. Investor yang bersedia bekerjasama menanamkan modalnya untuk mengelola asset daerah itu juga hendaknya melakukan kerjasama dengan Pemprov saling menguntungkan, tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Diingatkan Retno, perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah oleh Pemprov Kalbar dengan PT Citra Putra Mandiri, berdasarkan keterangan disampaikan eksekutif pada rapat kerja dengan DPRD Kalbar, ternyata melanggar ketentuan. Sampai saat ini saya dan teman-teman di Dewan Provinsi belum membaca isi perjanjian kerjasama tersebut karena dokumen perjanjian yang kami minta belum kami terima, ujarnya.

Halaman 7

Tata Ruang Dikangkangi Pertemuan Dewan-Sekda Dipertanyakan PONTIANAK. Tokoh pemuda, sekaligus pimpinan organisasi kepemudaan (OKP) Kalbar mempertanyakan pertemuan beberapa unsur pimpinan Fraksi DPRD Kalbar dengan Sekda Kalbar di Cafe Tapaz, Jalan Gajah Mada Pontianak, Kamis (26/5), pasca rapat di ruang Serba Guna DPRD Kalbar. Kita hanya sebatas mempertanyakan saja, apa maksud dari pertemuan tersebut, ungkap Ketua Gema Kosgoro Kalbar, Toton Triadi

Kesehatan

didampingi Marlis SH, Ketua Gabungan Pemuda Pembangunan Indonesia (GPPI) Kalbar, Minggu (5/6). Menurut Toton, tidak ada salahnya Badan Kehormatan (BK) DPRD Kalbar melakukan investigasi menyikapi pertemuan antara Sekda dengan beberapa unsur pimpinan Fraksi DPRD Kalbar tersebut Toton mengatakan, wacana DPRD Kalbar membentuk pansus aset untuk menyoroti alih fungsi

Halaman 7

China Negara Sasaran Ekspor Barang Kalbar

Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Syahdan Anggoi-Honorius Bruno, Adrianus Asia Sidot-Herculanus Heriadi dan Suprianto-Sujarni tampil memukau di mimbar debat. Diawali penyampaian visi dan misi dengan waktu

PONTIANAK. Kesepakatan dagangan Asian China Free Trade Area (ACFTA) bisa juga memberikan keuntungan secara ekonomi. Negeri tirai bambu tersebut menjadi salah satu tujuan favorit barang ekspor dari Indonesia, termasuk Kalbar. Selama April 2011 ini, China merupakan Negara terbesar tujuan ekspor barang dari Kalbar, kata Edi Rahman Asmara SSi MM, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar saat menyampaikan berita Resmi statistik di kantor BPS, pekan lalu. Berdasarkan data BPS, sepanjang April total ekspor barang asal Kalbar ke China mencapai 80,36 juta dolar Amerika dari total nilai ekspor April yang mencapai 185,01 juta dolar Amerika. Angka ini naik sebesar 12,63 persen dari nilai ekspor Kalbar ke China bulan Maret 2011, beber Edi. Komoditi terbesar ekspor Kalbar bulan April masih didominasi karet dan barang dari karet (HS 40). Biji kerak abu logam (HS 26) dan barang dari kayu (HS 44) berada di urutan kedua dan ketiga. Sejauh ini, Negara-negara asia memang masih mendominasi impor barang Kalbar. Setelah China, Jepang dan Republik Korea menjadi Negara berikutnya yang mendominasi impor barang Kalbar. Sepanjang April, total ekspor barang Kalbar ke Jepang tercatat sebanyak 31,09 juta dolar Amerika. Sementara ekspor ke

Halaman 7

Halaman 7

Effendi berbaring di dekat ibunya yang selalu memberikan kasih sayang mengasuhnya. KAMIRILUDDIN

18 Tahun Menderita Hydrocephalus SUKADANA. Effendi, 18, hanya bisa berbaring. Meski hidup tidak normal, namun warga Dusun Semanai, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara ini terlihat tegar. Bungsu dari tiga bersaudara ini menderita hydrocephalus sejak balita. Ditemui Equator, Minggu (5/6), Pure, 45, ibu Effendi, mengisahkan, ketika dilahirkan sekitar 18 tahun silam, anaknya terlihat normal. Sama sekali tidak ada gejala-gejala yang menunjukkan kelainan. Sekitar 40 hari kemudian, mulai timbul gejala aneh pada kepala Effendi. Ibunya, Pure, melihat hal yang tak biasa ini Effendi yang masih balita berobat ke Puskesmas setempat. Karena keterbatasan peralatan medis, Effendi kami bawa berobat ke RSUD dr Soedarso Pontianak, kata Pure. Terhitung sudah dua kali Effendi berobat di rumah sakit pemerintah terbesar di Kalbar itu. Pertama kali berobat, usia Effendi baru sekitar tiga tahun. Oleh dokter yang menangani, Effendi divonis mengalami penyakit hydrocephalus atau terjadi penumpukan lendir dan air hingga membuat kepala Effendi membesar. Effendi sempat di operasi dan kepalanya dipasang selang untuk mengeluarkan lendir yang bercampur air. Bahkan, sekitar dua bulan lamanya Effendi menjalani rawat inap di rumah sakit baru dibolehkan pulang, jelas Pure. Namun tak lama kemudian, dilanjutkan Pure, Effendi kembali dibawa ke RSUD dr Soedarso untuk kedua kalinya. Hanya saja, dia menilai, Effendi hanya diobati seadanya. Untuk yang

Halaman 7

Injet-injet Semut Lahan Olahraga Tergusur Bisnis -- Macammane mensano en corporesano?

- Bang Meng

Harga Eceran :

Fenomena alam berupa angin puting beliung di antara Laut Sukadana dengan Tanjung Satai. ISTIMEWA

Mempawah Rp 2.500,-

Tiga pasangan kandidat Pemilukada Landak tampil memukau dalam debat kandidat Minggu (5/6) pukul 14.00-16.00 di Aula Kantor Bupati Landak. KUNDORIE

Debat Kandidat Pemilukada Landak

Syahdan Tiket Gratis, Adrianus Komit NGABANG. Proses Pemilukada Landak sudah memasuki debat publik kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Landak, Minggu (5/6) pukul 14.00-16.00 di Aula Kantor Bupati Landak. Debat menghadirkan empat penelis yaitu Agustine

Lumangkun Bidang Lingkungan dari Intan Pontianak, Silvester Ansel bidang ekonomi dan pendidikan dari Untan Pontianak, Andrnof Chaniago bidang Sosial dan Politik dari Universitas Indonesia dan Khasan Effendy bidang pemerintahan dari IPDN.

Debat yang dipandu moderator Tanto Yacubus itu dihadiri Ketua KPU Landak Sudoanto didampingi anggotanya Theresia, Lomon, Ya Dedi Sufriadi, Bonifasius. Hadir Ketua KPU Kalbar AR Muzamil dan sejumlah Ketua KPU kabupaten/kota se Kalbar.

Menelusuri Toa Pekong di Kota Singkawang (1) Oleh Mordiadik

Bila memasuki pusat Kota Singkawang dapat dipastikan akan bertemu dengan Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang lebih dikenal dengan sebutan Tai Pak Kung atau Toa Pekong.

Singkawang Rp 2.500,-

Awalnya Hanya Pondok Tempat Persinggahan Tempat ibadah warga Tionghoa ini terletak di jalan Sejahtera, jantung Kota Singkawang. Bangunan yang didominasi warna merah berarsitektur Tiongkok itu berdekatan dengan Masjid Raya Singkawang. Posisi vihara yang tepat di jantung kota menjadikannya sebagai sumbu bagi para pendatang untuk mengetahui seluk-beluk jalan di Kota Singkawang. Jalan-jalan di kota berjuluk Kota Amoy ini sudah sejak

Bengkayang Rp 2.500,-

Sambas Rp 2.500,-

lama terkenal sangat sulit diingat. Wajar jika menyebabkan orang yang baru pertama kali datang akan tersesat, paling tidak berputar-putar atau tiba-tiba sudah ke luar kota. Tetapi tidak akan terasa sulit bila sudah menemukan vihara Tri Dharma Bumi Raya yang letaknya tepat di tengah kota. Semua arah akan mudah diketahui mulai dari vihara ini. Kali pertama melihat Vihara Tri Dharma Bumi Raya

Landak Rp 3.000,-

ini, siapapun akan kagum terhadap arsitekturnya yang khas bergaya Tiongkok. Di atapnya terdapat patung-patung naga berwarna emas, hewan legendaris yang disucikan sejak dulu kala di berbagai penjuru dunia. Di kiri kanan bangunan itu terdapat tugu yang tidak lebih tinggi dari bangunan utamanya. Masing-masing tugu berbentuk batang yang dikelilingi naga. Di

Sanggau Rp 3.000,-

Halaman 7

Sintang Rp 3.000,-

Toa Pekong di Kota Singkawang.MORDIADI

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.