Rabu, 7 Maret 2012 14 Rabiul Akhir 1433 H/15 Jie Gwee 2563
Koran Utama di Kalbar
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Data Facebook, BRI KKR Dijebol Kredit Fiktif Rp 9,8 M Hasilnya untuk Berlibur ke Singapura dan Bali PONTIANAK. Hatihati dengan personal data Anda di jejaring sosial Facebook. GS, staf marketing Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Supadio, Kubu Raya, berhasil memanfaatkan 167 data facebooker untuk menggaet kredit fiktif.
Dalam kurun hampir satu tahun sejak Januari 2010 hingga Desember 2011, dana yang dibobol GS melalui kredif fiktifnya mencapai Rp 9,838 miliar. Semua dana itu berhasil dicairkan karena rekayasa tersangka, ungkap Kompol Puji Prayitno, Kasat Reskrim Polresta
Pontianak kepada Equator, Selasa (6/3) di kantornya. Cara kerja GS yang rapi sebagai analis kredit memang terhitung piawai dan sangat paham akan seluk beluk penyaluran kredit bank tempatnya bekerja. Dana yang dicairkan pun terkesan merupakan
kredit murni nasabah. Semua pencairan berdasarkan surat permohonan dilengkapi dengan jaminan. Sehingga persetujuan dari tersangka untuk pengucuran uang sepenuhnya sesuai mekanisme. Keberhasilan tersangka membobol uang bank karena meman-
faatkan jabatannya sebagai manteri. Yakni pejabat yang berwenang dalam pengolahan data nasabah, kata Puji. Ternyata kejahatan tidak pernah sempurna. GS harus berhadapan dengan polisi hanya gara-gara
Halaman 7
Pesisir Sulit Air Bersih
Menyulap Air Asin Menjadi Air Tawar PONTIANAK. Hampir sudah bisa dipastikan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 1.500 sebagaimana dilansir Menteri ESDM Jero Wacik, akan disambut keluh kesah sopir oplet di Kota Pontianak yang juga perlu menaikkan tarif. Berkembangnya teknologi kendaraan bermotor, nilai ekonomis serta efisiensi dan gaya, membuat penarik oplet harus berjuang keras untuk hidup. Penumpang yang tersisa juga semakin sedikit akibat kenyamanan bermotor juga membuat semakin banyak orang ingin memilikinya. Direktorat Polda Kalbar mencatat kenaikan jumlah kendaraan di provinsi ini rata-rata 15 persen. Jumlah kendaraan tertinggi dipegang sepeda motor yang tercatat mengalami kenaikan sebanyak 223.000 sepanjang 2011. Hal inilah yang membuat oplet makin kehilangan penumpangnya. Makin hari makin terpuruk Mbak, kami tidak pernah diperhatikan pemerintah. Oplet sekarang ini jarang
KETAPANG. Warga yang bermukim di pinggir pantai Ketapang sering mengeluhkan sulit mendapatkan air bersih. Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) pertengahan Maret 2012, akan diusulkan pembuatan penyulingan air asin ke air tawar. Daerah pesisir pantai ini susah air bersih. Mulai dari daerah Sungai Jawi, Sungai Besar sampailah ke arah pesaguan. Di bagian Utara mencakup Kuala Tolak, Satong, Tanjung Baik Budi, Sungai Puteri, kata Jamhuri Amir SH, Wakil Ketua DPRD Ketapang, kemarin. Jamhuri mencontohkan, di Kuala Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara, warga harus berjalan tiga hingga empat kilometer untuk mendapatkan air bersih. Sedangkan warga di pinggiran Pantai Sungai Jawi, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terpaksa membeli seharga Rp 1000 perjeriken besar. Selama ini, kata dia, masyarakat pesisir sangat tergantung pada air hujan. Begitu musim kemarau mereka mulai kesulitan. Legislator daerah pemilihan Matan Hilir Utara ini mengatakan kalaupun menggunakan sumur bor atau sumur gali untuk mendapatkan air bersih, tetap saja airnya tak dapat dikonsumsi.
dipakai oleh masyarakat. Setiap hari cari uang setoran sebesar Rp60.000 saja tidak bisa, jadi kami punya utang menahun, ungkap Rasman, 60, kepada Equator di terminal RS Soedarso, Rabu (6/3). Supir oplet yang sudah 37 tahun
Menurut supir dengan plat KB 1552 AG ini, banyaknya sepeda motor karena mudahnya masyarakat mendapatkannya dengan cara kredit. Ini salah satu penyebab menurunnya masyarakat menggunakan oplet. Padahal untuk satu orang umum, hanya membayar Rp2.500 dan pelajar Rp.1000. Itu saja kami masih sulit mendapatkan penumpang, katanya lirih. Belum lagi, lanjut Rasman, jadual mencari penumpang tidak bisa setiap hari. Keadaan memaksanya dengan jadual seminggu hanya tiga kali saja meski dengan waktu tak ditetapkan. Dari 120 armada di rute yang mereka arungi, diakui Rasman tidak sampai 80 persen armada yang dapat digunakan para sopir. Karena memang kami sepakat, dalam sebulan seminggu libur karena banyaknya armada yang tidak sepadan dengan hasil yang didapat sehari-hari.
Sepeda Motor Jadi Saingan
Halaman 6
narik di jurusan Kapuas Indah-Sudarso ini mengaku, oplet bakal tak ditoleh masyarakat akibat makin bertambahnya sepeda motor. Semenjak Soeharto lengser, diakuinya, pemerintah sama sekali tak pernah memperhatikan nasib tukang oplet yang semakin hari semakin terpuruk, terutama mencari setoran kepada pemilik oplet.
Halaman 6
Isu BBM Naik, Pasar Belum Bereaksi PONTIANAK. April hadapan sudah diambang pintu. Kenaikan harga BBM direspon beragam oleh warga Kota Pontianak. Ternyata, isu itu belum mempengaruhi harga barang. Harga Sembako belum ada kenaikan. Tapi, bila harga BBM naik kemungkinan harga barang ikut naik. Kami sebagai pedagang tentunya mengikuti perkembangan pasar, kata Ahong, pedagang di Pasar Flamboyan kepada Equator, kemarin (6/3). Pemilik toko di Pasar Flamboyan menyatakan kenaikan harga tergantung pada distributor. Jika harga BBM naik, harga barang otomatis ikut. Dan kami sebagai pedagang kecil yang berada di pasar flamboyan hanya mengikuti distributor. Tempat di mana kami membeli barang, katanya. Jika agen Sembako menaikkan harga sebagai pedagang kecil mau tidak mau harus mempertahankan kelamgsungan modal. Siapa yang mau rugi. Untuk mengembalikan modal jual dengan harga lama saja sudah tidak mungkin. Tak bisa nu
Halaman 6
PAD dari Pajak Mobil Rp900 M
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Ujian Akhir Sekolah di Kota Pontianak
ak Tarif Paj
Membuat Soal Sendiri Setelah Validasi Diknas
persen NKB 12,5 subsidi - Tarif BB en untuk rs e p 5 KB B B persen P ,5 f 7 ri - Ta n subsidi o n B K B B - Tarif P
Spread Harga, Plat Kendaraan Luar Laris
Injet-injet Semut Oplet Disimpang Jalan -- Operasikan bis jalan kesempitan. - Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
PONTIANAK. Maraknya kendaraan plat luar Kalbar berseliweran di daerah ini, mulai plat Jakarta, Surabaya, Bandung dan daerah lainnya, dipicu oleh besarnya spread harga dealer di Pontianak. Kendaraan luar manapun bisa masuk. Pihak tertentu mengatakan itu merugikan daerah, karena kuota BBM untuk Kalbar diatur sesuai data jumlah kendaraan dengan plat daerah bersangkutan, kata Taruli Manurung, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Kalbar ditemui Equator usai paripurna di Gedung DPRD Kalbar, Selasa (6/3). Jika ada kendaraan luar masuk ke Kalbar, kata Taruli, berarti mereka mengonsumsi BBM jatah Kalbar. Kecuali mengonsumsi BBM non subsidi, mungkin tidak terlalu masalah. Namun, harga kendaraan di dealer Jakarta atau Bandung dan Surabaya ternyata jauh lebih murah
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
hingga lebih Rp 20 juta per unit. Berdasarkan data Organda (Organisasi Angkutan Darat) pada saat public hearing di DPRD Kalbar belum lama ini, untuk Kabupaten Sanggau saja ada sebanyak 500 lebih kendaraan plat luar Kalbar. Di Kabupaten Ketapang mencapai 600 kendaraan, belum lagi di daerah lainnya termasuk di ibu kota provinsi. Taruli mengakui, salah satu penyebab banyaknya kendaraan plat luar Kalbar dikarenakan perbedaan harga yang sangat jauh dibanding kendaraan dari Kalbar. Pada 2011 lalu, Taruli mengungkapkan, untuk pajak kendaraan bermotor, PAD Kalbar mencapai Rp 900 miliar. Sementara penambahan kendaraan bermotor di tahun 2012 ini mencapai 10-15 persen.
Sambas Rp 2.500,-
Halaman 7
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Selama lima hari mulai Senin (12/3) hingga Sabtu (17/3), siswa SMA sederajat se-Kota Pontianak akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS). Sekitar 3520 siswa SMK dan 5647 siswa SMA/MA mengikuti ujian tersebut. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Drs H Dwi Suryanto MSi kepada Equator, Selasa (6/3) mengatakan UAS, soal-soal yang akan diuji dalam ujian tersebut dibuat oleh pihak sekolah. Namun, kata dia, bagi sekolah yang tidak mampu
Sintang Rp 3.000,-
membuatnya bisa menginduk atau bergabung pada sekolah lainnya. Sehingga ada kemungkinan soalsoal yang diujiankan di setiap sekolah
Melawi Rp 3.000,-
akan berbeda. Sedangkan jumlah sub Rayon di Kota Pontianak ada sembilan diantaranya lima sub rayon untuk
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 7
Ketapang Rp 3.000, -