Kamis, 7 Juni 2012 17 Rajab 1433 H 18 Lun Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998
Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com
Ditetapkan, 2,5 Juta Plafon Gedung Ha Hutan Desa dan Cargo Terbang Kemasyarakatan PONTIANAK. Kementerian Kehutanan Republik Indonesia menargetkan hutan kemasyarakatan dan hutan desa di seluruh Indonesia seluas 2,5 juta hektar. Yang sudah ada penetapan berupa SK Menhut, baru seluas 160 ribu hektare hutan kemasyarakat dan 84 ribu hutan desa, ungkap Robert CD Kaban, Dirjen BP DAS PS Kemenhut, di sela Workshop perubahan iklim dan perhutanan masyarakat di Hotel Santika, Rabu (6/6). Menurut Robert Kaban, dari total 2,5 juta hektare hutan yang ditargetkan, 2 juta hektare diantaranya berbentuk hutan kemasyarakatan dan 500 ribu hektare hutan desa. Robert menjelaskan, dari 160 ribu hektare yang telah ada SK Menhut, seluas 45.000 hektare telah mendapat Izin Usaha Pemanfaatan dari Bupati untuk hutan kemasyarakatan. Sedangkan 15.000 hektare hutan desa yang telah mendapatkan hak pengelolaan dari Gubernur masing-masing provinsi di Indonesia. Di Kalbar, ada empat kabupaten yang telah memiliki hutan desa dan dua kabupaten yang memiliki hutan kemasyarakatan. Yakni Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Sintang dan Kapuas Hulu. Sedangkan hutan kemasyarakatan dua kabupaten yaitu Kabupaten Sanggau dan Sekadau, ujarnya. Ditetapkannya hutan desa dan hutan kemasyarakatan, merupakan kesempatan masyarakat untuk
Bandara Ditutup 1 Jam
BMKG: Kecepatan Angin 80-90 Km
SUNGAI RAYA. Berbeda dengan Jumat lalu penyebab pesawat Sriwijaya Air tergelincir, Rabu (6/6) siang kemarin bagusnya Air TraďŹƒc Control (ATC) melarang landing sehingga melakukan take over landing kembali ke Jakarta. Memang, pesawat Sriwijaya terpaksa kembali lagi ke Jakarta karena situasi tidak memungkinkan, ungkap GM Angkasa Pura II Pontianak Abiyoso, kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan GeoďŹ sika (BMKG) memberitahukan kecepatan angin mencapai 38-40 knot. Abiyoso langsung memerintahkan untuk membatalkan semua penerbangan. Makanya, Bandara Supadio ditutup sementara selama lebih kurang satu jam, tegasnya. Namun, pukul 13.30 Bandara Supadio kembali dibuka setelah situasi angin di Pontianak khususnya di sekitar bandara kembali normal. Berbeda dengan Jumat (1/6) ketika angin diberitahukan melebihi 20 knot dan berbahaya bagi transportasi udara, darat, laut dan sungai, pesawat Sriwijaya diizinkan landing oleh pihak ATC.
Halaman 6
Halaman 6
Pohon tumbang yang menutupi Jalan Untung Suropati dibersihkan petugas Dinas Kebersihan Kota.-SYAMSUL ARIFIN
Dinas Pertambangan Harus Turun Tangan PONTIANAK. Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kalbar tetap menilai kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI) berbahaya bagi lingkunganterutama aliran sungai. Sudah ada Tim yang mulai bergerak melakukan penelusuran kasus PETI yang menjadi tanggung jawab semua pihak. Kami hanya berkoordinasi dengan Polda Kalbar, ungkap Kepala Distamben Kalbar Agus Aman kepada Equator usai menghadiri acara di Kantor Dekranasda, Senin (4/6) malam. Agus mengapresiasi tindakan tegas Polda yang langsung membentuk tim agar penam-
bang emas illegal segera ditertibkan. Karena berdampak buruk bagi manusia. Polda cepat menangani hal ini, karena memang penambang emas illegal ini membuang limbah langsung ke sungai. Akibatnya merkuri menyebabkan air sungai Kapuas tak sehat lagi, cetusnya. ARAHKAN KE WPR Aktivitas PETI di Kabupaten Sekadau cukup marak. Terbukti dari ditangkapnya
pekerja tambang liar itu oleh jajaran Polres Sekadau 29 Mei lalu. Penangkapan melalui operasi Iimbangan PETI Kapuas 2012. Operasi dipusatkan di Dusun Tanjang Dait, Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir. Dalam operasi itu, kita menemukan 30 set mesin PETI. Hanya saja tersangkanya hanya kita dapatkan satu orang, yakni Pd. Tersangka lain sudah
Polres Sekadau Musnahkan 29 Set Mesin PETI
Halaman 7
Kapuas Masih Aman Anak Sungai Tercemar PUTUSSIBAU. Ancaman merkuri akibat pertambangan emas liar yang menggunakan air raksa dan limbahnya dibuang ke Sungai Kapuas, secara signiďŹ kan belum mempengaruhi wilayah Kapuas Hulu. Hasil uji laboratorium, air Sungai Kapuas masih di bawah ambang batas atau istilahnya baku mutu, sehingga masih layak digunakan. Ini setelah kita melakukan uji sampel di tiga titik, yaitu Nanga Erak, Jongkong dan Nanga Silat, tutur Drs H Mohammad Yusuf MM, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu. Masih aman dan layaknya air sungai untuk dimanfaatkan, ditengara Yusuf karena sungai dan debit airnya besar. Sehingga tidak terlalu berpengaruh dengan adanya aktivitas PETI. Walaupun aktivitasnya sudah jauh menurun dari tahun-tahun sebelumnya.
Halaman 7
Instruksi Presiden Hemat Energi
Tak Bisa Berlaku di Kapuas Hulu PUTUSSIBAU. Para pejabat di Pemkab Kapuas Hulu tidak bisa mematuhi instruksi Presiden SBY, agar semua mobil dinas menggunakan bahan bakar minya (BBM) non subsidi. Sulit menerapkan regulasi ini. Sampai Agus Mulyana saat ini belum ada APMS yang menyediakan pertamax. Oleh karena itu mesti ada kebijakan bagi Kabupaten Kapuas Hulu untuk menggunakan BBM bersubsidi, tutur Agus Mulyana SH, Wakil Bupati Kapuas Hulu, pekan lalu. Di Putussibau, selain belum dibangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan tanki tanam dan mesin pompa, agen premium dan minyak solar (APMS) juga belum menyiapkan pertamax. Tapi kalau memang ada suplai BBM non subsidi atau pertamax, kita dukung kebijakan tersebut, ujar Agus. Pemkab Kapuas Hulu mendukung kebijakan mobil berplat merah tidak mengisi BBM bersubsidi. Kalau kebijakan ini tetap diberlakukan otomatis tidak dapat melakukan kegiatan apa pun. Ini kendala serius untuk menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. Kita pun masih menunggu bagaimana isi regulasi kebijakan pusat tersebut. Karena sampai saat ini kita belum tahu secara detail mengenai kebijakan mobil berplat merah
Halaman 6
Satu set mesin PETI yang diamankan Polres Sekadau.ABDU SYUKRI
Kendati Sudah Curhat ke Komisi III DPR
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Tony Wong Masih Harus Meringkuk di Lapas
Injet-injet Semut Plafon Gedung Cargo Terbang, Bandara Ditutup 1 Jam -- Bagos ditutop ketimbang pesawat tesunjam.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Tony Wong memberikan penjelasan kepada anggota Komisi III DPR-RI Nudirman Munir
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
PONTIANAK. Ternyata, Tony Wong terpidana pelaku illegal loging Kabupaten Ketapang masih bersikukuh memperoleh pembebasan bersyarat kendati upayanya terus kandas di Kementerian Hukum dan HAM. Pembebasan Bersyarat (PB) yang seharusnya diberikan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemkum dan HAM, kandas karena Mahkamah Agung menyatakan tidak pernah menerima surat pengajuan kasasi dari Kejaksaan Negeri Ketapang.
Sanggau Rp 3.000,-
Janjinya, 23 Mei lalu, dia bebas. Kuasa hukum Tony Wong, Dewi Aripurnawati, mengatakan, Kepala Kejaksaan Negeri Ketapang Kusnendar, dalam suratnya per-29 Mei, kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar, Jasman Panjaitan, sudah menyebutkan jawaban Mahkamah Agung. MA menyatakan bahwa berkas perkara atas nama Tony Wong tidak pernah diterima. Ini yang kami bingung hingga saat ini, dengan adanya surat tersebut harusnya secara otomatis klien
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
saya bebas, ungkapnya kepada wartawan, Rabu (6/6). Namun Dewi menolak berkomentar ketika ditanya mengapa berkas Kasasi Kejaksaan Negeri Ketapang yang dikirimkan Pengadilan Negeri Ketapang, tidak sampai ke Mahkamah Agung. Bisa banyak kemungkinan, tidak diantar atau apa juga kami belum tau persis, cetusnya. Dia hanya menyatakan tidak sampainya berkas ke MA, tidak terlepas dari indikasi adanya upaya
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 7
Ketapang Rp 3.000, -