Kamis, 7 Juli 2011 5 Sya ban 1432 H/ 7 Lak Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya Religi
Adab Menyambut Bulan Suci Ramadan
Kalbar Rugi Rp 70 Triliun IUP diobral kepala daerah. Hanya 33,3 persen saja yang direalisasikan. Praktik ilegal menjamur di sektor perkebunan. Lahan rusak tergerus. Gabungan LSM mulai bergerak. Apakabar kinerja Satgas?
Oleh Hj Yati Aryati Insya Allah, menurut sejumlah hisab yang dilakukan para ahli hisab di tanah air, kita akan segera memasuki bulan suci Ramadan 1432 H, mulai Senin 1 Agustus 2011. Adapun waktu tetapnya, secara rukyah (melihat terbitnya bulan), kita tunggu saja pengumuman resmi dari pemerintah. Menyambut kedatangan bulan suci ini, dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, ada baiknya diamalkan adab menyambut Ramadan di bawah ini yang antara lain adalah: • Berdoa agar Allah swt mempertemukan dengan Ramadan dalam keadaan sehat walafiat, dengan membaca : Allaahumma Baarik Lana Fii Rajab Wa Sya ban, Wa Ballighnaa Ramadhan. ( Ya Allah! Berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan); atau bacaan doa lainnya dengan makna yang relevan; • Bersyukur dan memuji Allah; • Bergembira dengan akan datangnya Ramadan; • Merencanakan kegiatan / ibadah untuk mendapatkan manfaat semaksimal mungkin; • Mempelajari hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan; • Menyambut Ramadan dengan tekad mening
PONTIANAK. Dugaan korupsi sektor perkebunan di Kalbar yang dikemukakan Koalisi Anti Mafia Perkebunan, membuat pihak Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalbar kalang kabut. Data terbaru, Saya jangan dulu komentar. Nanti masalahnya jadi kisruh, ujar Ir Hiarsolih Buchori MM, Kepala Disbun Kalbar kepada Equator, Rabu (6/7). Pun demikian Hiarsolih, mengakui ada sejumlah perkebunan sawit yang bermasalah dalam hal pemanfaatan hutan untuk lahan perkebunan di areal terlarang, seperti hutan lindung. Itu sudah lama. Ada beberapa sudah direvisi oleh kepala daerah. Sampai mana proses revisinya, saya tidak tahu, tutur Hiarsolih. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kalbar, luas Izin Usaha Perkebunan (IUP) di Kalbar mencapai 2,1 juta hektar. Namun tidak semua luas lahan tersebut sudah digarap oleh perusahaan pemohon izin. Ada yang belum beroperasi. Yang sudah tertanam (ditanami kelapa sawit, red), baru sekitar 700 ribuan hektar, katanya. Dengan demikian, terdapat 1,4 juta hektar lahan yang tak ditanami dan belum diketahui peruntukannya, atau hanya 33,3 persen yang dilanjutkan melalui penanaman pasca IUP diterbitkan.
Halaman 7
Wabah Penyakit
Berantas Penyakit Lusung Masih Menunggu Tender PONTIANAK. Penyakit lusung yang menimpa masyarakat di Teluk Pongkal Kabupaten Melawi makin bertambah. Pemerintah Kabupaten Melawi dan Dinas Kesehatan Provinsi diminta lebih serius mengatasi persoalan serius tersebut. Kami tetap konsisten memback-up penanganan penyakit lusung di daerah tersebut melalui dana APBD Provinsi. Namun, realisasinya masih dalam proses, khususnya obat-obatan, kata Andy Jap, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar kepada Equator, kemarin (6/7). Menurut dia, obat-obatan itu masih dalam proses tender. Diperkirakan Juli atau Agustus sudah bisa dikirim ke daerah. Rapat koordinasi dengan Sekda Kalbar sudah dilakukan untuk menyikapi penanganan penyakit lusung di Kabupaten Melawi. Pemerintah daerah setempat juga, kata dua, sudah melakukan hal yang sama, dengan mengundang dinas kesehatan provinsi. Hasil rapat koordinasi di tingkat kabupaten, salah satunya terbentuk tim terpadu. Informasi yang diperoleh dari Kabid P2 Dinas Kesehatan Melawi Sudah ada SK bupati untuk tim terpadu tersebut. Dan besar usulan anggaran dalam ABT kabupaten Rp 125 juta, jelas Andy Jap. Selain itu, dia mengatakan, nantinya di daerah yang terserang penyakit lusung itu akan ditempatkan tenaga kesehatan yang berasal dari kabupaten tersebut. Nanti akan distanby-kan tenaga Halaman 7
Polemik
Jamkescor Memanas PONTIANAK. Kritikan anggota DPRD Kalbar, Tony Kurniadi terhadap keberadaan program Jamkescor (Jaminan Kesehatan Cornelis) menuai balasan. Andrew Yuen, salah seorang volunteer program itu justru mempertanyakan penggunaan istilah tersebut. Tidak ada Jampercor. Yang ada hanya Jamkescor, ujar Yuen kepada wartawan di RSUD Dr Soedarso, Rabu (6/7). Jamkescor alias Jaminan Kesehatan Cornelis, kata Yuen, adalah istilah gurauan mereka dengan gubernur untuk menamakan kegiatan bantuan pengobatan yang mereka lakukan. Artinya, pemilihan kata itu tidak bersifat formal. Secara teknis, program seperti itu tidak ada. Itu (Jamkescor) hanya bahasa kami membahas program bakti sosial kami di Taruna Merah Putih, kata pria yang menjabat sebagai Wakil Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Pontianak itu. Yuen menceritakan, kronolgis timbulnya Jamkescor bermula dari seorang anak kecil bernama Elisabet berusia 6 tahun. Warga Tikalong Kabupaten Landak menderita infeksi di bagian tangan, bahkan hampir putus. Sekitar tiga bulan lalu, Elisabet mengikuti pro Halaman 7
Injet-injet Semut Kalbar Rugi Rp 70 Triliun -- Luar binasa. Eh, luar biasa.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Salah satu lokasi perkebunan kelapa sawit di Kalbar yang diduga melakukan pelanggaran AMDAL.DOK
Halaman 7
Kadis Tak Efektif Terancam Dicopot M Zeet: Hingga Mei Retribusi Capai 40,69 Persen
M Zeet Hamdy Assovie.DOK
PONTIANAK. Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH menuntut dinas maupun instansi penghasil pendapatan untuk meningkatkan penghasilannya, minimal sama dengan target yang sudah ditetapkan. Bila tidak
tercapai, ancaman pencopotan pun akan diberlakukan. Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH melalui Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kalbar, R Taruli Manurung SE MM kepada Equator usai membuka Rapat koordinasi pendapatan daerah dengan dinas/instansi penghasil pendapatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar, di Grand Mahkota, Selasa (5/7) pagi. Kita ada mendapat pengarahan dari Gubernur Kalbar. Inti yang kami tangkap, bagi dinas atau instansi penghasil pendapatan di lingkungan Provinsi Kalbar untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli
Daerah) di berbagai sektor. Bila tidak mencapai target, apalagi tidak menghasilkan, tentu konsekuensinya pencopotan, tegas Taruli. Diakui Taruli, memang masih ada instansi atau dinas yang masih belum mampu mencapai target, bahkan tidak sama sekali menghasilkan. Namun kita tetap berupaya terus bagaimana PAD Kalbar terus bertambah. Yang jelas, secara keseluruhan mengalami peningkatan, katanya. Bagi instansi maupun dinas yang dinilai berhasil, bahkan dapat melampaui target pendapatan, akan mendapatkan penghargaan yang setimpal. Paling tidak pemimpinnya akan dipromosikan ,
cetus Taruli. Sekda Kalbar, Drs M Zeet Hamdy Assovie MTM mengatakan, realisasi penerimaan PAD tahun 2011 sampai Mei berada pada posisi yang baik. Namun perlu mendapat perhatian semua pihak, khususnya untuk retribusi daerah sampai bulan Mei yang mencapai 40,69 persen dari target yang telah ditetapkan. Ada di antara instansi penghasil retribusi tersebut yang realisasi penerimaannya sampai saat ini masih nihil. Saya harapkan untuk dapat leih mengoptimalkan lagi upaya-upaya yang berkaitan dengan pemungutan retribusi pada unit kerjanya masing-masing, harap M Zeet. Halaman 7
Politisi PPP Kalbar Ukir Sejarah Ahmadi Masuk Tim Formatur PONTIANAK. Politisi Kalbar dari PPP, Ahmadi Usman, berhasil masuk dalam tim formatur untuk menyusun kepengurusan DPP PPP periode 2011-2016. Tim ini akan mendampingi Suryadharma Ali sebagai ketua formatur, yang juga Ketua Umum DPP terpilih Muktamar ke VII, di Bandung, Jawa Barat. Ini kebanggaan Kalbar
dan tanda-tanda kejayaan PPP untuk masa mendatang. Dari tujuh kali muktamar, baru kali ini Kalbar lolos ke formatur, kata H Retno Pramudya SH, Sekretaris DPW PPP Kalbar kepada Equator via selular, Rabu (6/7). Fenomena ini sungguh sebuah perjuangan dan tanda Halaman 7
Ahmadi Usman.DOK
Nama-nama Anggota Formatur PPP No Nama
Asal Pengurus
1 2 3 4 5 6 7 8
Ketua DPW Jabar Ketua DPW Sulsel Ketua DPW JaƟm
Rahmat Yasir Amir Uskara Musyafar Nur Fadli Rizal Emron Pangkapi Ahmadi Usman Yahidin Umar Syarif Hadrer
Suara
720 713 662 604 Pengurus DPP 585 Ketua DPW Kalbar 571 Ketua DPW NTT 561 Ketua DPW Maluku 551
Sumber : DPW PPP Kalbar
Penelitian YNDN Terus Ditindaklanjuti Ada Orangtua Menjerumuskan Anaknya? PONTIANAK. Penelitian Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Kota Pontianak yang Mujiono.ABDU SYUKRI mengungkap 128 orang berstatus pelajar menjadi pekerja seks komersial (PSK), menemukan fakta baru dari pihak lain. Dari hasil survey yang kami terima ternyata ada orangtua yang sengaja mengajarkan anaknya untuk melakukan perbuatan itu, kata Ketua Komisi D Kota Pontianak, Mujiono SE kepada Equator saat ditemui di gedung DPRD, Rabu (6/7). DPRD Kota Pontianak menggelar rapat kerja bersama Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Sat Pol PP Kota Pontianak, dan Yayasan Nanda Dian untuk mengupas hal ini, Senin (5/7). Dalam rapat kerja tersebut terungkap bahwa orangtua sangat berperan dalam menangkal maraknya kasus ini. Sat Pol PP diharapkan meningkatkan kegiatan razia terhadap pelajar. SKPD lain seperti Dinas Sosial dan pemberdayaan perempuan harus bisa mengamankan titik rawan terutama dalam masalah ekonomi, karena maraknya PSK pelajar ini terjadi karena masalah ekonomi, jelasnya. Membawa handphone dan motor ke sekolah juga menjadi faktor penyebab pelajar menjadi PSK. Dengan keinginan seperti itu membuat pelajar ingin punya lebih sehingga untuk Halaman 7
Atlet Kalbar Menyongsong PON XVIII Riau (bagian 20) Oleh Uun Yuniar
Sejak 17 Juni hingga 16 Juli, sebanyak 22 atlet anggar se-Kalbar berlatih di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Anggar Mempawah. Latihan ini untuk persiapan Pra PON. Para atlet itu bersal dari 7 kabupaten di Kalbar.
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
22 Atlet Anggar Digodok di Pusdiklat Ke-22 atlet Kalbar itu berasal dari Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kabupaten Pontianak, Kota Pontianak, Kabupaten Ketapang, Sanggau dan Sintang. Mereka dikomposisikan menjadi 4 floret putra, 3 floret putri (tanpa Verdiana yang berada di Pelatnas), 4 degen putra, 4 degen putri, 4 sabel putra dan 3 sabel putri. Pelatih Pra PON Anggar Kalbar, Sunardi mengatakan, selain menghandle program
Sambas Rp 2.500,-
dan menu latihan bagi 22 atlet tim Pra PON IKASI Kalbar, dirinya juga ditemani Bayu Indra Gunawan asal Sintang dan Emi Parniwatiningsih Nova Wijaya asal Singkawang sebagai pelatih. Mau tidak mau saya harus mengambil inisiatif untuk memberikan program dan menu latihan sebelum menghadapi Pra PON, ungkap orang tua kandung Verdiana ini. Para atlet itu terdiri dari 7
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
atlet Kabupaten Pontianak, 3 atlet PPLP Kalbar, 3 atlet Kabupaten Ketapang, 5 atlet Kota Singkawang, 1 atlet Kabupaten Sanggau dan 1 atlet Kota Pontianak yang akan mengikuti Kejurnas Anggar Pra Kadet (KU 14 tahun) dan Kadet (Usia 15-17 Tahun). Bahkan, dirinya harus selalu standby di lapangan sejak pagi. Dan ini sudah menjadi konsekuensinya sebagai pelatih. Saya harus Halaman 7
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,