Harian Equator 7 Agustus 2011

Page 1

Minggu, 7 Agutus 2011 7 Ramadan 1432 H/8 Chit Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya Manager Beserta Karyawan PT PLN (Persero) Cabang Pontianak

Siap layani pelanggan 24 jam

08115718811/0561-734120

07 Agt ‘11 08 Agt ‘11 09 Agt ‘11

04:17 04:17 04:17

04:27 04:27 04:27

Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1432 H

Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan beribadah di bulan Ramadhan, marilah kita hentikan bermain layangan, agar gangguan listrik dapat dihindari. Hemat listrik hemat energi dan biaya. Kami ucapkan terimakasih.

11:50 11:50 11:50

15:12 15:11 15:11

17:54 17:54 17:54

19:05 19:05 19:05

Himbauan ini disampaikan : Drs. Haitami Salim, Ketua FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kpt Inf Didin Saripudin, S.Pd (Kaur Medmas Pendam XII Tanjung Pura) AKBP Mukson Munandar (Kabid Humas POLDA Kalbar)

Tiga Bulan, 25 Tersangka

Selebritis

Terapkan Diet Teknologi ARTIS dan presenter Shahnaz Haque memiliki kiat sendiri untuk menghadapi arus teknologi informasi yang semakin canggih dan memasuki kehidupan anak-anak. Istri pemusik Gilang Ramadhan itu mengakui produk teknologi informasi atau digital telah masuk dalam kehidupan tiga putrinya. Saya punya anak digital. Tapi, saya menerapkan berbagai diet, diet teknologi, diet TV, ujar Shahnaz , Jumat (5/8). Ibunda Pruistine Aisha, 9, Charlotte Fatima, 8, dan Mieke Namira, 5, itu mengatakan tiap hari menerapkan diet teknologi dua jam sehari. Tiga putri cantiknya boleh berselancar di internet, menonton televisi, dan Halaman 7

Barang bukti dari hasil tangkapan kasus narkoba beberapa waktu lalu di wilayah hukum Polresta Pontianak. DOKUMEN

Tiga Kali Surat Dilayangkan

Internal DPRD Kalbar Pecah

Nasional

Pers jadi Musuh Presiden Saat Akhir Masa Jabatan JAKARTA. Wartawan senior, Albert Kuhon menilai, para penguasa hanya dekat dengan pers ketika pemimpin negara itu baru menduduki jabatannya. Namun, ketika diujung pemerintahannya, pers dianggap musuh. Hubungan antara media dengan penguasa ada naik turunnya. Pada saat penguasa baru naik, dia (presiden) sangat dekat dengan pers, kata Albert saat diskusi bertajuk Pers Indonesia di Warung Daun, Cikini, Sabtu (6/8). Menurut Albert, fenomena kedekatan pers dengan penguasa tidak hanya terjadi pada pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhotono (SBY) sekarang ini. Tetapi, dari zaman kepemimpinan Presiden Soekarno, pers diperlakukan dengan hal serupa. Pada Tahun 1965 kata Albert, ketika Indonesia dipimpin Presiden Soeharto, hubungan penguasa saat itu sangat dekat dengan pers. Begitu juga, zaman Presiden BJ Habibie, begitu dia memimpin Indonesia terjadi peningkatan jumlah media dari ratusan mencapai ribuan. Namun di ujung pemerintahannya, pers Indonesia dianggapnya sudah kebablasan. Presiden Megawati, Gusdur, dan SBY juga sama. Demokrat juga awalnya sangat mesra, jelasnya. Dikatakan Albert, hubungan pers dengan penguasa tidak selamanya mesra dan itu bukan hanya di Indonesia saja terjadi tetapi juga di Amerika, era kepemimpinan Barack Hosein Obama. Ini bukan hanya di Indonesia, di Amerika juga sama seperti ini. Obama saat baru naik mengatakan tolong beri informasi, tapi 3 bulan setelah keterbukaan publik, Afghanistan dan Guantanamo jangan terlalu diberitakan, tandasnya. (kyd/jpnn)

PONTIANAK. Surat yang dilayangkan unsur pimpinan DPRD Provinsi Kalbar ke Pemprov yang mempertanyakan pemanfaatan aset olahraga seluas 6,4 hektar, membuat internal lembaga wakil rakyat itu pecah. Tiga kali sudah surat dilayangkan. Surat DPRD yang disampaikan kepada pemerintah provinsi, terkait permintaan dokumen perjanjian kerjasa-

ma pemanfaatan aset eks tanah KONI seluas 6,4 hektar itu bukan surat lembaga. Tapi itu surat pimpinan, tegas anggota DPRD Kalbar, Krisantus Kurniawan kepada Equator, Sabtu (6/8). Dia menjelaskan, surat pertama hingga surat ketiga yang sudah dilayangkan ke pemerintah provinsi itu tidak pernah dirapatkan atau diketahui anggota DPRD Kalbar. Artinya surat itu bukan surat mengatasnamakan lembaga DPRD, dan bukan merupakan

BENGKAYANG. Perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan di Kabupaten Bengkayang banyak yang tidak membayar pajak. Perusahaan tersebut terindikasi tidak memiliki izin IPK, galian C, IMB, dan lainnya. Jika perusahaan yang beroperasi di daerah ini, tidak mau ikut aturan dari Pemda. Seharusnya Pemkab memberikan surat peringatan. Tiga kali

diberi surat peringatan tidak diindahkan, bongkar semua bangunannya, kata Herman Planet, Anggota Komisi B DPRD Bengkayang ditemui Equator di ruang kerjanya, belum lama ini. Herman menjelaskan, langkah pembongkaran yang diambil Pemkab sangat penting. Karena selama ini pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan tidak

tunduk dan sengaja meremehkan kebijakan Pemda. Herman memaparkan, Pemda Bengkayang memiliki personil Polisi Pamong Praja untuk diterjunkan ke perusahaan yang bandel. Tahun ini saja ada tambahan 150 personil Pol PP, dan digabungkan dengan anggota Pol PP yang ditempatkan di setiap kecamatan ditarik untuk menambah kekuatan dalam

eksekusi bangunan yang tidak memiliki izin. Lapak masyarakat saja yang tidak memiliki izin dapat dibongkar Pol PP. Kenapa perusahaan tidak dapat diperlakukan sama. Ini demi tertibnya administrasi dan PAD Kabupaten Bengkayang, tegas Herman lagi. Herman melanjutkan, semua perusahaan perkebunan ke Halaman 7

Hikmah Ramadan (7)

Ramadan Bulan Berlimpah Rezeki Begitu puasa tiba, banyak orang yang tiba-tiba muncul keahliannya dalam membuat penganan. Akibatnya, hampir di setiap mulut gang, pinggiran jalan besar, hamparan tanah kosong, dan kompleks-kompleks masjid berdiri lapak-lapak darurat menjual penganan.

Internal DPRD Kalbar Pecah -- Sudah biasa saling pecah memecah.

- Bang Meng

Mempawah Rp 2.500,-

bar sudah melayangkan tiga kali surat kepada pemerintah provinsi. Surat pertama dilayangkan pada 1 Juni 2011 dengan Nomor 162/158/DPRD-C, perihal Permintaan Data Aset Pemerintah Kalbar. Surat kedua pada 14 Juni 2011 dengan Nomor 162/169/DPRD-C, perihal Tindak Lanjut Surat DPRD Kalbar. Surat pertama dan kedua itu ditandatangani Wakil Ketua DPRD Kalbar, Prabasa Anantatur. Halaman 7

Cabut Saja Izin Perusahaan Bandel

Injet-injet Semut

Harga Eceran :

keputusan DPRD. Termasuk saya juga tidak tahu mengenai surat tersebut. Karena tidak pernah dirapatkan untuk menghasilkan suatu k e p u t u s a n D P R D. K a l a u surat itu keputusan DPRD, pastinya melalui beberapa mekanisme. Paling t idak pimpinan Fraksi-fraksi di DPRD harus tahu dan dilibatkan sebelum surat itu dilayangkan, kata mantan Ketua DPRD Sanggau ini. Seperti diketahui, DPRD Kal-

PONTIANAK. Penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan terlarang) masih menjadi ancaman serius bagi Kalbar. Kasus ini sudah menjalar hingga ke sejumlah daerah. Khusus di Kota Pontianak menunjukkan grafik tinggi. Sejak April hingga Juni tahun ini, kita mengamankan 25 orang tersangka penyalahgunaan narkoba, kata Kombes Pol Drs Muharrom Riyadi, Kapolresta Pontianak kepada wartawan, kemarin (6/8). Jumlah 25 tersangka penyalahgunaan narkoba ini merupakan hasil dari 19 kasus narkoba yang berhasil dibongkar polisi. Para tersangka itu ditangkap oleh Polrestas Pontianak dan sejumlah Polsek yang ada di wilayah hukum Polresta Pontianak. Dari jumlah 25 orang tersangka ini, sebanyak 18 orang adalah lelaki. Sementara sisanya, delapan orang wanita, papar Muharrom. Dari 19 kasus penyalahgunaan narkoba yang berhasil dibongkar, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, 8 butir pil ekstasi, 70 paket seberat 35,6373 gram, serta 2 paket ganja seberat 2,0244 gram. Selain mengungkap 19 kasus narkoba, sepanjang April hingga Juni 2011, Polresta Pontianak juga melakukan penyelidikan terhadap 7 kasus narkoba yang menjadi tunggakan. Sementara 21 kasus narkoba lainnya sudah diproses dan masuk tahap II. Muharrom berharap, dengan terbentuknya Badan Narkotika Provinsi (BNP) dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK), kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Pontianak dapat diberantas. Namun langkah itu dipastikan sulit terwujud. Dengan terbentuknya badan‒badan tersebut, kita harapkan dapat memperkecil kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polresta Pontianak Kota, imbuh Muharrom. Narkoba memang memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi para penggunaannya. Kondisi ini bahkan dapat mengancam kelangsungan bangsa Indonesia mengingat sebagian besar para pengguna narkoba adalah generasi muda. Kita sangat mengharapkan masyarakat untuk ikut serta memberantas peredaran Narkoba demi kelangsungan hidup serta terhindarnya dari kasus Narkoba. Sebab maju mundurnya suatu Negara ke depan terletak pada generasi muda bangsa, pungkas Muharrom. (bdu)

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Sambas Rp 2.500,-

Landak Rp 3.000,-

Penganan yang dijual pun bermacam-macam. Mulai penganan kampung sampai yang berlabel modern. Dari yang khas sampai yang biasa-biasa saja. Orang Pontianak dari zaman dulu hingga kini menyebutnya juadah . Juadah biasanya dijual di lapak-lapak kecil oleh sejumlah warga. Dari yang memang memiliki keahlian sebagai tukang juadah, sampai kepada yang pas-pasan pengetahuannya dalam re-

Sanggau Rp 3.000,-

Sintang Rp 3.000,-

sep dan pengolahannya, seperti berlomba menawarkan hasil kreasi dan buatan mereka. Lebih sering, saya sendiri ikut lebur di dalam kerumunan banyak orang, memilih dan memilah, serta mencari juadah favorit. Bahkan anak bungsu saya punya pilihan khusus yang senantiasa harus ada di meja hidangan, yaitu Lemang. Tidak jarang, si sulung dan putri tengah pun me Halaman 7 Ir Sy Izhar Assyuri

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.