Koran Utama di Kalbar
Minggu, 8 Januari 2012 14 Shafar 1433 H/15 Cap Jie Gwee 2562
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Cuaca Buruk, Pertamina Jamin BBM Aman PONTIANAK. Gelombang yang menjulang hingga enam meter di perairan Kalbar tak hanya menghambat keluar masuk kapal ke Pelabuhan Dwikora Pontianak. Namun Pertamina menjamin pengiriman BBM ke provinsi ini cukup aman dan stok enam hari kedepan terjaga. Gelombang besar seperti sekarang ini membuat kapal kita tidak bisa melaju dengan kecepatan maksimum. Jadi pengiriman terhambat, apalagi jika ada larangan
berlayar dari pelabuhan karena cuaca. Ini akan memperlambat waktu pengiriman, ungkap Sales Area manager (SMA) PT Pertamina Wilayah Kalbar, Putut Andrianto dihubungi Equator, Sabtu (7/1). Berada di Balikpapan, Putut meminta agar masyarakat tenang saja mengingat sampai saat ini stok BBM masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama sepekan. Selama enam hari ke depan
stok BBM kita masih cukup. Dan sebelum habis sudah ada pengiriman lagi. Kepada masyarakat kita minta untuk tidak panik. Karena stok BBM masih aman, ujar Putut. Menjamin tidak akan terjadi antrian berminggu-minggu seperti akhir tahun lalu, Pertamina katanya akan maksimal menjaga keamanan terhadap kebutuhan BBM, terutama terhadap premium dan solar. Diakuinya, pasok BBM untuk
Stok Enam Hari: Tiga tanker Ć&#x;ba 8 Januari PonĆ&#x;anak: 2.500 Kl premium dan 1.500 Kl solar Ketapang: 2.000 Kl premium, 3.000 Kl solar, 1.300 Kl minyak tanah Kalbar sedikit terkendala dengan volume pengiriman yang seharusnya bisa memasukkan lebih dari biasanya, akibat terkendala alur sungai. Alur sungai Kapuas cukup aman untuk ponton yang berlunas
TIGA MENTERI Sultan Sintang saat menyematkan tanda gelar Pangeran Senopati Wirajaya kepada Mayjen TNI Armyn Ali Anyang. SUHARDIN/EQUATOR
Armyn, Pangeran Senopati Wirajaya SINTANG. Mayjen TNI Armyn Ali Anyang dianugerahi gelar Pangeran Senopati Wirajaya oleh Kesultanan Al Mukarromah Sintang, karena sudah dianggap sebagai salah satu putra terbaik Kalbar. Beliau putra daerah yang berprestasi, pantas kalau kita beri gelar seorang pangeran, tutur Sultan Sintang, Pangeran Kusuma Wijaya V, Raden Iksan Perdana, di sela-sela acara pemberian gelar kepada Armyn di Istana Kesultanan Al Mukarromah Sintang, Jumat (6/1) malam. Menurut Sultan, anugerah gelar tidak dilakukan secara asal-asalan. Ada kriteria tertentu maupun pertimbangan sebelum diberikan kepada pemangkunya. Salah satu kriteria itu ialah dengan melihat seberapa besar peranan orang tersebut dimasyarakat. Tidak semua orang bisa memperoleh gelar pangeran. Ini hanya pilihan saja, tegasnya. Pilihan ditetapkan kepada Armyn karena prestasinya selaku putra daerah. Berkarir di TNI, jenderal berbintang dua itu tidak tercela baik pengabdian pada negara maupun kepada daerah. Smentara dari garis keturunan, mantan Kasdam XII Tpr ini merupakan anak pejuang Kalbar, Ali Anyang, yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan oleh pemerintah. Dalam diri Pak Armyn pasti mengalir darah pahlawan. Maka gelar ini pantas kita berikan kepada beliau, kata Sultan. Dengan diberikannya gelar tersebut, maka Armyn masuk dalam bagian kekerabatan Kesultanan Sintang. Sultan menaruh harapan besar, sosok Armyn mampu menjadi pengayom serta pelindung masyarakat. Kita disini tidak memandang suku, ras, agama maupun golongan. Meskipun beliau Dayak, beliau adalah putra terbaik Kalbar. Prestasi ini harus kita junjung tinggi, pesan Sultan. Armyn sendiri terpana saat mengetahui dirinya mendapatkan gelar seorang pangeran dari Kes
Kerubuti Temajuk Bawa Sumbangan Rp 205 Miliar
Temajuk. Sering-seringlah hebohkan perbatasan, maka tak kurang dari tiga Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II sekaligus merubungi Camar Bulan di Temajok, Kecamatan Paloh, Sambas, Sabtu (7/1). Tiga anggota kabinet itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Menko Kesra Agung Laksono dan Mensos Salim Segaf al Jufri dan Sekretaris BNPP Drs H Sutrisno M.Si. Ada juga perwakilan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Menariknya dan untungnya, mereka mengantarkan bantuan Rp 205 miliar dari Kementerian dan Lembaga RI
dalam bentuk program pembangunan perbatasan dan daerah tertinggal. Bantuan diterima Bupati Sambas dr. Hj, Juliarti Djuhardi Alwi,MPH, didampingi Camat Paloh, Kades Temajuk dan Kabid Budaya Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sambas di halaman SD. Kedatangan tiga Menteri dan pejabat pusat di Temajuk ini merupakan torehan sejarah baru di Kalbar. Penyerahan bantuan dan peresmian program pusat di Temajuk langsung dihadiri tiga Menteri RI. Ini tidak terlepas dari santernya kasus Camar Bulan beberapa waktu lalu, ujar Juliarti sambil menoreh senyum.
Seperti diketahui, heboh berita patok batas di Camar Bulan pertama kali terungkap di Harian Equator. Dengan cepat bad news itu menyebar hingga jadi masalah dan perhatian nasional. Dijelaskan Juliarti, total bantuan Kementrian dan Lembaga RI untuk kawasan perbatasan di Temajuk sebesar, Rp. 206,505,594 miliar. Dana disalurkan dalam bentuk program nasional terpadu, gerakan pembangunan kampung, (Pandu Gerbang Kampung) dan program penanggulangan kemiskinan wilayah perbatasan negera
Halaman 7
Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH memaparkan peta Temajuk kepada Menkokesra, Menteri PU dan Sekretaris BNPP, Sabtu (7/1) di halaman SD Temajuk. M RIDO MAWARDI/EQUATOR
Halaman 7
datar. Sekarang ini ada tiga kapal tanker Pertamina yang sedang menuju ke Kalbar. Satu menuju Pontianak dengan muatan premium 2.500
Halaman 7
Listrik Jiran Rentan Konik PONTIANAK. Energi yang dibeli PT PLN Wilayah Kalbar dari perusahaan Malaysia untuk penyedian listrik perbatasan, dinilai bukan solusi tepat untuk jangka panjang. Sebagai negara besar, Indonesia tidak layak mengantungkan pasok energi dari jiran. Untuk jangka pendek ini bisa dikatakan sebagai jalan keluar sementara yang cepat. Namun tidak strategis untuk jangka panjang, kata Ketua Asosasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pontianak, Andreas Acui Simanjaya, kepada Equator, Sabtu (7/1). Masih ingat ancaman Malaysia menghentikan pasok air ke Singapura saat mereka berselisih paham? Dengan Indonesia, kata Acui, Malaysia masih menyimpan b a ny a k s u m b e r sengketa, mulai dari batas negara sampai klaim soal budaya. Acui menganggap tidak pantas negara sebesar Indonesia mengan- Acui Simanjaya tungkan pasokan energi dari negara lain sementara sumbernya berlimpah di dalam negeri. Kalau Malaysia mampu jual listrik kepada kita dengan harga yang efesien, kenapa PLN kita tidak mampu memproduksi dengan harga yang efesien, ujar dia. Pada dasarnya, lanjut Acui, haram hukumnya Indonesia membangun ketergantungan dengan negara lain soal proyek vital. Misalnya soal pasokan energi, suatu saat kebijakan ini akan jadi bumerang dan bisa berakibat fatal. Lalu bagaimana dengan potensi SDA yang ada apakah belum bisa diolah untuk mengatasi keterbatasan energi listrik. Masalahnya, kata dia, persoalan yang membelit negeri tercinta ini semuanya merupakan akibat dari praktik korupsi yang sudah sejak lama jadi penyakit sehingga melahirkan masalah masalah serius dalam negeri. Acui melanjutkan, mulai dari terjadinya kontrak penjualan gas produk Indonesia jangka panjang untuk negara lain dengan harga murah, sehingga PLN sendiri tidak mendapatkan pasokan cukup. Internal PLN yang tidak profesional akibat praktik KKN yang semuanya terwariskan pada manajemen PLN masa kini. Siapa bilang kita tak punya SDA yang cukup untuk menghidupi PLN. Mulai dari
Halaman 7
Kami sampaikan batas bayar rekening listrik kepada pelanggan yang budiman : 1. Tanggal 01 s/d 20 pelanggan PLN diwajibkan membayar rekening listrik 2. Apabila pelanggan membayar Rekening Listrik di atas tanggal 20, pelanggan tersebut dikenakan biaya keterlambatan dan petugas PLN akan melakukan pemutusan sementara . 3. Untuk pelanggan yang terlambat dalam melakukan pembayaran Rekening Listrik di atas 90 hari (3 bulan), pihak PLN akan melakukan pembongkaran rampung. Pembayaran dapat dilakukan di Kantor PT PLN (Persero) dan PPOB yang tersebar di seluruh Wilayah Kalbar. Demikian himbauan ini, agar menjadi perhatian demi keamanan dan kenyamanan kita bersama.
Menyongsong Imlek 2563 Tahun Naga Air (3)
Sawit Mendongkrak Ekonomi Pedalaman
Tiga Shio Waspada di Tahun Naga Air
Tak Ada Mesuji di Kalbar
Sebagian warga Tionghoa masih percaya adanya hari chiong (nahas atau kemalangan), sebagaimana nahasnya bulan Safar bagi sebagian orang Kalbar.
HUMAS PT PLN CABANG PONTIANAK
Untuk pelayanan pengaduan pelanggan melalui SMS anda dapat mengirim kan SMS ke:
' # % % )"# & ( $ - & & - &! + ) "# ,&+,# # (, * & ( $ &!! &
Injet-injet Semut Tiga Menteri Kerubuti Temajuk -- Laen kali bawa duet lebih banyak agik!
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Simon Petrus
AM. Nasir
PONTIANAK. Karet masih menghidupi ratusan ribu keluarga di Kalbar, sayangnya pemerintah setengah hati membina kebun rakyat. Beruntung sawit mulai berkembang dan mampu mendongkrak pendapatan masyarakat.
Adanya perkebunan sawit jelas memberikan kontribusi bagi daerah dan masyarakat. Untuk masyarakat misalnya di Kecamatan Semitau. Perputaran uang saja dari sektor perkebunan sekitar 30 persen,
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
PERUNTUNGAN baik di tahun Naga Air konon tak merangkul semua dari 12 shio dalam putaran kalender Lunar. Setidaknya ada tiga shio yang harus waspada dalam
Halaman 7
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Halaman 7
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,