Jumat, 8 Juli 2011 6 Sya ban 1432 H/ 8 Lak Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya
KKR Waspada Korupsi Perkebunan Kerugian cukup besar telah diderita Provinsi Kalbar. Izin serampangan akibat akal bulus pengusaha-pejabat telah dianalisis gerakan NGO’s. Siapa yang bermain, akan menuai getahnya.
PONTIANAK. Korupsi sektor perkebunan di Kalbar yang dikemukakan Koalisi Anti Mafia Perkebunan membuat sejumlah pemegang kebijakan di daerah berhati-hati menerbitkan izin perkebunan. Izin yang telanjur terbitpun dievaluasi secara rutin. Kalau di KKR (Kabupaten
Kubu Raya), dilakukan evaluasi secara rutin terhadap izin perkebunan yang ada di daerah ini, ujar Drs Agus Supriyadi, Asisten I Pemkab Kubu Raya kepada Equator, Kamis (7/7). Evaluasi terhadap izin perkebunan ini dilakukan secara k o n t i n u . Ta n g g u n g j a w a b melakukan evaluasi dipegang
oleh Tim Pembina Pengguna Pengawas dan Penatagunaan Lahan (TP4L) yang dibentuk Pemkab Kubu Raya. Agus yang menjabat sebagai Ketu TP4L Kubu Raya ini menegaskan, evaluasi dilakukan guna memastikan semua izin usaha perkebunan yang sudah diterbitkan digunakan secara
benar. Jika ditemukan pelanggaran, Pemkab Kubu Raya tak segan memberi sanksi tegas, termasuk pencabutan izin. Sampai sekarang ada empat izin perkebunan yang kita cabut, tutur Agus tanpa merinci nama-nama perusahaan pemegang izin maupun waktu persis pencabutan izin perke-
bunan tersebut. Pencabutan izin itu dilakukan karena pemegang izin tidak melakukan kegiatan apa pun di lahan yang dimiliki. Pencabutan dilakukan pasca Pemkab memberikan beberapa teguran. Sudah lakukan teguran. Mereka ini kan berupaya mendapat izin perkebunan, tapi tidak
diurus izin lainnya, seperti Amdal dan tidak melakukan penanaman. Mestinya, setelah mendapat izin, mereka melaksanakan kewajiban melakukan penanaman, bebernya. Agus mengatakan, khusus perusahaan yang sedang mengantongi Izin Usaha Perkebu Halaman 7
Perkebunan
Pemerintah Mutlak Melakukan Revitalisasi Perkebunan Sawit PONTIANAK. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kalbar menilai perkebunan sawit di Kalbar mutlak direvitalisasi. Hal ini dikarenakan banyak perkebunan sawit yang ada di daerah ini sudah memasuki usai yang tidak produktif. Pemerintah perlu melihat dan membangun strategi akan pentingnya revitalisasi perkebunan, kata Swisto Uwin, Ketua Panitia Seminar dari Serikat Petani Kebun Sawit (SPKS) kepada Equator, Kamis (7/7). Halaman 7
Pemerintahan
Evaluasi Rasionalisasi Jumlah Pegawai dan Porsi Anggaran PONTIANAK. Sekda Provinsi Kalbar, Drs M Zeet Assovie MTM menyatakan siap melaksanakan perintah Mendagri, menyusul permintaan Gamawan Fauzi untuk evaluasi jumlah aparatur. Kita siap melakukannya, namun sampai sekarang saya belum menerima pemberitahuan tertulisnya, M Zeet Assovie kepada Equa- M Zeet Assovie.DOK tor, Kamis (7/7). Halaman 7
Kriminal
Tahanan Rutan Pontianak Kabur PONTIANAK. Tahanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Pontianak kabur dari tahanan, Selasa (6/7) malam. Tahanan yang kabur bernama M Idham Khalid, terpidana kasus narkotika yang sudah divonis lima tahun pidana penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Pontianak, belum lama ini. Beberapa wartawan yang ingin mendapatkan kejelasan informasi ini, gagal menemui kepala Rutan, Johan Edwar. Setidaknya dua kali upaya konfirmasi yang dilakukan para awak media. Upaya pertama dilakukan sejumlah wartawan, Kamis siang sekitar pukul 13.00. Usaha itu gagal karena kepala Rutan dikabarkan sedang istirahat. Bapak baru saja istirahat. Maaf ya, kata perempuan paruh baya yang menerima beberapa jurnalis saat mendatangi kediaman Kepala Rutan. Halaman 7
Fasilitas Umum
Para pekerja membongkar trotoar yang menutup jalan akses menuju Vigor Sport Center di Jalan Perdana, Kamis (7/7).INDRA NOVA
Pelaksanaan penerimaan siswa baru secara online di SMAN 1 Kota Pontianak, Kamis (7/7).INDRA NOVA
PSB Sistem Online Hindari Titipan PONTIANAK. Penerimaan Siswa Baru (PSB) bagi siswa SMA Negeri di Kota Pontianak berakhir, Kamis (7/7). PSB yang menggunakan sistem online ini diyakini memangkas waktu. Namun bagi para orangtua masih banyak yang kelimpungan karena tidak mengerti
Halaman 7
Injet-injet Semut KKR Waspada Korupsi Perkebunan -- Masih banyak kabupaten lain.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
cara mendaftar dan melihat hasil kelulusan. Saya ini tidak mengerti internet. Saat pertama diberitahukan sistem on line, cukup bingung. Tapi setelah bertanya akhirnya, bisa melihat anak saya lulus dimana, Yuliana, 49, warga Kelurahan
Sungai Jawi ditemui Equator saat mendaftar di SMA Negeri 1 Kota Pontianak. Kendati begitu, Yuliana mengaku terbantu dengan sistem yang diterapkan Dinas Pendidikan Kota Pontianak karena untuk Halaman 7
Nama Sekolah SMAN 01 SMAN 03 SMAN 04 SMAN 05 SMAN 06 SMAN 07 SMAN 08 SMAN 09 SMAN 10
Daya Tampung 283 192 246 182 192 177 192 160 180
Diterima Nilai Min 33,100 32,700 31,300 30,500 29,600 32,000 30,600 30,300 30,300
Maks 38,100 37,700 36,200 35,900 35,400 36,300 34,600 34,900 34,700
Terisi Dalam Kota 268 182 233 172 182 168 182 152 171
Luar Kota 15 10 13 10 10 9 10 8 9
Total 283 192 246 182 192 177 192 160 180
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Pontianak
Kalbar Sasaran Empuk Perbankan PONTIANAK. Dunia perbankan di Kalbar cukup menjanjikan. Ditandai dengan tingginya permohonan izin pembukaan kantor baru mulai level kantor cabang, cabang pembantu, hingga kantor kas. Sejak awal tahun hingga sekarang, ada belasan permohonan izin pembukaan kantor bank, ujar Hilman Tisnawan, Pemimpin Bank Indonesia (BI) Pontianak disela
coffee morning dengan sejumlah wartawan di kantor BI Pontianak, Jalan Ayani, belum lama ini. Pembukaan kantor baru ini pertanda iklim investasi perbankan di Kalbar mengalami perkembangan. Hal ini juga mengindikasikan perekonomian masyarakat mulai membaik. Sebagai bank central, BI jelas menyambut gembira adanya pem-
bukaan kantor-kantor baru bank di Kalbar. Hingga sekarang, BI selalu mengamini permintaan itu. Tidak ada yang ditolak, tegas Hilman. Meski mendukung, BI tentu tidak mau serampangan dalam menyetujui izin pembukaan kantor bank. Izin baru akan direstui jika memenuhi sejumlah persyaratan yang berkaitan dengan berbagai aspek. Halaman 7
Maling Karet Tewas Dikeroyok SINTANG. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Pepatah ini layak ditujukan kepada Guntoro, 27, warga Cilacap, Jawa Tengah, yang tinggal di Sekadau. Ia tertangkap massa ketika mencuri karet di kebun milik Saleh, Dusun Pelingkat, Desa Penyangka Satu, Kecamatan Tempunak, Rabu (6/7) sekitar pukul 21.45. Warga yang kesal, tak mampu menahan emosi, seketika itu Guntoro menjadi bulan-bulanan massa. Aksi main hakim sendiri ini membuat Guntoro babak belur. Sejumlah bagian kepala maupun muka mengeluarkan darah dan beberapa anggota badan memar. Halaman 7
Akses Jalan Dibuka, Pemilik Vigor Sadar PONTIANAK. Polemik jalan alternatif di Jalan Sutoyo yang menghubungkan ke Jalan Perdana antara Pemkot Pontianak dengan pemilik Vigor Sport Center (VSC), berakhir. Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak membongkar penghalang jalan masuk menuju lokasi yang selama ini menutup akses, Kamis (7/7).
Kuota SMA Negeri di Kota Pontianak
Ketua panitia Y Anselmus SSos menerima kembali piala bergilir dari Kontingen Parindu didampingi panitia lainnya, Kamis (7/7). M KHUSYAIRI
Gawai Dayak Sanggau Dibuka
Wadah Pertahankan Adat Leluhur
Guntoro di kamar mayat rumah sakit Ade M Djoen Sintang, kemarin (7/7).SUHARDIN
SANGGAU. Ribuan warga Dayak di Kabupaten Sanggau memadati Kompleks Mega Tenda, Keuskupan Sanggau, untuk menghadiri pembukaan gawai adat Dayak di Bumi Daranante, Kamis (7/7). Agenda tahunan yang digelar selama tiga hari itu dibuka Bupati Sanggau Ir H Setiman H Sudin didampingi Wakil Bupati Paolus Hadi SIP MSi. Hadir pula, Chief Deputi Majelis
Adat Dayak Nasional (MADN) Atan Falil, Ketua DAD Provinsi Kalbar, Hendri Lisar, Ketua DAD Kabupaten Sanggau, Drs F Andeng Suseno MM, Vice Presiden Dayak Serawak, Malaysia serta I Gede Ardika mantan Menteri Kebudayaan RI di era Kabinet Gotong Royong. Bupati Sanggau dalam sambutannya mengungkapkan, konsekuensi di era globalisasi Halaman 7
Atlet Kalbar Menyongsong PON XVIII Riau (bagian 21) Oleh Uun Yuniar
Setelah meraih lima tiket untuk berlaga di Riau 2012. Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kalbar kembali menambah peluang untuk berkompetisi di ajang prestige. Atlet jalan cepat sedikit dramatis.
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
PASI Tambah Peluang untuk Berjaya Kejurnas atletik yang merupakan bagian dari kualifikasi PON XVIII Riau di Jakarta telah berakhir. Dari 22 atlet yang dikirim, PASI Kalbar berhasil meraih 1 perak dan 2 perunggu. Medali perak tersebut dipersembahkan oleh Feni Venorica pada nomor lompat jangkit dan 1 medali perunggu di nomor lompat jauh. Sedangkan 1 medali perunggu lainnya dipersembahkan oleh Atlet asal Singkawang Dwi
Sambas Rp 2.500,-
yang turun untuk lari 800 meter putra. Meski berada di papan tengah klasemen dari hasil kejurnas, PASI Kalbar patut berbangga karena PON XVIII akan datang dipastikan 14 nomor akan diikuti. Hal ini berdasarkan limit PON yang berhasil dilewati oleh atlet Kalbar, ungkap Ketua Satgas PASI Kalbar , Eka Kurniawan kepada Equator. Perolehan sebanyak 14 tiket PON kali ini merupakan
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
pencapaian rekor tersendiri bagi PASI. Sebab, hasil ini di luar perkiraan Pengprov PASI Kalbar. Alhamdulillah pencapaian prestasi kali ini di luar dugaan. Ini menunjukkan keseriusan dari kami selaku Satgas PASI Kalbar yang akan berjuang bersama-sama KONI, agar PON XVII mendatang kita bisa berada di peringkat yang dicanangkan, kata Eka yang juga Ketua Pengcab PASI Halaman 7
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,