Koran Utama di Kalbar
Jumat, 9 Maret 2012 16 Rabiul Akhir 1433 H/17 Jie Gwee 2563
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Saatnya Singkawang Dikelola Sebagai Kota Wisata Kunjungan 2012 Ditargetkan 644.329 Orang
Cap Go Meh di Singkawang menjadi budaya lokal yang menarik perhatian wisatawan.
KOLOM
SINGKAWANG. Sudah saatnya Kota Singkawang menetapkan dirinya sebagai kota wisata dengan mengelolanya lebih kepada pelayanan kunjungan wisatawan. Tahun lalu, tingkat kunjungan wisata di Kota Singkawang mencapai 630.871 orang, atau
bertambah 84.523 kunjungan dibandingkan 2010 yang mencapai 546.348 kunjungan. Pada 2012, Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang menargetkan 644.329 kunjungan. Untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisata setiap tahun-
nya ini, kita mengandalkan semua potensi yang ada, baik wisata alam, kuliner maupun budaya, kata Lies Indari, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudpapora) Kota Singkawang ditemui di ruang kerjanya, kemarin (6/3).
Wisata alam yang ditawarkan kepada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara terdiri atas Taman Pasir Panjang Indah (TPPI) di Kelurahan Sedau. Nama objek wisata ini begitu terkenal di mata masyarakat, bahkan Pantai Pasir Panjang sangat identik dengan
Dahlan Iskan
Halaman 7
Halaman 7
KKR Sejuta Keramba, KH Lestarikan Ikan
Dream Team di satu pagi di hari Minggu Minggu pagi tanggal 26 Februari 2012 di Kementerian BUMN. Beberapa rapat diadakan sepanjang hari itu. Salah satunya mengenai dream team di seluruh perusahaan perkebunan milik negara. Pada Minggu seperti itu, ketika tak banyak tamu dan panggilan telepon, pembicaraan bisa lebih fokus. Seluruh calon direktur utama di 15 perusahaan perkebunan (PTPN I sampai XIV plus PT RNI) dihadirkan. Sesuai dengan komitmen pembentukan sebuah dream team (ada yang menyebutnya winning team), para calon direktur utama diminta mengajukan usulan, khususnya siapa saja yang mereka pilih menjadi direktur untuk mendampinginya. Menteri BUMN tidak lagi menunjuk begitu saja siapa
Kota Singkawang. Tempat wisata yang dibangun sejak 1972, itu menyediakan berbagai fasilitas diantaranya hotel, motel, diskotik, cottage, restoran, musala, meeting room, hall serba guna, kolam renang, camping ground, sirkuit racing motor, aying fox, kereta air, kincir ria, kayaking, speedboat, sepeda air,
Distribusi Kerap Langka, ABK Diancam PHK SAMBAS. Para nelayan Sambas yang sejak November 2011 hingga Februari ini tak melaut akibat gelombang besar, akan terhempas lagi kalau April 2012 harga BBM terutama solar, naik dengan bervariasi. Apabila BBM dipastikan naik, apalagi untuk nelayan akan dikenakan harga industri, dapat dipastikan kami nelayan terancam tidak melaut, ungkap Heldi alias Apin, pemilik kapal ikan di Sambas kepada Equator, Kamis (8/3). Ombak memang tak henti-hentinya mengombang-ambingkan nelayan, mulai di laut hingga di darat dengan kenaikan BBM. Terlebih bila mereka harus membeli solar non subsidi. Sekarang saja cuaca laut masih tidak stabil, ombak masih besar, BBM harus antri mendapatkannya. Sebentar lagi naik harga, nelayan mau makan apa? keluhnya. Apin mengharapkan BBM tidak jadi naik. Kalaupun naik upayakanlah khusus nelayan ada subsidi BBM, Jangan diberikan harga industri, karena sangat memberatkan, tandasnya.
Rencana kenaikan BBM ditentang nelayan Kabupaten Sambas. Ratusan mereka terancam tak melaut dan akan menambah pengangguran. Kami sangat menolak kenaikan BBM, ungkap Iskandar Sulaiman, 58, nelayan di Pemangkat. Kenaikan harga BBM menyebabkan operasional nelayan membengkak, sementara hasil ikan dan upah nelayan tetap. Bayangkan saja gaji kami sebagai anak buah kapal (ABK) nelayan hanya berkisar Rp 1,2 juta sebulan, mana cukup buat makan, sekolah dan keperluan rumah tangga lainnya. Belum lagi operasional ke laut, tegasnya. Iskandar memprediksi akan terjadi PHK lumayan besar yang menciptakan pengangguran jika pemerintah tidak memberikan jalan keluar. Mau tak mau pengusaha kapal akan berpikir ulang mempekerjakan banyak karyawan. Kadang operasional melaut tak seimbang dengan penghasilan, bahkan tak jarang tekor, jelasnya. Dengan solar bersubsidi sekarang saja yang Rp4.500 mereka mengaku sudah sulit. Mereka berharap pemerintah meninjau ulang kebijakan ini. Begitupun yang dipinta Syaiful Anwar, pengusaha kapal ikan. Ini memberatkan nelayan. Terutama nelayan tepi alias nelayan kecil, saya yakin banyak ne- layan tak melaut, ungkapnya.
Saat ini saja pasokan BBM untuk nelayan kurang. Dengan harga dan pasokan saat ini kurang, nelayan harus membeli solar dengan harga eceran di atas harga SPBU. Nah, kalau harga naik biaya operasional bagaimana lagi? katanya. Contoh jelas pada nelayan tepi dengan bobot kapal di bawah 10 GT, biaya operasional rata rata Rp 2 juta pergi dan pulang. Sementara hasil tangkapan tak begitu banyak sehingga banyak nelayan kecil merugi, belum lagi untuk kebutuhan sehari-harinya. Menanggapi kondisi ini, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas, HanaďŹ Musni, menentang keras rencana kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM sangat merugikan, bahkan perkiraan kami ratusan nelayan di Sambas bakal tak melaut, ujarnya. Terpisah, Bupati Sambas Hj Juliarti Djuhardi Alwi, belum bisa berbuat banyak dengan kebijakan BBM sebagai ranah pusat. Kita akan menggelar rapat khusus mengenai hal ini terutama pengaturan pembelian BBM oleh masyarakat di SPBU. Artinya, kita berusaha mengurangi dampak negatif langsung maupun tak langsung, katanya menjawab Equator, kemarin. Juliarti berupaya koordinasikan menyangkut pemerataan distribusi agar tertib dan lancar.
SUNGAI RAYA. Berbeda dengan nelayan pesisir yang banyak ketergantungan pada BBM, cuaca, harga ikan, persaingan nelayan kecil dengan pemodal besar, petani ikan darat (sungai) bisa didukung untuk kreatif. Pemkab Kubu Raya lumayan kreatif menciptakan program unggulan untuk meningkatkan kesejahterIr Rismawati.ARMAN HAIRIADI aan masyarakat. Hanya saja, realisasi Program Sejuta Keramba, dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) masih tahun depan. Meski masih sebatas wacana, 2013 mendatang kita akan merealisasikan program Sejuta Keramba, meskipun secara stimulan, ungkap Plt Ke
Halaman 6
Halaman 6
BBM Nelayan Masih Disubsidi JAKARTA. Sepertinya keluhan nelayan boleh didengar oleh para petinggi di Kabinet Bersatu. Mengkilasbalik hasil rapat enam Menteri yang membahas kebutuhan BBM, subsidi untuk nelayan tidak dicabut. Nelayan dengan kapal di atas 30 GT (gross ton-red) akan tetap diberikan subsidi sebagai komitmen kami melindungi mereka, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, dalam siaran pers bulan lalu. Keputusan itu menurut Cicip sebagai hasil dari rapat enam menteri yang terkait pada 23 Februari 2012 di Kantor Kementerian ESDM. Rapat menetapkan bahwa harga BBM
Halaman 6
Munas IV Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Lahan Sekadau, Enam Orang PITI Ada untuk Bangsa dan Negara Ditahan di Rutan Salemba
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Injet-injet Semut Nelayan Tepi Dihempas Ombak dan Harga BBM
-- Mabok laot sampai ke darat. - Bang Meng
Harga Eceran :
bersubsidi bagi para nelayan akan diberlakukan seperti sedia kala. Enam menteri yang membahas subsidi BBM untuk nelayan adalah Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menteri Koordinator Perekonomian. Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden telah menetapkan Perpres
Mempawah Rp 2.500,-
SEKADAU. Enam dari delapan tersangka dugaan korupsi pengadaan lahan perkantoran Pemkab Sekadau tahun 2005 ditahan Kejaksaan Agung di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, sejak Rabu (7/3). Dua tersangka lagi segera menyusul ditahan. Enam tersangka itu adalah mantan Pj Bupati Sekadau Abdul Muis Haka, Kepala Dinas Kimpraswil (Dinas PU) Ir H Suyitno, mantan Sekda Ramlan Said, pejabat BPN Heri Prajitno, Kepala Dinas Pertanian Slamet, Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan (Sekarang Kepala Dinas Pehubungan, Telekomunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata/Dishubtelinfobudpar), Abang Ahmad Yani. Release dari Kejagung menyebutkan dua tersangka lagi yakni pegawai BPN, Budjang Abdul Samad, dan Dirut PT Sinar Bintang Sakti, Chan Indra. Terhadap penahanan ini, pihak Pemkab Sekadau sudah menunjuk pengacara. Sudah ada pengacara yang mendampingi, ujar Rupinus SH MSi, Wakil Bupati Sekadau kepada Equator, Kamis (8/3).
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Pengacara dimaksud itu merupakan pengacara Pemda Sekadau yang selalu memberikan bantuan hukum jika ada pejabat Pemda Sekadau yang bermasalah dengan hukum. Pengacaranya sudah ikut ke Jakarta. Beberapa waktu lalu ada surat panggilan kepada mereka untuk dimintai keterangan, ucap Rupinus. Posisi para pejabat yang sudah ditahan itu, Rupinus belum memberikan penjelasan apakah akan diganti atau tidak. Yang jelas kita lihat proses hukumnya dulu, tukasnya. Kasus dugaan korupsi lahan perkantoran Pemkab Sekadau ini bermula saat Kabupaten Sekadau mekar dari Kabupaten Sanggau tahun 2003 silam. Sebagai kabupaten baru, Kabupaten Sekadau membutuhkan lahan untuk dijadikan loaksi perkantoran Pemkab Sekadau. Oleh para tersangka yang saat itu menjabat di Sekadau, dicarikan lah loaksi perkantoran. Lokasi yang dimaksud berada di kawasan Jalan Merdeka Timur atau Jalan Sekadau Sintang, KM 9, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau
Hari ini, Jumat (9/3) diselenggarakan Muktamar Nasional (Munas) IV Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) selama tiga hari di Hotel Kapuas Palace Pontianak. Kegiatan itu akan dihadiri Menteri Agama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Munas IV di Kalbar ini punya arti penting untuk menyusun arah PITI lima tahun ke depan. Sesuai tema besar yang, PITI ada untuk bangsa dan negara. Sebagai anak bangsa kita juga harus ambil andil dalam pembangunan bangsa ini, ungkap HM Anda Hakim SH MH, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PITI kepada wartawan, Kamis (8/2). Dalam Munas tersebut akan dihadiri 17 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) diantaranya DPW Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Halaman 7
Halaman 7
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Amin Andika, Anton Medan dan HM Anda Hakim.KIKI SUPARDI
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000, -