Rabu, 9 Mei 2012 17 Jumadil Akhir 1433 H 19 Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998
Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com
Kualitas Rendah, Bulog Enggan Beli Beras Lokal KETAPANG. Kepala Bulog Ketapang, Syarif Alwi, membenarkan pihaknya tidak mau membeli beras petani lokal dengan alasan kualitas. Pengadaan gabah dan beras Bulog serta penyalurannya diatur dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3/2012. Dalam Inpres itu sudah ditentukan standar kualitas. Beras dari petani itu jauh sekali kualitasnya. Kualitasnya buruk menir (pecahan beras) banyak. Sebelumnya kita (Bulog) membantu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tetap beli yang penting bersih. Untuk disalurkan dalam bentuk raskin. Karena yang menerima
masyarakat juga, ungkap Syarif Alwi. Maret lalu, lanjutnya, Bulog pernah memasukkan 15 ton beras dari para petani, namun bukan atas nama Gapoktan, melainkan Satgas. Satgas inilah yang mengumpulkan beras dari para petani dengan sistem jemput bola. Anggota Satgas adalah anggota Gapoktan. Tapi karena Gapoktan tak punya nama, akhirnya mereka meminta atas nama Gapoktan.
Solar Petani, Perlu Jatah Resmi SPBU KETAPANG. Sulitnya 53 petani pengguna handtractors mendapatkan solar di SPBU, akan diantisipasi Hiswana Migas Ketapang dengan mengumpulkan SPBU dan mengecek penyalurannya. Menurut saya harus diatur, karena sekarang yang kita atur minyak (solar, red) di Ketapang ke daerah hulu. Kalaupun ada keluhan Gabungan Kelompok Yusman.DOK Tani (Gapoktan), ini perlu kita bicarakan, kata Yusman, dihubungi Equator di Jakarta via HP kemarin. Yusman berjanji sepulangnya ke Ketapang akan mengumpulkan seluruh pengelola SPBU. Karena hal itu menyangkut distribusi BBM, jenis solar yang selama ini sudah terjadwal. Dijelaskannya, selama ini solar khusus Gapoktan belum masuk dalam skedul distribusi BBM. Dia juga berencana
Halaman 7
Tidak masalah, tapi statusnya sudah menjadi mitra kerja. Kalau sudah mitra kerja, tidak bisa jemput bola tapi menunggu di gudang, sesuai dengan Keppres, ungkapnya. Dikatakannya, meski kualitasnya masih rendah, namun pihaknya tetap menerima dengan alasan membantu petani lokal. Tahap pertama Bulog membuatkan kontrak dan Gapoktan mulia menyuplai beras. Namun beras yang disuplai kualitasnya lebih rendah
Syarif Alwi: Ibarat Buah Simalakama
Suhu Kota Pontianak Capai 33
dari yang sebelumnya, ketika masih dilakukan Satgas. Awalnya kami tetap menerima tapi harus dibersihkan. Satu bulan dibuatkan kontrak, kualitas beras sudah berubah. Bukan tidak mau nerima, tapi takut orang komplain. Kami pernah menyalurkan raskin di daerah Kauman tapi masyarakat mengeluh, ungkapnya.
Halaman 6 Kabulog Ketapang, Syarif Alwi menunjukkan kualitas perbedaan antara beras lokal dengan beras Thailand--Kiram.KIRAM AKBAR
Cuaca
Mendera Belahan
Ekstrim Khatulistiwa
SUNGAI RAYA. Perubahan cuaca ekstrim yang melanda dunia, berdampak meningkatnya suhu di Kota Pontianak dan sekitarnya serta kota-kota lainnya di Indonesia. Dalam sepekan, suhu merebak hingga 33 derajat Celcius. Empat hari belakangan ini cuaca di Pontianak dan sekitarnya memang sangat panas. Ini dikarenakan variasi suhu harian di bulan Mei berubah-rubah, ungkap Supriadi, Prakirawan Cuaca BMKG Supadio Pontianak, kepada Equator via telephone, Selasa (8/5). Dijelaskannya, pertumbuhan awan di garis khatulistiwa sedikit sekali. Sehingga panas terik matahari langsung menyengat bumi. Disertai kelembapan yang tinggi membuat siang hari semua orang merasa kegerahan.
Halaman 6
Sepuluh Daerah Warning DBD PONTIANAK. Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dokter Andi Jap, sudah me-warning 10 daerah yang rawan akan meledaknya demam berdarah dengue (DBD) sebagai siklus tiga tahunan. Sepuluh daerah itu adalah Kota Singkawang, Kabupaten Pontianak, Sambas, Sintang, Sanggau, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Melawi dan Kabupaten Landak. Sementara di Kota Pontianak pada 2012 kasus BDB menurun drastis hingga April tercatat hanya 40 penderita. Kadiskes Kalbar, dokter Andi Jap, tak hanya memberikan warning tetapi telah melakukan berbagai upaya selain konsolidasi ke seluruh Dinkes se-Kalbar. Dinkes juga mempersiapkan stok obat dan teknisi, jika sewaktu-waktu diperlukan. Selain, penanganan
Halaman 6
Kongres ILP2MI di Pontianak
60 Universitas Berbagi Ilmu PONTIANAK. Sebanyak 60 universitas se-Indonesia akan mengikuti kongres nasional Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Indonesia (ILP2MI) di Kota Pontianak. Event akademis nasional tersebut dirangkai dengan berbagai agenda salah satunya seminar perbatasan. Rangkaian kegiatan kongres sudah dibuka Senin malam (7/5) di Gedung Rektorat Untan lantai tiga oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi. Hari ini diisi dengan seminar perbatasan yang dipusatkan di Gedung UPT STAIN Pontianak, ungkap Ketua Panitia, Dwi kepada Equator, Selasa (8/5). Dwi menambahkan, pemateri dalam seminar tersebut didatangkan dari institusi nasional. Diantaranya, dari Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Dr Soni Sumarsono,MDM, Deputi Lintas Batas Negara, Kepala BPKP Provinsi Kalbar, dan Badan Pengelolaan Perbatasan dan Lintas Batas Kalbar.
Halaman 7
Wagub Christiandy Sanjaya diantara Juara dunia tinju IBO Daud Cino Yordan dan Juara Favorit Miss Indonesia 2012 Meiling Thomas.IST
Audiensi Cino dan Meiling
Wagub: Jangan Berhenti Disini PONTIANAK. Suasana berbeda merebak di ruang kerja Wagub Christiandy Sanjaya, Selasa (8/5), yang tersenyum cerah oleh kedatangan dua juara asal Kalbar. Yang pertama juara dunia tinju IBO, Daud Cino Yordan dari selatan Kalbar, dan Meiling Thomas, Juara Favorit Miss
Indonesia 2012 dari utara Kalbar. Saya berharap Daud dan Mei serta pihak-pihak yang mendampingi selama ini, terus intensif membina mereka. Memacu prestasi dan memberikan apresiasi kepada generasi muda yang potensial. Sehingga generasi muda Kalbar lainnya
terpacu dengan prestasi yang di raih keduanya, harap Christiandy. Wagub tampak kepeduliannya atas perkembangan dunia olah raga dan pengembangan bakat generasi muda, dengan menerima audiensi dua anak
Halaman 7
KCKR Wajib Diserahkan ke Perpustakaan Daerah
Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Injet-injet Semut Kualitas Rendah, Bulog Enggan Beli Beras Lokal -- Ape jak kerje Dinas Pertanian tuh.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
PONTIANAK. Setiap penerbit dan pengusaha rekaman diwajibkan menyerahkan hasil Karya Cetak Karya Rekam (KCKR) kepada Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalbar. Ini penting karena KCKR berperan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala Badan Pepustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalbar, Drs Marselinus Kutjai Apin mengatakan, dengan adanya Perda ini tidak ada alasan lagi
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
pengarang maupun penerbit untuk tidak menyerahkan hasil KCKR kepada pemerintah provinsi. Rencananya akan disahkan pada Mei nanti. Yang jelas tujuan Perda ini untuk mewujudkan koleksi Deposit Daerah dan melestarikannya sebagai karya budaya bangsa. Sebagai perwujudan cipta, rasa dan karsa sebagai hasil karya manusia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususunya di Kalbar, katanya kepada
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Equator, Selasa (8/5). Peranan karya cetak dan karya rekam, kata Kutjai, perlu dihimpun dan dilestarikan oleh Badan Perpustakaan Daerah, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kalbar. Karya cetak itu sendiri adalah semua jenis terbitan dari setiap karya intelektual dan atau artistik, yang dicetak dan digandakan dalam bentuk buku, majalah,
Sanggau Rp 3.000,-
Halaman 7
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000, -