Minggu, 10 April 2011 6 Jumadilula 1432 H/8 Sha Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya Hukum
Sengketa Liur Emas Berujung ke KY PONTIANAK. Nilai ekonomis yang dihasilkan burung walet dari liurnya menjadi bahan sengketa di Bukit Lipis, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Pihak kelompok cabang yang beranggotakan 127 pemilik saham walet melaporkan putusan eksekusi PN Putusibau ke Komisi Yudisial (KY). Zainudin Isman. DOK Putusan eksekusi ini kita anggap perampokan. Karena itu, kita sudah melaporkan secara resmi masalah ini ke KY, ujar DR Zainudin Isman MPhil, juru bicara kelompok cabang kepada sejumlah wartawan, kemarin (9/4). Sengketa gua walet ini awalnya hanya melibatkan dua kelompok. Masing-masing penggugat 3 orang, yakni Ahim, Husin dan Kalis dengan 10 pemilik saham dari kelompok 12 pemilik saham walet. Namun dalam perkembangannya, kelompok cabang ikut terseret. Proses terseretnya kelompok cabang dalam kisruh walet tersebut terjadi saat PN Putusibau mengeluarkan putusan eksekusi serta-merta tertanggal 13 Januari 2011 yang diperkuat izin PT tertanggal 14 Februari 2011. Dalam putusan itu disebutkan objek gua yang dieksekusi tidak
Lima Pesawat Tolak Terbang Jarak Pandang Anjlok
ÍPesawat kecil jarak pandang minimal 500 meter ÍPesawat sedang jarak pandang minimal 700 meter ÍPesawat jet dengan jarak pandang minimal 900 meter ÍPukul 04.00 hingga 07.00 jarak pandang tidak nomal ÍPukul 07.00 hingga 22.00 jarak pandang normal
Satelit mendeteksi hotspot bertambah. Asap semakin pekat akibat lahan banyak terbakar. Jarak pandang mengganggu pilot. Berbahaya memaksakan terbang?
meter, kata Irmadani, Kepala Dinas Operasi PT Angkasa Pura II Pontianak ditemui di tempat kerjanya, kemarin. Dia menjelaskan, pada pukul 06.00 hingga pukul 07.00 jarak pandang hanya 500 meter. Namun kabut asap berangsur menipis pada pukul 07.15 dengan jarak pandang sekitar 800 meter. Pada pukul 07.15 itu pesawat Trigana dari Ketapang sudah melakukan pendaratan
SUNGAI RAYA. Kabut asap yang menyelimuti Bandar Udara (Bandara) Supadio Pontianak membuat jarak pandang sempit. Sebanyak lima pesawat yang dijadwalkan berangkat batal terbang, Sabtu (9/4). Pesawat yang enggan terbang itu Lion, Sriwijaya, Batavia, Garuda dan Trigana. Mereka tidak mau terbang pagi ini (kemarin, red) karena jarak pandang di bawah 1000
Halaman 7
Polda Pantau Asap Tindak Tegas Perusahaan Nakal PONTIANAK. Kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya disinyalir akibat maraknya aktivitas pembakaran lahan. Kapolda Kalbar Brigjen Pol Drs Sukrawadi Dahlan mengingatkan perusahaan perkebunan untuk tidak membakar lahan. Kita minta pengusaha yang bergerak di bidang perkebunan Brigjen Pol Drs Sukrawadalam membuka lahan di Dahlan. SYAMSUL ARIFIN tidak dengan cara membakar. Jika terbukti secara sengaja terlibat aksi pembakaran lahan, bakal ditindak tegas, kata Sukrawadi kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, kemarin (9/4). Untuk mencegah maraknya aktivitas pembakaran, Polda Kalbar akan memperketat patroli. Korps baju cokelat itu berjanji mengerahkan helikopter untuk memantau kondisi di lapangan. Kita akan melakukan patroli udara menggunakan helikopter dalam memantau lahan yang terbakar maupun sebaran titik api. Sehingga mampu secara cepat terdeteksi dan ditangani, tegasnya.
Halaman 7
Pemerintahan
DPRD Kalbar Didesak Tindak Lanjut PKR PONTIANAK. Empat persyaratan harus dilengkapi untuk mewujudkan pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) yang menjadi domain DPRD Kalbar. Masyarakat mendesak wakil rakyat segera menindaklanjuti. Kami masyarakat di wilayah timur Kalbar sudah lama menanti provinsi baru itu (PKR, red). Sekarang sudah jelas apa kekurangan persyaratan administrasi yang harus dilengkapi, dan itu katanya menjadi kewenangan DPRD Kalbar, kata Heriyanto AMd, Tokoh Pemuda Kabupaten Sanggau kepada Equator via selular, Sabtu (9/4). Menurutnya, dalam persoalan pemekaran ini, jangan saling menyalahkan. Tapi sebaliknya, bersama-sama memperjuangkan pembentukan provinsi di wilayah timur Kalbar yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Jangan lagi saling menyalahkan, karena itu hanya akan membuat masyarakat resah dan gelisah. Seolah-olah ada yang tidak mendukung PKR. Masyarakat dibuat binggung, ada apa sebenarnya, ujar dia.
di Bandara Supadio. Sebenarnya pada pukul 07.00 pesawat Garuda tujuan Jakarta sudah menyatakan siap untuk terbang. Namun karena pilot masih ragu dengan jarak pandang tersebut sehingga Garuda baru bisa berangkat pada pukul 07.30, tutur Irmadani. Dengan kondisi jarak pandang 600 hingga 8000 meter Bandara Supadio, kata
Kondisi Bandara Supadio yang terhambat kabut asap, mengganggu penerbangan kemarin (9/4). R. RIDO IBNU SYAHRIE
Halaman 7
Legislator Bingung Temuan Rp 8 M
Usia AU Bertambah, Tanamkan Patriotisme
Halaman 7
Politik
Pendamping Cornelis Tunggu Rakerdasus PONTIANAK. Posisi calon wakil gubernur dari PDI Perjuangan yang akan disandingkan dengan Drs Cornelis MH untuk Pilgub 2012 masih menjadi teka-teki. Petinggi partai berlambang banteng moncong putih ini belum mau buka mulut. Untuk masalah itu (posisi wakil gubernur), di internal kita ada mekanisme yang mengaturnya, ujar M Kebing L, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalbar dijumpai Equator usai menghadiri rapat Pansus LKPj DPRD Kalbar di Hotel Kartika Pontianak, Sabtu (9/10). Mekanisme yang dimaksud Kebing itu berupa pelaksanaan Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) di tingkat kabupaten, dan Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) di tingkat provinsi. Dalam rapat itu lah akan dijaring kandidat calon gubernur dan wakil gubernur. Untuk posisi calon gubernur, kita tetap mencalonkan Pak Cornelis. Ini sesuai dengan SK DPP Nomor 005A yang mengatakan bahwa kader partai yang duduk sebagai kepala daerah diutamakan untuk dicalonkan kembali, ucap Kebing. Atas dasar itu, praktis dalam Rekercabsus dan
Nicodemus R Toun. DOK
Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan memeriksa pasukan pada upacara peringatan Hari Angkatan Udara ke-65 di Apron Lanud Supadio, kemarin (9/4). SUPRIH ADRYANTO PONTIANAK. Angkatan Udara (AU) telah berusia 65 tahun pada Sabtu (9/4). Saat yang tepat untuk menggali semangat dan dedikasi pendahulu AU dalam mempertahankan kemerdekaan, yang implementasinya relevan untuk eksistensi TNI AU masa sekarang dan mendatang. Hari Angkatan Udara merupakan
saat yang tepat untuk menggali kembali semangat dan dedikasi para pejuang dan pendahulu angkatan udara, kata Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Supadio, Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan membacakan sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat SIP di Apron Lanud Supadio, kemarin
Halaman 7
Halaman 7
Rektor Baru Untan tidak Menyia-nyiakan Amanah Oleh Julianus Ratno
Thamrin Usman tak tanggung-tanggung melancarkan program. Beasiswa infaq sadakah segera digarap. Tim percepatan pengembangan dan peningkatan mutu juga disiapkan matang.
Injet-injet Semut Ribut rebutan liur walet -- Liur manusia malah basi dan bau
- Bang Meng Thamrin Usman. ISTIMEWA
Mempawah Rp 2.500,-
PONTIANAK. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalbar merekomendasikan perlunya pengembalian dana Rp 8 miliar yang digunakan anggota DPRD Sintang periode 2004-2009. Anehnya, temuan itu malah balik dipersoalkan. Menurut hemat saya, temuan ini sangat lucu, ucap Drs Nicodemus R Toun MM, mantan anggota DPRD Sintang yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kalbar kepada Equator usai menghadiri rapat Pansus LKPj di Hotel Kartika Pontianak, Sabtu (9/4). BPK, kata Nico, setiap tahun selalu melakukan audit terhadap penggunaan dana APBD di Sintang. Selama lima tahun ia bertugas sebagai
Menanti Gebrakan Rektor Baru Untan (bagian 8)
Halaman 7
Harga Eceran :
Menurut dia, sebagai insan dirgantara yang mengawaki organisasi TNI angkatan udara saat ini, lanjut Kasau, tentunya wajib bersyukur dan menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pelopor, pendahulu dan sesepuh TNI angkatan udara yang
Inosensius. DOK
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Universitas Tanjungpura (Untan) didirikan pada 20 Mei 1959 sebagai perguruan tinggi swasta dengan nama Universitas Daya Nasional oleh Yayasan Perguruan Tinggi Daya Nasional. Tenaga pengajar ketika pertama kali berdiri berasal dari para sarjana dan sarjana muda yang ada di Provinsi Kalbar. Universitas Daya Nasional kemudian dinegerikan menjadi Universitas Negeri Pontianak (Unep) berdasarkan SK Menteri PTIP Nomor 53 tahun 1963, tanggal 16 Mei 1963.
Sanggau Rp 3.000,-
Kemudian, seiring perkembangan politik dan kenegaraan pada tahun 1965, Unep berganti nama menjadi Universitas Dwikora pada tanggal 14 September 1965. Selanjutnya, dengan surat keputusan Presiden RI Nomor 171 tahun 1961 terhitung tanggal 15 Agustus 1967, ditetapkan kembali perubahan nama dari Universitas Dwikora menjadi Universitas Tanjungpura (Untan) yang akhirnya bertahan hingga sekarang. Hingga saat ini, UNTAN memiliki 9 Fakultas dengan jenjang
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
pendidikan hingga Strata Dua (S2). Fakultas itu terdiri dari Ekonomi, Fisipol, FKIP, Hukum, Kehutanan, MIPA, Pertanian, Teknik, dan Kedokteran. Berbagai prestasi berhasil diraih para mahasiswa Untan baik di tingkat lokal maupun nasional, bahkan banyak pula cebolan Untan yang berhasil dan sukses di dunia bisnis dan politik, serta pemerintahan. Sebagai contoh, di DPRD Kalbar saja cukup banyak jebolan Untan yang berhasil duduk di lembaga wakil rakyat itu.
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 7
Ketapang Rp 3.000,