Harian Equator 10 Mei 2011

Page 1

Selasa, 10 Mei 2011 6 Jumadilakhir 1432 H/8 Sie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya Pendidikan

Usul Badan Khusus Urus Karakter Bangsa

Mafia Hutan Dirahasiakan

JAKARTA. Maraknya gerakan radikalisme di tanah air dinilai sudah pada taraf mencemaskan. Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari menyarankan pemerintah untuk cepat menangkal radikalisme, salah satunya dengan membentuk badan khusus. Badan ini bertugas melakukan pembangunan atau pembentukan karakter bangsa sehingga dapat memperkuat ideologi bangsa. Negara harus melakukan langkah konkrit dan serius, papar Hajriyanto Thohari dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (9/5). Dalam pertemuan antara MPR dan Presiden SBY pekan lalu, sudah dikemukakan perlunya membentuk badan tersendiri yang memiliki tugas untuk membangun karakter bangsa. Hajriyanto mengatakan, sebenarnya UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD telah menugaskan kepada Pimpinan MPR sebagai koordinator para anggota majelis untuk memasyarakatkan 4 pilar bangsa tersebut.

Halaman 7

Ekonomi

Infrastruktur Indonesia Andalkan Dana Asing JAKARTA. Pertemuan para Menteri Keuangan 10 negara anggota ASEAN pekan lalu membawa angin segar bagi Indonesia. Fokus negara-negara di Asean untuk menciptakan konektifitas antar negara, dipastikan berimbas ke Indonesia. Indonesia kan masuk dalam interconectivity ini. Ada fund sebesar USD480 juta. Tentunya kita akan menjaga agar dengan anggaran yang ada, konektifitas Indonesia bisa selaras dengan konektifitas Asean, kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada wartawan di Jakarta, Senin (9/5). Dengan anggaran bersama yang digawangi Asian Development Bank (ADB) sebesar USD 480 juta, Indonesia optimis ikut merasakan dampaknya. Konektifitas dimaksud di antaranya dengan terbangunnya jalur transportasi, terbangunnya lintas pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan dan saling berkaitan di antara negara. ASEAN Infrastructure Fund itu kita harapkan akhir 2011 ini sudah bisa diformalkan sehingga 2012 sudah bisa beroperasi, kata Agus. Selain funding dari negara Asean, Bank Pembangunan Asia (ADB) kata Agus juga akan menempatkan dana mereka dalam Asean Infrastructure Fund senilai USD 150 juta. Untuk

Halaman 7

Hukum

Cicit Soeharto Segera Disidang JAKARTA. Cicit mantan Presiden Soeharto, Putri Ariyanti Haryo Wibowo tak lama lagi bakal disidangkan atas kasus penggunaan sabu-sabu. AKBP Eddi Setiono, perwira menengah Mabes Polri yang kedapatan bersama Putri menggunakan sabu-sabu, juga akan mengalami hal serupa. Keduanya segera menjadi terdakwa menyusul keluarnya keputusan dari penuntut umum bahwa berkas Putri dan Eddie dinyatakan telah lengkap atau P21. Surat P21-nya hari ini (Senin) kita kirimkan ke penyidik, kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Noor Rachmad, Senin (9/5). Ditambahkan Noor, selepas ini, pihaknya berharap penyidik untuk segera melimpahkan kedua tersangka berikut barang bukti ke kejaksaan. Setelah dilimpahkan, giliran kejaksaan menyusun surat dakwaan untuk kemudian melimpahkannya ke pengadilan untuk disidangkan. Putri ditangkap polisi saat menggunakan sabusabu bersama Eddie dan sopirnya GN di salah satu kamar di Hotel Maharani, Jakarta Selatan, Jumat (18/3) dini hari. Dari tempat tersebut, anggota kepolisian dari Direktorat Narkotika Polda Metro Jaya menyita 0,88 gram sabu-sabu.

Halaman 7

Injet-injet Semut Nama mafia hutan terus dirahasiakan -- Asal jangan dipetieskan saja.

Warga menggunakan air Sungai Naram yang keruh untuk keperluan rumah tangga. MORDIADI

Sungai Naram Diduga Tercemar Air Raksa

Mempawah Rp 2.500,-

Menurut Eli, air Sungai Naram Hulu menjadi keruh, berwarna cokelat dan menyebabkan gatal-gatal terutama bila tidak turun hujan, karena adanya aktivitas PETI di hulu sungai atau di sekitar daerah Pajintan. Jaraknya cukup jauh sekitar 18 kilometer ke hulu, melewati hutan, katanya seraya menunjuk kawasan tersebut. Dengan kondisi tersebut, warga di sekitar Sungai Naram Hulu terpaksa mem-

beli air hujan untuk memasak. Satu jeriken ukuran sekitar 25 ribu harganya Rp 1.000 dan hanya untuk kebutuhan satu hari per KK yang tidak ramai, kalau dalam satu KK banyak, bisa lebih dari itu, ungkap Eli. Hal tersebut dibenarkan warga lainnya, Duriana. Kalau musim kemarau, kondisi air semakin parah. Padahal dulunya air di sungai ini sangat jernih. Tetapi sekarang

Halaman 7

Halaman 7

Janji Politik Rp 25 Miliar Tetap Ditagih SINTANG. Desakan untuk merealisasikan janji politik Pemilukada Rp 25 miliar terus berlanjut. Dana itu wajar ditagih masyarakat meskipun Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH pernah mengatakan janji politik tidak bisa dituntut. Tetapi bagi masyarakat Dayak, sebuah janji apapun bentuknya jika tidak ditepati adalah sebuah kebohongan besar terhadap sesama masyarakat Dayak itu sendiri, kata Stefanus Ansai, mantan anggota DPRD Kabupaten Sintang kepada Equator, Senin (9/5) Apalagi, ujar Ansai, yang menjanjikan dana tersebut adalah tokoh Dayak yang patut diyakini kebenarannya. Kalaupun janji itu yang mengucapkannya adalah Gubernur, hal itu semata-sama hanya untuk memenangkan Milton menjadi Bupati Sintang. Maka saya kira Milton yang seharusnya menunaikan janji itu karena kedatangan Gubernur ke Ketungau ketika itu adalah untuk kepentingan pemenangan Milton sebagai

batan Makong Sungai Tempunak, ujarnya sembari mengistilahkan pembangunan jembatan itu melalui APBD Belanda yang tidak diketahui pagu dananya. Sampai saat ini kata Ansai, rangka baja tersebut dibiarkan tergeletak begitu saja dipingiran jalan Desa Nanga Pari. Ini juga merupakan pembohongan besar terha

PONTIANAK. Sebanyak 2.350 TKI ilegal telah dipulangkan dari Arab Saudi, 24 orang diantaranya (termasuk satu orang meninggal) berasal dari Kalbar. Mereka yang bermasalah ini menyalahgunakan visa umroh untuk Jakuri Suni. ABDU SYUKRI bekerja. Sejauh ini tidak ada TKI kita yang terdata secara resmi bekerja di Arab Saudi. Tapi dari fakta, cukup banyak warga kita yang bekerja disana, ujar Jakuri Suni, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalbar kepada Equator, Senin (9/5). Kepergian para TKI asal Kalbar ke Arab Saudi lebih banyak menggunakan visa umroh. Akibatnya, mereka sering mengalami masalah di Negara kaya minyak tersebut, terutama masalah pelanggaran batas waktu izin tinggal (overstay). Kebanyakan menggunakan visa umroh, bebernya. Keputusan para TKI berangkat menggunakan visa umroh ini juga menyulitkan Disnakertran Kalbar melakukan pendataan.

Halaman 7

Halaman 7

Demo menuntut direalisasikannya janji politik Pemilukada Sintang untuk membangun infrastruktur di Ketungau, beberapa waktu lalu. DOKUMEN Bupati Sintang, ucapnya. Terkait pernyataan Gubernur beberapa hari lalu yang menyebutkan Bupati Sintang, Milton Crosby pembohong besar, menurut Ansai, bukan pernyataan orang kaki lima, sehingga wajar jika dilakukan pembuktian secara hukum. Karena persoalan ini menyangkut masyarakat perbatasan secara khusus dan masyarakat Kabupaten Sintang

secara umum, jelasnya. Masalah kebohongan Bupati Sintang, kata Ansai, dianggap telah mengecewakan. Ansai menyamakannya dengan proyek jembatan rangka baja di Sungai Silit Desa Nanga Pari Kecamatan Sepauk. Pernah dianggarkan pada tahun 2010 melalui dana APBD Sintang, tetapi rangka baja yang ada hanya jadi besi tua hasil dari copotan jem-

Awasi TKI Ilegal Modus Umroh

Thian How Sia Bo, Kelenteng Tertua di Kayong Utara (bagian 1)

Berdiri Sejak 131 Tahun Silam, Sempat Terbakar Oleh Kamiriluddin

Nama Kelenteng Thian How Sia Bo begitu terkenal. Rumah ibadah ini terletak di Jalan Tanah Merah, Desa Sutera Kecamatan Sukadana.

- Bang Meng

Harga Eceran :

wartawan di sela kesibukannya mencuci pakaian di sungai tersebut, Senin (9/5). Ibu rumah tangga dua anak ini mengungkapkan, air Sungai Naram Hulu merupakan satu-satunya sumber air yang digunakan sekitar 400 Kepala Keluarga (KK). Masyarakat di sini mencuci dan mandi di sini, karena di daerah sekitar sini tidak bisa dibuat sumur bor atau kolam, karena airnya akan masam, terangnya.

SINGKAWANG. Air Sungai Naram Hulu, Kelurahan Sungai Naram sejak tujuh bulan silam, keruh. Air yang digunakan warga ini menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Diduga tercemar mercury dari aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Pajintan. Biasa kulit kita gatal-gatal, tetapi mau diapakan lagi, karena tidak ada pilihan lain, kata Eli, salah seorang Warga Sungai Naram Hulu ditemui

PONTIANAK. Tiga bulan sudah berlalu sejak dibentuk tim terpadu Pemerintah Pusat untuk memberantas mafia alih fungsi areal hutan di Kalbar. Berbagai keterangan telah dikumpulkan. Diam-diam, akan ada berkas yang dilimpahkan ke pengadilan. Tim tetap konsisten memberantas praktik mafia kehutanan di Kalbar. Tapi kalau untuk tersangka, belum bisa kita sebutkan sekarang, kata Ir Darori, Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan dihubungi Equator dari Pontianak, Sabtu (7/5). Dijelaskan Darori, pihaknya sudah meminta keterangan dari berbagai pihak. Nanti saja Ir Darori.DOKUMEN kalau sudah kita serahkan ke pengadilan akan kita umumkan semuanya, tuntas Darori menutupi siapa saja yang sudah dimintai keterangan itu. Tim terpadu kehutanan beranggotakan Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kejaksaan Agung, Mabes Polri dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH). Praktik mafia kehutanan di Kalbar memang telah diendus. Sayang, proses hukumnya terkesan lamban. Kita minta tim bekerja cepat. Kalau memang melanggar, segera cari dan tetapkan siapa pihak yang bertanggungjawab sebagai tersangka, desak Saiyan, anggota Komisi A DPRD Kalbar bidang Hukum dan Pemerintahan kepada Equator, kemarin (9/5). Saiyan menilai, meski sudah menemukan pemanfaatan ribuan hektar lahan di Kalbar bermasalah, mereka tak kunjung mengumumkan siapa yang menjadi tersangka. Tak mungkin masalah itu datang sendiri. Pasti ada orang yang membuatnya. Orang-orang yang sudah membuat pemanfaatan kawasan hutan ini bermasalah harus segera diminta pertanggungjawaban, seru Saiyan. Seperti diketahui, Tim Terpadu Kehutanan telah memperoleh data terkait pelang

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Keberadaannya bukan hanya sebagai pemersatu warga Tionghoa yang beragam marga, tetapi juga menjadi salah satu tujuan wisata agama serta ikut menunjang kegiatan pariwisata bahari yang terus digalakkan di kabupaten berjuluk Negeri Bertuah ini. Selain letaknya di pusat kota, bangunannya pun menghadap laut lepas Sukadana. Bahkan, jika sore hari dari sudut Kelenteng sangat cocok untuk melihat sunset atau matahari terbe-

Sambas Rp 2.500,-

nam di ufuk barat. Namun siapa sangka, di balik kemegahan kelenteng yang dapat dilihat seperti sekarang ini, pernah terbakar di tahun 1981. Ketika itu, bukan hanya Kelenteng yang ludes terbakar. Namun, ruko-ruko di kompleks Pasar Sukadana ikut terbakar. Sebab, sebelum terbakar, letak Kelenteng persis di sekitar kompleks Pasar Sukadana. Sekarang ini, bangunan kelenteng sudah digeser dari

Landak Rp 3.000,-

Halaman 7

Sanggau Rp 3.000,-

Kelenteng Thian How Sia Bo terletak di lokasi strategis menghadap laut lepas. Rumah suci umat Konghucu ini ikut menunjang kegiatan wisata bahari Kayong Utara. KAMIRILUDDIN

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.