Harian Equator 11 Mei 2011

Page 1

Rabu, 11 Mei 2011 7 Jumadilakhir 1432 H/9 Sie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya Kriminalitas

Cemburu Berujung Maut SMS dari perempuan ke HP suami memicu perkelahian pasangan suami istri. Ditambah ancaman gugat cerai. Benarkah suami sendiri tega menghabisi istrinya?

Warga memberi penghormatan ke Dewa Bumi Raya.MORDIADI

Bobol Vihara, Dewa Bumi Raya Dibuang SINGKAWANG. Vihara Tri Dharma Bumi Raya di pusat Kota Singkawang dibobol maling, Senin (9/5) malam. Patung Dewa Bumi Raya yang merupakan arca utama hilang dan ditemukan di parit Sungai Ruten, tidak jauh dari tempat ibadah warga Tionghoa tersebut. Sementara Patung Dewa Kwan Gong (Ksatria) dan Fa Kong Tie (penjaga neraka) dihancurkan di tempatnya, terang Bong Kin Jung, seorang Biksu ditemui di Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Selasa (10/5). Peristiwa yang menggemparkan warga Tionghoa tersebut baru ketahuan pagi kemarin,

Halaman 7

Hukum Jenazah almarhumah Erlina diidentifikasi aparatur Polsek Tebas. M RIDO

Kapolsek Babak-Belur Dikeroyok Proyek poring yang bermasalah. DOKUMEN

Kasus Suap PDAM Melawi Segera Masuk Persidangan PONTIANAK. Proses hukum dugaan gratifikasi (suap) proyek pipanisasi PDAM Melawi senilai Rp 5 miliar mendekati babak akhir. Para tersangka akan segera duduk di kursi pesakitan menyusul hampir tuntasnya pemberkasan. Khusus untuk tersangka IKS dan Pcs, berkasnya sudah hampir rampung, ujar Arifin Arsyad SH, Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasi Penkum dan Humas) Kejati Kalbar menjawab Equator, Selasa (10/5). Hingga sekarang tim penyidik Kejati sedang berupaya keras menuntaskan pemberkasan dua tersangka itu. Diperkirakan dalam minggu ini atau minggu depan, masuk dalam tahap II (penuntutan, red), kata Arifin. Dalam perkara dugaan gratifikasi PDAM Melawi, Pcs diketahui sebagai pemberi rekening ke PT PT Batur Artha Mandiri (BAM) tahun 2007. Melalui rekening itu, PT BAM mentransfer uang senilai Rp 5 miliar. Uang yang diduga sebagai suap itu selanjutnya

Halaman 7

Pemerintahan

Tak Becus Urus PKR, Milton Diminta Mundur SINTANG. Ketua koordinator pemekaran Provinsi Kapuas Raya (PKR), Milton Crosby diminta mundur. Milton yang juga Bupati Sintang ini dinilai tidak komitmen memperjuangkannya dan dituding melakukan pembohongan publik. Kapuas Raya masih menggantung. Masih jalan di tempat. Mana Milton Crosby.dokumen yang katanya tinggal selangkah lagi, ujar Daniel Setiawan, pemerhati politik dan sosial di Sintang kepada Equator via selular Selasa (10/5) kemarin. Daniel mengaku kecewa terhadap kinerja Ketua Koordinator Pemekaran PKR, yang belum melengkapi persyaratan administrasi berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2007 tentang pembentukan penghapusan dan penggabungan daerah. Daniel menuding Milton pembohong besar, karena telah melakukan pembohongan publik. Mana komitmennya untuk Kapuas Raya. Saya sependapat dengan Gubernur, kalau Milton itu pembohong, tegas Daniel. Selama ini, kata Daniel, Milton selalu berkoar-

Halaman 7

Injet-injet Semut Usut Aliran Dana Janji Politik Sintang -- Kau yang mulai kau yang mengakhiri.

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

BENGKAYANG. Meski Sebanyak 5.738 batang kayu olahan hasil tangkapan Polhut dan Polres Bengkayang telah dilelang, Namun Kapolsek Samalantan, AKP Bob Ginting SH telanjur digebuk warga, Jumat (6/5) malam pukul 00:12 karena diduga menjual kayu sitaan tersebut

sebelumnya. Saya hendak melaporkan peristiwa ini kepada Bupati Bengkayang karena berdasarkan laporan warga, mereka berani memukul karena Kapolsek mengangkut barang bukti kayu yang disita, terang Damianus SH ditemui di Kantor Camat Bengkayang,

Selasa (10/5). Barang bukti kayu dari Desa Kinande Kecamatan Lembah Bawang Kabupaten Bengkayang yang diamankan di Mapolsek Samalantan itu, jumlahnya semakin menyusut walaupun sudah di-police line. Niat Damianus mau mel-

aporkan secara lisan kepada Bupati Bengkayang atas kejadian di wilayah kerjanya ini belum kesampaian karena jadwal Bupati pada Selasa (10/5) kemarin padat sekali. Menurut dia, warga kecewa karena banyak masyarakat di Kecamatan Samalantan ingin

Halaman 7

Usut Aliran Dana Janji Politik Sintang SINTANG. Silang pendapat soal janji politik Pemilukada Sintang Rp 25 miliar (versi lain Rp 19,8 miliar) yang didesak untuk direalisasikan, masih terus menjadi bahan pertanyaan. Kepada kami Gubernur Kalbar menyatakan bahwa

dana untuk pembangunan infrastruktur jalur Ketungau sudah turun pada 2010 silam, ujar Yohanes, salah seorang perwakilan Forum Masyarakat Ketungau Menggugat (FMKM) kepada sejumlah wartawan, Selasa (10/5). Menurut Yohanes, aliran

dana pembangunan yang konon diperuntukkan kawasan perbatasan itu disampaikan Drs Cornelis MH di hadapan perwakilan masyarakat Ketungau yang bertemu dengannya beberapa waktu lalu. Diungkapkan Yohanes, dalam pertemuan dengan

masyarakat Ketungau itu, Cornelis juga mengungkapkan kemarahannya kepada Bupati Sintang, Milton Crosby karena dana yang digelontorkan tersebut digunakan tidak sebagaimana mestinya. Dana tersebut diposkan

TEBAS. Erlina, 21, tewas terbujur kaku dengan luka mengenaskan, Selasa (10/5) sekitar pukul 09.00 di rumahnya Desa Mak Tangguk RT 02/07 Kecamatan Tebas. Peristiwa nahas ini dipicu pesan singkat (SMS) dari seseorang ke handphone suami korban. Erlina tewas dengan luka di bagian kepala bagian belakang, akibat dihantam kayu bakar. Otaknya berceceran di lantai yang terbuat dari papan. Di bagian hidung dan mata bagian kanan diketahui terdapat luka sayatan pisau. Darah berceceran di sekitar jasad korban, dekat kulkas yang terletak di dapur rumah tersebut. Korban pertama kali ditemukan ibunya, Suryani, 40 sudah terkapar bersimbah darah. Saksi hendak pulang ke rumah mengambil makanan untuk dibawa ke sawah, tetapi ibu korban kaget melihat putri ketiganya itu sudah tak bernyawa. Spontan Suryani berteriak meminta pertolongan warga agar memanggil Marhan, 55, bapak korban yang tengah bekerja di sawah. Korban baru datang dari bekerja di Malaysia sebulan lalu, kata Kapolres Sambas AKBP Pahala melalui Kapolsek Tebas AKP Mulyadi kepada Equator. Korban dan suaminya Hambali sudah dua tahun bekerja di Malaysia. Di negeri jiran ini, keduanya bekerja di lokasi terpisah. Sejak kepulangannya ke Tebas, terjadi cekcok hingga korban mengancam akan menggugat cerai. Dari keterangan tetangga korban, suami istri ini ada masalah yang diduga cemburu, ujar Mulyadi. Bermula dari ditemukannya Short Message Service (SMS) di handphone Hambali yang dikirim dari seorang perempuan. Erlina berang dan membuang handphone suaminya ke sumur. Masalah inilah yang diduga menjadi pemicu. Setelah peristiwa ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan suami korban. Langkah-langkah yang telah diambil adalah olah TKP dan mengamankan barang bukti seperti pisau dan kayu bakar yang digunakan pelaku, ujar Mulyadi. Pihak kepolisian sementara ini menduga pelaku pembunuhan tersebut tunggal. Dimungkinkan suami korban sendiri. Terlebih ada niat Erlina yang berencana menggugat cerai Hambali. Padahal pasangan suami siteri ini sudah menikah dua tahun, meski belum dikaruniai anak.

Halaman 7

Halaman 7

Dana Hibah IPDN Kubu Raya Tunggu Penyempurnaan PONTIANAK. Kucuran dana hibah sebesar Rp 7,1 miliar kepada Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kalbar dari Pemprov Kalbar belum final. Kalangan legislatif masih menunggu draft usulan dalam APBD Penyempurnaan 2011. Dana hibah itu belum diusulkan Pemprov, dan direncanakan masuk dalam APBD Penyempurnaan, ungkap H Retno Pramudya SH, anggota Badan Anggaran DPRD Kalbar dihubungi Equator via selular, Selasa (10/5) malam. Menurut dia, penandatanganan nota kesepakatan kerja sama pengelolaan IPDN antara Pemprov Kalbar dengan Kampus IPDN Jatinangor itu baru dilakukan pada 11 Mei lalu. Sementara APBD 2011 sudah ditetapkan dan disahkan menjadi peraturan daerah tentang APBD TA

2011 Provinsi Kalbar. Badan Anggaran DPRD Kalbar saat ini disibukkan membahas hasil revisi atau evaluasi Kemendagri atas Raperda tentang APBD Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2011. Meski demikian, politisi daerah pemilihan Sanggau-Sekadau ini menegaskan, keberadaan Kampuas IPDN Kalbar ini harus dijadikan peluang besar bagi masyarakat untuk menjadi praja. Apalagi tidak semua provinsi di Indonesia memiliki Kampus IPDN. Baru ada tujuh kampus IPDN selain di Kalbar, yakni Riau, Sumatera Barat, Menado, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Makassar, kata dia. Selain itu, lanjut dia, Pemprov Kalbar juga harus memberikan per

Halaman 7

Kampus IPDN Kalbar di jalan Trans Kalimantan Kubu Raya. BUDI YOYOK

Thian How Sia Bo, Kelenteng Tertua di Kayong Utara (bagian 2)

Kalung Sang Dewi Luput dari Api Oleh Kamiriluddin

Kebakaran hebat yang menghanguskan kompleks Pasar Sukadana berikut Kelenteng Thian How Sia Bo merupakan kebakaran terdahsyat. Nyaris seluruh isi yang ada dalam rumah suci Tionghoa itu tidak dapat diselamatkan.

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Seluruh benda-benda antik nan kuno yang dibawa leluhur asli dari tanah Tiongkok ikut ludes. Antara lain patung-patung dan benda-benda lainnya yang meleleh dilahap api. Padahal, benda-benda tersebut sudah berusia ratusan tahun. Sejak kebakaran melanda pada 1981, hingga kini kompleks Pasar Sukadana bebas dari jilatan si jago merah. Semoga, musibah

Sambas Rp 2.500,-

kebakaran seperti yang terjadi 1981 tidak terulang untuk ke depan dan selamanya, harap Ketua Yayasan Vihara Maha Ratna Sukadana, Lim Mong Seng kepada Equator. Namun siapa sangka, di balik kebakaran terdahsyat itu masih ada yang tersisa. Ada dua benda yang sama sekali tak sanggup dimakan api. Dua benda antik yang usianya juga sudah ratusan tahun itu adalah batu tem-

Landak Rp 3.000,-

Sanggau Rp 3.000,-

pat dupa dan kalung yang digunakan Dewi Laut dan tetap utuh hingga sekarang. Sementara patung Singa yang terbuat dari batu giok juga ludes. Namun, ludesnya patung Singa bukan karena kebakaran. Diakui Aseng, hilangnya patung Singa yang juga dibawa leluhur asli dari Tiongkok sejak ratusan tahun silam karena disikat

Halaman 7

Sintang Rp 3.000,-

Lim Mong Seng memperlihatkan patung Dewa Toa Pekong KAMIRILUDDIN

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.