Sabtu, 11 Juni 2011 9 Rajab 1432 H/10 Go Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya
Bc Tertangkap Mesum Secara Spontan
Layanan Publik
PONTIANAK. Terbukanya tindakan mesum Bc, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kalbar yang diduga berbuat tak senonoh dengan An, tenaga honorer, masih ditelusuri pihak Pemprov. Peristiwa itu murni tanpa laporan sebelumnya. Saya tak perintahkan Sat Kendaraan transportasi air menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat PMK. KAMIRILUDDIN
Tiga Desa di PMK Sulit Komunikasi dan Listrik SUKADANA. Tiga desa di Kecamatan Pulau Maya Karimata (PMK) bukan hanya letaknya yang terisolasi. Masyarakat di desa-desa ini juga dihadapkan masih sulitnya pelayanan komunikasi via telepon atau handphone (HP). Termasuk listrik yang belum terhubung. Tiga desa itu yakni Desa Padang, Desa Pulau Pelapis, dan Desa Betok yang hingga kini belum ada signal (jaringan) HP. Kehadiran tower salah satu operator telepon selular sangat diharapkan untuk membantu sarana komunikasi jarak jauh. Alipana, warga Desa Padang mengatakan, selama ini masyarakat untuk komunikasi sangat tergantung dengan sarana komunikasi berupa Posyantip yang dibangun oleh PT Telkomsel. Namun sejak dua bulan terakhir, alat tersebut rusak dan tidak bisa berfungsi. Jika alat itu tidak rusak, kami masih bisa menelepon meskipun banyak keterbatasan, ucap Alipana menjawab Equator, belum lama ini. Diketahui, warga Desa Padang mempunyai jumlah penduduk hampir 3.000 jiwa. Masyarakat di desa ini sangat berharap kehadiran tower salah satu operator telepon selular untuk membantu sarana komunikasi. Permasalahan yang sama juga dialami masyarakat Desa Pulau Pelapis. Desa yang mempunyai penduduk lebih dari 1.000 jiwa ini, mempunyai cara tersendiri untuk menggunakan hand phone (HP). Misalnya, pergi menuju lokasi yang dapat signal HP. Satu-satunya pulau yang mempunyai pantulan signal berada di Pulau Genting. Untuk menuju pulau ini, masyarakat harus menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dengan menggunakan perahu motor atau motor tempel. Masyarakat yang ingin menelepon, membuat jadwal yakni Jumat dan Minggu. Merekapun secara gotong royong membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk menggerakkan perahu motor yang digunakan pergi menuju Pulau Genting. Selain Desa Padang dan Desa Pulau Pelapis, Desa Betok Jaya yang lokasinya berada paling
Halaman 7
Hukum
Gratifikasi Bos PT BAM Segera Sidang PONTIANAK. Proses hukum gratifikasi (suap) proyek pipanisasi PDAM Melawi senilai Rp 5 miliar bakal segera masuk pengadilan. Berkas perkara untuk salah satu tersangka kasus tersebut sudah masuk tahap II. Untuk tersangka IKS, berkasanya sudah tahap II, ujar Arifin Arsyad SH, Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasi Penkum dan Humas) Kejati Kalbar kepada wartawan di kantornya, Jumat (10/6). IKS adalah Direktur PT Batur Artha Mandiri (BAM), perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut. Dengan masukkan berkas perkara ke tahap II, dipastikan IKS akan segera merasakan panasnya kursi persidangan. Berkas perkara dan yang bersangkutan sudah kita serahkan ke penuntut umum di Kejari Sintang (karena lokasinya di wilayah hukum Kejari Sintang). Penyerahan dilakukan sekitar 2 minggu lalu, tutur Arifin. Proyek pembangunan pipanisasi PDAM Melawi memiliki pagu dana Rp 65 miliar. Proyek ini dibiayai APBD Kabupaten Melawi tahun anggaran 2006 dan 2007. Namun dalam perkembangannya terjadi perubahan, yakni penambahan pembiayaan dalam dua tahun anggaran baru. Penyidik Kejati sudah mulai fokus menangani kasus itu sejak awal Agustus 2010 lalu. Menjelang akhir Agustus 2010, kasus tersebut ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Kejati menemukan ada aliran dana dari PT BAM kepada sejumlah pihak di Melawi sebanyak Rp 5 miliar. Aliran uang tersebut diduga sebagai gratifikasi atau hadiah dari perusahaan. Selain IKS, Kejati juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka. Mereka adalah Pc
Halaman 7
Injet-injet Semut Tinggi, Partisipasi Pemilih Landak -- Cermin tumbuhnya demokrasi.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Pol PP, kata Marius Marcellus, Kepala Biro Hukum Pemprov Kalbar kepada Equator, Jumat (10/6). Marcellus menepis anggapan jika dirinya yang memerintahkan Sat Pol PP melakukan penggerebekan tersebut. Saya baru saja pulang dari Jakarta. Saya minta ini diluruskan, ujar dia.
Sejak kejadian itu terbongkar, Rabu (8/6) pukul 14.30, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan penelusuran. Informasi sementara, aksi mesum Bc dan An terjadi dilakukan di ruang kerja Bc yang berada persis di samping kiri pintu
masuk utama Kantor Gubernur. Di samping ruangan tersebut terdapat tangga yang menghubungkan lantai I dengan lantai II Kantor Gubernur. Pertama kali diketahui seorang ibu-ibu yang hendak mengadakan mengikuti arisan ibu-ibu gubernuran ke lantai II. Saat melintas, secara tidak sen-
gaja sang ibu tersebut melihat ke dalam ruangan Bc melalui lubang ventilasi. Karena tak sengaja melihat perbuatan tak senonoh, sang ibu itu menjadi histeris dan gemetaran. Kondisi sang ibu ini mengundang perhatian seorang office boy (OB) wanita yang
Halaman 7
Tinggi, Partisipasi Pemilih Landak Rekap Pilkada Landak 2011 Syahdan-Bruno
55.821
Adrianus-Heriadi
126.566
Suprianto-Sujarni
11.997
Jumlah suara sah
194.384
Jumlah DPT
244.996
Partisipasi warga
79.34 Persen Sumber: KPU Kabupaten Landak
Adrianus-Heriadi Memimpin Warga masih antusias mendatangi lokasi makam Almarhumah Mak Ngah Pesah, Jumat (10/6).SYAMSUL ARIFIN
Kuburan Mak Ngah Tanpa Solusi Pihak Keluarga Klaim Masih di Lokasi Wakaf PONTIANAK. Rencana pemindahan kuburan Mak Ngah Pesah, 74 di jalan masuk Tempat Pemakaman Muslim (TPM) Gang Kasturi, Pontianak Barat masih belum jelas. Hingga kemarin, belum ada keputusan resmi untuk pemindahan. Kami sudah mengadakan rapat dengan pihak keluarga tentang pemindahan kuburan tersebut. Tetapi masih menunggu solusi yang terbaik, kata Syahrun Achmad, Ketua RT/RW 01/06 Kelurahan Sungai Jawi Luar, Pontianak Barat, kepada wartawan, kemarin (10/6). Pemindahan makam yang berada di kubangan dan di-
apit dua buah Ruko itu, masih harus melalui koordinasi lebih lanjut pemerintah (RT, Kelurahan, Camat, Polsek Pontianak Barat, Koramil, Depag) dengan pihak keluarga almarhumah. Rencana pemindahan kuburan itu sebenarnya sudah lama digulirkan Syahrun. Ia berharap dengan pemindahan kuburan itu dapat mengurangi tingkat kemacetan di Jalan Kom Yos Sudarso yang berada tetap di dekat kubur akibat masyarakat yang membeludak ingin melihat langsung. Karenanya pihak pemerintah masih berkoordinasi dengan pihak keluarga almarhumah,
ujarnya. Hingga kemarin, masyarakat yang penasaran dengan kuburan itu terus berdatangan. Sebuah bangunan pondok di depan bekas jalan masuk ke TPM Gang Kasturi bahkan roboh karena kayu lantainya yang masih menyatu dengan bekas gertak menuju kompleks pekuburan sudah tidak kuat menahan beban manusia yang ingin melihat kuburan tersebut. Kuburan tersebut terus dijadikan tontonan warga, sehingga membuat jalan raya macet total dan membuat orang lain penasaran untuk menyaksikannya. Bahkan
pengendara roda dua maupun roda empat masih menyempatkan diri melihat lokasi, sehingga mengganggu pengendara lain. Isu yang beredar di masyarakat bahkan semakin runyam. Meski sudah berusaha dijelaskan, namun warga tetap penasaran. Matjam, 85, keluarga almarhumah sekaligus yang membantu menggali kuburan almarhumah membantah semua isu yang mengatakan almarhumah secara tidak sengaja dikuburkan di tempat itu. Pihak keluarga sengaja menguburkan di tempat tersebut karena ma
Halaman 7
NGABANG. Pasangan Adrianus-Heriadi (ASRI) bertengger di posisi puncak perolehan suara Pemilukada Landak. Data perhitungan sementara KPU Landak dari 13 PPK, Jumat (10/6) hingga tadi malam menyebutkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan mendominasi perolehan suara di 12. Pasangan nomor urut 2 ini meraih 126.566 suara. Disusul pasangan nomor 1 Syahdan-Bruno 55.821 suara. Sedangkan pasangan Suprianto-Sujarni mendapat 11.997 suara. Hingga kemarin, KPU Landak masih menunggu terkumpulnya suara dari semua PPK di 13 kecamatan dan baru akan melakukan rapat pleno rekapitulasi yang dijadwalkan 14-15 Juni mendatang. Hari ini (kemarin, red) masing-masing PPK melakukan pleno. Itu sesuai jadwal dalam Pemilukada, kata Theresia Ursus, Anggota KPU Landak. Data sementara jumlah suara sah sebanyak 194.384 dengan total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 244.996. Berarti tingkat partisipasi pemilih mencapai 79, 34 persen. Theres mengaku, pelaksanaan pemungutan suara berlangsung lancar tidak ada kendala sampai proses perhitungan suara baik saat hari H di tingkat TPS dan sampai di tingkat PPK. Jadi tinggal menunggu jadwal rapat pleno anggota KPU, kata Theres.
Halaman 7
Komisi X Tanya Menpora, Eksekutif Buat Kajian PONTIANAK. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah lama mengetahui rencana alih fungsi 6,4 hektar lahan olahraga di kompleks Gelora Khatulistiwa Pontianak, menjadi pusat bisnis. Mereka berencana melakukan penelusuran. Pihak Menpora (Kemenpora) menyatakan sudah mendengar soal itu dan akan menindaklanjutinya dengan melakukan pengecekan, tegas Muh Hanif Dhakiri, anggota Komisi X DPRRI bidang olahraga dalam pesan singkatnya yang dikirimkan ke Equator, Kamis malam (9/6). Hanif mengakui, Komisi X menggelar Rapat Dengar
Pendapat (RDP) dengan Menpora, Andi Alfian Malarangeng, Rabu (8/6) tengah malam. Rapat yang juga dihadiri KONI/ KOI dan Komite Normalisasi itu memang tidak spesifik membahas persoalan lahan olahraga di kompleks GOR Khatulistiwa Pontianak. Namun masalah itu sempat disinggung dalam rapat, baik oleh sejumlah teman-teman di Komisi X maupun oleh Menpora, tutur Hanif. Dalam rapat itu, Komisi X mempertanyakan proses alih fungsi asset olahraga tersebut apakah sudah mendapat restu dari Menpora atau tidak. Men-
teri (Menpora, red) mengatakan tidak mengetahuinya dan karenanya nantinya akan melakukan pengecekan, ujarnya. Hanif memaparkan soal ini dikaitkan dengan UU Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). Jadi kalau Pemprov Kalbar melalui pejabatnya terbukti mengalihfungsikan asset olahraga di kompleks KONI Kalbar, dapat dipidana atau didenda, kata Hanif yang juga anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. Komisi X DPR, lanjut Hanif, tentu saja mendesak Menpora untuk mengusut masalah itu.
Jika ditemukan indikasi pelanggaran undang-undang harus segera diserahkan ke aparat penegak hukum. Intinya undang-undang harus ditegakkan. Asset-asset olahraga jangan sampai dialihfungsikan untuk kepentingan lain seperti buat mall atau pusat perbelanjaan, pungkas Hanif. Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie tak mau mengumbar pernyataan. Tetapi ia telah merencanakan kajian berbagai sisi agar persoalan tersebut dijabarkan secara procedural. Minggu depan kita akan konferensi pers, kata M Zeet kepada. Soal surat dari DPRD Kalbar
yang ingin meminta kejelasan perjanjian kerjasama Pemprov dengan pihak ketiga terkait asset KONI itu, Asisten III Setda Kalbar bidang Administrasi dan Umum, Kartius mengaku baru menerima surat tersebut dua hari lalu. Yang tanda tangan pak Prabasa (Wakil Ketua DPRD Kalbar dari Partai Golkar), ujarnya. Menurut mantan Kepala Biro Asset Pemprov Kalbar itu, surat dari DPRD Kalbar tersebut berisi permintaan data. Hanya saja ia tidak menjelaskan secara spesifik bentuk data yang dimaksud. Suratnya sudah saya naikkan (teruskan, red) ke Pak Gubernur, tukas Kartius. (bdu)
Refleksi Festival Peh Cun 2562 Imlek di Sungai Kapuas (2) Oleh Abdu Syukri
Tradisi mandimandi saat festival Peh Cun bagi warga Tionghoa Pontianak yang dilaksanakan Selasa (7/6) telah mendatangkan rezeki bagi para pengemudi speedboat. Di hari itu, mereka bisa memperoleh pendapatan lebih.
Singkawang Rp 2.500,-
Cipratan Rezeki untuk Penambang Speedboat Sayang mandi ini hanya sekali setahun, kata H Idris, yang selalu mangkal dengan speedboat di sekitar pasar Kapuas Besar kepada Equator, saat perayaan Peh Cun. Idris sangat berharap ritual mandi-mandi itu tidak hanya dilakukan sekali saat perayaan Peh Cun. Pasalnya dengan adanya mandi-mandi tersebut, penghasilannya menyewakan perahu untuk masyarakat Tionghoa yang akan mandi cukup menjanjikan. Sejam sewanya Rp 100 ribu. Terserah mau berapa orang pen-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
umpang yang naik. Yang penting perahu masih muat, tuturnya. Peh Cun adalah dialek Hokkian untuk kata Pachuan (bahasa Indonesia: berlomba mendayung perahu). Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktik umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini. Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2300 tahun dihi
Landak Rp 3.000,-
Halaman 7
Sanggau Rp 3.000,-
Sejumlah warga Tionghoa mandi di Sungai Kapuas dalam rangka ritual peh cun, belum lama ini.ABDU SYUKRI
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,