Minggu, 13 Mei 2012 21 Jumadil Akhir 1433 H 23 Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998
Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com
Wagub Christiandy Buka MTQ XIV Melawi
Diguyur Hujan, Dihadiri Ribuan Pengunjung
Kafilah Melawi saat defile di lapangan stadion olahraga Raden Tumenggung Setia Pahlawan.SUKARTAJI
Pilgub, NU Tegaskan Tak Memihak PONTIANAK. Dewan Adat Dayak (DAD) secara tegas menyatakan mendukung Drs Cornelis MH maju di Pilgub Kalbar. Nahdlatul Ulama (NU) Kalbar malah menegaskan sikapnya tidak memihak kepada kandidat tertentu di ajang pesta demokrasi itu. Warga NU di Kalbar tidak memihak kepada salah satu kandidat di Pemilukada. NU bukan organisasi politik, tegas Drs M Zeet Hamdy Assovie MTM, Ketua Pimpinan Wilayah NU Kalbar, ditemui wartawan usai pengesahan Raperda Serah Terima KCKR di gedung DPRD Kalbar, beberapa waktu lalu. Penegasan itu sekaligus menepis isu bahwa NU Kalbar memberikan dukungan kepada incumbent Drs Cornelis MH. Apalagi, M Zeet juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar yang memiliki kedekatan emosional dengan orang nomor satu di Bumi Khatulistiwa
NANGA PINOH. Hujan yang menyirami Stadion Olahraga Raden Tumenggung Setia Pahlawan, tak menyurutkan semangat warga menyaksikan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV tingkat provinsi. Ribuan pengunjung tetap memadati stadion yang gemerlap oleh sinar lampu. Persembahan sendratari kolosal perjuangan Raden Tumenggung
Setia Pahlawan membuat pengujung teperangah dan berdecak kagum. Acara dimulai oleh devile kafilah kabupaten/kota yang diiringi drumband Praja Program Studi Ilmu Pemerintahan (IP) Universitas Tanjungpura. Iringan kafilah ini diawali dengan utusan dari kabupaten Kapuas Hulu dan diakhiri kontigen tuan rumah Melawi. Acara pokok pembukaan dipimpin oleh Wakil Gubernur Kalbar, Cristian-
dy Sanjaya. Diikuti dengan pembacaan ayat suci Al-Quran surat Al-Isro yang dimulai dengan ayat 9 hingga selesai. Ayat dilantunkan oleh Drs Hj. Zulfikar dengan saritilawah dibacakaan Dwi Sulistyowati,SH,MH. Setelah itu, penyerahan piala bergilir Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Kota Pontianak kemudian dari Gubernur ke Bupati Melawi, H. Firman Muntaco,SH MH. Dilanjutkan
Belum Makan Nasi, Ya Belum Makanlah!
pengibaran bendara MTQ oleh purna Paskibraka Melawi. Persembahan sendratari kolosal Nanga Pinoh dimainkan oleh 500 pelajar Melawi binaan Sanggar Seluang dan Kusuma Intertein. Wagub Crhistiandy Sanjaya sangat mengapresiasi seluruh penyelengaran MTQ Provinsi. Walau lapangan digujur hujan, pembukana tetap bersemangat.
Halaman 7
Lahan persawahan di kawasan Sungai Awan, salah satu wilayah food estate.KIRAM
PONTIANAK. Gubernur Cornelis bertekad menjadikan Kalbar sebagai lumbung padi Kalimantan dan nasional. Kalbar ikut mengambil peran menyukseskan program ketahanan pangan. Tidak hanya beras, tetapi juga jagung, kedelai, umbi-umbian di samping itu tidak melupakan komoditas lainnya seperti karet, sawit dan sebagainya, ungkap Cornelis beberapa waktu lalu. Ternyata keinginan itu tak
beras dunia. Konsumsi beras masyarakat di Kalbar ini cukup tinggi. Untuk itu, diversifikasi pangan menjadi salah salah satu solusi agar konsumsi beras tidak terus meningkat, ungkap Hazairin kepada wartawan di Pontianak, Rabu (9/5). Bisakah warga Kalbar mengalihkan
Mempawah, menjawab Equator, kemarin. Bekas Kepala Bidang Pangan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Pontianak, Nani Sawitri, mengaku diversifikasi pangan tidak gampang. Dibuktikannya saat melakukan olah pangan dari beras ke jagung dan ubi serta sagu di UPT Kantor Balai Teknis penyuluhan Badan Ketahanan Pangan, awal Mei lalu di Kecamatan Toho. Kita pernah coba, namun hasilnya lebih dari separoh mengeluh sakit perut. ada yang kembung sampai buang air besar,
gampang direalisir. Kalbar masih mendatangkan beras karena data yang pasti sulit didapat. Pekan lalu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Hazairin, mengatakan angka konsumsi beras Kalbar 113-120 kg per kapita per tahun. Jauh melampaui Vietnam, Kamboja, Thailand sebagai produsen
beras kepada singkong, jagung, sagu, pisang, ubi rambat dan makanan non beras lainnya? Kalau mengubah makanan pokok secara spontan meski satu hari selain nasi, mungkin itu sulit dilakukan. Kadang bisa menimbulkan kembung dan sakit perut, kata Evi Kurnia, istri Kepala Desa Malikian,
katanya. Menurut dia secara spontan akan sulit. Secara bertahap, mungkin saja bisa dilaksanakan. misalnya, untuk satu kilo beras yang dimasak, bisa saja dikurangi satu ons. Yang satu ons lagi diganti dengan jangung atau ubi. Jadi, saat makan, tidak semua
KETAPANG. Sepertinya, warga Kabupaten Ketapang belum mau makan ubi karena kebutuhan sekitar 500 ribu penduduknya yang butuh 100.000 ton beras per tahun sudah terpenuhi. Sampai saat ini kita tidak mendengar masyarakat di kecamatan mengeluh kekurangan pangan. Logikanya, ketika cuaca buruk otomatis distribusi sembako akan terhambat. Tapi tidak pernah kita dengar mereka mengeluhkan kekurangan beras. Mereka sudah bisa swasembada beras, tutur Syamsu Ahyar, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ketapang, Sabtu (12/5). Tak hanya swasembada, Syamsu malah menunjuk pada luasnya lahan yang belum tergarap maksimal. Potensi lahan sawah tak kurang dari 86 ribu hektar. Itu menurut data yang disampaikan kawan-kawan di lapangan. Tapi berdasarkan status kepemilikan yang dikelola oleh PU Provinsi, Kementerian PU, PU Kabupaten, luasnya sekitar 78 ribu, ujarnya. Menurutnya, 78.000 hektar itu luas lahan yang sudah digarap, di luar lahan tidur yang baru separo diusahakan. Bahkan data yang disampaikan ke kita baru 28 ribu hektar. Artinya baru sepertiga, ungkapnya. Sisanya, kata dia, masih belum dapat digarap yang bukan karena masyarakat malas, tapi karena tak mampu mengelola lahan seluas itu. Karena tidak mungkin lima hektar lahan digarap hanya menggunakan peralatan tradisional seperti parang dan cangkul. Makanya harus pakai traktor. Satu traktor itu dapat menggarap 10-15 hektar per musim tanam. Kalau tidak pakai traktor tidak akan mampu, jelasnya.
Halaman 7
Halaman 7
Halaman 6
Ketapang Sudah Swasembada Beras
Segera Sahkan RUU Keperawatan PONTIANAK. Ratusan mahasiswa perawat dari Universitas Muhammadiyah Pontianak, mengelar aksi demo saat merayakan Hari Perawat Sedunia, Sabtu (12/5). Mereka menyerukan tuntutan agar RUU Keperawatan yang sudah 10 tahun tidur segera disahkan. Para mahasiswa yang mengenakan seragam putih ini mengawali aksinya dari kampusnya masing-masing. Mereka mengendarai sepeda motor,
kemudian berjalan kaki dari Universitas Muhammadiyah hingga ke Bundaran Digulis Untan. Di bundaran berkumpul lalu melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasi ini mereka meminta agar DPRD Kalbar ikut memperjuangkan pengesahan RUU Keperawatan menjadi Undang-undang. Kami melakukan aksi damai ini untuk merayakan Hari Keperawatan se-Dunia. Minta kepada DPRD Kal-
bar, mendesak DPR RI agar segera mengesahkan RUU Keperawatan itu, kata Koordinator Aksi, Jaka Pradika, ditemui wartawan disela-sela aksi. Menurut dia, RUU Keperawatan itu sudah masuk program legislasi nasional (Prolegnas) Nomor 6. Namun, sampai saat ini justru masih dalam penggodokan Komisi IX DPR RI. Padahal, penggodokan itu sudah berlangsung sejak 2002 lalu.
Puluhan mahasiswa berseragam putih merah melakukan orasi di
Halaman 6 bundaran Untan-SYAMSUL ARIFIN.
Meningkatkan Kualitas MTQ XXIV Menuju MTQ Nasional
Dewan Hakim Diminta Profesional
Injet-injet Semut Belum Makan Nasi, Ya Belum Makanlah! -- Zaman Jepang kan udah disempal ubi.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Sekda Kalbar saat mengenakan jubah hakim pada salah seorang dewan hakim.SUKARTAJI
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Sukses dan berkualitasnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XIV Kalbar di Nanga Pinoh, Melawi, Ahad (13/5) ditentukan oleh profesional dan adilnya 92 Dewan Hakim yang menjalankan tugas dengan penuh amanah. Dewan Hakim jangan sampai bersikap ragu dalam menilai, dan harus memberi penilaian dengan penuh tanggung jawab, kata Sekda Kalbar M. Zeet Hamdy Assovie mewakili Gubernur melantik Dewan Hakim MTQ XIV di
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
pendopo rumah jabatan Bupati, Jumat (11/5) malam. Dewan hakim akan bertanggung jawab secara moral kepada kafilah yang dinilainya, semua pihak yang terkait pelaksanaan MTQ, serta seluruh masyarakat Kalbar. Bukan hanya itu, apapun yang diputuskan akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Ini yang yag berat, katanya. Karena itu Dewan Hakim diminta obyektif. Tidak boleh ada
Melawi Rp 3.000,-
rasa kedekatan daerah pada salah satu kafilah lantas menilainya tidak sesuai dengan kemampuan kafilah tersebut. Jangan sampai ada penilaian yang tidak semestinya lantaran sama-sama satu deerah. Atau kafilah yang sedang bertanding tersebut merupakan bekas murid. Lalu diberi nilai baik. Jangan sampai itu terjadi, tambahnya. Agar obyektif, adil dan bertanggungjawab, Dewan Hakim harus
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 6
Ketapang Rp 3.000, -