14052012

Page 1

Senin, 14 Mei 2012 22 Jumadil Akhir 1433 H 24 Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998

Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com

Diskriminasi, Sopir Elpiji Mogok Kerja Kebutuhan Elpiji 3 Kg Bagi Rakyat Kecil Terhambat PONTIANAK. Sedikitnya 40 supir angkutan Elpiji bersubsidi 3 Kg untuk rakyat kecil, akan melakukan mogok kerja. Begitupun dengan angkutan Elpiji 12 Kg. Pasalnya, Walikota Pontianak melarang mereka lewat Jembatan Kapuas. Ini tidak adil, diskriminasi. Mobil tanki BBM bisa melewati jembatan Anto menunjukan Peraturan Walikota-SYAMSUL ARIFIN Kapuas 1. Kami angkutan Elpiji

berusbsidi untuk kebutuhan pokok masyarakat kecil tidak bisa lewat. Kami diharuskan melewati Jembatan Kapus 2, ungkap Amin Anto, Sekertaris Umum Driver Elpiji Bersubsidi, Minggu (13/5). Seperti diketahui, Peraturan Walikota Pontianak Nomor 12 tahun 2010 tentang permohonan dispenssasi/izin melewati jembatan Kapuas

Pesisir Pontianak Optimis Kalbar Hasil Unas Tingkat Nasional

Lolos 10 Besar

PONTIANAK. Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) tingkat SD, SMP dan SMA serta SMK atau sederajat sudah berakhir. Namun rasa berdebar tetap saja menanti para siswa, lantaran tidak mudah mengisi setiap soal yang diujikan. Namun begitu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Drs H Mulyadi MSi mengaku optimis, bisa masuk peringkat 10 besar nasional pada Unas tingkat SD hingga SMA/sederajat. Seluruh persiapan menjelang ujian sudah kita lakukan. Makanya kita yakin, ketika Unas lalu siswa bisa menyelesaikan soal dengan baik. Selain itu, kami juga sudah menginstruksikan pada seluruh kepala sekolah agar memantau anak-anak didik yang punya kemampuan lebih, kata Mulyadi. Beranjak dari prestasi para siswa setiap harinya, Mulyadi optimis pada tahun ajaran 2011/2012 siswa di Kota Pontianak bisa masuk dalam 10 besar tingkat nasional. Kita lihat saja bagaimana hasilnya nanti, terang Mulyadi.

1 bagi kendaraan angkutan Elpiji 3 Kg dan 12 kg, tidak disetujui. Jika Walikota Pontianak tidak menanggapi tuntutan para supir elpiji 3 Kg terkait izin melewati Jembatan Kapuas 1, Senin (28/5) nanti Forum Driver Elpiji Kalbar yang beranggota 55 orang, akan mogok kerja, tegas Amin.

Halaman 7

Disapu Angin Ribut

Satu Warga Penibung Tenggelam, di Singkawang Tiang Listrik Tumbang

Halaman 6

PONTIANAK. Hujan disertai angin kencang berkecepatan 20 knot melanda pesisir Kalbar mulai dari Kota Pontianak hingga ke Sambas Ahad siang (13/5). Dampak paling teras memporakporandakan sejumlah bangunan di Kota Singkawang. Satu orang dikabarkan tenggelam ditelan ombak di Mempawah. Dari Kota Mempawah dilaporkan, seorang warga Kompleks Abrasi RT 10 RW 04 Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, tenggelam disapu ombak di pantai Pulau Penibung. Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui nasib yang menimpa pria yang bekerja sebagai karyawan tempat wisata tersebut. Saya menerima kabar bahwa angin kencang yang menerjang Kota Mempawah menyebabkan seorang warga Desa Penibung tenggelam. Saat ini, warga dibantu polisi dan aparat lainnya masih melakukan pencarian, kata Alpian, Kepala Desa (Kades) Penibung, kepada Equator via seluler. Mudah-mudahan warga yang tenggelam tersebut segera ditemukan dalam keadaan selamat, tambahnya. Di kota amoy, selain beberapa rumah ambruk, pohon bertumbangan dan beberapa baliho melayang. Paling parah, tiang listrik yang berpondasi beton malah tercabut dan tumbang. Kita mendapat laporan dari beberapa pelanggan ada beberapa pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik 20 kilovolt, kata Arief Kuncoro, Manager PT PLN (Persero) Cabang Singkawang melalui Humasnya, Wawan Husaini kepada wartawan, kemarin (13/5). Di daerah Nek Usu Tainam, jaringan litrik 20 KV tertimpa pohon. Sedangkan di daerah Lirang, Kelurahan Sedau, tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) tumbang. Sehingga beberapa lokasi terjadi pemadaman. Petugas langsung memperbaiki jaringan yang tertimpa pohon tumbang, kata Wawan.

Halaman 7

Salah satu tiang listrik yang tercabut pondasinya ditiup angin di Kota Singkawang, kemarin sore (13/5).MORDIADI

Kisruh Pasar, Selesaikan Secara Flamboyan Samiaji Pasang Badan Selesaikan Masalah PONTIANAK. Kekecewaan Walikota Pontianak Sutarmidji terhadap Ketua DPRD Kota Pontianak Hartono Azas, dinilai kalangan Dewan sebagai kesalahan Walikota sendiri. Orang yang paling bertanggung jawab terhadap kisruh pembangunan Pasar Flamboyan adalah Walikota sendiri. Mengapa, karena setahun lalu Pemkot sudah merencanakannya dengan dana APBD. Tapi saya menentang, disampaikan di forum resmi Pandangan Umum dan Pandangan Akhir Fraksi di rapat Paripurna, yang dihadiri langsung oleh Walikota, ungkap H Uray Samiaji kepada wartawan, Minggu (13/5). Menurutnya, apabila Pemkot membangun Pasar Flamboyan dengan menggunakan dana APBD, maka berarti sama juga dengan menzalimi masyarakat miskin yang sebagian besar terkonsentrasi di Pontianak Utara dan Timur. Setahun kemudian, lanjut Samiazi, rencana pem-

bangunan pasar itu oleh Pemkot dengan menggunakan kemampuan ekonomis dari pasar tersebut. Ini menimbulkan protes pedagang ruko. Dalam rapat dengan Walikota dia mengatakan bahwa Walikota harus menggunakan tangan besi untuk menyelesaikan persoalan prinsip pembangunan pasar Flamboyan. Namun juga harus bijaksana menyelesaikan akses dari pembangunan ini. Mengenai Walikota yang tidak akan merelokasi pemilik ruko saat pasar tersebut dibangun, Uray menolaknya. Menurutnya, Pemkot harus membuat relokasi pedagang ruko agar bijaksana menyelesaikan ekses dengan alasan kemanusian dan bisnis. Tanpa relokasi bisa pindah ke pedagang lainnya atau hilang. Saat pasar selesai dibangun ia akan kehilangan omzet penjualan. Akibatnya para pedagang kesulitan membayar cicilan pembangunan pasar tersebut.

Halaman 7

Bangunan Pasar Flamboyan yang akan kembali dibangun Pemkot Pontianak.

Food Estate Gaet BUMN dan Swasta

Terkandala Infrastruktur dan Status Lahan PONTIANAK. Program food estate dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan dan peternakan, dalam suatu lahan yang sangat luas. Di Kalbar, BUMN dan pihak swasta akan diajak untuk berinvestasi pada program yang masih terkendala infarstruktur dan status lahan ini. Kita sudah pernah ke Kementerian Pertanian untuk membicarakan program food estate ini. Dan ada beberapa BUMN seperti PT Sang Hyang, PTPN XIII yang ingin berinvestasi. Kita juga akan merangkul pihak swasta, ungkap Hazairin, Kepala Dinas Pertanian Tanaman

Injet-injet Semut Pesisir Kalbar Disapu Angin Ribut -- Ini bukan angen pukol angen ye.

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Sambas Rp 2.500,-

Landak Rp 3.000,-

Sanggau Rp 3.000,-

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar kepada Equator, Minggu (13/5). Luas lahan produktif untuk padi di Kalbar saat ini mencapai 546.000 hektar dan masih tersedia sekitar 250.000 hektar untuk dioptimalkan dan dicetak menjadi sawah baru. Terutama untuk pengembangan food estate yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Namun, masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Seperti masalah status lahan yang sebagian masuk hutan produksi. Sehingga memerlukan perubahan status melalui

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

perbaikan tata ruang wilayah. Termasuk persoalan infrastruktur, seperti pengairan yang masih sangat terbatas, sehingga menjadikan upaya pengembangan food estate cukup berat. Dukungan pemerintah untuk kedua hal tersebut sangat penting, kata Hazairin. Tumpang tindih lahan pertanian dan perkebunan juga menjadi perhatian serius Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar. Sebab, hal itu juga sebagai faktor penghambat pengembangan hasil pertanian. Sehingga dengan

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Halaman 6

Ketapang Rp 3.000, -


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.