Selasa, 15 Mei 2012 23 Jumadil Akhir 1433 H 25 Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998
Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com
Korban Angin Ribut Ditemukan Nelayan Mempawah. Hermanto, 38, warga Komplek Abrasi Rt 10 Rw 04 Desa Penibung Kecamatan Mempawah Hilir yang tenggelam akibat disapu gelombang dan angin ribut Minggu (13/5) sore di Pantai Penibung, berhasil ditemukan. Hermanto ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh salah satu nelayan di Muara Pantai Penibung, sekitar pukul 05.30 Senin (14/5). Sebelumnya, Hermanto bersama anaknya, Jordi, 10 dan keponakannya Dandi, 11, hendak pulang dari Pulau Penibung menuju ke pantai dengan berjalan kaki.
Cuaca menjelang sore itu sebenarnya cerah, begitupun ketika mereka bertiga turun dari rumah tak ada tanda bakal terjadi angin ribut. Mendadak cuaca memburuk, awan hitam menggumpal dan angin bertiup kencang mengakibat ombak besar menghantam pantai. Hermanto tergulung ombak, sementara anak dan keponakannya berhasil menyelamatkan diri. Padahal, justru Hermanto ingin mengamankan keduanya. Setelah hilang kurang lebih 16 jam, korban ditemukan dalam keadaan tidak
Sebelum Pilgub, ALBN Diresmikan PONTIANAK. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Kalbar, DL Denny, mengatakan, sebelum Pilgub 2012, Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) di Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, akan diresmikan. Sekarang sudah hampir rampung. Target sebelum Pemilukada Kalbar sudah diresmikan. Sehingga 2012 ini diharapkan terminal ALBN itu sudah bisa beroperasi penuh, katanya dihubungi Equator, Senin (14/5). Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Terminal ALBN itu mencapai Rp 70 miliar. Terminal itu dibangun sejak 2002 yang dilakukan secara multiyears dengan dana sharing dari pusat dan daerah. Sayangnya, Denny belum bisa merinci secara detail anggaran yang sudah dialokasikan untuk pembangunan terminal tersebut. Terminal ALBN di Sungai Ambawang selain melayani bus antarnegara, Pontianak-Kuching juga melayani bis jurusan Sintang, Sanggau, Sekadau, Kapuas Hulu, Melawi dan Ketapang. Sementara, terminal bus di Batulayang akan jadi terminal bus tujuan kawasan Pantai Utara.
bernyawa oleh Lukman Nur Hakim di muara Laut Penibung. Kontan saja, penemuan tersebut membuat keluarga dan warga setempat yang telah melakukan pencarian sejak sore, menghambur ke lokasi. Korban diangkat dari air menuju kerumah duka. Isak tangis pun tumpah ketika keluarga menyaksikan jenazah Hermanto, yang tampak mengeluarkan darah. Setelah dibersihkan, barulah jenazah disemayamkan dan dikebumikan oleh pihak keluarga. Setelah sejak sore hingga tengah malam
pencarian korban tidak membuahkan hasil, petugas dan warga menghentikannya. Barulah pada subuh harinya pencarian dilanjutkan. Dan pada pagi, korban ditemukan oleh warga, kata Kepala Desa (Kades) Penibung, Alpian kepada koran ini. Atas kejadian itu, Alpian menghimbau masyarakat Desa Penibung dan sekitarnya meningkatkan kewaspadaan ketika melakukan aktivitas di wilayah pesisir pantai. Sebab, cuaca ekstrem bisa terjadi kapan saja hingga menyebabkan korban jiwa.
Halaman 7
Korban tenggelam disapu angin ribut ketika disemayamkan di rumah duka
Kisruh Pembangunan Pasar Flamboyan
DIREMEHKAN
DPRD Kota Pontianak Kecewa Johansyah: Walikota Jangan Sombong PONTIANAK. Kekecewaan Walikota Pontianak Sutarmadji kepada Ketua DPRD Hartono Azas lantaran Dewan mengundang para pedagang Pasar Flamboyan berdialog, balik membuat para wakil rakyat berang. Saya menyesalkan pernyataan Walikota yang menganggap remeh kami, lembaga DPRD. Kami paham aturan. Kal a u dibilang bu-
Halaman 7
kan urusan DPRD, lantas apa guna Perda Nomor15 Tahun 2001? Bahwa setiap perbuatan hukum atas barang tidak bergerak milik Pemda, harus melalui persetujuan DPRD, tegas Hartono Azas Ketua DPRD Kota Pontianak
Sutarmidji: Mengundang Pedagang Itu Sabotase Namanya
Sekretaris Fraksi Hanura, Johansyah, kepada Equator di Gedung DPRD Kota Pontianak, Senin (14/5). Johansyah menegaskan demikian menanggapi pernyataan Sutarmidji yang menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja DPRD yang dinilai tidak paham permasalahan hukum antara pedagang dan Pemkot. Saya sangat kecewa dengan kinerja Ketua DPRD Kota Pontianak, sengaja mengundang para pedagang Pasar Flamboyan. Sementara mereka sendiri tidak mengetahui pasti, duduk permasalahan yang kini terjadi, kata Sutarmidji kepada Equator, Jumat (11/5). Pernyataan bahwa kisruh Pasar Flamboyan bukan urusan Legislatif, yang kemungkinan adanya sabotase, juga ditepis Johansyah. Termasuk tudingan dipolitisirnya kasus pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak itu. Saya dan kami seluruh anggota DPRD Kota Pontianak paham benar dengan aturan dan tidak ada kepentingan atas Pasar Flamboyan. Kepentingan kami hanya sebagai wakil rakyat yang peduli atas permasalahan yang dihadapi para pedagang yang notabene adalah masyarakat Kota Pontianak, ujar Johansyah. Menurutnya, jika Walikota Pontianak menyatakan bahwa permasalahan Pasar Flamboyan bukanlah ranah legislatif
PONTIANAK. Menanggapi kemarahan anggota DPRD Kota Pontianak yang merasa diremehkannya dalam kisruh pembangunan Pasar Flamboyan, Walikota Sutarmidji yakin hanya sebuah kesalahpahaman. Namanya eksekutif ya punya kewenangan eksekusi dan untuk itu bukan ranahnya DPRD. Yang saya sesalkan hanyalah undangan yang disebarkan kepada seluruh pedagang. Sementara untuk pemilik los dan kios baru akan diberikan sosialisasi pada minggu ini hingga 20 Mei, tutur Sutarmidji menjawab EQUATOR via selular, Senin (14/5) tadi malam. Walikota Pontianak ini mengatakan bahwa Pasar Flamboyan bukan ranah legislatif dengan maksud bukan menyepelekan DPRD Kota Pontianak. Hanya mengingatkan bahwa eksekutif berhak atas eksekusi pasar yang memang bukan kewenangan dari DPRD. Menurutnya, tidak ada hal lain yang dia sesalkan kecuali undangan terhadap para pedagang. Sementara berapa jumlah pedagang, Pemkot yang memiliki data lengkap. Sedangkan DPRD Kota mengundang para pedagang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Saya tahu tugas DPRD dan mekanismenya karena dulu saya juga anggota DPRD yang
Halaman 6
Halaman 6
Runway Baru Supadio Tanggung Jawab Penuh PT Angkasa Pura II Komisi V DPR: Pembangunannya Sangat Lamban PONTIANAK. Pembangunan runway baru Bandara Supadio kini menjadi tanggung jawab penuh PT Angkasa Pura II, menyusul diterbitkannya PP Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandara. Sesuai PP 40 Tahun 2012, pengembangan Bandara Supadio sebagai bandara yang diusahakan oleh PT Angkasa Pura II, termasuk runway baru tidak bisa didanai APBN, sepenuhnya tanggung jawab PT
Ankasa Pura II, jelas Agustinus Edi Sukarno, Kepala Bidang Perhubungan Udara Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Kalbar dihubungi Equator, Senin (14/5). Karena itu, sambung dia, DPRD Kalbar melakukan konsultasi ke Kementerian BUMN untuk mendorong percepatan runway baru tersebut. Mengenai kucuran APBN 2012 untuk Bandara
Halaman 6
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Pameran MTQ ke XXIV Kalbar di Melawi
Kalbar Kaya Handicraft dan Aneka Kuliner
Injet-injet Semut Diremehkan, DPRD Kota Pontianak Kecewa -- Jadi, wakil rakyat barok sadar ke?
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Mandau dan temaduk handicraft hasil karya pengrajin Melawi yang dipajang di pameran MTQ XXIV tingkat provinsi Kalbar.SUKARTAJI
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
NANGA PINOH. Kalbar sangat kaya dengan hasil karya kerajinan tangan atau handcraft dan kuliner. Bahkan masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas masing-masing. Kekayaan karya anak Kalbar tersebut dipajang pada pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV Kalbar. Pameran dilaksanakan selama lima hari, hingga Kamis (17/5) mendatang. Pemeran ini untuk pengembangan industri kerajinan kreatif masyarakat yang berbasis warisan budaya. Hingga memotivasi perajin dalam mengembangkan ide, gaga-
Sanggau Rp 3.000,-
san yang cerdas dan inovatif, kata H Firman Muntaco SH MH, Bupati Melawi ditemui saat meninjau pemeran, Senin (14/5) Di stand Melawi, khususnya stand milik Dekranasda Melawi dan beberapa stand dinas, terpajang mandau dengan motif kas daerah kota juang ini dengan berbagai ukuran dipajang. Mulai dari yang berukuran dua meter hingga sejengkal yang bisa dijadikan hiasan di meja tamu. Selain mandau, Melawi juga menampilkan tikar dari pipet untuk menyedot minuman yang berwarna warni. Di Nanga Pinoh
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
sendiri sudah ada satu kelompok binaan Dekranasda Melawi di Desa Kenual, Kecamatan Nanga Pinoh membuat anyaman dari pipet ini. Ayaman dari rotan pun ada, dibuat tas, topi dan berbagai produk lainnya. Ayaman dari rotan ini berada dari Kecamatan Menukung. Termasuk patung asli buatan Kabar yang dikenal dengan tamaduk. Walau yang dipajang buatan baru, namun tamaduk ini sangat menarik perhatian pengunjung. Memang harga temaduk yang telah berumur panjang bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 7
Ketapang Rp 3.000, -