16042012

Page 1

Senin, 16 April 2012 24 Jumadil Awal 1433 H 26 Sha Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998

Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com

Jual Obat, Tabib Tiongkok Dicokok Polisi Manfaatkan Pacar Sebagai Penerjemah SINGKAWANG. Pria asal Fujian, Tiongkok, bernama Li Ren Hui, 37 yang mengaku sebagai tabib, ditangkap Satuan Narkoba Polres Singkawang, di Hotel Paseban, Singkawang, Rabu (11/4) pukul 21.30. Bujangan ini dicokok lantaran membawa ratusan obat ilegal dan menge-

darkannya dari pintu ke pintu (door to door) di Kota Singkawang. Belum genap satu bulan aksinya berjalan, tabib yang tak jelas izin prakteknya itu dibekuk. Li Ren Hui ditangkap sedang bersama kekasihnya, Hany Chen alias Ajeng binti Ashudi, yang mengaku sebagai penerjemahnya. Selain mengamankan barang bukti berupa ratusan obat ilegal seharga jutaan rupiah, juga uang tunai Rp4,3juta hasil penjualan. Saya tidak mengetahui kalau itu ilegal. Karena saya melihat ada cap palang merah, saya pikir legal. Apalagi Li ini memang sudah dikenal sebagai tabib, kilah Hany, ditemui di Mapolres

Mantan Bupati Dijemput Paksa PONTIANAK. Akhirnya, Yansen Akun dijemput petugas Kejaksaan Negeri, Minggu (15/4) dinihari di kediamannya di Jalan Soekarno-Hatta (d/h Jalan Arteri Supadio-red) Pontianak. Mantan Bupati Sanggau priode 2003-2008, itu diekskusi melalui putusan kasasi Mahkamah Agung (MA). Betul, Kejari Sanggau melakukan eksekusi putusan kasasi MA terhadap Yansen Akun Effendi, terpidana korupsi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Sanggau. Sekarang sudah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan, ungkap Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejati Kalbar, Arifin Arsyad, Minggu (15/4). Yansen terpidana kasus pengadaan TPA Sampah di Desa Sungai Mayam, Kecamatan Meliau tahun 2007 lalu dengan pagu dana Rp 1,7 miliar. Dia dihukum dua tahun penjara. Dia dijemput oleh Jaksa dari Kejari Sanggau dengan bantuan Polrtesta Pontianak.

Halaman 7

Singkawang, kemarin (14/4). Hany Chen adalah gadis asal Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta. Dia pernah kuliah Sastra Mandarin di Taiwan dua tahun silam. Ketika kuliah itulah dia berkenalan dengan Li Ren Hui yang beberapa waktu terakhir mereka memiliki hubungan khusus. Karena hubungan kekasih itu, Li Ren Hui memanfaatkan Hany Chen sebagai penerjemah, karena si Tabib hanya bisa berbahasa Mandarin. Saya mendapat komisi 10 persen dari hasil penjualan obat-obat itu, aku Hany. Memanfaatkan jasa penerjemah bahasa Mandarin, Li Ren Hui menjelaskan obat-obat yang dibawanya untuk men-

gatasi berbagai penyakit, di antaranya sakit pinggang, rematik, cuci perut, maag, pencernaan dan lainnya. Obatobat itu diraciknya sendiri karena dia seorang tabib. Li Ren Hui memang merencanakan ke Singkawang sejak dari Tiongkok. Setibanya di Jakarta, dia mengajak Hany Chen ke Kota Amoy ini. Selain karena kekasihnya, Hany juga dapat diandalkan menjadi penerjemahnya dalam menjual obat-obatan ilegal itu.

Halaman 7 Li Ren Hui dan Hany Chen serta barang bukti di Mapolres Singkawang.MORDIADI

N A K A Y N A T R DIPE SINTANG. Kalangan asosiasi kontraktor rekanan pemerintah di Kabupaten Sintang mempertanyakan proyek aspirasi Dewan, dengan jatah proyek senilai Rp2 milyar bagi setiap wakil rakyat di DPRD Sintang. Dalam waktu dekat beberapa asosiasi akan melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Sintang, untuk mempertanyakan proyek aspirasi anggota Dewan. Semua asosiasi yang ada akan menolak kewajiban fee yang mencapai 20 persen itu, ungkap Klemen, Ketua Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) Cabang Sintang, kepada Suhardin dari Equator, pekan lalu. Sejumlah kalangan, terutama di lingkungan kontraktor mitra pemerintah, belakangan serius membicarakan apa yang disebut proyek aspirasi Dewan yang konon praktik ini terjadi di seluruh Indonesia. Menurut mereka, di Kabupaten Sintang setiap anggota DPRD ini mendapat jatah proyek senilai Rp2 miliar, sedangkan di jajaran pimpinan kisarannya akan lebih besar lagi. Untuk mendapatkan proyek yang disebut aspirasi ini, para kontraktor harus menyetor fee (komisi) kepada si empunya proyek yakni anggota DPRD. Kisarannya antara 20 persen hingga 35 persen.

Jangankan 35 persen, 20 persen saja komisinya maka kualitas pembangunan yang dilaksanakan kontraktor sudah payah, apalagi lebih, ujar Klemen. Karena itulah, sekaligus menyelamatkan proyek dan uang negara serta pembangunan di daerah, kalangan asosiasi kontraktor ingin menyelesaikan masalah yang krusial itu agar mendapatkan kejelasan.

APA ITU PROYEK ASPIRASI DEWAN

budaya buruk praktik korupsi, kolusi dan nepotisme itu, disambut asosiasi lainnya. Saya sependapat dengan Gapensi, semua asosiasi sepakat untuk bertemu dengan DPRD Sintang. Bahkan keinginan ini sudah lama ada di benak saya. Selaku ketua asosiasi penyedia jasa konstruksi di Sintang, setuju dengan penolakan fee, dan meminta audiensi dengan Ketua DPRD, ujar Nur Hermanto, Ketua Gapensindo Kabupaten Sintang Musrenbang, kata Hermanto, tak ubah hanya sebuah ajang musyawarah yang mengedepankan aspirasi Dewan. Menjadi pertanyaan kita adalah ini aspirasi rakyat atau aspirasi Dewan, tegasnya. Karena itu, sebagai warga masyarakat dari unsur pengusaha, seharusnya DPRD memberikan pengayoman dan penyampai aspirasi, bukan sebaliknya aspirasi Dewan terhadap proyek. Kita ingin semua berjalan baik. Sebagai lembaga wakil rakyat harusnya dapat meneruskan aspirasi rakyatnya, tandas Hermanto.

Asosiasi Kontraktor Sintang akan Audiensi ke DPRD

ILU

Kontraktor ingin hidup. Karena itu semoga nantinya dapat diatur supaya tidak ada persaingan tidak sehat antara sesama kontraktor. Sehingga, pekerjaan yang dilaksanakan tidak membawa kontraktor berurusan dengan aparat penegak hukum, tegas Klemen. Upaya menyelesaikan masalah yang sudah berlarut-larut dan menjadi

Ketua Dewan Tak Tahu Soal Setoran Bejang: DPRD Lembaga Aspirasi SINTANG. Apa itu proyek aspirasi Dewan? Ternyata Ketua DPRD Sintang, Harjono Bejang, tidak paham dan tidak tahu menahu apa yang disebut sebagai proyek aspirasi Dewan. Kalau tentang setoran itu, saja tidak ngertilah. Kalau aspirasi, ya memang jelas, karena lembaga ini merupakan lembaga aspirasi masyarakat, tegas Harjono Harjono Bejang Bejang ditemui Equator di ruang kerjanya, pekan lalu. Ketua Dewan ini mempersilahkan saja kalau sejumlah asosiasi ingin menyampai-

Halaman 6

kan aspirasi berupa audiensi perihal isu-isu setoran proyek antara 20-35 persen yang dinilai tendensius tersebut. Bejang juga mengaku tidak paham mengenai setoran tersebut agar bisa mengerjakan proyek

STR

ASI

Halaman 6

Fitri Sukmawati.KIKI SUPARDI

Pengawasan Polisi Jangan Sampai Berlebihan

Hadapi Ujian dengan Tenang Pontianak. Senin (16/4) hari ini Ujian Nasional (UN) se-Indonesia dilaksanakan untuk tahun pelajaran 2011/2012 tingkat SMA/SMK sederajat. Se-Kalbar peserta untuk SMA, MA dan SMALB sebanyak 29.078, dan SMK 11.433 peserta. Saya berharap seluruh siswa menghadapi UN ini dengan tertib. UN merupakan tolak ukur dalam sistem pendidikan yang dilaksanakan setiap

tahun. Jawablah soal dengan tenang karena materi sudah kita persiapkan jauh hari, ungkap Kepala Sekolah SMA Santun Untan Pontianak, H Suryadi MS Ssos Msi kepada Equator, Minggu (15/4). Para siswanya sudah siap secara fisik, mental maupun akademik. Sehingga siswa diharapkan mampu menjawab soal sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

Persiapan sudah kita persiapkan mulai dari dengan memberikan jam tambahan belajar juga try out yang dilakukan beberapa kali. Biasanya soal yang diujikan mengacu pada kisi-kis yang sudah diberikan kepada masing-masing sekolah, ujar Suryadi

Halaman 7

KPI Garap Film Fiksi Kearifan Lokal

Kopi Pancong ke Layar Kaca

Injet-injet Semut Dipertanyakan Apa itu Proyek Aspirasi Dewan -- Aspirasi kocek namenye coi !

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

PONTIANAK dan Kalbar dikenal seIndonesia dengan warung kopinya yang bertebaran hingga ke sudut pedesaan. Nah, tempat ngobrol dan berbual-bual itu akan digarap menjadi tontonan di layar kaca oleh mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Jurusan Dakwah, STAIN Pontianak. Film yang akan menggambarkan khazanah Pontianak ini direncanakan mulai diproduksi minggu ketiga bulan ini, ungkap Sumirza, salah seorang tim produksi kepada Equator, Minggu (15/4). Ide pembuatan film fiksi bertajuk Kopi Pancong sebagai hasil diskusi

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

mahasiswa dan sebagian dosen guna mengangkat kearifan budaya lokal Pontianak. Film fiksi yang direncanakan berdurasi tak lebih dari 20 menit dengan lokasi syuting di salah satu warung kopi Jalan Gajah Mada. Coffee Street Area di Jalan Gajah Mada merupakan kawasan nongkrong dari pagi hingga lewat tengah malam. Puluhan kafe alias warkop menyediakan meja kursi, televisi layar lebar, aneka minuman dan makanan, dan tempat ngobrol berbualbual gaya Pontianak. Kopi Pontianak memang dikenal nikmat dengan aroma khas. Kopi saring

Sambas Rp 2.500,-

Landak Rp 3.000,-

dengan kain belacu itu sudah lebih 100 tahun lalu jadi budaya warung kopi. Nah, belakangan, muncul istilah kopi pancung alias setengah cawan. Tapi jangan keliru, istilah pan cung alias setengah cawan itu berasal dari bahas Khek atau Hakka, yang populasinya dari Siantan hingga ke Sambas atau sampai ke Uncak Kapuas. Orang Kota Pontianak umumnya sehari-hari menggunakan bahasa Teocu (Teocew). Jadi sebenarnya kopi pancung lebih populer di Singkawang. Seperti dipopulerkan melalui lagu ciptaan Zairin Achmad,

Sanggau Rp 3.000,-

Halaman 6

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000, -


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.