Harian Equator 18 Maret 2011

Page 1

Jumat, 18 Maret 2011 13 Rabiulakhir 1432 H/14 Jie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya

Hukum

Pasal Berlapis Jerat Aksi Brutal Sanggau

Bandara Didemo Petani Areal Bandara Supadio masih menyisakan masalah. Puluhan petani merasa haknya dirampas. Rehab patok dibalas pemasangan baliho. Mengapa kalah kasasi?

SANGGAU. Polres Sanggau telah menetapkan masing-masing sembilan orang tersangka dalam aksi brutal warga di Baru Lombak, Meliau dan di Engkalet. Tersangka dikenai pasal berlapis dengan maksimal hukuman seumur hidup. Hingga saat ini, masing-masing 9 orang sudah kita tetapkan sebagai tersangka, tegas AKBP I Wayan Sugiri SH SIK MSi, Kapolres Sanggau melalui Kasat Reskrim AKP Fajar D Susanto SIK, kemarin. Peristiwa Baru Lombak, tersangkanya sangat memungkinkan bertambah hingga 6 orang lagi dan terus diburu petugas. Sedangkan untuk Engkalet, satu orang dianggap buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Untuk Baru Lombak, masih ada tersangka lain. Kini masih dalam pengembangan dan penyelidikan serta penyidikan kita. Nah, untuk Eng

SUNGAI RAYA. Dua puluh enam tahun sudah berlalu, namun sengketa lahan bagian timur Bandar Udara (Bandara) Supadio seluas 27 hektar tak kunjung selesai. Sebanyak 27 petani pemilik lahan kembali mengajukan protes, Kamis (17/3). Mereka meminta pengelola, PT Angkasapura II menghormati proses hukum. Kami meminta pihak Angkasapura menghormati proses hukum yang sedang berjalan, kata Paino, perwakilan petani kepada wartawan di sela aksi unjuk rasa di dekat Bandara Supadio, kemarin. Tuntutan dan desakan petani direeksikan dalam tulisan di atas baliho yang dipasang di areal sengketa. Pemasangan baliho ini karena pihak Angkasapura II memasang pagar dan patok di atas tanah yang masih sengketa. Padahal saat ini sedang proses Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. Proses hukum sedang berjalan kenapa

Halaman 7

Ekonomi

Cegah Kejahatan Investasi Sekuritas

Halaman 7

Baliho berisi tuntutan yang dibentangkan di areal lahan sengketa. JULIANUS RATNO

Paino: Kami Tak Punya Duit untuk Menyuap Photographer mengabadikan Zilvia yang memegang kartu AKSes pada kegiatan pra-sosialisasi di Hotel Mercure, Pontianak, Rabu (16/3).ABDU SYUKRI PONTIANAK. Rasa penasaran investor sekuritas di Kalbar terhadap manfaat dan kegunaan kartu Acuan Kepemilikan Securitas (AKSes) bakalan terjawab. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan segera mensosialisasikan kartu tersebut di Singkawang, bulan depan. Pertengahan April ini kita akan sosialisasi di Singkawang, ujar Syafruddin, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha PT KSEI kepada wartawan dalam acara Pra-sosialisasi Kartu AKSes dan Kompetisi Jurnalistik Kartu AKSes di Hotel Mercure Pontianak, Rabu (16/3).

Halaman 7

Kesehatan

Pengguna Askes Protes RS Soedarso PONTIANAK. Pelayanan kesehatan di RSUD Soedarso Pontianak kembali menjadi sorotan kalangan DPRD Kalbar. Bermula dari pengaduan pemegang asuransi kesehatan (Askes) yang mengaku diperlakukan diskriminatif. Kita menerima pengaduan dari masyarakat pemegang Askes. Pelayanan tidak maksimal dan terkesan ada permainan antara dokter dan apotek Sahabat, tegas anggota Komisi D DPRD Kalbar, H Miftah, SHi kepada Equator, Rabu (16/3). Ia mengungkapkan, ada pemegang Askes yang harus menjalankan operasi asal Kabu

SUNGAI RAYA. Sengketa tanah Bandar Udara (Bandara) Supadio antara petani dengan Departemen Perhubungan dan PT Angkasa Pura semakin panjang. Setelah dikeluarkannya putusan Mahkamah Agung (MA), kini para petani mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Pada 15 Juni 2010, kita mengajukan PK. Putusan PK

BENGKAYANG. Ganjaran pelanggaran narkoba di Malaysia lebih menakutkan dibandingkan di Indonesia. Buktinya, empat warga jiran tengah asyik pesta sabu disergap jajaran Polres Bengkayang, Jumat (4/3) pukul 01.00 di pondok kebun sahang milik Atong warga Jagoi Babang, Bengkayang. Dua orang telah masuk sel yakni seorang perempuan Shar-

ley anak Asen berusia 28 tahun asal Miri Serawak dan seorang laki-laki Lim Ham Ming anak Lim Chai Hock berusia 41 tahun, kata AKBP Mosyan Nimitch SIK, Kapolres Bengkayang melalui AKP Moch Azin Kasat Narkoba ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/3). Sedangkan dua orang laki-laki, teman tersangka kabur dan kini

Halaman 7 Barang bukti sabu dan ID card. YOPI

Halaman 7

Poster yang dibawa pendemo. JULIANUS

Kalbar Perlu SK Larang Aktivitas Ahmadiyah PONTIANAK. DPD Front Pembela Islam (FPI) Kalbar kembali mendatangi gedung DPRD Kalbar, Kamis (17/3). Kali ini mereka mendorong DPRD Provinsi agar mendesak Gubernur segera mengeluarkan SK tentang pelarangan aktivitas Ahmadiyah di provinsi itu. Kami secara tegas minta Ahmadiyah dibubarkan, begitu juga dengan pelarangan

aktivitasnya. Sudah banyak daerah di Indonesia termasuk Kota Pontianak yang telah mengeluarkan SK pelarangan tersebut, kata Wakil Ketua DPD FPI Provinsi Kalbar, Habib M Thaha Al Mutahar, kepada wartawan usai pertemuan dengan Komisi D DPRD Kalbar, kemarin. FPI menyayangkan pemerintah provinsi yang lambat

Halaman 7

Menelusuri Keberadaan Istana Kerajaan di Kalbar (bagian 83)

Melestarikan Situs dan Benda Sejarah

Nyabu, 4 warga Malaysia ditangkap - Hujan emas di negeri sorang nyabu di negeri orang

Mempawah Rp 2.500,-

mengikuti suara hatinya dan menerima jeritan para petani. Kami tidak punya duit untuk menyuap Anda, nyatakanlah yang benar adalah benar, yang salah adalah salah dan yang salah harus kalah, ujar Paino. Persoalan tanah di sebelah timur Landasan Pacu (Runway) Bandara Supadio ini bermula

Empat Warga Malaysia Ditangkap

Injet-injet Semut

Harga Eceran :

formasi mengenai permasalahan ini agar diketahui publik. Bagaimana kita melihat majelis hakim di NKRI tercinta ini dalam memutuskan perkara kami para petani, katanya. Dia mengharapkan Pemutus perkara PK ini ingat mati dan ingat kalau hari kemudian akan diadili Ilahi Rabbi. Mudah-mudahan para pemutus

Numpang Nyabu di Kalbar

Halaman 7

- Bang Meng

itu hingga kini belum ada, kata Paino, perwakilan yang juga kuasa hukum para petani yang bersengketa lahan dengan PT Angkasa Pura II ketika menggelar aksi unjuk rasa di lokasi lahan yang disengketakan, Kamis (17/3). Paino mengatakan, sambil menunggu putusan PK itu, para petani menyebarkan in-

Raja Sanggau dan istri. IST

Singkawang Rp 2.500,-

Situs-situs peninggalan sejarah mesti dilestarikan. Saksi sejarah berdirinya sebuah kerajaan ini memerlukan perhatian pemerintah. Pihak Keraton membentuk tim untuk pemeliharaan.

Bengkayang Rp 2.500,-

Sambas Rp 2.500,-

Terhadap peninggalan bersejarah di Keraton Surya Negara Sanggau, upaya pemeliharaan dan pembuatan duplikat peninggalan bersejarah telah dilaksanakan. Raja Sanggau, Pangeran Ratu Drs H Gusti Arman MSi Surya Negara, mesti pandai-pandai membagi dana bantuan pemerintah. Di sisi lain, mesti melaksanakan pembangunan dan perbaikan berb-

Landak Rp 3.000,-

Sanggau Rp 3.000,-

agai infrastruktur lainnya. Dana khusus untuk pemeliharaan tidak ada. Jadi pandai-pandai kita menggunakan bantuan pemerintah. Patut diketahui, kita juga berkewajiban memperbaiki dan terus membangun lingkungan Keraton ini, terang Gusti Arman kepada Equator, kemarin. Berbagai peninggalan bersejarah

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

masih tersimpan di Keraton Surya Negara Sanggau seperti tombak, keris, lela (meriam), pedang, dokumen dan arsip penting hingga keberadaan makam-makam raja yang terletak di Mengkiang, Sanggau dan Giri Ilir serta Giri Ulu. Peninggalan ini, bukan hanya benda-benda saja. Makam-makam

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Halaman 7

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.