Harian Equator 22 Maret 2011

Page 1

Selasa, 22 Maret 2011 17 Rabiulakhir 1432 H/18 Jie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya Hukum

KKR Siapkan Masterplan Wisata Religius

Wacana Perda Distribusi BBM

The Iu Sia: Kami Sambut Baik

PONTIANAK. Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kalbar yang kerap tersandung kendala direspons Komisi C DPRD Kalbar yang bertandang ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina di Jakarta, 15 Maret lalu. Kami membicarakan permasalahan yang dialami Kalbar. Usulan disampaikan bertujuan menjadikan distribusi BBM di Kalbar aman dan lancar, terang H Mulyadi H Yamin, Ketua Komisi C DPRD Kalbar kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/3). Dari pertemuan yang melibatkan PT Pertamina yang diwakili Basuki Trikor Putra, Ketua BPH Migas Tubagus Haryono, dan Komisi C DPRD Kalbar menghasilkan lima kesepakatan penting yang akan ditindaklanjuti. Dari kelima poin tersebut berisi tentang ketidaklancaran distribusi BBM di Kalbar, sehingga perlu ditingkatkan pengawasan distribusi BBM. Sehingga untuk menjamin serta memperlancar pendistribusian BBM tersebut perlu dibentuk aturan bersama antara BPH Migas dan Pemerintah Daerah.

SUNGAI RAYA. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya telah menyiapkan rancangan (masterplan) pengembangan Makam Tionghoa di Sungai Raya menjadi objek wisata religius. Rencana tersebut akan dikoordinasikan dengan pihak pengelola, Yayasan Bhakti Suci (YBS).

Kita sudah mempunyai masterpan untuk itu, karena Makam Tionghoa merupakan salah satu aset wisata religius yang sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor pariwisata Kubu Raya, ungkap Muda Mahendrawan SH, Bupati Kubu Raya ditemui usai Paripurna Jawaban Eksekutif ter-

hadap PU Fraksi-fraksi di DPRD Kubu Raya, kemarin (21/3). Secara umum, Muda menyadari bahwa dalam setahun ada tiga kali para perantau Tionghoa asal Kalbar, pulang kampung. Yang pertama adalah saat Imlek, dan dua kali sembahyang kubur

Halaman 7 Muda Mahendrawan

Kongkalikong Multiyears Kritik bertubi-tubi terus meluncur. Proyek ratusan miliar dipermasalahkan. Celah-celah permainan terbuka lebar. Selain boros, bagaimana menyiasati kongkalikong? PONTIANAK. Setelah dituding akal-akalan dan terindikasi kepentingan kelompok tertentu, proyek multiyears tiga paket proyek infrastruktur jalan di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalbar kembali menuai kritikan. Batas waktu pengerjaan paket proyek tersebut dianggap tidak proporsional. Harusnya waktu pengerjaannya bisa lebih diefisienkan lagi, tegas Ir H Bambang Widianto, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Kalbar kepada Equator, tadi malam. Menurut Bambang, pengerjaan tiga paket proyek multiyears jalan, masing-masing Jalan Sambas-Subah-Ledo I, Jalan Sambas-Subah-Ledo II, dan Jalan Sanggau Ledo-Seluas-Batas Serawak mestinya bisa selesai di bawah batas waktu yang ada dalam kontrak PU. Waktu pengerjaan yang diberikan PU boros. Dalam kontrak PU, Jalan Sambas-Subah-Ledo I sepanjang 29,5 KM (efektif ) membutuhkan waktu 730 hari kalender. Harusnya ini bisa diselesaikan dalam kurun waktu 450 sampai 500 hari, ujar Bambang. Ia menambahkan, dalam Keppres 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sudah jelas mengatur soal pelaksanaan proyek tersebut. Ada dua versi, pertama proyek multiyears dalam pelaksanaan dan proyek multiyears dalam penganggaran. Untuk proyek

Halaman 7

Lingkungan

Sawit Tak Mengancam Konservasi Terpelihara PUTUSSIBAU. Isu tak sedap menghantam perkebunan sawit di Kabupaten Kapuas Hulu. Sekelompok organisasi malah menuduh ekspansi sawit di kabupaten konservasi ini telah mengancam kelangsungan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Kalau memasuki kawasan TNDS itu belum ada. Itu tidak benar Soewignyo̶LIL buktinya masih di luar kawasan TNDS. Kalaupun ada pasti kita cegah dan saya pikir bupati tidak mau mengeluarkan izin di areal konservasi, kata Soewignyo, Kepala Balai TNDS kepada Equator, kemarin. Menurut Soewignyo, pihaknya selama ini sudah melakukan pengecekan. Hasilnya memang belum ada perkebunan sawit yang menabrak atau masuk areal TNDS. Jadi informasi yang mengatakan ada perkebunan yang masuk kawasan TNDS itu tak benar, tegas Soewignyo berkali-kali.

Halaman 7

Kuliner

Menggugah Selera MAKIN banyak hotel berbintang memanjakan tamunya dengan selera yang beragam. Hotel Mercure misalnya, kini menawarkan masakan yang akrab dengan lidah Indonesia. Malah selera Pontianak pun digarapnya dalam satu paket menggiurkan; Fantastic 4. Menariknya, Fun-Taste-Tick-4 ini, salah satunya berasal dari Chinesse Food, sedangkan tiga lainnya dari beberapa daerah di Indonesia. Adalah Arif Friatna, chef yang terbiasa dengan western food, itu meramu empat masakan favorit menjadi lebih Indonesia. Lelaki asal Bogor ini pun belajar kayak apa sih liur orang Pontianak? Maka, dia menyuguhkan Hainan chicken rice lebih pada selera Indonesia. Sebenarnya lebih pada Singaporean cuisine, ketimbang chinesse cuisine, timpal Tedy Manangka, Public Relation (PR) Manager Hotel Mercure saat berbincang petang kemarin bersama Equator. Kemudian, ada masakan top yang jadi selera Indonesia, iga sapi bakar. Ini cenderung kepada selera Sumatera, dengan rasa pedas, kata Arif. Namun, iganya diimpor dari Australia. Jadi selain dagingnya lunak, bumbunya jadi andalan buat lidah Indonesia, tambahnya. Suka makan bebek? Dapur Mercure pun me

Proses Korupsi Cacing Minta Bantu Tenaga Ahli PONTIANAK. Meski sudah menetapkan dua orang tersangka, FPM dan FAT, dalam kasus korupsi obat cacing di Kabupaten Sanggau tahun 2006-2007, namun Kejati Kalbar beralasan tak mau gegabah mencermati audit kerugian dari kasus yang sudah tiga tahun ditelantarkan ini. Kita sudah menyurati BPK untuk meminta bantuan tenaga ahli, kata Arifin Arsyad SH, Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasi Penkum dan Humas) Kejati Kalbar menjawab Equator di kantornya, Senin sore (21/3).

atas jenis obat cacing Embacitrine Syrup dan multi vitamin Vicalcine Syrup. Total pengadaan untuk obat cacing adalah 219,030 botol dan vitamin 109,518 botol yang kemudian diberikan kepada sekitar 54 ribu anak Sekolah Dasar dengan dosis masing-masing dua kali pemberian. Dalam melakukan pengembangan kasus ini, penyidik Kejati Kalbar sempat mengobok-obok kantor PT Rajawali Nusindo, Kamis, 21 Agustus 2008 silam. Penyidik mengumpulkan, bukti tambahan kasus di kantor pemenang lelang

Maret lalu). Sekarang kita terus koordinasi dengan BPK, ujar Arifin. Kasus ini mulai ditangani Kejati sejak 2008. Ada dua orang tersangka yakni FPM, pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek 2006 dan PAT yang menjadi PPK untuk proyek 2007. Perkara untuk kedua orang tersangka ini dipisahkan. Bentuk pelaksanaan proyek sendiri, melalui pemberian obat cacing dan multi vitamin untuk anak sekolah. Namun dalam pelaksanaannya, diduga kuat terjadi penggelembungan harga

Bantuan ahli itu diperlukan untuk memudahkan proses persidangan kasus pengadaan obat cacing tahun 2006-2007 yang merugikan keuangan negara Rp 7,177 miliar. Korps Adhiyaksa itu meminta bantuan ahli dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kalbar. Ahli bisa dimintai keterangannya oleh hakim sebagai saksi untuk memberikan keyakinan kepada hakim. Surat perhitungan ahli itu kita kirimkan tak lama setelah BPK memberikan hasil audit perhitungan kerugian Negara dalam kasus tersebut kepada kita (7

Arifin arsyad. IST

Halaman 7 Arifin Arsyad. DOKUMEN

Pasar Murah BUMN Mulai Hari Ini PONTIANAK. Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kalbar menggelar Pasar Murah bersama dipusatkan di delapan kecamatan selama dua hari mulai hari ini, Selasa (22/3) dan besok, Rabu (23/3). Pasar Murah ini kami laksanakan secara serentak di delapan lokasi, kata Wagio Ripto Sumarto, Koordinator BUMN Peduli wilayah Kalbar dalam keterangan pers, kemarin. Lokasi pasar murah ini antara lain enam kecamatan di Kota Pontianak dan dua kecamatan di Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini merupakan program kemitraan dan bina lingkungan selu

Halaman 7

Wagio Ripto Sumarno.IST

Menelusuri Keberadaan Istana Kerajaan di Kalbar (bagian 87)

Festival Budaya Upaya Mempertahankan Eksistensi Gusti Arman intens dan fokus mengurusi kerajaan. Berbagai kegiatan budaya segera digelar untuk membuktikan khazanah dan kejayaan masa lampau.

Injet-injet Semut Korupsi Cacing minta bantuan ke BPK - Jangan digantung lagi, nanti cacingnya mati..

- Bang Meng Pencak silat Kalbar di era 1990-an. IST

Mempawah Rp 2.500,-

Halaman 7

Jalan Sanggau Ledo - Batas Sarawak yang dikerjakan dengan sistem multiyears. YOPI CAHYONO

Halaman 7

Harga Eceran :

The Iu Sia

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Sambas Rp 2.500,-

Landak Rp 3.000,-

Sejak tampuk Kerajaan Sanggau dipegang Pangeran Ratu Drs H Gusti Arman MSI. Berbagai langkah dan kegiatan dilaksanakan untuk mengembalikan kiprah dan eksistensi keraton di segenap aspek. Upaya tersebut diantaranya mendorong agar pemerintah membangun water front city di

Sanggau Rp 3.000,-

kawasan Muara Kantuk (MK), membangun kios-kios kecil di halaman keraton yang nantinya untuk menggelar jajanan kuliner khas Sanggau seperti makanan Sungkui dan Ajan (lemang). Beberapa diantaranya hampir terwujud, diantaranya sekarang jalan raya depan keraton

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

atau kawasan MK itu telah dilaksanakan peningkatan oleh Pemkab Sanggau. Walau belum semuanya terpenuhi. Tapi sekarang, jalan sudah mulai tingkatkan. Ini merupakan sarana pendukung untuk penataan kawasan MK ini, terang Gusti Arman, kemarin.

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Halaman 7

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.