Rabu, 23 Maret 2011 18 Rabiulakhir 1432 H/19 Jie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya Ekonomi
Sembahyang Kubur Perlu Rasa Aman Anga: Jika Ada yang Memeras Lapor Polisi
Kegiatan Pasar Murah yang digelar BUMN Peduli, Selasa (22/3) kemarin. Hari ini digelar kembali bersama seluruh BUMN se-di Kalbar. MARIHOT TAMBUNAN
Pasar Murah BUMN Sukses PONTIANAK. Hari pertama Kegiatan Pasar Murah yang digelar seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kalbar sukses dilaksanakan kemarin (22/3). Sejak pagi masyarakat berbondong-bondong mendatangi lokasi Pasar Murah yang dibuka mulai pukul 09.00. Warga antre dengan tertib untuk membeli gula pasir, minyak goreng dan beras dengan harga murah. Panitia dari Forum Kumunikasi BUMN Peduli melayani masyarakat di enam kecamatan wilayah Kota Pontianak yakni Kantor Camat Pontianak Kota, Kantor Camat Pontianak Barat, Kantor Lurah Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur, Kantor Camat Pontianak Utara, Kantor Camat Pontianak Selatan dan Kantor Ca
PONTIANAK. Warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang kubur di pemakaman Yayasan Bhakti Suci di kawasan Kubu Raya mendambakan rasa aman, termasuk kemudahan parkir. Mengenai parkir dan keamanannya, saya sudah melakukan koordinasi dengan Polsek Sungai Raya. Pertemuan itu dihadiri 15 koordinator parkir, dan
tidak ada masalah, kata Anga (Liang Kia), Ketua Koordinator Parkir Sembayang Kubur dihubungi Equator via seluler, Selasa (22/3). Menurut pengurus Yayasan Liga Luhur ini, terdapat 10 titik lokasi parkir sembahyang kubur di Kabupaten Kubu Raya. Pihak panitia sudah menetapkan biaya parkir, jika ada yang meminta
lebih dari biaya yang sudah ditetapkan disarankan lapor polisi. Dijelaskan Anga, kesepakatan antara koordinator parkir dengan pihak kepolisian, telah ditetapkan Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan mobil Rp 5 ribu. Saya yang bertanggungjawab soal parkir, dan tarif itu sudah ditetap
Halaman 7
Salah satu titik parkir kompleks pemakaman Yayasan Bhakti Suci di Sungai Raya KKR. JULIANUS RATNO
Sidang Korupsi, Hakim Marah Keterangan saksi sangat berpengaruh. Seseorang bisa masuk bui karena omongan dalam persidangan. Mengapa saksi tak ada konsisten BAP Kejaksaan? SANGGAU. Sidang lanjutan korupsi pengadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kecamatan Meliau kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sanggau, Selasa (22/3). Keterangan saksi yang berbelit-belit membuat hakim marah Bagaimana Anda ini. Dalam BAB ngomongnya lain, di persidangan bicaranya lain. Jadi pejabat jangan seenaknya. Bisa jadi terdakwa semua nantinya, ujar Lie Sony SH, Hakim Ketua yang memimpin persidangan kemarin. Perkataan hakim tersebut ditujukan kepada Heri Fitrianto dari Badan Pertanahan Negara (BPN) Sanggau yang menjadi saksi dalam persidangan dengan menghadirkan terdakwa Zawawi, mantan Kabid Kekayaan dan Ramlan Maringga, mantan Camat Meliau. Sony memarahi saksi karena keterangan saksi berbelit-belit. Kemarahan hakim memuncak akibat kesaksian berbeda dengan berita acara perkara (BAP) dari kejaksaan. Keterangan saksi sangat berpengaruh terhadap proses pembuktian dalam sebuah perkara. Omongan saksi bisa membuat orang menjadi terdakwa. Kalau ada ini dan itu nanti. Malahan hakimnya di katakana tidak becus, jadi saya harap jangan ngomong seperti di warung kopi, ini pengadilan, ujarnya geram.
Halaman 7
Hukum
DPD RI Jaring Input Garap RUU PONTIANAK. Kalbar dijadikan lokasi rujukan untuk penyempurnaan Rancangan Undang-Undang (RUU). Sebanyak delapan Anggota Komite III DPD RI bidang sosial dan kesejahteraan dan staf kementerian sosial melaksanakan pertemuan, Selasa (22/3) di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. Kami ingin mendengar bagaimana permasalahan di daerah meliputi sistem peradilan anak, perlindungan perempuan, pendidikan, pariwisata, kebudayaan dan hal-hal lain yang menjadi tugas dan fungsi komite III. Tujuannya untuk penyempurnaan penyusunan sebuah RUU, kata Ahmad Jajuli, koordinator Komite III, kemarin. Dijelaskan dia, selama ini banyak kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat banyak tidak seiring dengan kondisi di daerah masing-masing, sehingga perlu perlakuan khusus. Ia mencontohkan, permasalahan pendidikan banyak yang dipandang sama semua oleh pemerintah pusat. Hal tersebut berdampak pada penerapan di lapangan. Banyak daerah yang mengalami kesulitan untuk melakukan standarisasi kebijakan tersebut. Dalam bidang kebudayaan, Jajuli menyampai
Halaman 7
Pariwisata
Tiru Bali Mesti Zoning Area Wisata PONTIANAK. Terkenalnya pulau Bali karena kekayaan budayanya. Jika hal ini bisa dikembangkan di Kalbar niscaya bisa, namun untuk merealisasikannya, Kalbar mesti memiliki zoning area pariwisata. Kita berharap potensinya ada diambil dalam sebuah kerjasama antara Bali dan Kalbar. Seperti kerjasama antar travel, yang patut diperhatikan zoning area dan persiapan infrastruktur. setelah itu kerjasama dengan pihak travel, saya yakin pasti maju, ungkap I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelaka, mantan Wakil Gubernur Bali ditemui Equator kemarin. I Gusti Ngurah Alit sekarang menjadi anggota Komite III DPD RI. Ia membagi ilmu kepada Kalbar. ia menyarankan agar zoning area pariwisata Kalbar segera ditentukan, dan dikemas sedemikian rupa sehingga bisa ditawarkan kepada wisatawan. Mengingat di Kalbar setiap 23 Maret ada acara kulminasi yang berlangsung di Tugu Khatulistiwa, I Gusti menyarankan event itu bisa dikemas untuk kalender nasional, dengan catatan zoning pariwisata di Kalbar mesti didukung infrastruktur yang memadai pula. Masyarakat di Bali bagaimana tentang pemahaman akan kebudayaannya. Kekayaan wisata bermata rantai dengan keagamaan, budaya. dan tidak merusak ekosistem alam. Keuntungannya bisa dirasakan langsung ketimbang pengolahaan tambang, contohnya dengan datangnya wisatawan hotel menjadi penuh, tukang semir sepatu dan wisata kuliner lainnya hidup pula, ungkap dia. (boy)
Mobil Kadis Pertanian Bengkayang terjebak di ruas Ledo-Subah yang rusak parah, Minggu (20/3) usai mengikuti launching pengerjaan jalan multiyears oleh Gubernur Kalbar.YOPI CAHYONO
Jalan Ledo-Subah Hancur Lebur BENGKAYANG. Infrastruktur jalan di perbatasan Kalbar dengan Malaysia masih sangat memprihatinkan. Saat launching pengerjaan jalan Ledo-Subah-Sambas yang dipusatkan di Kecamatan Subah Kabupaten Sambas, banyak mobil yang terjebak dalam lumpur. Saat di Desa Tebuah Ma-
rong Kecamatan Ledo, mobil saya terjebak lubang selama 30 menit karena tidak bisa melewati kubangan lumpur yang licin. Akhirnya saya meminta bantuan teman dari provinsi untuk menarik mobil, setelah itu baru dapat lolos dari jebakan, keluh Petrus Diaz, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Beng-
kayang ditemui Equator di Tebuah Marong. Menurut dia, kondisi jalan Ledo-Subah sangat memprihatinkan. Banyak lubang-lubang besar yang menguras tenaga saat melintas. Hal ini dianggap wajar, karena beberapa waktu lalu saat ia mengikuti rombongan bersama Gubernur Kalbar ke
Kecamatan Subah, mobil dinasnya tidak dapat dengan mulus melewati kubangan lumpur. Diaz menjelaskan, ia bersama rombongan launching peresmian pengerjaan proyek multi years di Kecamatan Subah, berangkat dari Bengkayang pukul 10.00.
Hermawan Yudharisman SH MH, Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejari Pontianak, didampingi Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Yudi Triadi SH MH kepada Equator, kemarin (22/3). Proyek ajudikasi yang bermasalah itu adalah proyek yang pengerjaannya di daerah Kabupaten Sambas dan Kabupaten Pontianak. Sementara di daerah lain, belum ada temuan yang mencurigakan. Dalam kasus ini, kita su-
dah menetapkan Bj sebagai tersangka. Waktu proyek itu berlangsung, Bj menjabat sebagai Ketua Unit Pelaksanaan Kegiatan, ucap Yudha. Proyek ajudikasi pensertifikasi tanah ini dibiayai dana bantuan luar negeri sebesar Rp 2,2 miliar, yang dianggarkan dalam APBN 2008. Pada proyek tersebut telah dilakukan lelang untuk memilih pelaksanaan pengukuran dan pemetaan kadastral LMPDP.
Kalbar Tertinggi Konflik SDA
Halaman 7
Kejari Bongkar Korupsi BPN Kalbar PONTIANAK. Kejaksaan Negeri (Kejari) Pontianak kembali memperlihatkan kinerjanya memberantas korupsi. Kali ini giliran proyek ajudikasi sertifikasi tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalbar tahun 2008 yang dibongkar. Proses hukum kasus ini sudah masuk dalam tahap penyidikan. Sprindik (surat perintah penyidikan) sudah keluar sejak 23 Februari lalu, ujar
Halaman 7
Patria Palgunadi.
Dari hasil lelang, panitia menetapkan PT Bias Reka sebagai pemenang pelaksanaan pengukuran dan pemetaan kadastral untuk daerah Kabupaten Pontianak sebanyak 9000 bidang dengan besaran kontrak Rp 865.676.000. Sementara PT Citratindo Buana ditetapkan sebagai pemenang pelaksanaan pengukuran dan pemetaan kadastral untuk daerah Kabupaten
PONTIANAK. Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) untuk lahan perkebunan dan pertambangan di Kalbar sering menimbulkan konflik antara masyarakat dengan pihak perusahaan. Pemerintah belum memiliki formula tepat untuk mengatasinya. Berdasarkan data yang dirilis Elsam (Lembaga Study dan Advokasi Masyarakat, red) beberapa waktu lalu, konflik perusahaan dengan masyarakat di Kalbar tahun 2010 terbesar se-Indonesia, ujar Patria Palgunadi, pemikir dari Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formalin) Kalbar kepada Equator di sela rapat dengar pendapat di
Halaman 7
Halaman 7
Menelusuri Keberadaan Istana Kerajaan di Kalbar (bagian 88)
Masjid Jami Bukti Islam Masuk Pertama kali Ornamen dan arsitektur bangunan dipertahankan. Telah ada ratusan tahun seiring sejarah berdirinya kerajaan. Jadikan Masjid sebagai pusat pembinaan umat.
Halaman 7
Injet-injet Semut Jalan Ledo-Subah Hancur Lebur - Jalan hancur, makanpun bubur...
- Bang Meng
Mayoritas istana kerajaan di Kalbar memiliki masjid yang tak keberadaannya tak dapat dilepaskan dari sejarah. Di Kabupaten Sanggau terdapat Masjid Jami Sultan Ayub di kawasan Muara Kantuk. Hanya beberapa puluh meter saja dari Keraton Surya Negara. Kehadiran masjid tersebut memiliki peranan sangat penting dalam mendukung eksistensi keraton dari zaman ke zaman. Se-
lain itu, keberadaan Masjid Jami Sultan Ayub ini merupakan saksi sejarah masuknya agama Islam di lingkungan keraton. Masjid dengan keraton tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan saksi sejarah bagi masyarakat di Kabupaten Sanggau, ujar Iskandar Murjani, salah seorang Dewan Pemangku Adat majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sanggau, kemarin. Kondisi masjid ini tertata dan
terjaga dengan baik. Terdapat tiga fungsi dan peran masjid antara lain sebagai tempat ibadah mahdhah dan ibadah sosial. Selain itu merupakan pusat muamalah dan pengembangan masyarakat, melalui berbagai sarana dan prasarana. Kemudian, bagaimana memfungsikan masjid sebagai pusat pembinaan persatuan umat. Jadi fungsi masjid ini, sangat penting bagi masyarakat. Terlebih lagi, mempunyai arti sejarah yang
Halaman 7
Pintu depan Masjid Jami Sanggau. DOKUMEN
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
N CH Saiyan. ABDU SYUKRI
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,