Koran Utama di Kalbar
Jumat, 24 Februari 2012 2 Rabiul Akhir 1433 H/3 Jie Gwee 2563
KOLOM
Ahmad Jais, MAg
Islam Liberal Jawaban dari Islam Tekstual ISLAM Liberal itu tidak muncul begitu saja. Kemunculan itu karena adanya pemahaman Islam secara tekstual (kaku), dan tidak luas dalam kehidupan beragama. Maka kemunculannya sebagai antitesis atau jawaban dari Islam yang tekstual itu. Orang yang berpikir liberal menurut sebagian umat Islam adalah suatu yang membahayakan. Hal ini juga pernah dikatakan oleh SyaďŹ i Ma arif, selama mereka tetap berpegang teguh pada Alquran dan hadis, maka hal itu masih dapat ditolerir. Tetapi kalau mereka sudah berubah dan tidak lagi mengakui Alquran dan hadis sebagai pedoman, ini yang perlu dipertanyakan. Masalahnya adalah, kelompok-kelompok Islam Liberal itu apakah sudah meniadakan Alquran dan hadis?. Kenyataannya mereka masih berpegang teguh pada keduanya. Hanya saja, dalam hal penafsiran ayat-ayat yang sekarang menjadi fokus utama. Salah satu contoh adanya persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal pembagian harta waris. Dalam Alquran, laki-laki mendapat dua bagian dan perempuan satu bagian. Sementara dari kelompok liberal berpendapat lihat dulu teksnya dan konteksnya. Mereka mencoba untuk menafsirkan seperti di Jawa dan Padang yang istri lebih banyak mencari nafkah daripada suami. Menurut mereka istri harus banyak dapat bagian. Tetapi orang yang memahami secara tekstual tidak melihat secara konteksnya. Hal ini dianggap liberal. Karena sudah merubah dari nas yang sudah ada. Menerjemahkan ayat yang sudah qot i atau pasti. Menurut kelompok liberal, ayat itu tidak ada yang qot i. Yang qot i itu hanya dari Allah. Setiap penafsiran itu pasti ada bias-biasnya. Berkenaan apakah Islam Liberal dikatakan aliran sempalan atau yang menyimpang dari ajaran Islam, sejauh ini belum ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menetapkan Jaringan Islam Liberal (JIL) atau Jaringan Intelektual Muda (JIM) dari Muhammadiyah itu menyimpang atau keluar dari Islam. Ajaran sempalan itu seperti Ahmadiyah.
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Kejar Kualitas Ujian Nasional Memburu Kuantitas Memicu Pujian dan Kecurangan PONTIANAK. Kendati Mahkamah Agung memutuskan tidak perlu ujian nasional, pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memberlakukan lima paket soal untuk meningkatkan kualitas kelulusan sekaligus mencegah kecurangan. Sekolah yang kelulusannya 100 persen mendapat apresiasi dari lembaga pendidikan, bahkan dipromosikan. Namun, jika hasil kelulusan buruk, bisa mendapat cercaan dan dianggap tidak mampu, kata Prof Dr Samion AR,Mpd, Ketua STKIP Pontianak dihubungi Equator, Kamis (23/2). Samion masih ragu upaya pencegahan kecurangan dengan lima paket berbeda. Pasalnya, sekolah terkesan harus mengejar kuantitas kelulusan dengan harapan mendapat apresiasi dari lembaga pendidikan. Tingkat kelulusan UN yang mencapai 100 persen didengarnya memang sangat bagus. Tapi harus dipahami
Kriteria dan St andar Kelulusa
n UN 20
12 1. Peserta didik - Menyelesaikadinyatakan lulus dari satuan pe - Memperoleh n seluruh program pembela ndidikan setelah : jara ni seluruh mata pelai minimal baik pada penilaia n pelajaran agam lajaran yang terdiri atas: kelo n akhir untuk a kewarganegara dan akhlak mulia, kelompo mpok mata km an dan kepribad esteĆ&#x;ka dan ke ian, kelompok ata pelajaran lo kesehatan dan mpok mata pelajaran jasman mata pelajaran lu mata pelajaran lus ujian sekolah/madrasah i, olah raga, dan un ilmu pengetah UN. uan dan teknol tuk kelompok ogi; dan lulus 2. Kriteria peny elesaian seluru h program pem peserta didik - SD/MI dan SDtelah menyelesaikan proses belajaran oleh pembelajaran : - SMP/MTs da LB : kelas I sampai kelas VI n SMPLB : kela s VII sampai ke - SMA/MA , SM las ALB, SMK : kela s X sampai kela IX s XII 3. Kriteria kelu lusan peserta didik dari ujian se madrasah dite kolah/ ta satuan pendid pkan oleh ikan masingmasing 4. Peserta didik SM SMPLB, SMA/M P/MTs, dan SMK dinyat A, SMALB, UN apabila peseakan lulus mencapai nilai rta didik ra akhir paling re ta-rata nilai nd nilai akhir Ć&#x;ap ah 5,5 dan m ran paling rend ata pelajaah 4,0.
Samion AR
H Suriyadi, MS
lebih mendalam, karena lulus 100 persen itu masih tanda tanya. Tidak tertutup ke-
Halaman 7
mungkinan banyak kecurangan di dalamnya, ujarnya. Sebaliknya, Samion menilai kriteria dan standar kelulusan UN membuat sekolah seolah-olah mengejar kuantitas ketimbang kualitas peserta ujian. Tak heran banyak juga peserta ujian yang lulus ternyata tak bisa berbuat apaapa di tengah masyarakat. Potensi kecurangan itu, kata dia, bisa berasal dari oknum guru yang tidak ingin anak didiknya tidak lulus yang berdampak pada nama baik sekolah. Atau,
Sumber : Sekretariat UN Dinas Pendidika n Provinsi Kalba r
lanjut Samion, ada pihak yang memanfaatkan kesempatan mendapatkan rejeki dengan cara menjual bocoran kunci jawaban. Memang belum diketahui apakah bocoran itu 100 persen betul atau tidak. Yang jelas tindakan seperti ini harus diantisipasi dan mendapat pengawasan yang ketat semua pihak. Terutama dengan melibatkan pihak kepolisian, ujarnya. Samion tidak ingin membentuk mental buruk peserta ujian kalau sudah terbentuk sikap asal lulus dengan cara yang instan.Para guru dan orangtua jauh-jauh hari agar mengingatkan kepada siswanya belajar sungguh-sungguh, dan terpenting membangun mentalitas yang baik, percaya diri sendiri. Soal penerapan lima paket soal dalam satu ruang pada UN nanti, Samion menilai kebijakan itu tentu berdasarkan eveluasi dari pelaksanaan ujian tahun-tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu, hanya ada dua
Paimin Slamet paket soal. Itu upaya mengeleminir kecurangan. Namun kebijakan itu belum mampu menghilangkan kecurangan 100 persen, kata dia. Samion juga menyarankan sebaiknya bobot UN diperkecil dari 60 persen maksimal 20 persen. Sisanya ditentukan berdasarkan eveluasi oleh dewan guru di sekolah masing-masing. Idealnya gitu, dalam UU tegas bahwa penentu kelulusan oleh pihak sekolah, ingatnya lagi. Terpisah, Ketua Sekretariat Ujian Nasional Dinas P dan K Kalbar, Drs Paimin Slamet, mengatakan BSNP sudah mengeluarkan kriteria dan standar kelulusan tahun ini. Peserta didik dinyatakan lulus setelah penyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang sesuai ketentuan yang berlaku (baca: Kriteria dan Standar Kelulusan UN 2012)
Halaman 7
Kota Amoy Penyuplai Ayam Agus: Kita Sudah Swasembada
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALBAR CABANG PONTIANAK
PEMBERITAHUAN Kami sampaikan batas bayar rekening listrik kepada pelanggan yang budiman : 1. Tanggal 01 s/d 20 pelanggan PLN diwajibkan membayar rekening listrik 2. Apabila pelanggan membayar Rekening Listrik di atas tanggal 20, pelanggan tersebut dikenakan biaya keterlambatan dan petugas PLN akan melakukan pemutusan sementara . 3. Untuk pelanggan yang terlambat dalam melakukan pembayaran Rekening Listrik di atas 90 hari (3 bulan), pihak PLN akan melakukan pembongkaran rampung. Pembayaran dapat dilakukan di Kantor PT PLN (Persero) dan PPOB yang tersebar di seluruh Wilayah Kalbar. Demikian himbauan ini, agar menjadi perhatian demi keamanan dan kenyamanan kita bersama.
HUMAS PT PLN CABANG PONTIANAK
Untuk pelayanan pengaduan pelanggan melalui SMS anda dapat mengirim kan SMS ke:
No. HP. 08115718811 Tekad PLN memberikan pelayanan yang terbaik untuk kepuasan pelanggan
Injet-injet Semut Kejar Kualitas Ujian Nasional
-- Kuantitas tanpa kualitas = Ampas. - Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
SINGKAWANG. Kendati berstatus kota, Singkawang ternyata penghasil telur dan ayam pedaging yang menyuplai Kota Pontianak dan Kalbar umumnya. Kendalanya, bibit ayam petelur masih didatangkan dari Jawa. Produksi daging ayam pada 2010 yang mencapai 5.492,119 ton meningkat menjadi 6.061,248 ton pada 2011, ungkap Agus Daryanto, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang, kemarin (22/2). Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang mencatat, pada 2011 produksi ayam ras 1.855,494
ton dan ayam pedaging 4.159,474 ton, ditambah ayam buras (kampung) 46,280 ton. Peningkatan produktivitas daging ayam, menurut Agus, didukung perkembangan populasi ternak ayam kota amoy itu yang terus menanjak. Pada 2011 mencapai 499.688 ekor ayam kampung, 2.071.171 ekor ayam petelur atau layer dan 1.856.875 ekor ayam pedaging, ungkapnya. Dari populasi ayam itu, tambah dia, yang dipotong selama 2011 mencapai 29.153 ekor ayam kampung, 459.815 ekor ayam petelur dan 888.665 ekor pedaging. Sementara pengembang-
biakan terus berkesinambungan sepanjang tahun. Meroketnya populasi ayam pedaging juga mendorong meningkatnya produksi telur yang dipasarkan sampai luar Singkawang dan beberapa wilayah Kalbar. Data terakhir menunjukkan produksi telur ayam buras mencapai 136,279 ton dan ayam petelur sekitar 22.653,496 ton. Jumlah jauh meningkat dari tahun sebelumnya, kata Agus. Selain pasar Singkawang, daging dan telur ayam juga diserap Kabupaten Bengkayang, Sambas dan bahkan
Halaman 7
Jalan Paralel Perbatasan, Pusat Setengah Hati Butuh Rp 6,7 Triliun, Sekadar Menghibur Telinga PONTIANAK. Jalan paralel sepanjang perbatasan Kalbar yang diusulkan ke pemerintah pusat dan kerap dibicarakan, ternyata sebatas di bibir saja. Berlindung di hutan lindung, regulasi yang kaku ini membuat pembangunan perbatasan cuma basa-basi. Dihitung secara teknis oleh Dinas PU dibutuhkan dana sekitar Rp 6,7 triliun. Itu sudah berkali-kali kami perjuangkan ke pusat. Tapi tidak ada kejelasan, ungkap Moses Hermanus Munsin MH, Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/2). Menurutnya, terbangunnya jalan paralel perbatasan itu tergantung political will pemerintah pusat. Kalau memang ada niat dibangun tentunya sudah menetapkan kawasan strategis nasional di perbatasan. Sehingga masalah kawasan hutan
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
lindung yang dikatakan masuk dalam rencana jalan paralel itu tidak lagi menjadi kendala. Munsin rada heran dengan pemerintah pusat, pasalnya pembangunan Jembatan Suramadu yang menelan dana triliunan itu saja bisa terlaksana. Padahal kehidupan masyarakat di sana sudah bagus, lewat air saja perekonomian masih tetap jalan. Tapi tetap saja mendapat prioritas. Ini untuk perbatasan Kalbar yang katanya wajah terdepan NKRI, pemerintah pusat terkesan setengah hati. Perbatasan tidak mendapat perhatian serius. Bahkan, kita tidak mendapatkan daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari pusat. Seperti untuk peresmian PLB Badau dan Aruk mendatang, dananya dari APBD Kalbar sebesar Rp 300 juta, ungkapnya.
Sambas Rp 2.500,-
Halaman 7
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Suku-suku Muslim di Tiongkok dan Tionghoa Islam Nusantara (11)
Suku Hui Siarkan Islam ke Nusantara Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memiliki pandangan lebih lunak terhadap Islam daripada Kristen karena Islam dipandang agama pribumi warga Tiongkok. Pemerintah RRT mendirikan Asosiasi Islam China (CIA) untuk pemberdayaan kesejahteraan warga minoritas Muslim. Bahkan sejak tahun 2010, lisensi makanan dan minuman halal yang dikeluarkan pemerintah
Sintang Rp 3.000,-
KB ketat Tiongkok; satu keluarga satu anak, tak berlaku untuk suku Hui, komunitas Muslim yang istimewa di mata Beijing. REPRO: BIRO BUDAYA TIONGKOK RRT lebih kuat di Timur Tengah maupun Eropa, daripada keluaran majelis ulama Indonesia maupun Malaysia. Serbunan produkproduk halal dari Tiongkok bukan hanya ke Timur Tengah maupun Eropa
Melawi Rp 3.000,-
melalui jalur darat, namun di jalur laut juga menembus pasar halal Australia maupun benua Amerika bagian utara. Persaingan bisnis makanan-minuman berlabel-halal dari Tiongkok ini,
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 6
Ketapang Rp 3.000, -