24052012

Page 1

Kamis, 24 Mei 2012 3 Rajab 1433 H 4 Lun Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,-

Koran Utama di Kalbar

Terbit Pertama: 29 November 1998

http://www.equator-news.com

Lestarikan Arwana di 22 Danau Lindung Kearifan Lokal Menjaga Lingkungan Alamnya PUTUSSIBAU. Untuk menjaga lingkungan dan menjadikan Kapuas Hulu sebagai kawasan konservasi, Pemkab dan masyarakat Uncak Kapuas bertekad melestarikan ikan arwana yang menjadi kebanggaan daerah ini. Kita berani melancarkan program ini, karena dukungan masyarakat begitu kuat menjaga hutan lindung dan

segala isinya, ujar Drs Mohammad Zaini, Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu, kepada Equator di kantornya, Rabu (23/5). Arawana bukan saja menjadi ikan hias komersial bernilai tinggi, tetapi sebagai icon Kapuas Hulu yang hampir punah ini patut dilindungi oleh seluruh masyarakat. Para penangkar tidak boleh

lagi mengambil indukan dari alam, melainkan dari apendix III. Agar kelestariannya tetap terjaga, ikan yang sudah langka di habitat aslinya pada sungai dan danau-danau, harus diawasi ketat. Masyarakat sekitar danau lindung memiliki komitmen kuat menjaganya. Bahkan ada sanksi bagi yang berani menangkap atau mencurinya.

Beras Durian Sukadana Segera Dilaunching

Menurut Zaini, kearifan lokal dimana masyarakat kuat menjaga hutan lindung dan mengenakan sanksi bagi pelanggarnya, adalah modal yang amat penting. Pada danau-danau lindung kelestarian ikan arwana diharapkan terjaga. Salah satunya di danau lindung Empangau di Desa Empangau Kecamatan

Halaman 6

DOKUMEN

AM Nasir melepaskan siluk super red ke Danau Lindung Aur Kapuas Hulu.

KREDIT MOTOR

SUKADANA. Kabupaten Kayong Utara segera meluncurkan beras yang berkelas. Beras lokal ini akan dikemas rapi dengan merek Durian Sukadana. Kalau diberi merek Beras Durian, sepertinya kurang pas, karena durian tidak hanya ada di Sukadana. Makanya, telah ditetapkan nama beras Rudy Rustaman yang akan diluncurkan nanti adalah Beras Durian Sukadana, sebagai ikon daerah ini, ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kabupaten Kayong Utara, Ir Rudy Rustaman MM ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (23/5). Rudi belum dapat memastikan kapan persisnya beras tersebut akan diluncurkan. Yang pasti, peluncuran beras tinggal menunggu waktu dan tak berapa lama lagi. Diperkirakan, beras kebanggaan masyarakat Kayong Utara tersebut diluncurkan, bersamaan dengan diresmikannya pabrik penggilingan beras termegah di Kabupaten Kayong Utara, Desa Benawai

Akan Menurun

PONTIANAK. Setelah merisaukan kalangan developer Realestat Indonesia (REI), kebijakan Bank Indonesia membatasi kredit konsumtif bank-bank juga mulai merisaukan bisnis sepeda motor. Jelas berpengaruh kepada penjualan sepeda motor kredit, karena selama ini konsumen kami adalah masyarakat menengah kebawah yang lebih memilih DP terendah agar mendapatkan kendaraan untuk keperluan sehari-hari, ungkap Achmad Nuryadi Megha, Manajer Pemasaran PT Federal International Finance (FIF) kepada Equator, Selasa (22/5). Selama ini, perusahaan pembiayaan kredit kendaraan Astra Internasional itu meraup angka penjualan yang tinggi melalui DP minimal atau rendah. Khususnya untuk sepeda motor dan kendaraan niaga yang digunakan untuk modal usaha. Achmad memang belum dapat memastikan berapa angka atau prosentase penurunan penjualan mobil dan sepeda motor. Pembiayaan yang dibebankan kepada FIF diakuinya telah memudahkan masyarakat bawah memiliki sepeda motor. Terutama di kawasan atau daerah yang ekonominya bertumbuh di Kalbar. Baik dari perkebunan kelapa sawit maupun karet, pertambangan dan masyarakat perkotaan umumnya. Dalam beberapa tahun ini angka penjualan tinggi karena DP rendah itu, katanya.

Halaman 6

Halaman 7

Penjelajahan Ekspedisi Khatulistiwa di Uncak Kapuas

24 Patok Batas Belum Ditemukan BADAU. Dari 4.004 patok yang ada di tapal batas antara Indonesia dan Malaysia, Tim Ekspedisi Khatulistiwa belum menemukan 24 patok, dan ditemukan 76 patok rusak. Kami tidak mengklaim bahwa patok yang tidak ditemukan itu hilang. Karena bisa saja sudah tertutup semak belukar, humus atau terbawa longsoran tanah. Namun Tim terus bekerja untuk menemukan patok-patok tersebut, ungkap Mayor Inf. Muhammad Aidi, Wadansubkorwil 3 Putussibau, usai acara Harkitnas di Badau, Senin (21/5). Saat ini Tim Ekspedisi Khatulistiwa masih bekerja menjelajahi wilayah perbatasan, khusus mencari patok perbatasan. Menurut Aidi, ada beberapa patok yang ditemukan di perengan yang kemungkinan terbawa longsoran tanah dan ada

yang sudah hampir tertutup humus, semak belukar. Hanya terlihat beberapa sentimeter saja lagi dari permukaan tanah sehingga harus dibabat baru terlihat jelas, jelas Aidi. Jenis patok terdiri dari empat type. Type A (ukuran lebih besar), type B diletakkan setiap jarak 50 kilometer, patok type C diletakkan setiap 100 meter dan patok type D diletakkan setiap jarak 200 meter. Semua patok terbuat dari bahan dasar beton, katanya. Selain menjelajahi patok di perbatasan, Tim Ekspedisi Khatulistiwa ke Kabupaten Kapuas Hulu membawa tiga misi. Misi pertama, melakukan penjelajahan patok perbatasan dengan sektor penjelajahan sekitar 370 kilometer dan jumlah patok yang harus di jelajahi ialah 4004 patok. Misi kedua, melaksanakan penilitian

sumber daya mineral yang ada di sektor Kapuas Hulu yang meliputi penelitian terhadap pertambangan dan perkebunan. Yang melakukan penelitian ini ialah tim kami yang bekerjasama dengan mahasiswa dan beberapa pakar, jelas Aidi. Misi ketiga, melaksanakan komunikasi sosial dalam rangka membangkitkan semangat kebangsaan. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pengobatan gratis setiap hari dengan sistem jemput bola. Yakni mendatangi setiap rumah betang, pembagian buku pelajaran gratis merupakan titipan dari donator di Jakarta. Kerja bakti penanaman pohon yang sekarang sudah 15,000 batang pohon ditanam di lima kecamatan perbatasan. Yaitu Kecamatan Puring Kencana, Nanga Kantuk, Empanang, Badau dan Embaloh Hulu.

Halaman 7

Mayor Inf Muhammad Aidi. ARMAN HAIRIADI

Satu Jam Bersama Singkawang di Festival Food & Fashion

PT PLN (Persero) Area Pontianak

Batik Tidayu Dalam Desainer Empat Perancang APPMI

Injet-injet Semut Kredit Motor Akan Menurun -- Wah, mundur agik, kite naek oplet jak.

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

APA itu Tionghoa, Dayak dan Melayu? Disingkat menjadi Tidayu, itulah kreasi batik Kota Singkawang, yang pada fashion show bertajuk Satu Jam Bersama Singkawang , memukau publik Ibukota, Selasa (22/5) malam, di Hotel Harris Jakarta. Mengambil tema Unity in Diversity fashion tunggal itu menampilkan empat desainer, tiga dari APPMI Kalbar dan satu perancang busana kondang dari Jakarta. Mereka mengkreasikan Batik Tidayu dalam bera-

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

gam tampilan desain. Walikota Singkawang Hasan Karman banyak berterima kasih kepada PT. Summarecon Agung. Tbk yang secara gratis memberikan ruang dalam acara tahunan yang sangat menarik perhatian ribuan di Jakarta itu. Sebuah kesempatan yang sangat membanggakan Kota Singkawang dapat tampil di sini, diberi booth stand dan tampil di acara fashion show tunggal khusus Singkawang, katanya

Sambas Rp 2.500,-

Landak Rp 3.000,-

Dalam kesempatan itu juga, Hasan Karman memperkenalkan potensi wisata dan keunikan Singkawang. Ia memperkenalkan keragaman budaya, wisata, kuliner Singkawang dengan keindahan alamnya. Pastikan ke Singkawang, baru disebut sudah mengunjungi Kalbar, ajaknya Hasan Karman dan Ketua Dekranasda, Elisabeth Majuyetty, mengapresiasi Komisaris Utama PT Summarecon Agung Tbk, Soetjipto Nagaria beserta Ibu Liliawati Rahardjo, dan Ketua

Sanggau Rp 3.000,-

Halaman 7

Sintang Rp 3.000,-

Kreasi batik Kota Singkawang, pada fashion show, di Hotel Harris Jakarta Selasa (22/5).MORDIADI

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000, -


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.