Harian Equator 25 April 2011

Page 1

Senin, 25 April 2011 21 Jumadilula 1432 H/23 Sha Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998

Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com

Kalimantan Barat Sebenarnya

Geng Palembang Dibekuk Hanya dalam waktu setengah jam, rampok menguras harta Rp 2 miliar. Petualangan 4 orang komplotan Palembang berakhir. Lima lainnya masih berkeliaran. PONTIANAK. Empat kawanan rampok antarpulau yang sangat meresahkan dibekuk anggota gabungan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Pontianak, Polsekta Pontianak Selatan, dan Resmob Polda Kalbar di Hotel Mercure, Sabtu (23/4) malam pukul 11.00. Komplotan rampok kelas kakap asal Palembang ini adalah Lexi Junaidi, 26, warga Kecamatan Lubuk Linggau Selatan, Markus, 39, warga Kabupaten Banyu Asin, Andy alias Ejoy, 36 warga Palembang yang berdomisili di Pal IX, Kecamatan Kakap, KKR dan Zaki Putra Buana, 26, warga Bengkulu. Setelah malang melintang beraksi, petualangan Lexi cs berakhir ketika membengkas rumah Jupri, 48, di Komplek Villa Gading I No 9 C Sungai Raya pukul 14.30. Hanya dalam waktu setengah jam, mereka dapat menguras harta korban senilai hampir Rp 2 miliar. Saat kejadian rumah sedang kosong karena ditinggal pemiliknya keluar. Keempat perampok ini memang lihai beraksi. Dua perampok masuk ke dalam rumah korban. Satu orang menunggu di luar mengamati situasi, sementara satu lainnya menunggu di dalam mobil. Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku diakui mereka telah tiga kali melakukan aksi di Pontianak. Kawanan ini bukan berasal dari Kalbar, mereka dari kelompok Palembang dan seorang dari Bengkulu. Kita pun akan terus kembangkan TKP lainnya, ujar Kompol Puji Prayitno, Kasat Reskrim Polresta Pontianak kepada sejumlah wartawan di kantornya, Minggu (24/4) siang. Puji mengakui, penangkapan ini berawal ketika petugas mendapat informasi perampokan di kediaman Jupri. Di rumah korban, mereka masuk ke kamar depan milik anak Jupri, dan kamar Jupri yang berada di bagian belakang. Kita dapat informasi ciri-ciri tersangka dan mobil rental yang dipakai dari rekaman CCTV di lokasi kejadian. Maka kita pun melacak keberadaannya serta sarana transportasi yang dipakai mereka, jelas Puji. Berbekal info tersebut langsung diturunkan tim terdiri dari satuan Serse dan

Halaman 7

Hukum

Temuan Rp 8 Miliar, Bentuk Majelis Tuntutan

Kronologis D Pukul 14.30 Empat orang rampok beraksi di rumah Jupri, Sungai Raya. Dua orang masuk ke rumah, satu menunggu di luar dan satu orang lainnya di mobil.

D Pukul 17.30

Korban menelepon polisi dan membuat laporan ke Polsekta Selatan yang diteruskan ke Polresta Pontianak. Korban menyerahkan rekaman CCTV berisi gambar sejumlah tersangka dan gambar mobil KB 1658 HI yang digunakan para tersangka.

D Pukul 18.30

Anggota melacak ke bagian lalu-lintas. Diketahui pemilik mobil rental tersebut.

D Pukul 19.25 Pelaku menelepon rental untuk mengambil mobil yang dititpkannya di Ayani Megamal.

D Pukul 20.00

Anggota melacak nomor HP yang didapat dari pemilik rental mobil dan diketahui keberadaan pelaku di Hotel Marcure.

D Pukul 21.00

Anggota memeriksa buku tamu hotel sehingga diketahui keberadaan para tersangka.

D Pukul 21.30

Anggota menyamar dengan meminjam baju seragam pelayan Hotel Mercure. Anggota berpurapura sebagai pelayan kamar yang mengantar pesanan tersangka, sehingga bisa mencocokkan gambar pelaku yang tertangkap di CCTV.

D Pukul

23.00 Empat tersangka ditangkap dalam kamar hotel.

Empat geng rampok yang diamankan polisi-SYAMSUL

Diungkap dari Rekaman CCTV

Muharrom Riyadi. ABDU SYUKRI

Pendidikan

Halaman 7

Injet-injet Semut Yasyir batal jadi ketua DPRD -- Itulah susahnya politik.

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

penangkapan, kata Kombes Pol Muharrom Riyadi, Kapolresta Pontianak kepada Equator, Minggu (24/4). CCTV adalah kamera pengintai yang digunakan untuk menyelidiki atau mengawasi suatu tempat yang dianggap rawan. Alat ini sekaligus bisa merekam secara audio visual yang disambungkan dengan layar monitor. Pemasangan CCTV sangat

Halaman 7

Barang bukti yang diamankan polisi-SYAMSUL

Gubernur Kembalikan Berkas

Halaman 7

PONTIANAK. Ribuan murid SMP se-Kalbar mengikuti ujian nasional (UN) hari pertama, Senin (25/4). Sejumlah guru berharap anak didiknya bisa lulus 100 persen. Kita harapkan tahun ini murid kita bisa lulus semuanya, kata Mamat Taryono A Md, guru bidang study Matematika SMP Negeri 10 Pontianak dijumpai Equator di tempat kerjanya, Minggu sore (24/4). Mamat mengaku SMP Negeri 10 sudah

PONTIANAK. Fungsi CCTV (Closed Circuit Television) dalam membantu pengungkapan aksi perampokan di rumah Jupri, sangat besar. Dengan bantuan alat tersebut, dalam hitungan jam aksi Lexi cs berhasil dibongkar. Kami mengimbau pemilik rumah maupun pengusaha agar mengusahakan memasangkan CCTV. Ini penting supaya pelaku kejahatan mudah dideteksi dan cepat dilakukan

Upaya Yasyir Kandas

SINTANG. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalbar atas aliran dana Rp 8 Miliar yang tidak dipertanggungjawabkan anggota DPRD Sintang periode 2004-2009, terus ditindaklanjuti. Inspektorat Kabupaten Sintang membentuk Majelis Tuntutan Ganti Rugi. Ini menyangkut kerugian Negara, memang harus dipertanggungjawabkan, ungkap Kepala Inspektorat Kabupaten Sintang, Drs A Tilla M.Si saat dikonďŹ rmasi Equator, Minggu (24/4) kemarin.

Empat Bulan Digodok, Diharapkan Lulus 100%

Sumber : Reskrim Polresta Pontianak

Yasyir Ansyari. REPRO

KETAPANG. Pupus sudah niat Ketua DPD Golkar Ketapang, Yasyir Ansyari, untuk duduk di kursi Ketua DPRD Ketapang. Berkas pengusulan yang diserahkan Bupati dikembalikan Gubernur. Secara aturan artinya Gubernur tak menyetujui pengusulan tersebut. Kalau menurut aturannya seperti itu (tak menyetujui, red). Berkas itu sudah dikembalikan, tapi saya belum tahu bunyi pengembalian itu karena belum baca, kata Budi Mateus, Wakil Ketua DPRD Ketapang ketika dihubungi Equator kemarin (24/4). Dikatakannya, berkas pengu-

sulan tersebut dikembalikan ke Bupati. Soalnya Bupati lah yang awalnya menyerahkan ke Gubernur. Selanjutnya Bupati akan menyerahkan berkas tersebut ke DPRD. Budi mengaku DPRD sampai saat ini belum menerima berkas itu. Saya juga tidak tahu kapan berkas itu dikembalikan. Waktu proses pengusulan kita hanya meneruskan, selanjutnya Bupati, akunya. Karena itu ia enggan bicara lebih lanjut terkait soal itu. Pasalnya Gubernurlah yang mempunyai ke

Halaman 7

Petani Sawit Ketapang Minta Budiono Ditangkap PONTIANAK. Empat tahun sengketa utang antara Budiono Tan (BT), pemilik PT Benua Indah Group (BIG) dengan petani plasma tak kunjung selesai. Aset perusahaan milik BT bahkan sudah disita Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta karena pemilik perkebunan tersebut tidak membayar utang kepada Bank Mandiri. Sampai hari ini lelang tidak pernah terjadi. Gugat-menggugat ke pengadilan, hingga mengajukan PK (Peninjauan Kembali, red), sampai hari ini tidak ada hasilnya. Karena itu, kami minta Budiono Tan segera ditangkap, tegas Isa

Ansari, Ketua Dewan Pembina Persatuan Petani Sawit PIR Trans (PPS-PIR Trans) Kabupaten Ketapang kepada sejumlah wartawan Jumat (22/4). Isa menyatakan, sengketa utang BT sudah berlangsung dari tahun 2009 lalu. Walau Mabes Polri sudah melakukan penyidikan, tetapi hingga sekarang uang petani sebesar Rp 300 miliar yang digelapkan oleh Budiono Tan di Bank Mandiri belum juga ada kejelasan. Semua jalur hukum, kata Isa, sudah ditempuh, baik dari Kapolres, Polda bahkan sampai ke Mabes Polri. Dari Mabes

Halaman 7

Menafkahi Keluarga dari Rajutan Bambu

Aku dan Sangkar Burung Ketitir Oleh Mordiadi

Seorang perajin, Iro, warga Kelurahan Semelagi Kecil, berjuang memenuhi kebutuhan hidup keluarga di tengah hiruk-pikuk Kota Singkawang. Kisahnya ditulis wartawan Equator, Mordiadi dengan gaya Aku .

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

Tanpa terasa sudah sekitar tiga tahun Aku bergelut dengan bambu dan rotan untuk menafkahi keluarga, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anak dan istri. Hasilnya memang tidak sebesar pemasukan para pengusaha kelas kakap, tetapi cukup untuk mendapatkan seteguk air dan sesuap nasi. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, kalau keterampilan yang diwariskan orangtuaku ini menjadi sumber matapencaharian setelah

Sambas Rp 2.500,-

mempunyai biduk rumah tangga sendiri. Ayahku seorang petani yang sangat terampil membuat Sangkar Burung Ketitir. Tetapi keterampilannya itu hanya sekadar untuk menyalurkan kegemaran atau hobby-nya dan untuk memelihara burung kesayangannya. Tetapi, seiring perkembangan waktu, ketika semakin banyak orang yang gemar memelihara burung Ketitir, kebutuhan akan sangkarnya juga semakin meningkat.

Landak Rp 3.000,-

Sanggau Rp 3.000,-

Sehingga ayahku pun menjualnya kepada mereka yang membutuhkan. Untuk sebagian orang, nama burung Ketitir ini cukup asing di telinga. Tetapi tidak bagi masyarakat Kota Singkawang dan sekitarnya. Bukan karena keberadaannya, tetapi hanya penyebutannya yang berbeda. Burung Ketitir merupakan sebutan masyarakat Kota Singkawang dan sekitarnya terhadap burung Tekukur

Sintang Rp 3.000,-

Halaman 7

Melawi Rp 3.000,-

Iro sedang membuat sangkar burung ketitir.Mordiadi

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000,


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.