Rabu, 25 April 2012 3 Jumadil Akhir 1433 H 5 Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,Terbit Pertama: 29 November 1998
Koran Utama di Kalbar http://www.equator-news.com
Organ Diambil, Keluarga Korban Tuntut Keadilan
M.KHUSAYRI
Tragedi Kekejaman PDRM Empat 4 Tahun Silam
Abang Hamzah
Abang Mahmud Adi
Marhaban
Data Ganda Penduduk Kalbar Capai 63 Ribu PONTIANAK. Ternyata, data ganda penduduk Kalbar mencapai 63.000. Kenyataan itu diungkapkan Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie MTM, selaku Penanggungjawab Pemutakhiran Data Penduduk Kalbar. Angka yang cukup spektakuler itu diungkapkan saat penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilukada (DP4) Tahun 2012, kepada KPU Kalbar, Senin (23/4) di Balai Petitih Kantor Gubernur. Penyusunan DP4 merupakan pemutakhiran data penduduk yang diperoleh dari hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Jumlah DP4 saat ini sebanyak 3.639.810 jiwa pemilih atau 69,55 persen dari total penduduk Kalbar yang sebanyak 5.233.586 jiwa, katanya. Menurutnya, penyusunan DP4 ini merupakan kewajiban dan tanggungjawab Pemprov dan kabupaten/kota. Tanggung jawab ini secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Dukcapil kabupaten/kota dan Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Setda Provinsi yang tugas pokoknya adalah mengolah dan menyajikan data kependudukan berbasis Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan sistem pengenal tunggal penduduk. Yakni
Halaman 6
Sayuti
Sunardi
SANGGAU. Pembantaian kejam oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) yang baru-baru ini terungkap di tingkat nasional, ternyata bukan tragedi baru di Kabupaten Sanggau. Korban menilai pemerintahan Indonesia tidak ada upaya nyata membela warganya. Kalau di daerah lain orang ribut TKI diambil organ tubuhnya. Anak kami, bukan TKI, ditembak mati organnya pun diambil. Sudah kemana-mana kami meminta keadilan, tak ada yang peduli, ungkap Abang Syamsudin, didampingi pengurus MABM Kecamatan Sekayam, Akhmad Siswandi serta kerabatnya, Abdul Aziz, Selasa (23/4). Abang Syamsudin tidak lain adalah orangtua korban bernama Abang Mahmud Hadi dan Abang Hamzah.
MORKES
KETAPANG. Menghadapi Pilgub Kalbar 2012, Partai Golkar (PG) terus menyiapkan diri. Bakal calon Gubernur dari PG, H Morkes Effendi, terus bergerak memperkuat basis di internal partai. Saat menghadiri acara orientasi fungsionaris Partai Golkar di Gedung Pancasila Ketapang, Selasa (24/4), Morkes meminta agar kader tetap solid menghadapi Pilgub September mendatang. Saya harapkan kader-kader Golkar Ketapang ini solid. Kira-kira setuju saya maju sebagai Calon Gubernur? tanya Morkes yang disambut antusias seluruh peserta yang hadir. Sebagai orang asli Ketapang, ia berharap dapat mendulang suara mayoritas. Jangan sampai kalah di kampung sendiri. Bahkan tegas-tegas Morkes mengisyaratkan keterlaluan, jika kalah di Ketapang. Karena itu kesolidan kader partai merupakan hal mutlak. Ia mengatakan kader merupakan ujung tombak. Saya ini asal Mulia Baru masa tidak bisa mendulang suara. Jadi ada istilah KPK, Ketapang Pilih Ketapang, kelakarnya.
Halaman 7
Kita akan gelar aksi pencegatan dan pengusiran mobil Malaysia, dalam waktu dekat ini, tegasnya. Dia mennceritakan, ada lima warga Dusun Ruis, Desa Pengadang, Sekayam, Sanggau, yang menjadi korban kekejaman PDRM. Masing-masing bernama Abang Hamzah, 26, Abang Mahmud Hadi, 24, Marhaban, 20, Sunardi,16, dan Sayuti, 30. Kelimanya tewas mengenaskan dibantai PDRM pada 4 Desember 2008 silam. Organ tubuh bagian dalam diambil dengan alasan otopsi. Meskipun sudah dilaporkan ke pihak berwajib, hingga kini tak kunjung tuntas. Kerabat korban sudah beberapa tahun ini memper
Halaman 6
Perkuat Basis Internal Partai
Ketua DPD Golkar Ketapang, Yasyir Ansyari H Morkes Effendi memberikan pemaparan dalam acara orientasi fungsionaris Golkar memberikan kata sambutan dalam orientasi fungsionaris Golkar, kemarin.KIRAM di Gedung Pancasila Ketapang, kemarin.KIRAM
Keberanian Mewujudkan Janji-janji Kemerdekaan TUTUR kata dan sikap Morkes, adalah pantulan keberanian yang dihayatinya sejak kecil. Mantan Bupati Ketapang dua periode (2000-2010), itu tahu apa yang bisa dicapai dengan keberanian. Dan apa yang terjadi jika ke-
hidupan dijalani tanpa keberanian. Keberanian para pemimpin bangsa yang dulu memerdekakan kita. Keberanian juga yang kita perlukan sekarang untuk mewujudkan janjijanji kemerdekaan itu. Paling tidak, di daerah kita sendiri. Tanpa keberanian, kejujuran dan komitmen untuk bertindak nyata, janji tinggal janji. Tidak akan menjadi nyata, ungkap Morkes. Sebagai putra daerah yang lahir, tumbuh, besar dan mengabdikan diri untuk Kalbar, Morkes Effendi sangat
mengenal sosial dan budaya serta kehidupan masyarakat di provinsi yang luasnya sama dengan 1,3 kali Pulau Jawa ini. Karena itu, untuk mengetahui secara persis harapan masyarakat Kalbar terkini, dia tetap terjun ke tengah ke tengah masyarakat. Menugaskan orang-orang piawai di lingkungan partainya untuk mendengar dan menyerap aspirasinya. Ini telah dilakukan selama Januari-Februari 2012 di 14 Kabupaten/Kota se-Kalbar. Morkes menemukan kenyataan,
bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kalbar masih rendah dan pendidkan juga tertinggal. Layanan kesehatan belum memadai, dan masih banyak daerah yang terisolasi, karena pembangunan infrastruktur yang lamban. Kita harus berani jujur, bahwa tidak berhasil melawan kemiskinan, tidak sanggup melawan kebodohan. Bagaimana bisa mengharapkan kemakmuran, jika masih banyak daerah kita yang tidak memiliki akses jalan
Halaman 7
Alkes Tidak Ada, Operasi Pasien Jamkesmas Ditunda PONTIANAK. Seorang penderita hernia terpaksa ditunda operasinya, lantaran alat kesehatan untuk pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di RSUD Soedarso, tidak tersedia. Kami sangat menyesalkan pihak RSUD Soedarso menunda proses operasi pasien M Jali Tahir. Padahal tanggal 19 April lalu pasien sudah masuk ke ruang operasi, lalu akhirnya dikeluarkan. ung-
kap Muhammad Yusni, Ketua Advokasi Kesehatan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kubu Raya, kepada Equator, Selasa (24/4). Menurut Yusni, alasan pihak rumah sakit yang sebenarnya sudah siap melakukan tindakan operasi, karena alat kesehatannya sedang tidak ada. Program Jamkesmas untuk memberikan kemudahan dan akses kesehatan bagi
masyarakat miskin, ternyata kurang kepedulian. M Jali Tahir warga Sungai Nipah, Kabupaten Pontianak, mengidap penyakit hernia dan sudah dilakukan obsevasi untuk operasi. Ternyata alat yang dibu
Halaman 6 Kwitansi bukti pembelian alat kesehatan. KIKI SUPARDI
Kritik Sosial Kehidupan Perbatasan ke Layar Lebar
Tanah Surga Syuting di Kota Ngabang
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Injet-injet Semut Organ Diambil, Keluarga Korban Tuntut Keadilan -- Kok Pemerintah tak peduli ye.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
INGAT lagu Koes Plus berjudul Tanah Surga? Lagu yang pernah menjadi hit dekade 1960-an itu diangkat ke layar lebar oleh PT. Gatot Brajamusti Film bekerjasama dengan PT. Citra Cinema. Produser memilih Kabupaten Landak, tepatnya di Desa Tebedak Kecamatan Jelimpo dan kawasan Ilung di Kota Ngabang, sebagai lokasi syuting film bertema kritik sosial tentang kehidupan di Perbatasan Indonesia-Malaysia. Yang menarik, film tersebut dibintangi aktor kawakan seperti Dedi Mizwar, Aa Gatot Brajamusti, Agus Ringgo, Astrid dan sejumlah aktor dan aktris lainnya. Tentu saja di kedua lokasi syuting Tanah Surga itu diramaikan oleh warga yang ingin melihat wajah aktor dan aktris pujaan. Selama proses syuting warga berebutan foto bersama aktor kenamaan itu. Ditemui Equator di lokasi syuting di Desa Tebedak, Dedi Mizwar memilih judul Tanah Surga untuk film yang sedang digarapnya itu, dengan latar belakang kehidupan sosial masyarakat miskin. Kita lihat di Indonesia ini potensi alamnya dan
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
beberapa potensi lainnya cukup kaya. Makanya kita ambil judul film tersebut Tanah Surga . Tapi meskipun tanah kita kaya, kesejahteraan masyarakatnya belum bisa teratasi. Demikian juga dengan masalah pendidikan dan masalah nasionalisme, ujar Dedi yang berperan sebagai seorang pejabat Pusat. Dia menganggap sangat lucu kalau kekayaan ekonomi di Indonesia ini selalu menyebrang ke negeri tetangga. Tentu akan timbul suatu pertanyaan, mengapa kekayaan alam Indonesia selalu nyebrang ke Malaysia. Terutama masalah pembinaan nasionalismenya yang patut kita pertanyakan. Oleh karena itu, pembinaan nasionalisme ini harus kita lakukan sejak anak-anak. Kalau dibiarkan terus, kita sangat prihatin. Sebab ada ketergantungan Indonesia kepada negara lain, seperti masyarakat di daerah perbatasan, kata pemeran utama film Nagabonar ini. Dalam film Tanah Surga , Indonesia akan dilihat dari sisi yang lain. Sehingga kita bisa introspeksi dan bisa empati kepada saudara-saudara kita di
Halaman 7
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Dedi Mizwar (bertopi koboy) usai syuting film Tanah Surga nongkrong di warung warga Desa Tebedak. SUTARJO
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000, -