Koran Utama di Kalbar
Minggu, 26 Februari 2012 4 Rabiul Akhir 1433 H/5 Jie Gwee 2563
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Melayu Toleran, Tak Hilang Ditelan Zaman Jadi Terdepan di Segala Bidang Kehidupan PONTIANAK. Pengukuhan H Firman Muntaco SH MH sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Melayu Kalbar (PMKB) Periode 2011-2016 berlangsung meriah, Sabtu (25/2) di Taman Alun Kapuas Pontianak. Slogan Tak kan Hilang Melayu Ditelan Zaman dan Tekad Melayu Nusantara Bersatu seolah tercermin dalam rangkaian acara yang dihadiri ribuan massa itu. Ketua Umum terpilih, Firman Muntaco saat memasuki
tempat upacara pengukuhan terlebih dahulu melalui prosesi adat tepung tawar. Usai pengukuhan dilanjutkan atraksi terjun payung oleh angkatan udara. Sebanyak lima orang penerjun melayang disaksikan para tamu undangan. Salah seorang penerjun membawa bendera bertuliskan selamat dan sukses
PONTIANAK. Bisnis tempat kost (indekost) tumbuh subur di kota yang berkembang, sebagai kebutuhan pemukiman bagi pelajar, mahasiswa, karyawan yang tinggal di daerah atau luar ibukota provinsi ini. Ketika aroma mesum tercium, rusak susu kos-kosan se Kota Pontianak. Kita sudah pernah ngomong di media, bahwa tidak ada rumah kost dijadikan tempat mesum. Beberapa pemilik kost yang proaktif datang ke kita dan bilang, jangan berpikir negatif pukul rata semua rumah kost. Tidak semua kost melakukan itu, ungkap Kus Panca Diarto,SH, yang paling sering merazia tempat kost ini. Kus Panca, Kabid Penegakan Peraturan Perundangan-undangan (P3) Sat Pol-PP Kota Pontianak, itu menja-
atas dilantiknya H Firman Muntaco SHMH sebagai Ketua Umum DPP Pemuda Melayu Kalbar (PMKB) Periode 2011-2016. Acara semakin meriah dengan atraksi drum band dari SMA Saka Bakti Bayangkara. Sebagai pembuka untuk dimu
Halaman 6
Dari kiri: Pariyadi, Sutarmidji, Sultan Pontianak, Sultan Sambas, Panembahan Mempawah, Raja Sintang, Raja Sanggau, Raja Sekadau, Gusti Kamboja Ketapang dan Panembahan Melano. KIKI SUPARDI
Bisnis Kost, Buang Jauh Kesan Mesum dan penginapan. Nah, apabila kost dan penginapan yang sudah pernah terjaring, akan mendapatkan peringatan. Kalau tidak mengindahkan kita tutup, bekerjasama dengan pihak m i n SKPD terkait, ujarnya. tidak ada temSebenarnya, sanksi mesum di pat kost di Kota Pontianak rumah kost atau penginapan tidak yang khusus untuk bermesum ria, berat-berat amat, mengacu pasal 44 tentu saja. ayat 1 Perda 1 tahun 2010, setiap Kita sebagai penegak Perda, sering orang dilarang untuk menggunakan melakukan razia. Petempat untuk perbuamilik harus betul-betul tan mesum, yang tidak memperhatikan kostberpasangan suami istri. nya. Jangan sampai keDengan sanksi pidana colongan ada anak kost kurungan 3 bulan dan yang degil, jadi harus denda Rp 50 juta, kadiperketat pengawasan tanya. sendiri, ujar Kus yang Tutup yang Mesum tetap menyeret mereka Industri penginake Tipiring kalau kepan sekelas indekost dapatan mesum. jelas bisa jadi sumber Kus menambahkan, pendapatan asli daerah Sat Pol PP bekerjasa(PAD) Kota Pontianak, ma dengan Kelurahan, sebagaimana losmen Kecamatan dan Dinas Kus Panca Diarto.HAKIM dan hotel umumnya. Pariwisata Kota PonSayangnya, ada yang tianak yang punya otoritas men- mengambil kesempatan. jalankan Perda No. 17 tahun 2002 Kami prihatin kasus pelecehan tentang perizinan pengusaha hotel seksual di sebuah rumah kost. Ini
membuktikan praktik protitusi tidak hanya terjadi hotel dan penginapan tapi di rumah kos juga. Bahkan sering terjaring Pol PP pasangan di luar nikah di rumah kos, ungkap H.M Fauzie, Ketua Komisi A DPRD Kota Pontianak, Kamis (23/2). Karena itu dia minta agar Pemkot menindak pemilik indekost yang menggunakan tempatnya untuk mesum. Terlebih pelecehan yang menimpa anak bawah umur di rumah kost baru-baru ini. Jelas bukti tidak adanya pemantauan dari pemilik kost. tambahnya. Fauzie mengimbau instasi terkait segera mendata semua rumah kost di Kota Pontianak baik yang berizin maupun tidak. Instasi terkait perlu mengundang para pemilik rumah kost untuk dilakukan pembinaan. Harus ada aturan bagaimana fungsi pengawasan dan sanksi tegas terhadap yang tidak memiliki izin, katanya. Fauzie menilai razia berdampak positif namun bukan hanya penguninya saja, pemilik kost harus diberikan pemahaman. Komisi A DPRD Kota Pontianak akan rapat mengundang instansi terkait serta pemilik kos untuk membicarakan pengawasan rumah kos yang menjamur. (hak/sul)
Pilih Tempat Belajar Sementara yang Baik PONTIANAK. Gelak tawa anak-anak muda itu berderaidi rumah dengan banyak kamar dan penghuni itu. Kala senggang, mereka bercengkrama, terima tamu, dan malam belajar. Pada dasarnya, fungsi rumah kost adalah tempat belajar dan tempat tinggal sementara, yang jauh dari orangtua. Nah, kost yang dijadikan tempat belajar itu, malah disalahgunakan untuk sebebas-bebasnya. Karena para remaja ini merasa dengan adanya tempat kost itu bisa melakukan apa saja, tutur Dra Hj Fauziah M, Laboratorium Konseling STAIN Pontianak kepada Equator, Sabtu (25/2). Sebelum anak dilepas tinggal di tempat kost, orangtua harus memberikan penjelasan dan pemahaman dulu, tentang tujuan yang baik tinggal di kamar sewaan. Supaya mereka itu bisa berlatih hidup kemandirian, dan bisa belajar dengan nyaman. Dibandingkan harus tidur di tempat keluarganya, ujarnya. Kontrol dan pengawasan ketat adalah kata kuncinya
Halaman 7
Hj Fausziah
Konser Rp 1 Miliar FSLDK untuk Palestina
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALBAR
PONTIANAK. Tragedi kemanusiaan dan derita rakyat Palestina atas kesewenangwenangan Israel terus terjadi. Kondisi itu
CABANG PONTIANAK
PEMBERITAHUAN Kami sampaikan batas bayar rekening listrik kepada pelanggan yang budiman : 1. Tanggal 01 s/d 20 pelanggan PLN diwajibkan membayar rekening listrik 2. Apabila pelanggan membayar Rekening Listrik di atas tanggal 20, pelanggan tersebut dikenakan biaya keterlambatan dan petugas PLN akan melakukan pemutusan sementara . 3. Untuk pelanggan yang terlambat dalam melakukan pembayaran Rekening Listrik di atas 90 hari (3 bulan), pihak PLN akan melakukan pembongkaran rampung. Pembayaran dapat dilakukan di Kantor PT PLN (Persero) dan PPOB yang tersebar di seluruh Wilayah Kalbar. Demikian himbauan ini, agar menjadi perhatian demi keamanan dan kenyamanan kita bersama.
HUMAS PT PLN CABANG PONTIANAK
Untuk pelayanan pengaduan pelanggan melalui SMS anda dapat mengirim kan SMS ke:
No. HP. 08115718811 Tekad PLN memberikan pelayanan yang terbaik untuk kepuasan pelanggan
Injet-injet Semut Melayu Toleran, Tak Hilang Ditelan Zaman
-- Bumi dipijak langit dijunjung. - Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
mendapat keprihatinan dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Kalbar. Mereka menyelenggarakan sejumlah kegiatan pengumpulan dana. Aksi pertama berupa tausiah untuk membangkitkan semangat para pemuda agar bisa saling menolong semampunya. Kedua, konser amal nasyid untuk mengingatkan kita supaya tergerak untuk menolong saudara kita yang ada
Amin: Baru 10 Persen Nelayan yang Melaut
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
melaut itu mungkin membeli dengan cara lain, atau masih ada stok solarnya. Sebab, pihak Pertamina juga sifatnya masih menunggu, sehingga BBM jatah nelayan ada yang belum bisa didistribusikan sambil menunggu kejelasan atau kebijakan baru dari pemerintah. Menurut Amin, dari informasi yang diperoleh ada angin segar bahwa pemerintah pusat menyambut positif aspirasi dari nelayan agar kebijakan itu direvisi atau kata lain, mendapat perlakuan sama dengan nelayan yang menggunakan kapal ukuran di bawah 30 GT. Dia mengungkapkan, untuk operasional kapal dibutuhkan solar hingga 25 ton. Dengan adanya kebijakan itu tentu sangat menyusahkan nelayan, khususnya yang menggunakan kapal
Sambas Rp 2.500,-
Halaman 6
Landak Rp 3.000,-
Halaman 6
Gerakan Pemenuhan Pangan di Kalbar
Kapal di Atas 30 GT Terancam Nganggur PONTIAANK. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, menuai protes dari nelayan yang menggunakan kapal di atas 30 Gross Tonnage (GT). Pasalnya, kebijakan itu dinilai merugikan dan tidak berkeadilan. Di Kota Pontianak dan sekitarnya sedikitnya 85 kapal ikan berukuran 30 GT. Perpres 15/2012 itu membuat sejumlah kapal belum bisa operasional, baru 10 persen saja yang melaut. Masalah ini sudah kita sampaikan HNSI Pusat dan telah disampaikan ke Presiden SBY, kata Bani Amin, Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pontianak dihubungi Equator via seluler, Sabtu (25/2). Sekarang ini, kata dia, kapal-kapal yang bisa
di Palestina, kata Tri Handoko, Sekjen FSLDK Kalbar ditemui Equator di lokasi kegiatan di komplek Kopma Untan, Sabtu (25/2). Aksi diberi nama Munasharah Palestina, Bumi Khatulistiwa memanggil Aqsa. Kegiatan ini merupakan aksi peduli palestina. Sebagaimana pemuda yang ada di Indonesia punya cita-cita sama halnya dengan pemuda yang ada di Palestina. Oleh karena itu, aksi ini mencoba untuk berbagi sebagai wujud persaudaraan sesama muslim. Kita akan menyatakan sikap bahwa pemuda Indonesia siap membantu Palestina. Memanggil Kalbar untuk peduli Al-Aqsa. Kegiatan ini
Sanggau Rp 3.000,-
Gerakan swasembada pangan di era orde baru seolah usang. Padahal Indonesia memiliki basis sebagai negara agraris. Tanaman padi (oryza sativa) dikenal sebagai tumbuhan penghasil beras sebagai makanan pokok mayoritas orang Indonesia.
Terkendala Bencana dan Hama Tanaman
Ulat padi ketika masih berupa kepompong. KAMIRILUDDIN Keberadaannya padi perlu dikembangkan terus dengan dukungan pencetakan lahan sawah, maupun mekanisasi, pemupukan dan penemuan varietas baru. Di Provinsi Kalbar, baru seki-
Sintang Rp 3.000,-
tar empat kabupaten yang pemerintahannya gencar melaksanakan program pencetakan sawah antara lain Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kabupaten Kayong Utara (KKU), Sambas dan Kabupaten Pontianak.
Melawi Rp 3.000,-
Pada kepemimpinan bupati Muda Mahendrawan diprogramkan pencetakan sawah baru. Alhasil, KKR sudah terlebih dulu membuktikan penggunaan beras lokal. Disusul KKU
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 7
Ketapang Rp 3.000, -