Kamis, 26 Mei 2011 22 Jumadilakhir 1432 H/24 Sie Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya Hukum
Kasus Bansos KONI, UJ Siap Dipanggil Polda PONTIANAK. Mantan Gubernur Kalbar, Usman Ja far (UJ) tidak merasa risih dengan keinginan Polda Kalbar meminta keterangannya sebagai saksi kasus korupsi dana Bansos KONI. Ia memastikan siap datang memberikan keterangan. Saya siap memberikan penjelasan, kata UJ men- Usman Ja far, DOKUMEN jawab Equator di kantor Gubernur Kalbar, Selasa siang (24/5). Polda Kalbar memang sudah sering mengungkapkan keinginan meminta keterangan UJ. Sayang realisasinya belum bisa dilaksanakan dengan alasan masih menunggu izin pemeriksaan turun dari Presiden mengingat saat ini UJ menjabat sebagai anggota DPR-RI. Sudah dikirimkan belum izinnya, tutur UJ bertanya. Kasus dugaan korupsi penggunaan dana Bansos untuk KONI Kalbar yang diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 22,14 miliar ini mencuat setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Halaman 7
Pemerintahan
Oknum Disdik Tebas Dikepung Warga M Jasa Lari Tunggang Langgang SAMBAS. Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya terjatuh juga. Perumpamaan ini layak ditujukan untuk M Jasa Mani (MJ), 56, yang kepergok warga saat berduaan dengan Sms, 42, Senin (23/5) di rumah Sms RT 34/17 Dusun Mawar Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas. MJ yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UPT Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Tebas ini memanfaatkan situasi ketika rumah ditinggalkan Muharam, 48, suami Ssn untuk mengikuti acara zikir (pengajian) di salah
sanakan setiap malam Selasa. Rupanya kesempatan itu dimanfaatkan MJ, ujar Muharram kepada Equator, Rabu (25/5) ditemui di kediamannya didampingi warga setempat yang memergoki peristiwa memalukan tersebut. Belasan orang pada malam kejadian sudah bersiap-siap mengikuti gerak pelaku. Pada pukul 19.00, warga telah standby, sedangkan pelaku datang sekitar pukul 20.00 langsung memasuki rumah Ssn melalui pintu belakang menggunakan sampan. Saat
satu rumah warga dusun tersebut. Pelaku yang tinggal di Jalan Masjid Tebas awalnya menggunakan sepeda motor yang diparkir di rumah kenalannya dekat lokasi. Kemudian berjalan kaki sekitar 300 meter. Selanjutnya menggunakan perahu karena rumah yang dijadikan sasaran, tepat berada di tepi sungai. Pelaku mengira rencananya itu akan mulus, padahal warga sudah mengintai sejak empat minggu lalu. Ketika kejadian itu, saya sedang mengikuti arisan zikir yang rutin dilak-
Halaman 7
Jimmi memperlihatkan sampan yang digunakan MJ menyelinap masuk kerumah SSN yang berada di tepi sungai.M RIDO
Awas Adu Domba Kisruh KONI Penyerahan mandat ke pihak ketiga sangat disesalkan. Pemprov diminta tegas. Support kepada KONI semakin kuat. Hindari friksi, fokus atlet jelang Pra PON dan PON.
NIP Belum Keluar, Deadline Kemenpan SUNGAI RAYA. Nasib 236 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kubu Raya tahun 2010/2011 terkatung-katung. Mereka menuntut dan memberikan batas waktu kepada Kementriaan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) hingga akhir Mei tahun 2011. Kita menuntut pengumuman positif yaitu memberikan Nomor Induk Pegawai (NIP) kepada kami, tegas Koordinator CPNS Kubu Raya, Bontot Wawan Kurniawan kepada wartawan, Rabu (25/5). Menurut Bontot, sampai sekarang persoalan NIP CPNS Kubu Raya tahun 2010/2011 masih mengambang. Beberapa kawan-kawan bahkan sudah putus asa. Istilahnya kalau mau hancurkan ya hancurkan sekali. Kalau mau jelas juga harus jelas sekali. Jangan diombang-ambingkan seperti begini. Dan hancur maksud kami adalah kalau dibuka harus dibuka seluruhnya. Tidak ada istilah ditutup-tutupi. Dan kami juga meminta tidak ada istilah diulang, ungkapnya.
Halaman 7
Hutan
Halaman 7
Halaman 7
Kawasan GOR Pangsuma yang dipermasalahkan antara Pemprov dan KONI. DENIS MARLON
Sertifikat KONI Ada Sejak 1977 Mengapa Tak Gunakan Satpol PP
Prof DR Samion AR MPd mewisuda mahasiswa STKIP, Rabu (25/5). ABDU SYUKRI
STKIP PGRI Pontianak Cetak 325 Calon Guru PONTIANAK. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP-PGRI) Pontianak kembali menelurkan 325 lulusan. Prosesi wisuda terhadap calon guru itu berlangsung di GOR Pangsuma Pontianak, Rabu pagi (25/5). Ketua STKIP-PGRI Pontianak, Prof DR Samion AR M Pd meminta lulusan STKIP yang diwisuda kali ini bisa mengaktualisasi dirinya masing-masing. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, silakan mengaktualisasi diri dimana pun, ujar Samion kepada sejumlah wartawan usai prosesi wisuda. Sebagai seorang yang sudah dilatih menjadi tenaga pendidik, Samion sangat berharap para lulusan STKIP bisa mengabdi ke daerahnya masing-masing. Kondisi ini sangat diperlukan mengingat di berbagai daerah di Kalbar masih kekurangan tenaga guru. Sesuai dengan komitemn kita dari awal merekrut mahasiswa dari seluruh daerah di Kalbar, maka kita berharap mereka bisa kembali ke daerah untuk memberikan sumbangsihnya. Pemda
PONTIANAK. Fakta baru mengenai kepemilikan lahan olahraga di lingkungan GOR Pangsuma Pontianak terungkap pasca kisruh rencana pencaplokan di areal dekat Jalan A Yani-MT Haryono. Ketua Tim Advokasi Pokja Aset KONI, HM Roliansyah SH MH menjelaskan, sertifikat KONI ternyata sudah terbit sejak tahun 1977 dengan nomor akta 250. Dalam sertifikat tersebut, tertulis bahwa tanah KONI di lingkungan GOR Pangsuma Pontianak seluas 289.684 meter persegi. Itu yang tidak diketahui masyarakat saat ini. Dan akan kita ungkapkan ini di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) nanti, tegasnya.
Pada tahun 2006, menurut Roliansyah, sertifikat yang terbit di tahun 1977 tersebut dipecah menjadi dua dengan nomor 917 seluas 64.030 meter persegi dan nomor 918 dengan luas 224.270 meter persegi. Sementara Peraturan Pemerintah nomor 40 yang mengatur tentang hak guna usaha, hak guna bangun dan hak pakai baru terbit tahun 1996. Dalam PP tersebut juga tertuang bahwa lembaga yang tidak berbadan hukum tidak boleh memiliki objek hak. Apakah ketentuan itu berlaku surut? kan tidak. Sertifikat KONI sudah terbit sejak tahun 1977, sementara PP
Oleh Kamiriludin
Pemkab Kayong Utara melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) telah memberikan bantuan untuk meringankan biaya pengobatan Mas Munir Bin Abu, 49.
Awas Adu Domba Kisruh KONI -- Ada yang memancing ikan di air keruh? Kabid Sosial, Lilik Hariadi SAg MSi. KAMIRILUDDIN
Mempawah Rp 2.500,-
Sy Usman Almutahar.DOKUMEN
Pemkab Kayong Utara Bantu Biaya Pengobatan
Injet-injet Semut - Bang Meng
nomor 40 baru terbit tahun 1996, ungkapnya. Yang menjadi pertanyaan, kata dia, kenapa sertifikat yang terbit pada tahun 1977 tersebut, harus dipecah kembali menjadi dua di tahun 1996. pada tenggat waktu satu tahun kemudian, Gubernur Kalbar saat itu Usman Jafar mengeluarkan surat nomor 039 A/KONIKB/III/2007 tertanggal 12 Maret 2007. Dalam surat tersebut Usman Jafar sebagai Ketua Umum KONI Kalbar menyerahkan hak kelola aset KONI kepada dirinya juga sebagai Gubernur Kalbar saat itu, tuturnya. Roliansyah juga menjelas-
Penyakit Aneh Pendekar Syair Gulung (4)
Halaman 7
Harga Eceran :
kan, KONI sebenarnya memiliki badan hukum yang sah dan menginduk ke akta KONI Pusat dengan nomor 9 tahun 2006. Akta tersebut
PONTIANAK. Aliansi Suporter Elang Khatulistiwa mengkritisi langkah Pemprov Kalbar dan pihak ketiga, yang berniat menggusur lahan olahraga di kawasan GOR Pangsuma Pontianak untuk kawasan bisnis. Hal ini dianggap mencederai hati masyarakat. Lahan olahraga itu milik masyarakat daerah ini. Kami tidak setuju jika lahan itu diambil alih. Kami siap membela KONI Kalbar untuk memperjuangkan keberadaan aset tersebut, kata Amirudin, Sekretaris Elang Khatulistiwa kepada Equator, kemarin (25/5). Amirudin yang juga Ketua Pemuda Pancasila Ranting Pontianak Utara tersebut menjelaskan, Pemprov dalam masalah ini haruslah bijaksana. Jangan hanya mendukung satu pihak untuk kepentingan bisnis. Jika pengambilalihan aset olahraga tersebut sampai terjadi, maka masyarakat, khususnya insan olahraga Kalbar akan menilai bahwa Gubernur Kalbar gagal dalam membina olahraga daerah ini, katanya. Amir juga mengatakan, langkah yang sudah dilakukan Usman Jafar dengan memindahkan aset KONI ke Pemprov Kalbar pada 2007, jangan kembali terulang di era kepemimpinan Gubernur Kalbar saat ini. Gubernur harus berjiwa besar dan melindungi kepentingan olahraga Kalbar. Apalagi dalam waktu dekat kita akan menghadapi pra PON dan PON yang membutuhkan energi begitu besar, ujar dia. Amir mempertanyakan mengapa kondisi tersebut harus dirusak dengan timbulnya persoalan seperti ini. Saya dan rekan-rekan sangat tidak rela, jika lahan olahraga dialihfungsikan. Apalagi dijanjikan akan dipindahkan ke Sungai Ambawang, sementara pembangunan lahan tersebut hingga kini belum terealisasikan, ungkapnya. Kritik serupa juga dilontarkan insan olahraga, Sy Mohdar. Ia memandang Pemprov Kalbar memberikan surat tugas kepada pihak ketiga untuk membersihkan lahan olahraga di kawasan GOR Pangsuma. sama saja dengan mengadu domba
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Mas Munir yang mantan sopir bis umum jurusan Ketapang-Teluk Melano yang terbujur kaku sejak 17 tahun silam ini memang kondisinya memprihatikan. Kita sudah tahu musibah yang dihadapi Munir. Bahkan, kita juga sudah pernah bertemu dan memberikannya bantuan di tahun 2010 lalu, ungkap Kepala Bidang Sosial pada Dinsosnakertrans KKU, Lilik Hariadi, S.Ag.M.Si ditemui Equator di ruang kerjanya, Rabu (25/5). Lilik berharap, agar pihak keluarga dapat membawa Munir berobat ke rumah sakit. Bahkan, dikatakannya, Bidang Sosial siap membantu biaya pendamping untuk pengobatan Munir. Silahkan pihak keluarga memin-
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
ta surat rujukan dari Puskesmas setempat untuk membawa Pak Munir berobat ke rumah sakit. Bisa saja dirujuk ke RSUD Agoesdjam Ketapang atau juga bila perlu dirujuk ke RSUD dr Soedarso Pontianak, ujarnya. Dikatakan Lilik, Munir maupun pihak keluarganya tidak perlu terlalu memikirkan biaya untuk pengobatan. Pasalnya, pelayanan kesehatan di Kayong Utara telah ditanggung pemerintah. Kalau biaya pengobatan sudah tak perlu dipikirkan karena sudah gratis ditanggung Pemkab Kayong Utara melalui Dinas Kesehatan. Akan tetapi, untuk biaya pendamping seperti untuk keluarga yang menjaga atau transportasi menuju
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
ke rumah sakit maka akan dibantu oleh Bidang Sosial, jelas Lilik. Sebetulnya, dikatakan alumni STAIN Pontianak ini, Bidang Sosial telah banyak memberikan bantuan pada masyarakat yang memang butuh perhatian. Misalnya, pada 5 April 2011 lalu, Bagian Sosial juga telah menolong Supi, seorang warga Desa Padu Banjar, Kecamatan Teluk Batang. Supi, kata Lilik, menderita tumor kulit sehingga harus dilakukan operasi di RSUD dr Soedarso Pontianak pada 5 April 2011. Sekarang, Supi sedang dalam proses penyembuhan. Supi ini kita bantu biaya pendamping untuk pengobatannya. Sebab pelayanan kesehatan sudah
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 7
Ketapang Rp 3.000,