Senin, 27 Juni 2011 25 Rajab 1432 H/ 26 Go Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya
Awas! Legislator Kalbar Dikorbankan Dukungan kepada DPRD Kalbar semakin menguat. Masalah APBD Kalbar 2011 layak dipelototi. Segera buktikan tanpa harus menutup akses informasi. Jika tidak, bersiaplah jadi ‘kambing hitam’
PONTIANAK. Penggunaan APBD Kalbar tahun 2011 oleh eksekutif tanpa legitimasi dewan dinilai sebagai sebuah kesalahan fatal. Hal ini harus disikapi serius seluruh anggota DPRD Kalbar agar tak menjadi korban. Bisa saja eksekutif mengalihkan kesalahan itu ke dewan dengan mengatakan Dewan tidak mau memproses revisi yang diajukan Mendagri, tutur Deman Huri Gustira, Direktur Lembaga Pengkajian dan Study Arus Informasi Regional (LPS-AIR) Kalbar kepada Equator, Minggu (26/6).
Penggunaan APBD oleh eksekutif tanpa legitimasi wakil rakyat dianggap sebagai kekeliruan besar. Eksekutif tidak hanya mengangkangi rekomendasi Mendagri, tapi juga melanggar undangundang tentang keuangan daerah, tutur Deman. Posisi antara kepala daerah dan DPRD itu setara dalam penyusunan anggaran. Jika DPRD tidak dilibatkan, berarti ada keinginan dari eksekutif untuk sengaja meniadakan DPRD, ucapnya. Deman mengatakan, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, Pemda dan DPRD membahas rancangan prioritas dan plafon anggaran APBD. Artinya dalam rancangan anggaran saja DPRD harus dilibatkan, apalagi dalam pengesahan, harus ada kebersamaan. Tidak boleh sendiri, ujarnya. Semua proses APBD, mulai dari perencanaan hingga pengesahan harus mengikutsertakan rakyat. Dewan sebagai representasi rakyat wajib mengetahuinya dan terlibat dalam proses pembahasan. Tapi ini terjadi missing
link, ujarnya. Atas dasar itu, Deman merekomendasikan DPRD harus bersikap. Ini sudah melanggar dan tidak boleh didiamkan, pintanya seraya menegaskan, keputusan eksekutif mempergunakan anggaran tanpa menunggu legitimasi wakil rakyat merupakan bukti bahwa eksekutif ingin menguasai anggaran sendiri. Eksekutif, kata Deman, terkesan menginginkan tak ada kontrol dalam penggunaan anggaran oleh dewan. Sejauh ini, APBD memang terkesan
sangat rahasia. Eksekutif sangat tertutup terhadap dokumen Negara ini, padahal dokumen tersebut bukan termasuk rahasia negara, ujarnya. LPS-AIR bahkan sudah melakukan survey terhadap ketertutupan ini. Kesimpulannya, dokumen APBD seakan dianggap rahasia yang tidak boleh dilihat, apalagi terpublikasi ke masyarakat luas. Padahal sudah jelas ada regulasi yang mengaturnya soal keterbukaan informasi. Halaman 7
Expo Madrasah dan PAI
Wujud Pengembangan Pendidikan Agama Islam PONTIANAK. Kompetisi Expo Madrasah dan Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kalbar 2011 dibuka hari ini, Senin (27/6) di GOR Pangsuma, Pontianak. Kegiatan yang berlangsung hingga 28 Juni ini dimotori Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalbar. Ketua Panitia Pagelaran Kompetisi Expo Madrasah dan Pentai PAI Kalbar, Drs H Ridwansyah M Si kepada sejumlah wartawan kemarin mengungkapkan, kegiatan pagelaran ini terlaksana karena dukungan kuat dari Kanwil Kemenag Kalbar, Husein D Mahmud. Kegiatan ini merupakan wujud peran serta Kanwil Kemenag Kalbar dalam mengembangkan pendidikan, khsusunya pendidikan agama Islam di Kalbar. Kita harapkan kegiatan ini dapat memunculkan
Agenda Senin 27 Juni Acara
Waktu
Lokasi
De vile
06.50-07.45 Museum ke GOR Pangsuma Pembukaan 07.45-11.00 GOR Pangsuma Pidato SD/MI 13.00-17.00 Aula 3 Dekopinwil Pidato SMP/MTs 19.00-21.30 Aula 3 Dekopinwil Baca Qur an dan 13.00-17.00 Masjid Wahdatul Saritilawah SD/MI Ummah Tenis Meja SMA/MA 13.00-17.30 GOR Pangsuma Catur SMA/MA 13.00-17.30 MAN 2 Pontianak MTQ SMP/MTs 13.00-17.30 MAN 2 Pontianak Kaligrafi SMA/MA 13.00-17.30 MAN 2 Pontianak Pidato Bahasa 13.00-17.30 MAN 2 Pontianak Inggris SMP/MTs Pidato Bahasa Arab 13.00-17.30 Aula 2 Dekopinwil SMP/MTs
Halaman 7
Wisata
Prosesi pemberian gelar kepada Hasan Karman dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Minggu (26/6).
Kanjeng Raden Aryo Hasan Karman Notohadiningrat SURAKARTA. Walikota Singkawang dilantik menjadi kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat, Minggu (26/6) dengan gelar Kanjeng Raden Aryo (KRA) Hasan Karman Notohadiningrat. Ketika pelantikan, Hasan Karman mengenakan satu stel pakaian adat Jawa lengkap dengan jas hitam berkancing dipadu
pakaian putih yang dalam istilah Jawa disebut sikapancekak. Blangkon hitam cokelat bermotif batik yang dikenakannya sangat serasi dengan jarik atau kain batik gelap sebagai padanan bawahan. Sebilah keris yang terselip di bagian belakang pinggang Hasan Karman menambah kekhasan
adat. Di dadanya tersemat pin radiolaksono tanda kehormatan yang merupakan lambang Kesultanan Surakarta Hadiningrat. Beberapa saat menjelang prosesi yang khidmat itu, Hasan Karman berjalan kecil didampingi Istrinya, Ny Emma Hasan Karman yang mengenakan kebaya, melewati gerbang Keraton
menuju Kagungan Sidikoro ke ruang Kusumawandoyo sebagai tempat dilakukannya upacara pemberian gelar. Kegiatan sakral itu dimulai di ruang yang lazim sebagai tempat prosesi bersama para wisudawan lainnya. Hasan Karman dipanggil untuk menghadap KGPH Poeger yang tidak lain
adalah saudara Raja Pakubuwono XIII. Setelah selesai semua rangkaian wisuda, Hasan Karman resmi menyandang gelar bangsawan sebagai KRA Hasan Karman Notohadiningrat serta menjadi bagian keluarga besar Karaton Surakarta Hadiningrat. Halaman 7
Zulfadhli Bersedia Diperiksa PONTIANAK. Mantan Ketua DPRD Kalbar yang juga anggota Komisi X DPR-RI, Ir H Zulfadhli menegaskan, siap diperiksa jika penyidik Polda ingin meminta keterangannya dalam kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Kalbar senilai Rp 22,14 miliar. Saya siap diperiksa, kata Zulfadhli menjawab Equator saat menghadiri Musyawarah Provinsi (Musprov) VII, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalbar di Grand Mahkota Hotel Pontianak, belum lama ini. Hingga sekarang, kasus dana Bansos KONI masih belum beranjak dari Polda.
Air terjun Mananggar di Dusun Perbuak Desa Merayuh Air Besar, Kabupaten Landak. KUNDORI
Keindahan Mananggar Belum Didukung Promosi LANDAK. Kalbar memiliki ragam objek wisata. Sayangnya tak didukung promosi. Sebut saja potensi wisata di Kabupaten Landak yang sangat indah. Tinggal mendapat sentuhan sedikit saja agar menjadi sasaran kedatangan turis lokal maupun macanegara. Kalau kita lihat secara langsung memang perlu dipromosikan dan masyarakat di lokasi air terjun Manangar juga harus menyambut baik jika ada wisatawan dari luar, kata Alex Afdhal dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalbar kepada Equator, Jumat (24/6) ketika survei paket Wisata Adventure bersama tim surveyor dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Landak. Tim surveyor mengunjungi potensi wisata dulang intan secara tradisional di Sepangah Kecamatan Air Besar. Kemudian di Air Terjun Halaman 7
Injet-injet Semut Awas! Legislator Kalbar Dikorbankan -- Mencari kambing hitam?
H Zulfadhli.DOKUMEN
Mempawah Rp 2.500,-
Artinya, Polda terlebih dahulu harus mengantongi izin dari presiden. Kan seperti itu prosedurnya, pungkas Zulfadhli. Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar, Minggu (26/6) mengatakan proses penyidikan kasus dugaan korupsi dana Bansos masih terus berjalan. Hanya saja sedang menunggu surat izin Presiden untuk pemeriksaan dua saksi yang berstatus pejabat negara. Masih tetap jalan sambil menunggu surat izin presiden turun. Kita tidak bisa melampui batas. Kasusnya sudah Halaman 7
Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid menyerahkan hadiah utama memperingati HUT KKU ke-4, Minggu (26/6). KAMIRILUDDIN
Pelajar SD Raih Sepeda Motor SUKADANA. Mahersa Ergi Lizardi, 7, berlari kencang menuju teras depan Kantor Bupati Kabupaten Kayong Utara, Minggu (26/6). Pelajar SD Negeri 01 Sukadana ini terlihat kegirangan ketika nomor kuponnya dibacakan panitia. Halaman 7
Atlet Kalbar Menyongsong PON XVIII Riau (bagian 11) Oleh Uun Yuniar
Seluruh atlet dari semua Cabang Olahraga (Cabor) khususnya yang belum mengikuti Pra PON untuk mempersiapkan diri. Targetnya, lolos ke PON XVIII.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Korps baju cokelat tersebut juga belum meminta keterangan Zulfadhli dan mantan Gubernur Kalbar, Usman Jafar yang juga menjabat sebagai anggota DPR-RI. Polda beralasan belum mengatongi izin presiden untuk memeriksa keduanya. Saya siap kooperatif. Tak ada izin pun, saya siap diperiksa, lanjut Zulfadhli yang juga mantan Ketua DPD I Partai Golkar Kalbar tersebut. Meski mengaku siap diperiksa, namun Zulfadhli tampaknya masih berharap prosedur pemeriksaannya dirinya sebagai wakil rakyat tetap harus dilaksanakan.
Singkawang Rp 2.500,-
Atlet Dipacu Terus Berlatih Semua Cabor dipacu meningkatkan kemampuan atletnya. Latihan berkelanjutan sangat diperlukan meskipun KONI Kalbar sudah menyelenggarakan kejuaraan daerah. Ada beberapa cabor yang tidak bisa berlaga di PON. Ini sangat disayangkan, ungkap Ketua III KONI Provinsi Kalbar, Slamet Rahardjo kepada wartawan belum lama ini. Kejuaraan daerah dari
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
semua cabang olahraga, kata Slamet, dianggap belum cukup menempa atlet. Dibutuhkan latihan secara berkelanjutan. Pengprov KONI Kalbar sudah menyelenggarakan Kejurda semua cabang olahraga, tetapi para atlet jangan berhenti di situ saja, kata Slamet. Dijelaskan dia, atlet harus terus berlatih dan berlatih untuk meningkatkan kreativitas serta fisik dan mental mereka karena dua faktor
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
tersebut sangat penting sekali. Apalagi, lanjut dia, yang akan dihadapi merupakan atlet unggul yang tentunya berpengalaman dari daerah lainnya. KONI sendiri akan mendukung semua kegiatan para atlet seperti menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas daripada atlet itu sendiri sehingga Halaman 7
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,