Kamis, 28 April 2011 24 Jumadilula 1432 H/26 Sha Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya
Menunggu Fatwa MUI Polisi Mengincar Pembunuh Joshua
Ormas Islam Didatangi Polisi Wasiat Joshua yang meminta dikuburkan secara Muslim, belum direspons. Pihak keluarga korban meminta bantuan umat Islam di Pontianak. PONTIANAK. Pemakaman korban pembunuhan, Joshua alias Miftahul Huda, 26, secara Kristen masih menjadi perbincangan kalangan Islam pasca terungkapnya sertiďŹ kat mualaf milik korban. Pihak Polresta Pontianak langsung mendatangi tokoh agama di Masjid Mujahiddin untuk membahas persoalan ini, Rabu pagi (27/4). Dalam pertemuan itu kita memberikan kesaksian soal sertiďŹ kat mualaf milik korban, kata Ustaz Abu MJ, salah seorang tokoh agama yang ikut dalam pertemuan tersebut. Pertemuan antara perwakilan Pol-
resta Pontianak dengan sejumlah tokoh agama ini berlangsung di Sekretariat Pemuda Masjid Raya Mujahiddin (PMRM). Namun dilakukan secara tertutup. Pertemuan itu merupakan langkah sigap pihak kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sayang, tak banyak keterangan yang bisa diambil dari pertemuan tersebut. Menurut Abu, tidak ada hal khusus yang dibicarakan dalam pertemuan itu, selain soal kepastian keyakinan Joshua. Kepastian ini dianggap penting untuk menentukan langkah lebih lanjut terkait proses pemakaman korban yang sudah dilakukan dengan cara Kristen. Khusus kita dari Mujahiddin, kata Abu, akan segera mengoordinasikan persoalan pemakaman tersebut ke
Halaman 7
Kesehatan
Mekanisme Jampersal Membingungkan SANGGAU. Anggota Komisi XI DPR-RI, Karoline Margaret Natasha getol sosialisasi Jaminan Persalinan (Jampersal). Namun realisasinya di kabupaten/kota masih belum jelas. Mekanismenya juga dipertanyakan. Arahnya yang masih belum jelas. Apakah Rp 350 ribu mengikuti standar pelayanan kesehatan negeri. Apakah dana ini bentuknya seperti subsidi saja, ujar dr Jones Siagian MQIH, Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Rabu (28/4). Di Kabupaten Sanggau, hingga kini masih simpang siur soal realisasinya. Untuk para ibu yang melaksanakan pengecekan kehamilan dengan jatah sebesar Rp 10 ribu dan biaya persalinan normal sebesar Rp 350 ribu, apakah bisa untuk pihak swasta? Atau hanya untuk rumah sakit dan Puskesmas pemerintah saja, ujar Jones. Persoalannya, tidak semua persalinan dilakukan di rumah sakit atau Puskesmas milik pemerintah. Soalnya, dengan jam kerja yang terbatas. Selain itu, persalinan cenderung dilakukan malam hari. Hal ini harus melibatkan bidan atau klinik swasta yang biayanya tidak bisa dipatok, terlebih lagi menyangkut biaya jasa pelayanan medis.
Halaman 7
Pemerintahan
Watimpres berdiskusi dengan Walikota Singkawang. Mordiadi
Serap Aspirasi OPD Watimpres ke Singkawang SINGKAWANG. Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI menemukan adanya Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di beberapa daerah yang tidak efektif dan eďŹ sien. Hal ini ditandai dengan tidak memerhatikan kemampuan dan potensi daerahnya. Makanya dibuatlah kajian tentang tentang organisasi perangkat daerah pasca reformasi. Tujuannya menyerap aspirasi daerah terkait OPD sesuai PP No 41/2007, jelas Heru Purnomo SH, Kepala Bagian Politik, Hukum dan Keamanan Watimpres RI saat berkunjung ke Kota Singkawang, Rabu (27/4). Kedatangan Watimpres ini untuk menyerap aspirasi mengenai model pembentukan OPD. Watimpres yang bertugas memberikan nasihat kepada Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan memerlukan informasi tersebut.
Halaman 7
Injet-injet Semut Eksekusi Rumdin Kadis PU Ricuh -- Habis proyek Rudy dibuang
- Bang Meng
Bercak darah korban Joshua di rumah Milik Uray Santosa Gang Hijrah Jalan A Rahman Saleh.SYAMSUL ARIFIN
PONTIANAK. Pelaku pembunuhan Joshua alias Miftahul Huda, Rabu (20/4) di Gang Hijrah Jalan A Rahman Saleh, masih belum terungkap. Pihak Polresta sudah memeriksa 13 saksi dari pihak teman dekat maupun keluarga orang tua angkatnya. Dalam pemeriksaan itu, sudah mengarah satu orang, namun masih perlu bukti yang kuat untuk melakukan penangkapan, kata Kompol Puji Prayitno, Kasat Reskrim Polresta Pontianak kepada Equator, Rabu (27/4)sore. Menurut dia, polisi perlu barang bukti untuk mendukung kepada orang yang sudah dicurigai seperti saksi ahli dan barang bukti petunjuk.
Pihak kepolisian tidak sembarangan untuk menangkap orang yang dicurigai, namun terus berupaya untuk mengumpulkan buktibukti kuat sehingga bisa menangkap pelaku pembunuhan. Meskipun sudah memeriksa 13 orang, tapi masih belum kuat untuk menangkap orang yang dicurigai. Namun, bukan berarti kami diam, tetapi masih mencari bukti lain yang sangat kuat dan mendukung untuk melakukan penangkapan, tambah Puji. Soal agama korban dan pemakamanannya, kata dia, pihak kepolisian tidak mencampuri, namun menyelidiki tentang kematiannya. Kepolisian terus menggali untuk
Halaman 7
Eksekusi Rumdin Kadis PU Ricuh Satpol PP Kalbar Digugat pertahankan argumentasinya masing-masing hingga terjadi perdebatan panjang sekitar enam puluh menit. Apalagi, Rudi Bachtiar menolak penyegelan serta menyewa 11 pengacara untuk mencari kejelasan status rumah dinas tersebut. Setelah melalui proses mediasi, petugas Sat Pol PP Kalbar dan penghuni rumah melalui kuasa hukumnya mencapai kata sepakat. Rudi Bachtiar membiarkan petu-
PONTIANAK. Eksekusi pengosongan paksa Rumah Dinas (Rumdin) mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar, Ir Rudi Bachtiar MSi di Jalan MT Haryono Nomor 27, gagal dilaksanakan. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kalbar dibantu Satpol PP Kota Pontianak, TNI dan Polresta Pontianak terlibat adu mulut dengan penghuni rumah, Rabu (27/4). Kedua belah pihak mem-
gas Sat Pol PP menyegel pintu depan rumah dinas itu, dengan catatan akan mencari penyelesaian status hukum kepemilikan rumah itu dalam satu bulan ke depan. Selain eksekusi Rumdin yang ditempati Rudi Bachtiar, juga terhadap tiga Rumdin lainnya yakni Rumdin mantan Kepala Workshop Kanwil Perhubungan, Soezarmadi Sukran dan mantan Kepala Rumah Sakit Khusus di Jalan Palapa I dan Rumdin mantan
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalbar di Jalan Palapa III, H Nanang Sunarya. Dari keempat rumah tersebut, dua rumah sudah dikosongkan sebelumnya oleh pemilik, satu rumah akan segera dikosongkan, namun telah diserahkan kunci dan satu rumah yang masih menunggu proses lebih lanjut, namun telah diserahkan kunci kepada Sat Pol PP Kalbar. Mantan Kepala Workshop
Halaman 7
Pertama di Kalbar, Listrik Batubara di Singkawang SINGKAWANG. Kalau mencapai target, warga Kota Singkawang akan jadi kota pertama di Kalbar menikmati listrik bertenaga batubara. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batubara (PLTGB) berkapasitas 9 MW diperkirakan akan beroperasi Desember 2011. Tenaga alternatif untuk pembangkit listrik di Kalbar ini paling mudah adalah batubara. Sumbernya ada tetapi tidak besar, sehingga kita membangun pembangkit kelas di bawah 10 megawatt, tutur Bambang Budiarto, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalbar ditemui usai Peresmian Penyambungan Listrik di Kelurahan Sagatani, Rabu (27/4). PLTGB yang pertama di Kalbar ini batubaranya akan dipasok dari Kabupatan Sintang
Halaman 7
Petugas gabungan berkumpul di halaman rumah dinas Kepala Dinas PU Kalbar yang hendak dieksekusi, Rabu (27/4). UUN YUNIAR
Dalam Kota, 30 Tahun Tanpa Listrik SINGKAWANG. Safuan, warga Kelurahan Mayasofa agak terperangah dan rada gamang. Kita sudah 30 tahun kita tinggal di sini dan mengharapkan adanya aliran listrik, syukurlah sekarang sudah terwujud, katanya kepada Equator, kemarin. Kata Safuan, selama ini warga berupaya sendiri mendapatkan listrik misalnya bersama-sama membeli kabel sepanjang 1200 meter untuk dapat menikmati listrik. Ada juga yang menggunakan mesin genset, tetapi operasional sangat besar. Per bulan untuk beli solar bisa mencapai Rp 900 ribu, katanya. Agak tragis memang, desa dalam Kota Singkawang sudah lama tak dialiri listrik. Rabu (27/4) kemarin, 234 pelanggan di empat desa terpencil yakni Desa Danau Serantangan, Seluang, Sungai Bulan dan Sungai Garam menjadi terang. Sebenarnya masyarakat di sini sudah lama mendambakan listrik dan
Walikota Singkawang, Hasan Karman memencet stout Kwh meter PLN, kemarin (27/4). MORDIADIK
Halaman 7
Penemuan Teknologi Karya Mahasiswa Polnep (3)
Khatulistiwa Line Terinspirasi Laptop Si Unyil Oleh Abdusyukri
Acara televisi menjadi inspirasi untuk memacu kreativitas. Mahasiswa Polnep merealisasikannya bersama tim. Facebook juga membantu untuk mengikuti kompetisi SEM.
Kendaraan super hemat Bahan Bakar Minyak (BBM) bernama Khatulistiwa Line, satu dari sekian banyak hasil kreasi mahasiswa asal Kalbar. Proses panjang dilakukan ketujuh mahasiswa yang tergabung dalam Mesin Polnep Team. Inspirasinya ternyata sederhana. Perakitan Khatulistiwa Line dimulai oleh Apri Rahmadi ketika melihat acara di televisi yang menayangkan salah satu kendaraan hemat BBM karya mahasiswa salah satu universitas di Pulau Jawa. Kendaraan tersebut ternyata sudah mengikuti kompetisi Shell Eco Marathon (SEM), Juli tahun lalu. Acara itu adalah acara Laptop Si Unyil yang
Halaman 7 Mesin Polnep Team. REPRO
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Sambas Rp 2.500,-
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,