Kamis, 28 Juli 2011 26 Sya ban 1432 H/ 28 Lak Gwee 2562 Terbit Pertama: 29 November 1998
Eceran Rp 2.500,http://www.equator-news.com
Kalimantan Barat Sebenarnya
Kajati Telaah Vonis Ringan Kimha Cornelis Tak Mau Dicap Lindungi Koruptor
Teknologi
PONTIANAK. Vonis setahun penjara yang dijatuhkan Pengadilan Negeri (PN) Pontianak terhadap Cornelius Kimha, terpidana korupsi pengadaan pakaian Hansip, jauh di bawah tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar berjanji meneliti putusan itu. Akan kita pelajari. Akan kita
Terrafugia Transition
Mobil Terbang akan Segera DipasarkanSehargaRp2,2 M PERNAH mengemudi pesawat layaknya menyetir mobil? Konsep ini telah lama bergaung di benak banyak orang awam, sayangnya tak kunjung terwujud. Namun para ahli penerbangan selama lima tahun ini telah membuat sebuah mobil terbang yang bisa digunakan secara umum di Inggris. Bahkan otoritas penerbangan di Amerika Serikat (AS) juga telah menyetujui model mobil terbang bernama Terrafugia Transition hasil rancangan para ahli penerbangan Inggris itu. Terrafugia Transition adalah pesawat dengan dua tempat duduk yang mampu melaju hingga 115 mil per jam dan berdaya jelajah hingga 500 mil dengan tangki penuh. Menariknya, hanya dibutuhkan 20 jam pelatihan untuk bisa mengemudikan dan menerbangkan pesawat yang dibanderol USD 250 ribu itu atau sekitar Rp 2,2 miliar. Halaman 7
telaah, tegas Tyas Muharto SH, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalbar menjawab Equator di sela menghadiri pembukaan pusat oleh-oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar, Rabu (27/7). Kimha dalam sidang di PN Pontianak, Senin (25/7) hanya diganjar satu tahun penjara
oleh majelis hakim yang diketuai Yunus Sesa, dengan anggota I Made S Astawa dan Imam Supriyadi. Kepala Dinas Kehutanan Kalbar ini juga hanya diminta membayar uang ganti rugi Rp 50 juta, dan membayar biaya perkara Rp 5 ribu. Sementara dalam persidangan Selasa (12/7), JPU yang diwakili Tri Lestari menuntut
terpidana dihukum 7 tahun 6 bulan. Ia juga diminta membayar uang denda Rp 200 juta subsidair tiga bulan kurungan, serta diwajibkan mengganti uang kerugian negara Rp 1,934 miliar. Saat sidang vonis itu dibacakan, terpidana maupun pengacaranya langsung me Halaman 7
Pajak Progresif Diberlakukan 1 Agustus
Miliki 2 Mobil Kena Pajak Lebih Tinggi
Hukum
Pelanggaran Hak Anak Sering Terjadi SUKADANA. Tindakan kekerasan fisik dan psikis kepada anak masih sering terjadi. Anak sering dijadikan pekerja, diperdagangkan untuk tujuan seksual komersial atau alasan ekonomi lainnya. Hal ini harus segera dicegah dan diantisipasi. Pelanggaran tersebut akan berakibat fatal. Termasuk pembuangan dan pembunuhan bayi serta balita bergizi buruk yang kesemuanya sering dikaitkan dengan alasan fundamental yakni impitan kemiskinan, kata Ir H Muhammad Said, Wakil Bupati Kayong Utara ketika membuka acara pertemuan Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Kayong Utara di gedung Balai Praja, Kompleks Kantor Bupati Kayong Utara, Jumat (22/7). Pelanggaran hak anak, diakui Said, diakibatkan berbagai hal. Diantaranya, karena ketidaktahuan, kekeliruan cara pandang maupun pengabaian dan penelantaran dalam pemenuhan hak-hak anak. Pemerintah sudah berusaha mengatasi berbagai permasalahan tersebut dengan menyelenggarakan upaya-upaya perlindungan anak yang meliputi tiga prinsip mendasar hak asasi manusia yaitu penghormatan, pemenuhan dan perlindungan atas hak anak, kata Said. Diakui dia, pemerintah telah membuat instrument hukum untuk memastikan jaminan-jaminan pemenuhan hak anak itu terlaksana dan penegakan hukum dapat dilakukan. Di sisi lain, saat ini pemerintah terus-menerus mengupayakan berbagai pembenahan dan perbaikan kondisi Halaman 7
Pemerintahan
Mendagri Didesak Koreksi Tunjangan Pejabat Daerah JAKARTA. Perbedaan tunjangan pejabat daerah yang cukup mencolok antara satu daerah dengan lainnya menjadi perhatian Komisi II DPR RI. Anggota Komisi II DPR RI, Abdul Malik Haramain, menyatakan bahwa saat ini diperlukan evaluasi atas perbedaan tunjangan pejabat antardaerah. Kementerian Dalam Negeri perlu melakukan evaluasi terkait tingginya jumlah tunjangan yang diterima pejabat-pejabat daerah dalam hal ini PNS terutama di empat provinsi, kata Malik di Jakarta, Rabu (27/7). Lebih lanjut Malik menyebut ada empat daerah yakni Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur. Di empat provinsi itu, tunjangan Sekda Provinsi berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Halaman 7
Injet-injet Semut Konflik Lahan Sawit Dabong Berlanjut -- Bukti pemerintah daerah tak becus.
- Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
Arus lalu lintas kendaraan di jalur jembatan kapuas I Pontianak. DOKUMEN
PONTIANAK. Masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor lebih dari satu unit, siap-siap merogoh kocek lebih dalam saat membayar pajak. Pemprov Kalbar melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) berencana mem-
berlakukan pajak progresif terhitung 1 Agustus 2011. Dispenda akan mengenakan tarif pajak progresif bagi kepemilikan kendaraan bermotor lebih dari satu unit, ujar R Taruli Manurung SE MM, Kepala Dispenda Kalbar
kepada Equator, kemarin (27/7). Kendaraan bermotor yang bakal dikenakan pajak progresif ini adalah mobil atau kendaraan roda empat atau lebih. Pajak tersebut juga akan diberlakukan untuk
kendaraan roda dua dan roda tiga yang memiliki kapasitas mesin mulai 350 cc ke atas. Sedangkan untuk kendaraan yang kapasitas mesinnya di bawah 350 cc, tidak akan dikenakan pajak progresif. Halaman 7
Posisi Tiga Terpidana Korupsi Masih Aman PONTIANAK. Tiga dari empat terpidana kasus korupsi pengadaan pakaian Hansip masing-masing Cornelius Kimha, Tonny Ferdy, dan Rukasi merupakan pejabat aktif di jajaran Pemprov Kalbar. Meski sudah divonis, namun posisi mereka di birokrasi dipastikan masih M Zeet Hamdy Assovie aman. Sepanjang belum berkekuatan hukukum tetap (inkrah, rd) masih bisa menjadi kepala dinas, tegas Drs M Zeet Hamdy Assovie MTM, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar menjawab Equator, Rabu (27/7) siang. Penegasan M Zeet ini bukan keputusan pribadi, tetapi hasil kesimpulan dari pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat Jendral (Ijten) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap para pejabat yang tersangkut masalah hukum tersebut. Dari Itjen Kemendagri sudah periksa semuanya. Kesimpulannya, masih bisa menjabat, sepanjang belum ada putusan inkrah, ujar M Zeet yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) itu. Tim dari Itjen Kemendagri itu diketahui berjumlah 8 orang. Mereka turun langsung ke Kalbar untuk memeriksa para pejabat yang tersangkut persoalan hukum, terutama kasus baju Hansip ini. Tim tersebut diketahui melakukan pemeriksaan sekitar dua minggu lalu. Selama melakukan pemeriksaan, mereka didampingi oleh tim dari Baperjakat Kalbar. Meski sudah vonis, Corenlius Kimha yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kalbar, Tonny Ferdy yang menjabat sebagai Kepala Badan Kesbanglinmas Kalbar, serta Rukasi yang berstatus staff biro asset belum ditahan. Putusan terhadap mereka belum inkrah, karena masih melakukan upaya hukum banding. Karena putusan yang belum inkrah inilah, Baperjakat belum bisa mengambil tindakan hukum. Nanti kalau sudah inkrah, baru akan kita laporkan dengan tim dari Itjen Kemendagri, kata M Zeet. Setelah dilaporkan, tahapnya Itjen Kemendagri dan Baperjakat akan bersidang. Dari hasil sidang itu baru diberikan putusan sesuai PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, pungkas M Zeet. (bdu)
Konflik Lahan Sawit Dabong Berlanjut 1300 Hektar Ditetapkan Status Quo KUBU. Sebanyak 20 patok bertuliskan pengumuman status quo di pasang di areal 1300 hektar di Desa Dabong, Kecamatan Kubu oleh tim penyidik Polres Pontianak, dibantu jajaran Polsek Kubu bersama-sama tim BPN perwakilan Kubu Raya, Rabu (27/7). Pemasangan pengumuman ini karena areal tersebut masih bermasalah sehingga dinyatakan status qua agar areal tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun. Masyarakat sekitar lokasi areal diminta turut mengawasi agar tidak aktivitas perkebunan di areal yang sudah
ditanami kelapa sawit seluas 500 hektar berusia kira-kira 2,6 tahun. Areal itu ditanami sawit oleh PT Cipta Tumbuh Berkembang (CTB) yang diduga tanpa izin usaha perkebunan. Di lain pihak PT Sintang Raya mengklaim memiliki Hak Guna Usaha atas areal itu sejak 2008. Mantan Kepala Desa Dabong, A Latif mengaku PT CTB bekerja tanpa izin lengkap. Padahal, masyarakat mengetahui kalau areal tersebut merupakan HGU PT Sintang Raya. PT CTB sudah melakukan
aktivitas di lahan HGU PT Sintang Raya sejak tahun 2008 lalu, ungkap Latif kepada wartawan di lokasi perkebunan. PT CTB sudah mengetahui areal tersebut merupakan areal HGU PT Sintang Raya. Sehingga, dengan dibuatnya status quo ini, pihaknya sangat senang mengingat PT Sintang Raya memiliki izin lengkap. Sementara PT CTB diketahui memiliki banyak kekurangan izinnya. Saya akan mengawasi areal status quo yang sudah ditetapkan Polres Pontianak, tegas Latif. Halaman 7
Plang yang dipasang Polres Pontianak di areal bermasalah di Desa Dabong, Kecamatan Kubu. UUN
Memoles Perbatasan versi Malaysia (bagian 6) Oleh Abdu Syukri
Keberadaan Tebedu Inland Port (TIP) yang dibangun pemerintah Malaysia bukti salah satu dari sekian banyak keseriusan pemerintah di negeri jiran. Kondisi ini patut dicontoh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
Pengusaha Kalbar Ingin Meniru Kiat Malaysia
Kata membangun kawasan perbatasan, bukan baru satu kali didengungkan. Desakan agar pemerintah membangun kawasan perbatasan Kalbar dengan Malaysia sudah sering kali disampaikan, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Selama ini masyarakat Kalbar sudah sering dihadiahi janji untuk membangun kawasan perbatasan oleh pemerintah
Sambas Rp 2.500,-
pusat. Sejumlah pejabat Negara sudah datang dan melihat langsung kondisi kesenjangan yang ada di perbatasan. Salah satu wujud nyata kesenjangan itu, adalah keberadaan TIP yang sudah dibangun pemerintah Malaysia di daerahnya. Terhadap persoalan ini, sejumlah kalangan pengusaha Kalbar kembali mendesak pemerintah pusat segera memban-
Landak Rp 3.000,-
gun kawasan perbatasan Entikong. Pemerintah mesti juga membangun pelabuhan yang sama di Entikong, tegas H Retno Pramudya SH, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gabungan Pengusaha Ekpedisi dan Forwarder Seluruh Indonesia (Gafeksi) Kalbar, kepada Equator belum lama ini. Retno mengingatkan, Halaman 7 Tebedu Inland Port yang sudah mulai beraktivitas.ABDUSYUKRI
Sanggau Rp 3.000,-
Sintang Rp 3.000,-
Melawi Rp 3.000,-
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Ketapang Rp 3.000,