29052012

Page 1

Selasa, 29 Mei 2012 8 Rajab 1433 H 9 Lun Sie Gwee 2563 Eceran Rp 2.500,-

Koran Utama di Kalbar

Terbit Pertama: 29 November 1998

http://www.equator-news.com

Sakit, Kadis ESDM Ketapang Ditunda Lagi

Diakui WHO Contoh Penanganan ODHA se-Indonesia

KETAPANG. Sejak ditetapkan sebagai tersangka sejak Kamis (24/5) sakit yang diderita Kepala Dinas ESDM, Ir Cipriana Lestari, terus berlanjut. Pemeriksaannya sebagai tersangka dalam kasus 170 ton zirkon illegal kembali ditunda. Rencananya, pemeriksaannya digelar Senin (28/5). Tadi ibu (Cipriana, red) masih ndak enak badan. Memang rencananya hari ini (kemarin) diperiksa. Tapi dia mengaku besok akan datang untuk menjalani pemeriksaan, kata Kapolres Ketapang AKBP I Wayan Sugiri, kepada Equator via HP kemarin. Dikatakannya jika besok Cipriana masih mangkir juga pihaknya akan menanyakan alasannya. Ditanya apakah akan kemungkinan dipanggil paksa, Kapolres tak mau berkomentar terlalu jauh. Kalau memang tidak datang, akan kita tanya alasannya apa, ujarnya. Meski Cipriana telah resmi sebagai tersangka, namun polisi tak melakukan penahanan. Kapolres mengatakan

Klinik Mawar Singkawang

Halaman 7

Calon Kabupaten Baru Dibawa ke Komisi II DPR PONTIANAK. Selain bertemu Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan DPOD Kemendagri, Komisi A DPRD Kalbar bersama Perwakilan Tim Pemekaran Calon Kabupaten Sekayam dan Kabupaten Tayan juga ketemu Komisi II DPR RI. Agenda konsultasi itu dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2012 lalu di ruang rapat Komisi II DPR RI. Rombongan Komisi A diterima langsung oleh Wakil Ketua Komsi II Ganjar Pranowo didampingi beberapa anggota Komisi II lainnya. Dalam pertemuan tersebut Komisi A menyampaikan beberapa penjelasan terkait usulan pemekaran Kabupaten Sanggau. Ketua Komisi A DPRD Kalbar, H Retno Pramudya SH MH menjelaskan, masyarakat Kalbar ingin pemekaran Kabupaten Sanggau dengan Pembentukan Kabupaten Sekayam Raya dan Kabupaten Tayan. Tahapan di Kabupaten baik administratif, teknis,

Halaman 7

LAPORAN MORDIADI SINGKAWANG. Jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Singkawang terus bertambah. Hingga akhir Desember 2011 terungkap 617 kasus, dan pada triwulan pertama 2012 bertambah 45 sehingga menjadi 662 kasus. Jumlah ODHA ini merupakan jumlah yang berhasil diungk a p K l i n i k

Mawar RSUD A b d u l Aziz, tutur Asnaim, Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Kota Singkawang kepada wartawan, kemarin. Dari jumlah tersebut sekitar 80 persen tertular melalui hubungan seksual, terutama berhubungan dengan Penjaja Seks Komersil (PSK). Lainnya karena penggunaan jarum suntik Narkoba secara bergantian. Asnaim mengungkapkan, ada beberapa titik di Kota

Profil Pengendali

HIV/AIDS

Singkawang yang menjadi sangat rentan sebagai tempat penularan virus penyakit mematikan itu. Di antaranya, tempat-tempat hiburan malam yang menawarkan wanita penghibur. Mereka yang terinfeksi HIV/ AIDS sering tidak menyadarinya. Mereka baru mengetahuinya setelah menjalani pemeriksaan, katanya. Untuk pemeriksaan, Pemkot Singkawang khususnya Klinik Mawar terus mendorong warga yang berisiko tinggi tertular HIV/ AIDS. Mereka yang riskan dapat langsung datang ke Klinik Mawar, Puskesmas Singkawang Selatan dan Singkawang Tengah. Sebenarnya sudah banyak yang tertular, itu fakta yang tidak bisa dibantah. Oleh karenanya kita mendorong agar mereka yang berisiko tinggi memeriksakan diri. Ini sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut, kata Asnaim. Terkait semakin meningkatkan jumlah ODHA di Kota Singkawang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Singkawang Drs Syech Bandar MSi, menilainya sebagai kemajuan pengungkapannya. Sebagai fenomena gunung es, penyakit yang dianggap aib ini sedikit yang muncul di permukaan tetapi lebih banyak yang tidak kelihatan. Menurut Ban-

dar, semakin banyak yang terungkap maka perlu peningkatan upaya untuk penanggulangan dan pengendaliannya secara komprehensif, melibatkan seluruh pihak terkait. Tujuannya untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan diskriminasi serta meningkatkan kualitas ODHA, jelasnya. Pengendalian komprehensif tidak hanya melakukan upaya kuratif dan rehabilitatif. Tetapi juga meliputi promotif dan preventif dengan melibatkan sektor-sektor terkait, termasuk pihak swasta dan masyarakat seperti LSM, Kelompok Dampingan Sebaya (KDS), STIGMA atau pandanODHA, Kegan negatif terhadap penluarga, Togidap Human Immunodekoh Agama ficiency Virus/Acquired dan MaImmunodeficiency Synsyarakat. drome (HIV/AIDS) di Ketika Singkawang, BengkayDirjen PPLK ang dan Sambas (SingKesehatan bebas) nyaris tidak ada. RI, dr HM Masyarakat permisif, Subuh ketika dengan menerima berkunjung pegawai negeri sipil ri (PNS) tetap bekerja. ke Singkawanj el as an da pe n ka ar g, an de ng ng menceritaOrang yang mengiW H O m en UD Abdul Aziz Singkaw R R om bo ng an EN/EQUATO ar RS kan, HIV/AIDS Pimpinan Klinik Mawbeberapa waktu lalu.DOKUM dap HIV yang menjadi PD Sp p e r t a m a k a l i dr Budi Enoch PNS itu, selama ini ditemukan di menjadi pasien Klinik Mawar Singkawang, Bali pada 1987. Di Singkawang, Kalbar ungkap dr Budi Enoch SpPD, Pimpinan Klinik pada 1993. Mawar kepada wartawan, baru-baru ini. Berdasarkan data Kemenkes RI, dari Budi yang juga Ketua Kelompok Kerja 1987 hingga sekarang 106.000 orang ter(Pokja) Penanggulangan HIV/AIDS RSUD catat positif HIV-AIDS. Kemenkes RI sadar Abdul Aziz enggan menyebutkan lebih detil betul hal itu harus dikendalikan. Untuk itu tentang pasiennya itu. Dia salut PNS terkena perlu adanya pelayanan dan komitmen, HIV tidak dipermasalahkan, ini menunjukkan kata Subuh beberapa waktu lalu. kalau stigma terhadap ODHA nyaris tidak ada di wilayah Singbebas. Halaman 6 Kita harapkan seluruh masyarakat bisa menerima ODHA sebagai masyarakat yang biasa. Artinya selain tidak harus diprioritaskan, juga tidak dikucilkan, kata Budi, yang menambahkan bahwa tidak seorang pun di dunia ini mau terkena penyakit. Di samping berhasil sedikit demi sedikit menghilangkan stigma ODHA dengan susah payah, Tim Klinik Mawar juga berhasil mendorong warga yang berisiko tertular HIV/AIDS untuk memeriksakan diri dan menjadi pasiennya agar mendapatkan perawatan bila positif tertular. Pasien kita bukan hanya wilayah Singbebas, bahkan ada juga pasien dari Malaysia, ungkap Budi. Di Klinik Mawar itu, pasien akan mendapatkan perawatan intensif, termasuk pemberian ARV, obat yang sanggup menahan perkembangbiakan HIV/AIDS dalam tubuh, sehingga

Tak Masalah

ODHA

Jadi PNS

Halaman 6

Orangtua Mulai Incar Sekolah Berkualitas PONTIANAK. Kendati pengumuman kelulusan Sekolah Dasar masih jauh, namun orangtua sudah mulai mengincar sekolah berkualitas untuk buah hatinya. Misalnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Muhammadiyah Pontianak walaupun tanggal 1 Juni baru dibuka pendaftaran sekarang sudah banyak yang menanyakan penerimaan. Kita rencananya mulai buka pendaftaran siswa baru tanggal 1 Juni mendatang. Tetapi sejauh ini animo orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sini sudah mulai tampak. Bahkan lebih dari 10 orangtua yang menanyakan kapan pendaftaran dibuka,

ungkap Wakil Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Pontianak, Burhanuddin MS, SPd kemarin. Menurutnya, SMP 1 Muhammadiyah masih tetap memungut biaya pendaftaran terutama untuk sumbangan gedung. Tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu Rp1 juta. Dinas Pendidikan meniadakan biaya pendaftaran untuk sekolah negeri dan mengecualikan untuk sekolah swasta. Pungutan ini kita kelola dengan transparan, katanya. SMP 1 Muhammadiyah juga menyediakan kuota sebanyak 20 siswa tanpa biaya yang berasal dari Panti Asuhan Ayani dan Aisiyah.

Selain itu juga menerima bagi siswa yang tidak mampu syaratnya menunjukkan surat tidak mampu. Mereka sekolah tanpa biaya sampai selesai. Kemudian tahun ini kami memasang target 4 kelas yang akan diterima. Dengan rata-rata 35 siswa per kelas, katanya. Minat orangtua memasukkan anaknya ke sekolah swasta dari tahun ke tahun meningkat. Tetapi orangtua lebih mengutamakan sekolah negeri karena mereka menganggap semua gratis. Tahun lalu kita menerima sebanyak 4 kelas. Sementara untuk 2 tahun yang lalu hanya 3 kelas. Tahun ini diharapkan siswa

yang banyak mendaftar dari luar daerah seperti Kabupaten Kubu Raya. Mengingat untuk sekolah negeri semakin banyak dibuka, jelasnya. Ia memasang target NIM terendah adalah 16 dengan rata-rata nilai 5. Tetapi jika masih kekurangan siswa NIM 12 pun diambil. Tahun lalu kelulusan kita 98 persen dengan 3 orang tidak lulus. Tiga tahun berturut-turut lulus 100 persen. Tahun ini juga menargetkan 100 persen, harapnya. Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 5 Pontianak, M Komar,SPd mengatakan animo orangtua memasukkan anaknya ke SMP N 5

PT PLN (Persero) Area Pontianak

Halaman 6

DPRD Kapuas Hulu Pertanyakan Proyek Pelebaran Jalan

Jalan Kedamin Didanai APBN Rp3,4 Miliar

Injet-injet Semut HIV di Kalbar Kian Merebak -- Jangan bawa pulang penyakit ke rumah.

- Bang Meng

Harga Eceran :

Mempawah Rp 2.500,-

PUTUSSIBAU. Dikeluhkan masyarakat, DPRD Kapuas Hulu pertanyakan proyek pelebaran jalan di Kedamin, Putussibau, senilai Rp 31,4 miliar lebih bersumber dana APBN. Diduga proyek terjadi penyimpangan. Kita turun karena banyak dapat laporan bahwa proyek pelebaran jalan ini terkesan asal-asalan dan tidak sesuai ketentuan, ungkap Joni Kamiso, Ketua Komisi C DPRD Kapuas Hulu, di sela peninjauan, Senin (28/5). Berdasarkan laporan yang diterima Dewan, batu yang digunakan

Singkawang Rp 2.500,-

Bengkayang Rp 2.500,-

lebih banyak batu tanah atau batu kong. Cerucuk yang dibenamkan banyak yang pendek, dan ditarik langsung gampang tercabut. Ada juga cerucuk yang panjang, namun tidak maksimal masuk ke dalam tanah. Karena ini status jalan negara, diharapkan menancapkan cerucuk menggunakan alat standar. Ini malah seperti membangun jalan kabupaten, ujar politisi Partai Kedaulatan itu. Wakil Ketua DPRD KH, M Yusuf Habibi dan Ketua Komisi C, Drs Joni Kamiso beserta belasan anggota Dewan lainnya turun ke lokasi khusus

Sambas Rp 2.500,-

Landak Rp 3.000,-

mengecek pengerjaan proyek. Joni belum bisa memastikan apakah proyek tersebut tidak sesuai dengan bestek. Dia tidak memegang bestek proyek, namun heran tidak ada aktivitas pengerjaan. Seperti kita lihat bersama, saat ini tidak ada pengerjaan. Pengawas maupun konsultannya tidak ada. Harapan kita pengawas ada dilapangan. Kita kesulitan mengkonfirmasi dan mendapat informasi, ujarnya. Kendati Joni Kamiso dan anggota Dewan lainnya berterima kasih adanya proyek yang mengurangi Anggota DRRD Kapuas Hulu meninjau proyek pelebaran Jalan Halaman 7 Kedamin, Senin (28/5)-- ARMAN HAIRIADI

Sanggau Rp 3.000,-

Sintang Rp 3.000,-

Melawi Rp 3.000,-

Kapuas Hulu Rp 3.000,-

Ketapang Rp 3.000, -


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.