Koran Utama di Kalbar
Selasa, 6 Maret 2012 13 Rabiul Akhir 1433 H/143 Jie Gwee 2563
Eceran Rp 2.500,-
http://www.equator-news.com
Terbit Pertama: 29 November 1998
Pangsuma, Bandara Tanpa Sertifikasi PUTUSSIBAU. Putussibau memang tidak lagi sebagai daerah terpencil. Hanya saja, sebagai bandar udara kelas 3, Bandara Pangsuma, Putussibau, selaiknya mendapatkan perhatian untuk ditingkatkan. Sebab, sarana jembatan udara yang menghubungkan daerah terjauh di provinsi Kalbar, menjadi sangat penting. Baru dua maskapai penerbangan yang eksis melayani penumpang, Kal
Bandara Pangsuma- ARMAN HAIRIADI
Star dan Susi Air. Sementara izin ada empat termasuk Trigana dan Merpati dalam proses, ungkap Saprudin, Air Traffic Controler sekaligus ketua kelompok teknisi Bandara Pangsuma, ditemui Equator di kantornya, Senin (5/3). Memang bandara ini masih layak landing dan take off pesawat berbaling-baling sejenis ATR. Jadwal penerbangan juga hanya sekali setiap
hari oleh Kal Star untuk rute Putussibau-Pontianak. Sedangkan Susi Air melayani rute Putussibau-Ketapang dengan transit Sintang, dua kali seminggu yakni Senin dan Rabu. Rata-rata perhari load factor (jumlah penumpang) di atas 80 persen dari kapasitas tempat duduk yang ada. Paling-paling, kata Saprudin, hanya sekitar 4 hingga 5 kursi saja yang tak terisi. Namun sering juga
penumpang tidak dapat tiket. Sering juga penumpang penuh, ujarnya. Panjang landasan pacu Bandara Pangsuma saat ini 1400 meter dengan lebar 30 meter. Ini dianggap masih layak mengingat Bandara Pangsuma hanya melayani pesawat jenis ATR 72. Berdasarkan master plan, landasan pacu akan diperpanjang hingga 1800 meter. Pembangunan berdasarkan
Halaman 7
Kasus Amaludin, Normah Klarifikasi PONTIANAK. Pihak Normah Hospital, Sarawak-Kuching, Malaysia memberikan klarifikasi terkait kasus yang dialami H Amaludin Djambak. Pasien penderita diabetes pada kaki asal Kota Pontianak itu mengalami diare berhari-hari akibat efek samping obat yang diberikan dokter di rumah sakit tersebut. Mengenai kasus H Amaludin Djambak (datang ke Normah pada tanggal 16 Marte 2007) karena pasien menderita diabetes dan saraf. Setelah pemeriksaan beliau dianjurkan untuk tinggal satu hari lagi karena akan diberikan obat kencing manis dan dokter ingin melihat reaksinya sebab reaksi obat terhadap setiap orang itu berbeda-beda, kata Muchlis, International Public Relation Normah Medical Specialist Centre, kepada Equator, Senin (5/3). Dia menjelaskan, salah satu efek samping dari obat itu adalah diare pada pasien yang sensitive terhadap obat tersebut, dan kasus ini sangat jarang terjadi. Karena pasien terburu-buru untuk pulang dan tidak mau menunggu 1 hari lagi, jadi pasien dibekalkan obat untuk pulang, ungkap Muchlis. Setelah pasien sampai di Pontianak, ia mengatakan, pasien mengalami diare dan baru dilaporkan beberapa hari setelah itu. Kemudian, atas nasihat dokter, agar obat itu harus dihentikan bila pasien sensitive terhadap obat
Perampok Bersenjata Api Masih Berkeliaran SINGKAWANG. Dor!.....dor! Paha kiri Fiki ditembus peluru. Bersimbah darah, mandor batu ini berjuang mempertahankan nyawa dan uang Rp8 juta melawan dua perampok yang menyerangnya di Jalan Sanggau Kulor, Singkawang, Senin (5/3) sekitar pukul 09.00, Yang boncengan turun dari sepeda motor mau merampas tas. Saya lawan, sempat saya pukul dia. Tiba-tiba temannya yang masih duduk di sepeda motor menembak saya, tutur Fiki, 29, warga Kopisan yang terbaring lemas di RS St Vincentius Singkawang, kepada Equator. Drama penyerangan dua perampok melawan seorang Fiki memang luar biasa. Paha kirinya ditembus sebutir peluru dari dua tembakan perampok. Namun nyawanya selamat dan uang gaji para pemecah batu Rp 8 juta pun tetap dipertahankannya. Mandor pemecah batu ini menceritakan, Senin (5/3) pagi sekitar pukul 08.00 dia turun dari rumahnya di Kopisan naik sepeda motor, membawa uang tunai Rp 8 juta. Uang gaji pemecah batu itu disimpannya dalam tas yang kemudian diselempangkannya di bahu kanannya. Tanpa prasangka macam-macam, ayah satu anak ini meluncur ke lokasi para pekerja pemecah batu di Gunung Batu, di Jalan Sanggau Kulor Singkawang. Memang setiap Senin saya membayar gaji pekerja batu di situ, uangnya saya bawa dari rumah, ungkap Fiki. Tanpa disadarinya, sepanjang perjalanan Fiki diikuti sebuah sepeda motor warna hitam abu-abu yang dikendarai berboncengan. Tubuh mereka agak gemuk, salah seorang mengenakan jaket hitam, satunya lagi mengenakan jaket warna abu-abu. Wajahnya tertutup oleh helm standar dengan kaca gelap. Helm didominasi putih dengan warna dasar yang tidak terlalu terlihat. Tidak berapa jauh lagi dari lokasi pekerja batu di Jalan Sanggau Kulor, dua orang itu langsung menyalip
Halaman 7
sepeda motor yang dikendarainya. Saya kaget dan langsung menghentikan sepeda motor, kata Fiki. Yang dibonceng langsung turun merampas tas berisi uang yang dibawa Fiki, yang tentu mempertahankan dengan nyali tinggi. Bahkan Fiki sempat menyarangkan pukulan ke wajah perampok. Saya ingat wajah orang yang berkelahi dengan saya itu, kata Fiki. Di tengah perkelahiannya itu, ternyata teman si perampok yang masih duduk di sepeda motornya mengeluarkan pistol dan melepaskan dua tembakan. Tembakan pertama meleset, tetapi tembakan kedua menembus paha kirinya. Kendati darah segar mengucur di paha, Fiki tetap melawan untuk mempertahankan tas yang dibawanya. Tidak sanggup melumpuhkan Fiki, akhirnya kedua perampok melarikan diri tanpa hasil. Saya langsung ke lokasi (menemui para pemecah batu, red) dan menyerahkan uang. Sendirian saya, tidak ada warga yang menolong, padahal banyak rumah warga di sekitar situ, katanya sedih. Usai menyerahkan uang, Fiki pun segera dilarikan temannya ke RS St Vincentius untuk mendapatkan pertolongan. Aparat kepolisian, terutama dari Polsek Singkawang Barat pun berdatangan untuk menemuinya, seraya berpesan kepada perawat agar melarang wartawan masuk ke IGD, tempat Fiki mendapat perawatan.
Halaman 6
Ketuk Hati Peduli Sesama SINGKAWANG. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap korban kejahatan, menurut Kapolres Singkawang harus dibangunkan. Setelah kasus penusukan koordinator Satpam, warga masih acuh saat seorang warga diserang perampok bersenjata api, kemarin. Kita imbau warga, kalau ada sesama kita yang kesusahan itu wajib dibantu, jangan dibiarkan. Kepedulian masyarakat Singkawang ini sangat diharapkan, kata AKBP Prianto SIk, Kapolres Singkawang ditemui di RS St Vincentius Singkawang, kemarin (5/3). Prianto mengimbau demikian, karena sangat menyayangkan tidak
AKBP Prianto SIk adanya seorang warga pun yang menolong Fiki, 29, korban perampokan yang pahanya terluka akibat tembakan di Jalan Sanggau Kulor. Padahal di dekat tempat kejadian, kata korban, banyak warga tetapi tidak ada yang bantu, katanya. Perlawanan Fiki kemarin pagi terhadap perampok itu membuat salah
Halaman 6
Fiki dirawat di rumah sakit St Vincentius Singkawang. MORDIADI
Bank Kalbar - Pemprov Bangun Kantor Terpadu Memboyong Prestasi
SMAN 2 Pontianak Jawara LKTI FK Untan
PT PLN (Persero) Area Pontianak
Injet-injet Semut Dor…Dor…! Paha Fiki Berlubang
-- Kejahatan di sekitar kita kian menggila. - Bang Meng
Harga Eceran :
Mempawah Rp 2.500,-
PONTIANAK. Rencana Bank Kalbar buka kantor cabang di Jakarta dan niat Pemprov Kalbar membangun kantor pelayanan di ibukota, masih harus dibahas dalam waktu dekat. Bisakah keduanya sinergi bangun gedung terpadu? Kita tetap dukung sepanjang kita bisa dan tidak melanggar peraturan yang ada. Karena Bank Kalbar untuk penyertaan modal tidak bisa langsung setor. Kita harus memasukannya dalam bussiness plan dulu. Setelah itu harus dapat persetujuan RUPS dan itu membutuhkan waktu yang sangat panjang, ungkap Samsir Ismail. MM, Direktur Umum Bank Kalbar kepada Equator di DPRD Kalbar usai rapat bersama Komisi B, Senin (5/3). Samsir menyarankan kepada Pemda kalau mau sebaiknya multiyears. Bank Kalbar siap membantu pendanaan gedung dalam bentuk kredit investasi atas nama Pemprov Kalbar. Ini akan menjadi aset Pemprov. Kita sudah memberikan saran kepada Pemda, beli tanah dan membangun berapa
Singkawang Rp 2.500,-
Bengkayang Rp 2.500,-
kira-kira biayanya nanti kita bantu berupa kredit investasi. Sudah ada 40 persen aset dari Pemprov, 60 persennya kita bantu secara kredit. Kemudian nanti Bank Kalbar bisa berkantor di sana dengan sistem sewa. Hal ini lebih menguntungkan pemerintah daerah dan akan menambah PAD, jelasnya. Samsir menjamin tidak akan rugi jika punya aset di Jakarta. Karena, tiap waktu akan terus meningkat nilainya. Sekarang kita masih rugi Rp407 juta. Nanti pada 2013 sudah bisa meraup laba Rp 2,9 miliar. Kemudian 2014 laba kita akan mencapai Rp 4,miliar. Alhamdulillah keberadaan Bank Kalbar masih tetap diperhitungkan, kata Samsir. Dalam rapat bersama Komisi B kemarin, diusulkan Pemprov Kalbar untuk membangun kantor perwakilan satu atap di Jakarta. Dalam kawasan itu nantinya ada Kantor Perwakilan Kalbar, Bank Kalbar dan perhotelan. Perlu dibangun kantor perwakilan yang representatif dan berada di daerah strategis.
Sambas Rp 2.500,-
Halaman 6
Landak Rp 3.000,-
Sanggau Rp 3.000,-
Setelah Meneliti Beluntas
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Pontianak tampil sebagai juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (Untan). Lomba yang diikuti oleh Siswa tingkat SMA se Kalbar itu berlangsung dari tanggal 3-4 Maret 2012. Kami tidak menyangka bisa tampil sebagai juara. Apalagi persaingannya ketat. Dari beberapa kali ikut, baru kali ini bisa tembus, kata Supriyadi, salah satu anggota tim dari SMAN 2 Pontianak kepada
Sintang Rp 3.000,-
Tim SMAN 2 Pontianak pemenang lomba LKTI Fakultas Kedokteran Untan. KIKI Equator, Senin (5/2). Tim dari SMAN 2 yang ikut dalam lomba itu berjumlah empat
Melawi Rp 3.000,-
orang terdiri dari Ainun, Supriyadi, Anggun, dan Kiki Ananda. Keseluru
Kapuas Hulu Rp 3.000,-
Halaman 6
Ketapang Rp 3.000, -