4 minute read

aga Terima SK SMK BLUD

Dindik Jatim, Bhirawa

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa turunkan Surat Keputusan perubahan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi Badan

Advertisement

Layanan Usaha Daerah (BLUD). Perubahan BLUD ini agar lembaga bisa mengelola keuangannya secara mandiri demi kepentingan pengembangan pendidikan sesuai dengan jurusan yang diunggulkan dan potensial di masing-masing lembaga.

Berbeda dengan BLUD milik Pemprov, manajemen keuangan tetap akan dipantau oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Adapun uang hasil dari pengembangan usaha tidak akan dimasukkan ke kas negara.

Dari 60 lembaga yang mengajukan perubahan BLUD, hanya 18 SMK yang menerima SK.

Hal itu mengacu pada Keputusan Gubernur Nomor 188/51/KPTS/ 013/2023 tentang Penetapan SMKN sebagai BLUD menunjuk 18 sekolah. Di antaranya SMKN 1 Banyuwangi, SMKN Kalibaru, SMKN Darul Ulum Banyuwangi, SMKN 1 Lumajang, SMKN 6 Jember, SMKN 1 Pasuruan, SMKN 2 Tuban, SMKN 1 Grati, Pasuruan, SMKN 1 Pungging Mojokerto.

Selanjutnya, SMKN 10 Surabaya, SMKN 2 Batu, SMKN 2 Jiwan, Madiun, SMKN 2 Probolinggo, SMKN 7 Surabaya, SMKN 1 Bendo, Magetan, SMKN 1 Nganjuk, SMKN 1 Gempol, Pasuruan; dan SMKN Rengel Tuban.

"Dengan SK tersebut, SMKN yang ditunjuk bisa membuat layanan usaha," ucap Kabid SMK Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim Kurniawan Hary Putranto, Rabu (26/4).

Layanan usaha yang dimaksud baik bergerak dibidang jasa ataupun barang. Sekolah dengan izin tersebut diberi keleluasaan untuk mengelola keuangan secara mandiri. Selama ini, lanjut Kurniawan, banyak SMK negeri di Jatim sebenarnya punya potensi. Misalnya hasil praktik siswa membuat meja atau furnitur. Juga produk makanan bagi jurusan tata boga. Bahkan sudah ada SMK yang bisa membuat sound system, biasa dipakai untuk uka Hingga 29 April 2023

Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

erlahan mulai hia, orang nomor ekar itu berupaya embali minuman g merupakan mia. Minuman khas an saya sekolah ape kambang ini na, mudah dijum- pai bersama dengan jajanan-jajanan. Itu hilang sekarang, ini akan kita hidupkan lagi,'' tegasnya.

Ia berharap, minuman bisa semakin melengkapi khazanah kuliner Kota Pendekar. Khususnya menjadi pendamping makanan pecel. Wali Kota menyebut tape kambang juga bakal menjadi daya tarik tersendiri wisatawan untuk ke

Kota Madiun. "Ini akan semakin melengkapi kuliner yang sudah ada. Banyak yang suka dan memang enak,'' pungkasnya. Untuk diketahui, Festival Pecel Pincuk Resmi Dimulai. Pemkot Siapkan 600 Porsi Gratis. Kegiatan festival pecel ini akan berlangsung sampai 29 April mendatang. Menariknya, pemerintah menggratiskan pecel tersebut di hari tertentu. Salah satunya, di hari pembukaan, Minggu (26/4) lalu. "Hari ini gratis. Pokoknya cari pecel tidak sulit di Kota Madiun,'' kata Wali Kota Madiun, Maidi. Setidaknya, ada 600 porsi yang disiapkan. Masyarakat bisa menikmati kuliner dari pagi sampai malam. Kegiatan memang dibuka setiap hari sampai 29 April mendatang. Festival dimulai dari pukul 08.00 sampai 22.00. Ada belasan stan pecel yang siap memanjakan wisatawan. Tak kuliner, kegiatan juga diramaikan dengan hiburan musik setiap harinya. Mulai dari keroncong, band, campursari, popdut, tembang kenangan, hingga jazz. [dar.ina] acara dangdutan. jumlah tersebut ada sekitar 60 sekolah yang mengajukan BLUD tahun lalu. Dan yang baru keluar SK nya sebanyak 18 sekolah.

"Barang barang itu punya nilai ekonomis. Namun selama ini tidak dijadikan peluang mendapat pendapatan," paparnya.

Ada juga barang praktik yang hanya sekadar dipakai siswa atau sekolah sendiri. Produk makanan, dimakan siswa sendiri. Goalnya, menurut dia belum ada. Selain memanfaatkan produk keterampilan siswa, sekolah juga diberi keluwesan untuk membuat produk lain. Yang disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan. Dengan produk produk yang dijual ini bisa dibuat pamasukan sekolah. Sehingga sekolah bisa mandiri secara ekonomi. Tak hanya itu, siswa pun bisa terbantu, dengan mungkin mendapatkan keringanan biaya praktik. Karena barang yang mereka buat bisa dijual.

"Nantinya kami akan terus menambah SMK BLUD. Agar kemandirian SMK di Jatim bisa tercapai," tandas dia. Meski SK yang diterima lembaga sudah turun, namun sekolah yang ditunjuk sebagai BLUD hingga saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan dan pembinaanya. Hal tersebut diungkapkan Kepala SMKN 7 Surabaya, Yoyok Tri Haryoko. "(Iya sudah keluar) tapi kami masih menunggu juknis (petunjuk teknis) dan juklaknya (petunjuk pelaksanaan). Mestinya kita diundang dulu pelaksanaannya bagaimana. Khawatir (pelaksanaan) melangkahnya keliru," ujar Yoyok dihubungi Bhirawa, Rabu (26/4).

SMKN 7 Surabaya sendiri masuk 18 sekolah yang menerima SK BLUD. Sekolah akan memfokuskan unit otomotif dalam pelaksanaan BLUD. Unit ini, kata Yoyok, karena banyak pelanggan baik dari kalangan guru maupun masyarakat luar yang sudah menggunakan jasa perbaikan mobil di sekolahnya. Selain tif juga mudah terjangkau oleh masyarakat luar. Apalagi unit otomotif juga dilengkapi dengan alatalat yang mumpuni. Namun hingga saat ini, pihaknya masih belum berani membuka operasional jasa otomotif perbaikan mobil. Meski sudah berkomunikasi dengan SMK BLUD gelombang 1 dalam proses pelaksanaan. Akan tetapi, pihaknya bersama belasan sekolah lain masih menunggu informasi pembinaan. Sebab, dikhawatirkan akan ada perubahan dalam pelaksanaan BLUD SMK di gelombang 2 ini. Diungkapkan Yoyok, proses mendapatkan SK BLUD tidak butuh waktu yang lama. Terhitung, sejak pengajuan awal tahun ini, kemudian dilakukan visitasi dari Pemprov Jatim dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk penentuan kelayakan, SK perubahan SMK BLUD turun. Perlu diketahui, Pemprov Jatim sebelumnya juga memiliki 20 SMK BLUD sejak di resmikan 2018 lalu. Beberapa SMK yang menjadi BLUD , diantaranya adalah SMKN 1, SMKN 5, dan SMKN 6 (Surabaya). Kemudian SMKN 2, SMKN 4 dan SMKN 3 (Malang), serta SMKN 1

Bangku Pojok

Perkuliahan di UM Masih

Digelar Secara Daring

Kota Malang, Bhirawa

Libur Lebaran sudah selesai. Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) sudah kembali, menuju kampus mereka. Namun demikian pihak rektorrat mengambil kebijakan bahwa proses perkuliahan di UM pada pekan ini masih digelar secara daring. Proses perkuliahan secara luring atau tatap muka baru akan digelar pada pekan depan. Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, mengemukakan selama seminggu ini kuliah sudah dimulai tetapi masih menggunakan sistem daring. "Minggu ini daring dulu, baru mulai luring lagi minggu depan dengan pertimbangan belum semua mahasiswa kami punya akses untuk bisa kembali ke Malang di masa libur lebaran ini," ujar , Prof. Hariyono di sela kegiatan halal bihalal yang digelar civitas akademik UM di gedung Graha Cakrawala, Rabu (26/4) kemarin. Dalam kegiatan halal bihalal ini, menghadirkan seluruh keluarga besar UM yang terdiri dari tenaga pendidik, tenaga kependidikan, pensiunan, hingga perwakilan mahasiswa lokal maupun asing. Namun, demikian juga tidak menutup kemungkinan ketidakhadiran teman-teman yang masih ada acara khusus di tempat tertentu untuk memperpanjang cuti kerjanya dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. [mut.ina]

This article is from: