8 minute read
y Berbasis IoT
from binder8mar23
Teknologi Tepat Guna (LKTTG) yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Selain itu, pada tahun yang sama Hope Waste ini juga mendapat silver medal dari Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diikuti ratusan peserta tingkat nasional. "Diakhir tahun 2022 juga sebagai Top 25 peraih medali perak dalam National Innovation Project (Nipro) yang digelar di Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS)," katanya.
Pembimbing riset karya ilmiah berbasis IoT siswa MAN Sidoarjo, Nur Arif Mujiono berharap inovasi
Advertisement
Bulliying Berdampak Psikologis, Berisiko Tinggi dan Fatal
teknologi terkini buatan anak didiknya ini dapat dikembangkan lagi oleh adik kelas mereka. "Ya semoga bisa dikembangkan lagi ya oleh adik kelas mereka, mengingat mereka juga sudah kelas XII yang saat ini harus fokus untuk ujian kelulusan," ujar Arif. Dimungkinkan, ke depan Hope Waste bakal dikembangkan dengan jangkauan kemanfaatan yang lebih luas yang dapat membantu industri besar mengelola limbah cair yang dihasilkan pabrik. "Mungkin nanti bisa dikembangkan untuk industri yang lebih besar, seperti pabrik dan sebagainya," pungkasnya. [ach.why]
s Naik Podium di Downhill Sleman
as Men Junior. Abdul Rahman gkat 3 di kelas dan Afos di pers Men Elite, dan madhani di pers Women Open. n kali ini rasang (gemetar-red) un sebelumnya. aru naik kelas h ke kelas Men m dulillah bisa ndu.
Pelatih Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kota Batu yang sekaligus menjadi peserta, Hildan Afosma Katana mengaku bersyukur Atlet Kota Batu bisa naik podium. Apalagi dalam even ini bukan hanya atlet lokal yang berlomba, namun juga diikuti atlet dari Amerika Serikat. Mereka semua berebut podium pada 13 kelas yang dilombakan. "Pertandingan kali ini cukup berat, karena hampir 75 persen track pedaling. Jadi butuh tenaga extra untuk mencapai garis finish dengan karakter track yang berpasir," ujar Afos, panggilan akrab Hildan Afosma Katana. Diketahui, kejuaraan ini direncanakan akan dilaksanakan dalam empat series. Seri 1 dilaksanakan di Sleman Jogjakarta, seri 2 digelar di Salatiga, dan seri 3 di Sukabumi. Adapun seri 4 yang sekaligus babak final akan dilaksanakan di Kota Batu. [nas.why]
Kasus bulliying tak bisa dianggap remeh. Di beberapa negara, bahkan beranggapan jika dampak bulliying dapat membuat seseorang mengakhiri hidupnya. Seperti di Korea Selatan. Di Indonesia kasus bulliying hingga membuat korban bunuh diri terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur baru-baru ini.
Seorang siswa kelas IV SD ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Pihak kepolisian setempat menduga korban bunuh diri karena depresi akibat sering di-bully tidak memiliki ayah oleh teman-temannya. Menilik persoalan itu, Dosen psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Wiwin Hendriani SPsi MSi, mengatakan meski peristiwa tersebut tidak jamak terjadi di masyarakat. Namun, kasus tersebut merepresentasikan bagaimana tekanan kondisi psikologis anak bisa mengarah pada keputusan perilaku yang berisiko tinggi dan fatal. tidak tertangani yang mengarah pada depresi. Anak yang mengalami perundungan akan merasakan kesedihan yang sangat dalam, kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai, merasa putus asa, dan kehilangan harapan akan masa depan. Ketiga, anak yang mengalami perundungan cenderung merasa rendah diri dan tidak berharga. Terlebih jika mereka merasa tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah situasi.
"Ini menjadi refleksi pula bagi pihak orangtua, guru, dan para pendamping tumbuh kembang anak yang lain untuk melakukan langkah-langkah preventif agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari," tegasnya, Selasa (7/3).
Wiwin melanjutkan kasus tersebut bukan hanya menyoal perundungan, tetapi juga bagaimana orangtua dan guru mampu memberikan pengasuhan dan pendidikan. Di mana kedua hal itu dapat menguatkan berbagai keterampilan psikologis anak ketika menghadapi situasi yang tidak diharapkan.
Dosen psikologi perkembangan itu mengatakan perundungan dapat berdampak buruk terhadap kondisi psikologis anak. Semakin sering frekuensi perundungan yang anak alami, maka makin tinggi pula intensitas dan variasi tipe perundungannya. Sebab itu, dampak yang ditimbulkan akan makin besar.
“Perundungan dapat berdampak buruk terhadap kondisi psikologis anak. Semakin sering frekuensi perundungan yang anak alami, maka makin tinggi pula intensitas dan variasi tipe perundungannya.”
Ia menuturkan, ada beberapa dampak yang mungkin terjadi pada anak. Pertama, stres dan cemas. Anak yang mengalami perundungan akan merasa tertekan dan cemas setiap hari. Hal itu karena mereka merasa tidak aman dan tidak tahu kapan atau di mana serangan berikutnya akan terjadi. Kedua, stres terus-menerus dan
"Tidak sedikit dari korban perundungan yang kemudian mengalami isolasi sosial. Mereka merasa terisolasi dari teman-teman, sulit untuk bergaul dan merasa tidak ada yang bisa mereka percayai atau ajak berbicara. Ini dapat terjadi jika teman-teman yang lain di luar pelaku perundungan juga tidak ada yang berusaha membantu atau memberikan dukungan yang menguatkan secara mental," jelas ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI) itu. Keempat, riset juga menunjukkan bahwa sebagian korban perundungan memunculkan perilaku kekerasan dan agresi karena emosi yang begitu kuat, kesal, marah, dan frustasi yang sangat. Desakan emosi negatif tersebut dapat mendorong mereka merespons tekanan dengan kekerasan dan agresi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. "Terakhir, berbagai gangguan perilaku yang lain, seperti gangguan pola makan dan tidur yang diakibatkan oleh kondisi pikiran dan emosi yang dipenuhi oleh kecemasan dan ketidaknyamanan yang lain juga bisa terjadi," pungkasnya. [ina.why]
Dosen Unikama Kenalkan Metode Saronk Dalam Menulis Bahan Ajar
Kota Malang, Bhirawa Menulis bahan ajar menjadi keterampilan yang harus dikuasai oleh calon guru. Bahkan pengembangan bahan ajar dapat dijadikan penelitian sekaligus mengakodomasi kebutuhan peserta didik baik itu siswa atau mahasiswa.
Dosen Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) E. Kukuh Widijatmoko menyuguhkan metode yaitu Spesifik, Antusias, Rekontruksi, Otentik , Nilai dan Ko- munikasi (Soronk).
Dijelaskan dia, spesifik artinya pastikan apa yang hendak dikerjakan, antusias tentunya dikerjakan dengan semangat,. Peria yang juga pengajar mata kuliah analisis bahan ajar ini, menambahkan, rekontruksi, adalah penerapan ATM atau Amati Tiru dan Modifikasi.
"Namun harus dipastikan karyanya adalah orisinil atau karya sendiri, sehingga dapat memberi nilai, manfaat atau value dan terakhir jalin komunikasi alias sebarkan,"terangnya. Sementara itu, dsen Universitas Negeri Malang (UM) Ni Luh Sakinah Nuraini memaparkan bagaimana mulai mengembangkan bahan ajar.
"Intinya, kemampuan untuk belajar (learning skill) didasari beberapa hal, yang pertama adalah kreatif yang menjadi kata kunci," tuturnya. Dosen yang telah menerbitkan buku berjudul Literasi Nu- merasi untuk SD ini menambahkan, bahwa komunikasi juga menjadi faktor penting. "yang penting jangan lupa yang terakhir adalah berkolaborasi,"tukasnya.
CEO dan Founder Penerbit Jagat Litera Sutrisno Gustiraja Alfarizi menyampaikan, tentang membaca potensi dalam mengembangkan bahan ajar. Menurutnya ada analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi Menurut Gusti, lewat cara-cara tersebut selain memperbaiki juga bisa mengakomodasi pengetahuan lokal agar lebih dekat ke anak. Seperti memasukkan cerita-cerita rakyat," tandas Gustiyang sudah menulis 6 buku, termasuk salah satunya 'Menulis Kreatif dengan Imaji Fantastis' yang mengkonversi cerita rakyat menjadi cerpen. Selain dihadiri sejumlah guru , acara pelatihan menulis bahan ajar ini juga diikuti 300 peserta dari seluruh Indonesia secara daring lewat zoom. [mut.why]
Koramil 0815/15 Jatirejo Terima Kunjungan Anak TK Negeri
Mojokerto, Bhirawa
Koramil 0815/15 Jatirejo Kodim 0815/Mojokerto menerima Kunjungan Edukasi TK Negeri Pembina II Desa Karangjeruk, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Senin (7/3/2023).
Kunjungan Pendidikan puluhan anak-anak TK ini, sebagian bagian dari kegiatan outing clas dengan tujuan untuk mengenal Profesi dan Tugas Pokok TNI.
Bati Komsos Koramil 0815/15 Jatirejo, Peltu Krisnayana beserta anggota Babinsa lainnya menyambut kedatangan anak - anak TK Negeri Pembina II dengan penuh ramah.
Pada kesempatan tersebut Peltu Krisnayana memperkenalkan tentang Profesi TNI dan Tugas Pokoknya. Tak lupa siswa TK juga dikenalkan dengan lingkungan Markas Koramil.
Masih dalam kesempatan yang sama, Peltu Krisnayana secara ber- gantian dengan para Babinsa, memperkenalkan kedisiplinan kepada anak - anak TK Negeri Pembina II. Tidak sebatas itu, para siswa TK juga dikenalkan tentang tugas Koramil, uniform, dan jenjang kepangkatan TNI.
Untuk memberikan motivasi dan agar anak-anak bersemangat dalam menimba ilmu demi meraih cita-citanya di masa depan, para Babinsa juga bercerita tentang kepahlawanan. Anak-Anak tampak antusias dan dengan semangat menyimak penjelasan para Babinsa.
Di tempat terpisah, Pgs. Danramil 0815/15 Jatirejo Kapten Cba Kurniawan Junaedi mengatakan, kunjungan pendidikan ke Makoramil Jatirejo ini untuk menimba pengetahuan dasar sekaligus memperkuat karakter pada diri anak - anak.
Selain itu, lanjut Kapten Kurniawan Junaedi, tujuan dari kegiatan outing class ini, diantaranya untuk memotivasi dan membangkit- kan semangat belajar sehingga anak-anak mampu meningkatkan dan mengembangkan minat belajar, menanamkan sikap kedisiplinan dalam belajar, serta memupuk jiwa kebersamaan.
"Dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk dapat belajar secara langsung dan berinteraksi dengan lingkungan, maka diharapkan dapat mendidik dan membentuk anak-anak untuk bersikap berani, mampu bersosialisasi dan mandiri", pungkasnya. [min.why]
Dana Minim, KONI Jatim akan Hapus Try Out ke Luar Negeri dan Pelatih Asing
Surabaya, Bhirawa
Minimnya anggaran yang diberikan oleh Pemprov Jatim berdampak besar pada Pemusatan Latihan Daerah (Pulsatda) Jatim 100/V.
Rencananya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim akan melakukan penyesuain program yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Akibatnya minimnya dana, KONI akan menghapus program try out keluar negeri atau mendatangkan pelatih asing. Sebab anggaran itu akan dibagi rata untuk cabang olahraga disiapkan untuk menjalani Pra PON. "Untuk kali ini tidak ada training camp luar negeri dan mungkin juga bantuan untuk pelatih asing, " tegas Direktur Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda KONI Jatim, Irmantara Subagjo, Senin (6/3).
Bahkan, karena anggaran yang minim, KONI Jatim hanya merekrut atlet-atlet yang benar-benar me- miliki prestasi dan peluang besar meraih emas. Terutama, paling dekat adalah Pra PON. "Yang kami fasilitasi adalah yang punya trek rekord meraih emas atau perak di PON Papua, kemudian emas dan perak di kejurnas dan atlet Pelatnas," kata pria yang akrab disapa Ibag ini. Sedangkan yang meraih perunggu masih didalami, melihat apakah hasilnya mendekati peraih perak. "Misal waktunya beda satu detik maka masih bisa. Tapi kalau jauh sudah pasti tidak," imbuhnya. Ia menyebut, sementara ini ada 477 atlet, 115 pelatih dan 17 mekanik yang masuk Puslatda berlaku mulai Januari 2023 hingga berakhirnya Pra PON nanti. Sesuai jadwal yang sudah dirilis KONI Pusat, bulan September adalah batas akhir penyelenggaraan Pra PON. Setelah mendapat hasil dari Pra PON itu, KONI Jatim akan melakukan evaluasi bersama cabor terkait.
Di mana, dari hasil tersebut bisa mempengaruhi SK Puslatda apakah akan ada penambahan atau bahkan pengurangan atlet menuju PON. "Yang penting target kami di Pra PON ini harus bisa lolos sebanyak mungkin," kata pria yang juga Dosen di Universitas Negeri Surabaya itu. Menurutnya, Pra PON kali ini akan lebih berat. Sebab, tidak ada wildcard bagi peraih juara di PON Papua lalu, sehingga mereka harus turun mengikuti Pra PON untuk mencari tiket ke PON. "Wildcard hanya untuk tuan rumah saja. Jadi Pra PON nanti semakin berat," aku Ibag. Karena itu, dengan keterbatasan yang ada saat ini ia berharap tidak menyurutkan semangat para atlet untuk mempersiapkan diri dan harus menunjukkan prestasi terbaiknya. Harapan besar juga disampaikan kepada pengurus cabor untuk bisa memberi kontribusi lebih dalam pembinaan. Misal dalam Puslatda satu cabor hanya ada tiga atlet puslatda, sedangkan atlet di luar Pus- latda yang akan diikutkan Pra PON menjadi tanggung jawab dari cabor. "Bahkan kalau ada cabor yang ingin membiayai sendiri latihan ke luar negeri kami sangat senang," tambah Ibag.
Khusus untuk Pra PON, Ibag menegaskan, semua atlet termasuk non Puslatda akan dibantu pembiayaan untuk berangkat. Dan yang paling penting pada Pra PON nanti, KONI Jatim menargetkan harus juara bukan hanya sekadar lolos.
"Dengan minimnya anggaran, KONI Jatim nantinya hanya mengirim atlet yang memiliki potensi besar juara saja saat PON. Artinya, pada saat Pra PON mereka harus juara atau medali emas. Kalau hanya sekadar lolos atau memenuhi kuota lolos PON, kemungkinan tidak akan diberangkatkan ke PON," tegas Ibag.
Sementara ditanya soal target perolehan medali di PON AcehSumut, Ibag yang juga staf penga- jar Unesa ini belum bisa menghitungnya. "Dari perolehan medali saat kejurnas 2022, Jatim masih oke untuk tiga besar namun bagaimana target untuk PON XXI, kami bisa menghitungnya usai Pra PON nanti," pungkasnya. PON XXI tahun 2024 akan mempertandingkan sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin cabang olahraga dengan 1033 nomor pertandingan. Untuk menjadi juara umum pada PON Aceh-Sumut berarti ada 207 medali emas yang harus direbut kontingen dengan rincian 20 persen dari 1033 nomor pertandingan. Hitungan kasarnya bila Jawa Timur ingin menjadi juara umum, maka modal Jatim dari hasil PON XX/2021 Papua, Jatim merebut 111 medali emas, 89 medali perak, dan 87 medali perunggu. Berarti ada kekurangan 96 medali emas di PON Aceh-Sumut yang harus dikejar untuk menjadi juara umum. [wwn.why]