Hal. 5
Hal. 11
Hal. 19
Tonggam Gultom Ditangkap Poldasu
Sumut Peringkat Dua Tertinggi Kasus Pelanggar HAM
Produksi Udang Terus Anjlok
Hal. 9
Hal. 11
Hal. 21
Ahok Gate Berpotensi Kandas
Menkeu Ubah Sistem Klasiikasi dan Bea Masuk
Kemendikbud: Soal UN Sedang Dibuat
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Rabu, 1 Maret 2017
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.318 Tahun V
Selamat Tinggal Tax Amnesty Kesempatan Tinggal Sebulan Lagi
Jurnal Asia | Ant: Akbar Nugroho Gumay
SOSIALISASI TERAKHIR TAX AMNESTY. Presiden Joko Widodo (tengah) tiba di lokasi sosialisasi terakhir tax amnesty di Jakarta, Selasa (28/2). Pemerintah terus memaksimalkan sisa waktu penerapan kebijakan tax amnesty menjelang masa penutupan periode ketiga pada 31 Maret 2017.
Driver Gojek Waswas
Indeks Saham Nama
Banyak Order Palsu, Dianiaya dan Dirampok Medan | Jurnal Asia Buntut kisruh bentrok dengan penarik becak bermotor, driver Gojek kini was-was bila menerima order (pesanan). Pasalnya, ada kawanan pelaku kini gentayangan melakukan order palsu, merampok sekaligus menganiaya. Seperti kejadian yang dialami seorang pengemudi angkutan berbasis online, Sudarmono (26), penduduk Jalan Rawa I, Medan Denai. Dalam pengakuannya, ia dirampok ketika melintas di Jalan Pelita I Gg Natio, Kecamatan Medan Perjuangan, Senin (27/2) malam. “Jadi malam itu aku mendapatkan tawaran order di sana (TKP),”
ujar korban menceritakan kepada wartawan. Namun sesampainya di lokasi, Sudarmono yang sudah berkeliling mencari orderan itu tidak menemui sang pemesan. “Sudah berulang kali aku keluar masuk gang itu bang. Yang pas sial kali, waktu aku keluar gang malah dihadang sama pemuda naik betor,” ungkapnya lagi.
Disana OTK yang mengendarai betor ini langsung menghadang.”Kau Gojek kan,” ucap korban menirukan perkataan pelaku. Tidak ingin ribut, Sudarmono hanya diam saja. Bukannya perlakukan baik yang didapat. Malah ponsel korban bermerek Oppo A37 langsung diambil OTK tersebut. Usai mengambil, sang OTK yang mengendarai Betor ini langsung pergi. Tidak terima menjadi korban perampokan. Sudarmono langsung mendatangi Mapolrestabes Medan. Kasat Reskrim Mapolrestabes AKBP Febriansyah ketika dikonir masi mengatakan masih mengecek laporan itu.”Belum kita terima laporannya. Kita cek dulu ya,”
ujarnya singkat. Sementara itu, dari data dihimpun Jurnal Asia, di Jalan Kapten Sumarsono, Helvetia, seorang Gojek kembali menjadi sasaran kejahatan pada Selasa (28/2) siang sekira pukul 15.00 WIB. Saat berada di lokasi ada satu pelaku yang merampok ponsel milik korban. Namun ketika dikejar, pelaku berhenti lalu meninggalkan sepeda motornya di depan Bioskop lama tak jauh dari lokasi awal. Bahkan hingga kini sepeda motor itu masih ditahan korban. Dishub Harus Atasi Sementara itu sebelumnya, perseteruan antara dua moda transportasi yang berujung tindak kekerasan, membuat Anggota DPRD
IHSG
Sumut Komisi A Brilian Mochtar angkat bicara. Ketika menyambangi Polsek Medan Baru, dirinya meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumut turun tangan menyelesaikan persoalan ini. “Saya terima kasih kepada pihak kepolisian yang cepat menanggapi masalah ini,” ujarnya. Brilian juga menyarankan, agar kedua belah pihak yang berseteru agar dapat saling berdamai secara kekeluargaan, agar situasi ‘panas’ yang terjadi akhir-akhir ini, dapat mereda. “Antara yang dipukul dan memukul juga dapat damai,” sarannya. (Bersambung ke halaman 11)
Raja Saudi Datang, Pesawat Via Halim Delay 2 Jam Jakarta | Jurnal Asia Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud akan tiba di Jakarta hari ini, Rabu (1/3) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Penerbangan lain diprediksi akan mengalami delay.
Jurnal Asia | Ant: Haidz Mubarak A
JELANG KUNJUNGAN RAJA SALMAN. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi (kedua kiri) memberikan keterangan pers tentang kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
Informasi tersebut disampaikan oleh Plt Karo Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) JA Barata dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (28/2). Informasi delay itu tertuang dalam Notam nomor A0687/17. Dalam Notam itu disebutkan pada 1 Maret 2017 seluruh penerbangan di Bandara Halim
Pe rd a n a k u s u m a d i p e r k i ra k a n mengalami keterlambatan karena adanya kegiatan VIP. Tidak disebutkan berapa lama waktu delay, hanya disebut diperkirakan sejak pukul 12.0014.00 WIB. Sementara itu sebelumnya, Operation Services Manager Bandara Halim Perdanakusuma Ibud Astono memastikan adanya delay
Jakarta | Jurnal Asia Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak hari ini mengadakan farewell atau perpisahan dengan program pengampunan pajak atau tax amnesty, setelah delapan bulan program ini berjalan. Perpisahan ini dilakukan satu bulan sebelum program ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 nanti. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan hal ini dilakukan agar wajib pajak masih memiliki waktu sekitar satu bulan sebelum program ini benar-benar berakhir. “Kita sengaja buat farewell satu bulan sebelum berakhir. Ini adalah farewell yang panjang karena kita ingin memberikan waktu bagi Wajib Pajak kesempatan terakhir dalam tax amnesty,” katanya dalam sambutan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/2). Sri Mulyani memaparkan, penerimaan tax amnesty hingga hari ini telah mencapai Rp 112 triliun, dengan total harta yang diungkap atau deklarasi sebanyak Rp 4.414 triliun, jumlah SPH yang diterbitkan 707.641 dan Wajib Pajak (WP) yang ikut sebanyak 682.822 WP. Namun ia mengaku jumlah ini masih belum optimal, karena potensi WP yang seharusnya ikut tax amnesty bisa lebih besar lagi. “Walau kita senang dengan prestasi ini, namun 682 ribu itu belum memuaskan. Dengan WP 32 juta dan Wajib SPT ada 29,3 juta orang dan dari 29,3 juta itu hanya 12,6 juta yang lapor SPT, maka 680 ribu itu sangat kecil dibanding yang wajib SPT dan belum serahkan SPT,” tutur Sri. “Makanya kami anggap tax amnesty dari sisi peserta masih bisa ditingkatkan. Makanya kami buat farewell ini sebulan sebelum tax amnesty tutup, agar mereka yang belum miliki NPWP dan yang punya NPWP namun belum serahkan SPT untuk ikut amnesti pajak,” pungkasnya (Bersambung ke halaman 11)
penerbangan pesawat reguler. “Tetap ada perubahan reguler karena untuk kedatangan tamu negara ada Notam, Notice to Airman, expected delay untuk memberi kesempatan kepada tamu negara untuk landing dan itu hanya 45 menit,” kata Ibud saat diwawancara di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (23/2). Expected delay atau secara harfiah berarti penundaan yang diinginkan itu disiapkan untuk 30 menit sebelum kedatangan dan 15 menit setelahnya. Sesudah itu diharapkan penerbangan reguler akan kembali normal. (Bersambung ke halaman 11)
Kurs Tengah
Tutup
(-/+)
%
5386,692
3,820
0,070
Shanghai
3,241.73
+13.07
0.40
Nikkei 225
19,118.99
+11.52
0.06
Hang Seng
23,740.73 -184.32
-0.77
EURO STOXX 503,317.30 +8.00 S&P
2,365.50
Dowjones Nasdaq
-2.75
0.24 -0.12
20,809.00
-4.00
-0.02
5,345.50
-2.00
-0.04
Mata uang AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD USD
Kurs 10,254.51 14,127.14 16,592.33 1,719.65 11,856.10 3,003.38 1,594.32 9,592.50 4,251.76 9,495.26 13,347.00
Ops Simpatik Toba Incar Kelengkapan Ranmor Poldasu Waspadai Aksi Teror Medan | Jurnal Asia Mulai hari ini, Rabu (1/3), Operasi Simpatik Toba 2017 serentak digelar di seluruh Indonesia termasuk di Medan. Masyarakat dihimbau untuk melengkapi kelengkapan kendaraan dalam berlalu lintas. “Operasi Simpatik ini digelar untuk menimbulkan rasa Simpatik petugas kepada masyarakat dalam berkendara, dan dalam Operasi ini kita mengedepankan preeventif (pencegahan) untuk menghindari pelanggaran lalu lintas,” ungkap Kasatlantas Polrestabes Medan AKBP Indra Warman, kepada wartawan, Selasa (28/2). Dijelaskan dia, Operasi Simpatik ini juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang tak sedikit menimbulkan korban jiwa bagi pengendara. “Untuk itu kita ajak kesadaran lalu lintas masyarakat, agar tertib dan mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga angka kecelakaan dapat ditekan,” ujar dia. Jadi, masih dikatakan Indra, dalam Operasi kali ini pihaknya mengedepankan teguran terhadap pelanggaran ringan. “Kita mengutamakan tindakan preeventif dalam operasi ini, tentunya bagi pelanggaran akan ditindak tegas,” ujarnya. “Oleh karena itu, kita himbau kepada masyarakat agar melengkapi kelengkapan kendaraan seperti spion, helm, dan lampu sein, serta kelengkapan dokumen kendaraan,” imbaunya. (Bersambung ke halaman 11)