Harian Jurnal Asia Edisi Jumat, 02 Desember 2016

Page 1

Hal. 3

Hal. 4

Hal. 11

Hal. 4

Hal. 9

Hal. 11

Inlasi Sumut per November Capai 0,76 Persen

53 Titik Pasar Murah Buka Hingga 10 Desember

Sebelas Wajib Pajak Sumut Terancam Ditahan

harianjurnalasia

Sekolah Bakal Cuma 5 Hari Saja

Agus-Sylvi Diduga Lakukan Politik Uang

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Jumat, 2 Desember 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

Korban Jiwa Akibat AIDS Meningkat

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.247 Tahun V

Dua Juta Massa Turun

Indeks Saham Nama IHSG

Aksi Super Damai Diminta Tanpa Orasi

Tutup 5198,755

(-/+) 49,840

Kurs Tengah % 0,970

Shanghai

3,273.31

23.27

0.72

Nikkei 225

18,513.12

204.64

1.12

Hang Seng 22,878.23

88.46

0.39

EURO STOXX 3,036.33

-15.28

-0.50 -0.13

S&P Dowjones Nasdaq

2,196.00

-2.75

19,123.00

-9.00

-0.05

4,806.75

-9.25

-0.19

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,582.00 10,040.52 14,388.10 17,003.34 1,751.24 11,864.11 3,039.85 1,594.02 9,610.64 4,297.12 9,480.01

Tiga Jalan Protokol di Medan Ditutup

Jurnal Asia | Ant: Risky Andrianto

MeNuJu AKSI 212. Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berjalan kaki menuju Jakarta di Jalan Teuku Umar, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/12). Aksi yang diikuti para santri, aktivis muslim dan ulama itu sebagai wujud solidaritas menghadiri aksi super damai Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016 di Jakarta.

Jakarta | Jurnal Asia Dua juta massa diprediksi ikut Aksi Super-Damai 212, oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis ulama Indonesia (GNPF MuI) di Lapangan Monas, DKI Jakarta. Angka tersebut dipastikan lebih banyak dibandingkan Demo 411 lalu. Polri pun mengingatkan, agar kegiatan tersebut tanpa orasi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Bendahara GNPF-MUI Muhammad Lutie Hakim mengatakan hingga saat ini, laporan yang masuk menyebutkan bahwa jumlah peserta aksi lebih dari 2 juta orang dari berbagai daerah di Indonesia. “Jumlah peserta sampai saat ini laporan yang sudah masuk mencapai

diatas 2 juta umat yang ikut aksi dan itu dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Lutie Hakim saat jumpa pers di AQL Islamic Centre, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (1/12). Meskipun menurut Lutfie, angka tersebut belum maksimal lantaran masih ada jamaah yang terhambat

dalam pemberangkatannya ke Jakarta. “Kami sampaikan juga bahwa ada beberapa daerah yang kehadiran peserta tak semulus yang diharapkan berhubungan dengan transportasi, lalu jalan yang tidak cukup bagus, seperti Padang. Banyak bus belum mendekat ke Jakarta,” paparnya. Se kaligus Lutfie menyampaikan bahwa persiapan aksi Bela Islam Jilid III itu sudah mencapai 90 persen. “Kesiapan di lapangan alhamdulillah sudah tahap kesiapan lebih dari 90 persen, seperti penataan saf salat, panggung, sound, tempat wudhu,” tutupnya. Di lokasi terpisah, Kepolisian RI mengingatkan tak ada agenda

orasi dalam kegiatan bertajuk Aksi Bela Islam III di Lapangan Monas, Jakarta, pada Jumat, 2 Desember 2016. Sesuai kesepakatan pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), pimpinan MUI, dan Kepala Polri, kegiatan itu meliputi doa bersama, tausiah, dan salat Jumat berjemaah. “Jadi kalau ada orasi dan lain sebagainya di silang Monas, berarti di luar kesepakatan antara Polri dan GNPF dan MUI,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rali Amar, kepada wartawan di Jakarta pada Kamis siang.

Polri akan berupaya melakukan pendekatan persuasif jika ada orasi dalam kegiatan itu agar tetap berjalan aman dan tertib. “Peraturan dan tata tertibnya sudah ada,” ujarnya. Puluhan Ribu Buruh Ikut Demo Sementara itu, Buruh memastikan untuk tetap melakukan demo pada 2 Desember, bersamaan dengan aksi “Bela Islam III” yang dilakukan GNPF MUI. Meskipun dilakukan pada hari yang sama, namun demo yang dilakukan buruh berbeda. Titik kumpul buruh di Balaikota, tidak di dalam Monas. (Bersambung ke halaman 11)

Ahok Kooperatif Akhirnya Tak Ditahan

Jurnal Asia | Ant: Muhammad Adimaja

GuBeRNuR DKI Jakarta non Aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir memenuhi panggilan kepolisian di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/12).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Muhammad Rum, mengatakan tim jaksa peneliti memutuskan tak menahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Alasannya, Ahok dinilai kooperatif selama proses penyelidikan, penyidikan, hingga pelimpahan berkas tahap dua.

“Apalagi Pak Basuki sudah dicegah bepergian, dan itu berlaku sampai sekarang,” kata Rum di Kejaksaan Agung, Kamis (1/12). Rum menerangkan alasan lainnya yakni tidak ada penahanan yang dilakukan penyidik Polri. Selain itu, pasal yang digunakan untuk menjerat Ahok disusun secara alternatif. Di antaranya Pasal 156 Kitab Undangundang Hukum Pidana dengan ancaman hukuman empat tahun penjara, dan atau 156a dengan ancaman lima tahun penjara. “Sehingga kami belum tahu mana yang terbukti,” ujar Rum. Sebelumnya pada Kamis pagi, penyidik Badan Reserse Kriminal Polri menyerahkan Ahok sebagai tersangka beserta 51 barang bukti kepada Kejaksaan Agung sebagai proses tahap dua. Rum belum dapat memastikan kapan berkas perkara

akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. “Secepatnya, bisa hari, besok, atau seminggu lagi,” tuturnya. Bareskrim menetapkan Ahok sebagai tersangka pada Rabu, 16 November 2016. Dia diduga menodai agama Islam karena pidatonya di Kepulauan Seribu, 27 September. Dalam pidato yang diunggah ke YouTube itu, Ahok menyebut Surat Al-Maidah ayat 51. Sementara itu, tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI mendatangi gedung Kejaksaan Agung. “Kedatangan kami ke Kejaksaan Agung ini untuk bertemu dengan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum dalam kaitannya mempertanyakan kenapa Ahok tidak ditahan,” kata Kapitra Ampera, anggota tim avokasi GNPF MUI, di Kejaksaan Agung, Jakarta. (Bersambung ke halaman 11)

Medan | Jurnal Asia Polrestabes Medan dan Dishub Medan menutup tiga jalan protokol, yakni Jalan Sudirman, Diponegoro, dan Zainul Ariin, hari ini Jumat (2/12). Hal tersebut dalam rangka kegiatan tabligh akbar dan doa bersama yang diperkirakan dihadiri ribuan masyarakat. “Penutupan itu dilakukan karena sepanjang jalan tersebut akan dipasang tenda untuk para jemaah tabligh akbar dan doa bersama hingga pelaksanaan salat Jumat,” ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Kamis (1/12). Namun agar tidak terjadi penumpukan di ruas jalan sekitarnya, lanjut Mardiaz, pihaknya menyiapkan petugas untuk memandu kendaraan ke Jalan Imam Bonjol dan Pattimura. Mardiaz menyebutkan, dengan adanya penutupan jalan tersebut, diharap masyarakat dapat memakluminya. Disinggung personel yang disiagakan dalam kegiatan itu, mantan Wakil Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Wadir Reskrimsus) Polda Sumut, tersebut menjelaskan ada 3.280 yang dikerahkan. Jumlah itu disiapkan untuk melakukan pengawalan dan pengamanan pelaksanaan kegiatan. Jumlah itu, menurut Mardiaz, merupakan personel gabungan dari TNI dan Polri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. “Seluruh personel tidak diperbolehkan membawa senjata, namun diminta membawa tasbih. Bahkan, 2.000 personel dari 3.280 akan itu ikut doa bersama,” bilangnya. “Semoga doa bersama yang akan digelar, lanjutnya, berjalan aman dan lancar tanpa ada hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (bowo)

Tak Bisa Pangkas Produksi Minyak

Indonesia Hengkang dari OPEC Wina | Jurnal Asia Indonesia memutuskan untuk membekukan sementara (temporary suspend) keanggotaan di Organisasi Negaranegara Pengekspor Minyak (OPEC). Keputusan tersebut diambil dalam Sidang ke- 171 OPEC di Wina, Austria, Rabu (30/11). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan, langkah pembekuan diambil menyusul keputusan sidang untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari (bph), di luar kondensat. Sidang juga meminta Indonesia untuk memotong sekitar 5 persen dari produksinya, atau sekitar 37.000 bph. “Padahal kebutuhan penerimaan negara masih besar dan pada RAPBN 2017 disepakati produksi minyak di 2017 turun sebesar 5.000 bph dibandingkan 2016,” kata Jonan melalui keterangan resmi, Kamis (1/12). Dengan demikian, pemotongan yang bisa diterima Indonesa adalah sebesar 5.000 bph. Jonan menambahkan, sebagai negara net importir minyak, pemotongan kapasitas produksi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena harga minyak secara teoritis akan naik. Dengan pembekuan keanggotaan ini, Indonesia tercatat sudah dua kali membekukan keanggotaan di OPEC. Pembekuan pertama pada tahun 2008, efektif berlaku 2009. Indonesia memutuskan kembali aktif sebagai anggota OPEC pada awal 2016. Menurut Jonan, pembekuan sementara ini adalah keputusan terbaik bagi seluruh anggota OPEC. “Sebab dengan demikian keputusan pemotongan sebesar 1,2 juta bph bisa dijalankan, dan di sisi lain Indonesia tidak terikat dengan keputusan yang diambil, sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia,” kata Jonan. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.