Harian Jurnal Asia Edisi Selasa, 02 Mei 2017

Page 1

Hal. 8

Hal. 11

Hal. 18

Dibius, Senpi dan Mobil Polisi Dijarah

Uji Kir oleh Swasta Siap Meluncur Pertengahan Mei

Kebutuhan Rumah Persoalan Serius Buruh

Hal. 9

Hal. 11

Hal. 21

UU ITE Dipastikan Tak Sentuh Wartawan

Tarif Naik, Konsumen PLN Tercekik

33 PTS Tak Terima Beasiswa PPA dan Bidikmisi

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

HarianJurnalAsia

Selasa, 2 Mei 2017

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.367 Tahun V

Indeks Saham Nama

Tutup

IHSG SHANGHAI

Acara Karnaval dan Dangdutan Dianggap Naif May Day Aman dan Kondusif Medan | Jurnal Asia Hari Buruh (May Day) sedunia yang diperingati di Medan, Senin (1/5), berlangsung aman dan kondusif. Namun disisi lain, banyaknya acara dangdutan dan karnaval yang digelar di sejumlah daerah di Indonesia, malah dianggap naif karena masih prihatinnya kehidupan buruh. ”Kami mendesak pemerintah Jokowi­ JK yang masih mempertahankan PP Nomor 78 agar segera mencabutnya, peraturan tersebut menindas kaum buruh, 3 kali

mayday sejak rezim ini berkuasa faktanya buruh masih jadi pijakan kaum modal,” kata kordinator aksi Amin Basri di hadapan ratusan buruh di Bundaran Majestik Jalan Gatot Subroto Medan. Selain itu, massa aksi juga menolak sistem politik upah murah terhadap buruh. Selanjutnya, mereka menolak wacana pemerintah untuk merevisi UU 13 tahun 2003. Massa juga menuntut agar pemerintah mencabut sistem kerja kontrak, yang menghisap tenaga pekerja dengan upah tidak layak. “Kami juga meminta Gubernur Sumut Tengku erry Nuradi menggunakan hak dekresi penetapan UMP mengacu pada SK Gubernur,” katanya. “Makanya naif sekali bila di tengah­ tengah kondisi ini kaum buruh malah

merayakan mayday dengan karnaval dan dangdutan,” sambungnya. Nantinya apabila tuntutan para buruh tidak dipenuhi, maka ia mengancam akan menurunkan massa yang lebih banyak lagi. “Jika tidak dipenuhi, kita pastikan mahasiswa, buruh dan petani akan bersatu dan bergerak. Maka Medan akan menjadi lautan api, buruh belum merdeka. Hidup Buruh!” ujarnya. Sementara itu di Hari Buruh ini juga di­ manfaatkan oleh kaum ibu­ibu yang akan me­ nyampaikan aspirasi. Selain menuntut upah murah dihapus, kaum ibu ini juga meminta pemerintah memberikan jaminan kesehatan. Amsah (45) warga Bandar Khalipah mengatakan dirinya ikut aksi unjukrasa memperingati hari May Day sebagai bentuk dukungan terhadap tuntutan kaum

buruh. Namun, buruh PT Prima Citra Agro Sawita ini juga berharap, pemerintah mau memberikan jaminan kesehatan kepada kaum buruh. “Selain upah murah, sebagai kaum ibu kami minta diberikan jaminan kesehatan seperti BPJS oleh perusahaan, dan juga BPJS ketenagakerjaan,” ujarnya di sela­sela aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Sumut. Dalam momen May Day ini, Amsah mengharapkan pemerintah mau mendengar keluhan kaum buruh. Agar kedepannya nasib buruh bisa lebih baik lagi, baik dari keuangan dan juga kesehatan. “Saya sudah tujuh tahun menjadi buruh, namun sampai saat ini jaminan kesehatan tidak ada diberikan oleh PT kami,” terangnya. (Bersambung ke halaman 11)

21,730

0,38

3,154.66

+2.47

0.08

­55.13

­0.29

HANG SeNG 24,615.13

­83.35

­0.34

eURO STOXX 3,565.07

1.78

0.05

S&P FUTUReS 2,387.00

1.00

0.04

DOW

HARI BURUH INTERNASIONAL. Polisi memperbaiki kawat duri pembatas yang coba ditarik para buruh saat aksi Hari Buruh Internasional di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/5). Dalam aksinya mereka meminta pemerintah meningkatkan kesejahteraan para kaum buruh.

%

5.685,298.

NIKKeI 225 19,196.74

NASDAq

Jurnal Asia | Ant: Sigid Kurniawan

(-/+)

Kurs Tengah

20,919.00

21.00

0.10

5,588.00

­3.00

0.05

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,327.00 9,955.96 14,486.47 17,203.84 1,713.10 11,990.65 3,064.75 1,556.07 9,161.65 4,201.89 9,545.55

KPK Tahan Miryam S Haryani Jakarta | Jurnal Asia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan mantan anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani, tersangka memberikan keterangan tidak benar pada persidangan perkara tindak pidana korupsi proyek e­KTP. “Tersangka Miryam S Haryani (MSH) dilakukan penahanan untuk 20 hari ke depan di Rutan Klas I Jakarta Timur Cabang Komisi Pemberantasan Korupsi,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Senin (1/5). Sementara itu, Miryam tidak berkomentar banyak setelah dirinya selesai diperiksa oleh KPK setelah menjalani pemeriksaan sejak Senin sore. “Ke lawyer saya saja,” kata Miryam yang sudah mengenakan Rompi Tahanan KPK warna oranye saat keluar dari gedung KPK. Ia pun membantah ada pihak yang menyuruhnya untuk kabur sehingga KPK mengirim surat ke Polri untuk memasukkan namanya ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “enggak, saya liburan sama anak­anak,” kata Miryam. Miryam ditangkap oleh tim Satgas Bareskrim Polri di salah satu hotel kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin dini hari dan kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya sebelum diserahkan ke KPK pada Senin sore. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyatakan bahwa pihaknya membentuk tim khusus untuk mencari Miryam yang telah dimasukkan dalam DPO tersebut. “Kami sudah serahkan tersangka Miryam S Haryani yang pada tanggal 26 April ada surat ke Kepolisian adanya daftar DPO. Tentunya dengan adanya DPO itu kami siap membantu KPK. Kami bentuk tim khusus untuk mencari DPO itu,” kata Argo. Argo menyatakan tim khusus itu langsung melakukan penyidikan untuk mencari keberadaan Miryam. (Bersambung ke halaman 11)

Mbah Gotho Sempat Mendunia

Manusia Tertua Indonesia Wafat di Usia 146 Tahun Mbah Gotho, lelaki asal Sragen, Solo yang disebut sebagai pria tertua di dunia meninggal dunia di usia 146 tahun. Keinginan Mbah Gotho yang mendambakan ajal akhirnya terwujud.

Jurnal Asia | Ant: Mohammad Ayudha

ANGGOTA keluarga memasangkan bunga di peti jenazah Sodimejo atau Mbah Gotho di Desa Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, Senin (1/5). Mbah Gotho yang lahir pada 31 Desember 1870 dan diyakini sebagai manusia tertua di dunia meninggal dunia di usia 146.

Kabar meninggalnya Mbah Gotho disampaikan oleh Wakapolsek Sam­ bungmacan, Iptu Zaeni. Dia mengatakan, Mbah Gotho meninggal di RSUD Sragen pada pukul 17.45 WIB. “Telah meninggal dunia Bapak Sodimejo Alias Mbah Gotho pada usia 146 tahun dikarenakan sakit,” kata Zaeni, kemarin.

Zaeni mengatakan, sebelum meng­ hembuskan nafas terakhir, Mbah Gotho sempat dirawat beberapa kali di RSUD Sragen karena sakit. Namun, dia meminta kepada keluarga untuk dibawa pulang ke rumah. “Sebelumnya Mbah Gotho telah dirawat di RSUD Sragen pada tanggal 12 April 2017 sampai tanggal 17 April 2017, namun yang bersangkutan minta kepada pihak keluarganya untuk dibawa pulang ke rumahnya,” kata Zaeni. Rencananya, jenazah Mbah Gotho di makamkan pada Senin (1/5) pada pukul 11.00 WIB di Taman Pemakaman U m u m D e s a P l u m b o n , Ke c a m a t a n Sambungmacan, Sragen. (Bersambung ke halaman 11)

Jurnal Asia | Ant: Reno esnir

TERSANGKA kasus dugaan memberi keterangan palsu dalam persidangan KTP­elektronik Miryam S Haryani menggunakan rompi tahanan KPK dikawal petugas ketika keluar dari Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Senin (1/5) malam.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.