Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 03 November 2016

Page 1

Hal. 5

Hal. 9

Hal. 11

Eddy Sofyan Divonis 6 Tahun Penjara

Dirut Pelindo III Pungli Rp Miliar

Satu Akun Bayar BPJS Kesehatan Bikin Susah

Hal. 8

Hal. 11

Hal. 15

Anak Tembung Dibegal 4 Polisi Gadungan

Serikat Buruh Medan Ancam Mogok Kerja

Pasar Modal Tak Terpengaruh Demo 4 November

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Kamis, 3 November 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.222 Tahun V

Indeks Saham Nama

Tutup

(-/+)

Kurs Tengah %

IHSG

5405,455 -10,550 -0,190

Shanghai

3,102.73

Nikkei 225

17,134.68

-19.70

-0.63

-307.72

-1.76

Hang Seng 22,810.50

-336.57

-1.45

EURO STOXX 2,982.37

-40.78

-1.35

S&P Dowjones Nasdaq

2,097.75

-6.00

-0.29

17,915.00

-24.00

-0.13

4,746.75

-10.50

-0.22

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,058.00 9,955.43 14,451.30 15,973.87 1,683.79 12,586.03 3,108.69 1,590.27 9,416.14 4,120.29 9,390.87

Aktivitas Bongkar Muat Belawan Lumpuh 7 Pegawai Otoritas Pelabuhan Diperiksa

Jurnal Asia | Ant: Rivan Awal Lingga

aPeL PeNGaMaNaN. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kedua kanan) bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan (kanan) mengecek pasukan saat apel pasukan pengamanan Pilkada 2017 di Monas, Jakarta, Rabu (2/11). Sebanyak 4.000 pasukan gabungan TNI dan Polri melaksanakan apel pengamanan Pilkada serentak 2017.

Indonesia Siaga Satu 9.886 Personel Poldasu Kawal Demo 4 November Medan | jurnal asia jajaran kepolisian setiap wilayah resmi menyatakan berada dalam kondisi siaga satu. Penetapan ini ditegaskan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, bagi seluruh jajaran Polri se-Indonesia dalam rangka Pilkada dan mengawal jalannya demo hari jumat, 4 November besok.

“Sudah siaga satu per hari ini (Rabu,2/11) untuk seluruh Indonesia,” kata Komjen Syafruddin di sela-sela Apel Kesiapsiagaan Tahap Kampanye Dalam Rangka Pilkada Serentak 2017, di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (2/11). Menurut dia, peningkatan status siaga satu karena melihat situasi keamanan tahapan Pilkada yang kini memasuki masa kampanye sehingga diperlukan peningkatan status siaga dalam rangka mengantisipasi gangguan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. “Alasannya karena membaca

situasi keamanan, saat ini tahapan Pilkada sudah masuk masa kampanye terbuka,” ujar mantan Kepala Lemdikpol itu. Sebelumnya, telah dikeluarkan perintah Siaga 1 bagi jajaran Brimob mulai Jumat (28/11). Pada Rabu, sebanyak empat ribu pasukan gabungan TNI, Polri dan Satpol PP menggelar apel kesiapsiagaan tahap kampanye dalam rangka Pilkada Serentak 2017, di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu. Empat ribu pasukan gabungan dalam apel tersebut hanya sebagian kecil dari 18 ribu pasukan yang akan

dikerahkan untuk mengamankan rencana unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada 4 November 2016. Dalam apel tersebut, hadir Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Poldasu Terjunkan 9.886 Personel S e m e n t a ra i t u , Ke p o l i s i a n Daerah Sumatera Utara (Poldasu)

menyiagakan 9.886 personel menghadapi unjukrasa yang dilakukan sejumlah elemen umat Islam, terkait dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tja haya Purnama, Jumat (4/11) besok. Ke 9.886 personel tersebut terdiri dari 850 personel Polrestabes Medan ditambah 1 kompi personel. Personel inilah yang nantinya akan melakukan pengamanan unjuk rasa di Lapangan Merdeka Medan, Mesjid Agung Medan, Kantor Gubsu dan di Gedung DPRD SU. (Bersambung ke halaman 11)

Sui Chen Diduga Dibantai Tetangga

Seorang Warga Medan Jadi Korban deras disertai angin kencang sehingga gelombang cukup tinggi dan tidak aman bagi kapal-kapal kecil Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Riau yang ikut dalam proses evakuasi kapal tenggelam dilaporkan bahwa data sementara jumlah penumpang 93 orang. Sebanyak 18 orang ditemukan meninggal dunia, 39 orang berhasil dievakuasi selamat, dan 37 orang masih dalam pencarian. Tim SAR gabungan dari Lanal Batam, Kantor SAR Batam, Polres Barelang, Polair, BPBD Provi Kepri, dibantu nelayan terus melakukan evakuasi dan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, para korban selamat dibawa ke posko di Tanjung Bemban, Batu besar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (Bersambung ke halaman 11)

Pelaku Masih Remaja, Turut Ngaku Dirampok

Jurnal Asia | Ant: M N Kanwa

PeTuGaS mengevakuasi korban meninggal tenggelamnya kapal yang mengangkut sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Teluk Mata Ikan, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/11).

Parkir Liar Marak di Medan Satgas Pungli Harus Kerja, Jangan Cuma Cakap

Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyadi

SejuMLaH juru parkir liar terjaring operasi rutin yang digelar Satuan Shabara Polresta Medan, Sumatera Utara kemarin. Hingga kini parkir liar masih marak, dan menjadi PR satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Medan.

Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyadi

PeTuGaS PT Pelindo I mengawasi aktiitas bongkar muat peti kemas, di Belawan International Container Terminal (BICT), di Medan, Sumatera Utara.

Kapal Tenggelam 18 TKI Tewas Batam | jurnal asia Sebuah kapal berjenis speedboat yang mengangkut 93 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Johor Malaysia menuju Nongsa, Batam tenggelam di Perairan Tanjung Bemban, Batu Besar Perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (2/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan resmi mengatakan speedboat berpenumpang TKI berangkat dari pelabuhan Johor pada pukul 03.40 waktu Malaysia. S e k i t a r p u k u l 0 5 . 0 0 W I B, speedboat melintasi di perairan Tanjung B emban B atu B esar menabrak karang sehingga oleng dan tenggelam. Saat kejadian hujan

Medan | jurnal asia Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan lumpuh usai penahanan beberapa pengurus Koperasi Upaya Karya yang diduga melakukan pemerasan terhadap pengusaha, Rabu (2/11). Ketika mengadu ke Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut di Medan, anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Koperasi Upaya Benget Saroha Sitinjak mengatakan, aktivitas bongkar muat itu lumpuh sejak penahanan pengurus koperasi pada 31 Oktober 2016. Dalam penangkapan yang dilakukan tim Mabes Polri tersebut, seluruh pengurus Koperasi Upaya Karya dibawa untuk dimintai keterangan. Buruh bongkar muat di Pelabuhan Belawan mendapatkan informasi jika seluruh pengurus koperasi tersebut telah ditahan di Mako Satuan Brimob Polda Sumut. Sejak 31 Oktober, 24 orang pengurus koperasi itu tidak kelihatan lagi. Disebabkan tidak adanya pengurus Koperasi Upaya Karya yang muncul lagi, buruh juga tidak dapat melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan. Selain tidak ada penanggung jawab dalam aktivitas bongkar muat, tidak adanya pengurus koperasi menyebabkan buruh bongkar muat yang berjumlah sekitar 3.500 di Pelabuhan Belawan juga tidak gajian. Selain tidak ada penanggung jawab, buruh juga takut melakukan bongkar muat karena banyak area yang dipasanggaris polisi oleh pihak kepolisian. (Bersambung ke halaman 11)

Menyikapi maraknya aksi pungli menjadi PR bagi Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Medan, yang telah dibentuk. Diharap tidak hanya memenuhi tindak lanjut dari Presiden semata. Dengan dibentuknya Satgas yang terdiri dari FKPD Kota dan akademisi itu juga didesak dapat memutus mata rantai korup di Medan.

Desakan itu disampaikan Sektretaris Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Padian Adi, Rabu (2/11) kemarin. Dirinya menilai, mental korup berupa pungli menjadi persoalan kronis yang kerap dikeluhkan oleh warga pada saat berurusan dengan pelayanan publik. Dua di antara banyak praktek pungli yang dikeluhkan warga Pengurusan administrasi kependudukan dan pungli petugas parkir illegal. “Satgas Saber Pungli diharapkan dapat memutus mata rantai dugaan praktek pungli yang selama ini kerap terjadi di instansi pelayanan publik di Kota Medan seperti Dinas Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Pelayanan

Perijinan Terpadu, dan Kantor Kecamatan/Kelurahan,” ujarnya. Penyebabnya, lanjut Padian, yak ni tidak adanya penerapan SOP yang jelas dalam pengurusan administrasi, diduga menjadi celah bagi oknum nakal untuk mengutip pungli dari warga. “Birokrasi yang panjang dan lambat menyebabkan warga enggan mengikuti prosedur yang berlaku sehingga oknum nakal memaksa warga untuk memberikan ‘uang terimakasih’ agar lebih mudah berurusan. Pengurusan administrasi kependudukan bisa lebih cepat apabila warga memberikan ‘upeti’ kepada oknum kecamatan/ kelurahan,” katanya. (Bersambung ke halaman 11)

Medan | jurnal asia Petugas Unit Reskrim Polsek Sunggal, menemukan “titik terang” mengungkap kasus pembunuhan sadis yang dialami wanita renta berusia 71 tahun, Sui Chen alias Sui Tiang yang terkapar bersimbah darah di kediamannnya Komplek Graha Jl Pasar I Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal. Pelaku yang nekad melakukan aksi kejinya, diduga merupakan “orang dekat” korban, berusia remaja dan masih bestatus pelajar. Rabu (2/11) kemarin, pelaku berinisial W yang tak lain adalah tetangga Sui Tiang, terus menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Sunggal. Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri menjelaskan remaja belasan tahun W, diamankan polisi dalam 1x24 jam, di sebuah klinik tak jauh dari lokasi kejadian. “Setelah kita melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, kita mendapat informasi adanya seorang laki laki yang dibawa ke klinik, lantaran terluka ditangannya,” kata Daniel. Anehnya, lanjut Daniel, terduga W mengaku kepada warga kalau luka itu karena disabet perampok yang beraksi di rumah korban. “W bahkan mengaku kepada warga kalau telah terjadi perampokan dan satu orang meninggal dunia, saat itu warga belum mengetahui peristiwa itu,” ujarnya. Warga yang dimaksud, jelas Daniel, bukanlah warga perumahan Graha, namun warga yang bermukim di perumahan yang berjarak sekitar 70 meter, sebelah barat laut komplek Graha. W berlari dengan tangan berdarah dan menutupnya dengan baju, dan memberitahukan kalau dirinya dirampok, oleh warga kemudian dibawa ke klinik untuk diobati. “Setelah kita mendapat laporan kasus ini, W kita jemput untuk diperiksa, statusnya masih saksi,” kata Daniel. Diungkapkannya, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan mendalami segala kemungkinan kasus ini. “Kita juga melakukan olah TKP untuk mensingkronkan peristiwa ini dengan keterangan para saksi yang sempat bertemu dengan W,” ungkapnya. Sementara, Jenazah Sui Chen alias Sui Tiang (71), korban pembunuhan sadis sempat divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Dari hasil visum luar, terdapat sejumlah luka menganga di leher korban. (Bersambung ke halaman 11)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Jurnal Asia Edisi Kamis, 03 November 2016 by Harian Jurnal Asia - Medan - Issuu