Hal. 8
Hal. 9
Hal. 21
IRT Tewas Terseret Arus Sungai
Pemilihan Kepala Daerah Sebaiknya Kembali ke DPRD
Mendikbud Ancam Guru Pembocor Soal UN
Hal. 9
Hal. 16
Hal. 24
Presiden Diminta Reformasi DPD
OJK Terbitkan 3 Aturan Tangani Krisis Keuangan
Chengbeng Budaya Berbakti
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Kamis, 6 April 2017
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.348 Tahun V
Rampung dalam 18 Bulan
Rusun Sukaramai Berganti Tower 20 Lantai
Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyad
PEREMAJAAN RUMAH SUSUN DI MEDAN. Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Jaksa Agung HM Prasetyo (kelima kiri), Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil (keempat kiri) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kedua kiri) menyimak penjelasan Dirut Perumnas Bambang Triwibowo (kedua kanan) didampingi Direktur Pemasaran Muhammad Nawir (kanan) tentang pembangunan rumah susun Sentraland Sukaramai saat “groundbreaking” peremajaan rusun, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (5/4). Peremajaan rusun tersebut merupakan yang pertama dilakukan di Indonsia, sekaligus peran Perumnas dalam mewujudkan program pemerintah “Sejuta Rumah” sebagai solusi dalam mengatasi masalah keterbatasan pemenuhan hunian di tanah air.
Diduga Terkait Masalah Tanah Sengketa
Sekeluarga Tewas Terbakar Misterius Medan | Jurnal Asia Kebakaran maut merenggut nyawa empat orang penghuni rumah, di Jalan Milala, Kelurahan Sidomulyo Lingkungan I, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (5/4). Insiden ini dicurigai dengan adanya unsur sengaja dibakar dan pembunuhan. Indikasi adanya dugaan itu terkuak setelah warga sekitar menuturkan, adanya belasan orang tak dikenal (OTK) memakai topeng. Mereka
terlihat sejak tengah malam terlihat di sekitar lokasi kebakaran, yang meludeskan 4 unit rumah warga. Seperti keterangan diperoleh Jurnal Asia dari Simangunsong (60) tetangga korban mengatakan. Keempat korban diketahui bernama Marita Sinuhaji (58), Frengki Ginting (31), (anak kandung Marita Sinuhaji) Kristin Beru Ginting (3) dan Selvy Beru Ginting (5, anak Frengki Ginting). Saat itu Marita Sinuhaji se dang bersiapsiap berangkat ke pesta Kabupaten Tanah Karo (Gunung). Sedangkan anaknya (Frengki Ginting) sedang mandi di kamar mandi. “Ibu itu (Marita) saat kejadian sudah mengenakan pakaian kebaya. Sedangkan anaknya si Frengki, se dang berada di dalam kamar mandi.
Se mentara dua cucunya masih tidur pulas di dalam kamar,” kata Simangunsong. Mungkin, sambung Simangun song, Marita sudah terlebih dahulu dibunuh pelaku. Karena saat anak nya berada di dalam kamar mandi, tidak ada sedikit pun suara dari korban meskipun pintu depan ru mahnya sudah terbakar dan me ngeluarkan asap tebal. “Biasanya mereka (korban) sangat sensitive dengan gerakan di luar rumah. Karena sehariharinya ibu itu berjualan di pasar pagi. Namun saat kejadian tidak ada sedikit pun suara. Mungkin salah satu diantara korban itu dibunuh dulu, agar seolaholah kematian itu karena ada kebakaran,” ujarnya.
Apalagi, tambah Simangunsong, seorang warga berinisial SS (disa markan) sempat berusaha menolong korban dengan cara mengetuk pintu dan memanggilmanggil korban dari luar. Namun para pria bertopeng melarang lalu melemparkan batu ke punggungnya. Sehingga, SS ketakutan, lalu bersembunyi di semaksemak menunggu para pe laku meninggalkan lokasi. Tetapi diantara pria bertopeng itu beberapa diantaranya juga tidak mengenakan topeng dan dikenali saksi mata. “Salah satu pelaku ada yang dikenal oleh saksi. Dia malah me larang supaya tidak menolong keluarga korban tersebut,” beber Simangunsong. Setelah itu, masih kata dia, warga
juga mencium adanya aroma bensin di sekitar kediaman korban. “Setelah kami ketahui ada kebakaran, kami langsung membantu. Sedangkan SS yang tadi sempat memanggil manggil Marita, sudah ketakutan. Sebab para pria bertopeng itu juga melengkapi dirinya denga senjata tajam (sajam),” ucap dia. Dia menuturkan, beberapa bulan lalu, keluarga korban itu juga sudah mendapat ancaman dan teror serupa sebanyak tiga kali (upaya pembakaran rumah). Namun warga melakukan ronda kampung beberapa kali menggagalkan aksi tersebut dan mengejar hingga ke dalam perladangan belakang rumah Marita. (Bersambung ke halaman 11)
Isi Perut Ikan Tercemar Limbah Plastik Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sebagian kondisi ikan di Indonesia telah tercemar plastik. “Perut ikan hampir 22 persen isinya plastik,” kata Luhut.
Jurnal Asia | Ant: Syifa Yulinnas
SEJUMLAH pekerja menyortir ikan hasil tangkapan nelayan. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sebagian kondisi ikan di Indonesia telah tercemar plastik.
Hal ini diungkapkannya, saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Rabu (5/4). Luhut mengatakan temuan lim bah plastik di dalam tubuh ikan yang dikonsumsi manusia itu,
hasil dari penelitian di Makasar, Sulawesi Selatan. Temuan tersebut m e m b u k t i k a n b a h wa l a u t d i Indonesia, sudah tercemar. Terutama pencemaran limbah sampah. Menurutnya, ikan diperairan Indonesia telah memakan plastik yang dibuang oleh manusia. Apalagi, kata Luhut, menurut penelitian plastik bisa mencair dimakan plan ton. Dan planton menjadi makanan ikan di laut. “Hasil riset di Makasar membuktikan itu,” kata Luhut. Namun, Luhut mengatakan ada wilayah yang lebih parah pen cemaran limbah plastiknya yang terdapat pada tubuh ikan, yakni California, Amerika Serikat. “Di sana pencemaran limbah plastik di tubuh
ikan mencapai 62 persen.” Lebih jauh, ia menuturkan sampah bekas plastik di Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia, setelah Cina. Sampah tersebut jika tidak diolah bakal membahayakan manusia. “Salah satunya itu. Ikan yang sudah terkontaminasi plastik sangat berbahaya bagi manusia. Terutama ibu hamil,” ujarnya. “Dampaknya bisa sampai memengaruhi genetik sampai jantung, kalau ikan terkon taminasi plastik.” Untuk melihat sejauh mana sampah telah mengkontaminasi per airan di Indonesia, pemerintah telah melakukan penelitian di 15 kota. “Masih berjalan penelitiannya.” (tc)
Medan | Jurnal Asia Empat Menteri Kabinet Kerja mengunjungi kawasan Sukaramai, yang berada di jantung Kota Medan. Mereka ada lah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soe marno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil. Hadir pula Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Kedatangan mereka untuk memantau langsung Rusun Sukaramai. Rusun yang sudah berdiri sejak 1984 akan diremajakan oleh Perum Perumnas. “Peremajaan rumah susun Sukaramai ini merupakan yang pertama di Indonesia yang dilakukan Perumnas. Upaya ini merupakan langkah strategis Perumnas dalam mewujudkan program sejuta rumah sekaligus menciptakan kualitas hunian yang lebih baik khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” kata Direktur Utama Perumnas, Bambang Triwibowo, dalam acara groundbreaking rumah susun Sukaramai di Medan, Rabu (5/4). Peremajaan rumah susun ini akan dilakukan terhadap 14 tower berlantai 4 yang nantinya akan dibangun menjadi 4 tower dengan 20 lantai atau mencapai 2,064 unit. Tahap pertama akan dibangun 2 tower dengan total unit sebanyak 1.344. Peremajaan rumah susun Sukaramai ini dilakukan di atas lahan seluas 17.717 meter persegi dengan tipe hunian tipe hunian studio 18 meter persegi hingga 3 kamar tidur. “Pada tahap pertama, sebanyak 5 tower lama akan kami remajakan dengan total unit hunian sebanyak 374 unit. Pada saat proses pembangunan tahap pertama dilakukan, kegiatan relokasi kepada penghuni pun pararel kami lakukan dengan memberikan kompensasi kepada para penghuni lama untuk mendapatkan hunian peralihan sementara yang tidak jauh dari lokasi ini,” tambah Bambang. “Dengan dilakukannya peremajaan terhadap rumah susun ini, maka bangunan akan mampu menampung lebih banyak orang dan tentunya karena disertai dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang baik, kualitas hidup penghuni akan semakin baik,” jelasnya. (Bersambung ke halaman 11) Indeks Saham Nama IHSg
Tutup 5676,980
(-/+) 25,160
Kurs Tengah % 0,450
Shanghai
3,270.31
47.79
1.48
Nikkei 225
18,861.27
51.02
0.27
Hang Seng 24,400.80 EURO STOXX 3,485.21 S&P Dowjones Nasdaq
2,360.25
139.32
0.57
3.55
0.10
3.75 +0.16
20,683.00
49.00
0.24
5,445.75
1.75
0.03
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,329.00 10,091.39 14,233.38 16,591.29 1,715.39 12,035.76 3,007.46 1,550.05 9,301.65 4,152.29 9,536.05
Proyek Tol Medan-Binjai Terkendala Lahan PTPN Penyerobot Tanah Juga Minta Ganti Rugi Medan | Jurnal Asia Menteri BUMN, Rini Soemarno, bersama 3 menteri lainnya, menyambangi proyek seksi I Tol MedanBinjai, Sumatera Utara. Proyek jalan bebas hambatan sepanjang 17 km ini masih menghadapi kendala pembebasan lahan. Menurut Rini, jalan tol tersebut sebagian besar sudah dibebaskan. Namun demikian, beberapa bidang tanah rupanya belum juga diselesaikan, termasuk lahan milik PTPN II di jalan akses keluar di Pintu Tol Helvetia yang sudah dibebaskan, namun rupanya masih dikuasai penggarap lahan. “Jadi ini lahannya punya PTPN lahannya sudah dibebaskan, namun rupanya masih ada penggarap lahan yang perlu dibebaskan lahannya. Jadi mereka minta garapannya itu harus diganti juga. Meski itu lahan status milik PTPN,” kata Rini yang juga terkejut saat mendengar masalah pembebasan lahan di proyek Seksi I Tol Medan Binjai, Rabu (5/4). Permasalahan pembebasan lahan dengan petani penggarap tersebut berada di akses keluar tol Helvetia, yakni di bidang kebun milik PTPN II Kebun Klambir V yang didiami oleh 66 kepala keluarga, dengan sebanyak 34 keluarga telah menerima uang ganti rugi atas tanah garapannya. (Bersambung ke halaman 11)