Harga Karet Turun Drastis
90 Persen Cadangan Minyak RI Dikuasai Asing
Sabah Diguncang Gempa, 145 Orang Terjebak
Ijazah Palsu, Polisi Periksa Kepsek
Hal. 4
Hal. 11
Hal. 21
Hal. 23 Indeks Saham Nama
(-/+)
%
IHSG
5100,572
4,750
0,090
SHAnGHAI
5,023.10
75.99
1.54
nIkkeI 225 20,460.90
-27.29
-0.13
HAnG SenG 27,260.16 -291.73
-1.06
eURO STOXX 3,509.16
-1.33
S&P 500
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Kurs Tengah
Tutup
-47.22
2,095.75
-3.25
0.15
DOwJOneS 17,895.00
-30.00
0.17
-6.00
0.13
nASDAq
4,490.50
Mata uang
Kurs
AUD EUR GBP HKD JPY* MYR NOK NZD PGK SGD USD
10,229.13 14,901.18 20,409.71 1,713.99 10,678.67 3,582.16 1,709.01 9,487.64 4,885.16 9,859.78 13,288.00
Dari berbagai sumber 22.00 wib
Sabtu, 6 Juni 2015
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 804 Tahun III
Pemukim di Radius 5 Km Harus Mengungsi Pengungsi Sinabung Butuh Makanan T.Karo | Jurnal Asia M a s ya ra k a t Ta n a h ka r o yang bermukim dalam radius 5 kilometer, dari kaki Gunung Sinabung diharapkan untuk mengungsi. karena sampai berita ini diturunkan, bencana erupsi masih terus terjadi sejak 28 Mei lalu Demikian disampaikan kepala Badan Geologi Ir. Surono, kepada Bupati karo Terkelin Brahmana,SH serta unsur muspida karo lainnya di ruang rapat Bupati karo, Jumat(5/6). Menurut Surono, saat ini volume kubah lava juga mening kat menjadi lebih dari 3 juta meter kubik dan dalam kon disi labil. Situasi tersebut sa ngat mengkhawatirkan jika ada lelehan lava yang lebih besar. diikuti luncuran awan panas. Apalagi lembah-lembah yang sudah ada tidak cukup lagi menampung lelehan lava. kon disi ini berpotensi terjadi
gu guran ku bah, diikuti awan panas ke Selatan dan Tenggara sejauh sekitar 7 kilometer dari puncak kawah. Menurut Surono, di Sinabung ada 17 desa berjarak 5 km dari puncak Sinabung. 2.738 Pengungsi Butuh Makanan Sementara itu, pengungsi bencana Gunung Sinabung kabupaten karo berjumlah 2738 jiwa, terdiri dari empat desa tersebar di empat posko pe ngungsian. Mereka saat ini membutuhkan supply makanan dan minuman. Bahkan perlu dukungan pihak ketiga guna memasok beras, susu bayi, pampers, tikar, minyak goreng dan kebutuhan lainnya. Permohonan tersebut diungkap koordinator logistik pengungsi sinabung, Almina Bangun pada wartawan kemarin di kabanjahe. (Bersambung ke halaman 11)
Kronologis Kasus Jerat Dahlan 1.
Tahun 2011 - 2013 PT PLn membangun 21 gardu induk (GI) unit pembangkit dan jaringan di Jawa, Bali dan nusa Tenggara. Proyek Bergulir saat Dahlan menjabat Dirut. 2. Dahlan kemudian berhenti karena diangkat jadi Menteri BUMn 3. Dari 21 Proyek GI, hanya 5 selesai, 3 tak dikerjakan dan 13 gardu bermasalah. 4. Lima proyek rampung ialah GI new wlingi, Fajar Surya extention, Surabaya Selatan, Mantang, dan Tanjung. 5. 13 proyek mangkrak ialah GI Malimping, Asahimas Baru, Cilegon Baru, Pelabuhan Ratu Baru, Porong Baru, kedinding, Labuan, Taliwang, Jati Luhur Baru, Jati Rangon II, Cimanggis II, kadipaten, dan new Sanur 6. Tiga gardu tak dikerjakan adalah GI Jatinangor II, Jatiluhur Baru, dan Cimanggis II. 7. Ada permainan dari Yusuf, selaku Pejabat Pembuat komitmen (PPk) di PLn dengan Ferdinand Rambing Dien selaku Direktur PT Hyfemerrindo Yakin Mandiri (PT HYM). PT Hyfemerrindo menjadi penyedia barang dan jasa proyek. 8. Mereka berkongsi membuat BAP serah terima pengerjaan, kepada manager Pelaksana konstruksi PLn di Jawa Barat, Jakarta dan Baten. Manajer tersebut menandatangani BAP. namun kenyataannya tak pernah melakukan penerimaan barang. 9. kecurangan diendus kejati DkI serta hitung-hitungan Badan Pengawas keuangan dan Pembangunan (BPkP), tercatat kerugian negara Rp33,2 miliar. 10. Penyelidikan dan penyidikan menetapkan 15 tersangka dan Dahlan menyusul belakangan. (int)
Jurnal Asia | Ant: Irsan Mulyadi
SISWA SINABUNG. Dua siswa warga kaki Gunung Sinabung berjalan di Simpang Desa Gurukinayan ketika akan berangkat sekolah, karo, Sumatera Utara, Jumat (5/6). Pasca dinaikannya status Gunung Sinabung menjadi Awas (Level IV) anak-anak pengungsi, belajar menumpang di sekolah-sekolah yang berada di zona aman Sinabung.
Terseret 21 Proyek Gardu Listrik Rp1,063 Triliun
DI Tersangka Korupsi PLN Jakarta | Jurnal Asia Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta resmi menetapkan mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Dahlan Iskan sebagai tersangka. Ia terseret dalam pusaran dugaan korupsi pembangunan 21 Gardu Induk (GI), di pembangkit dan jaringan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara tahun 2011-2013 senilai Rp1,063 triliun. Jurnal Asia | Ant: Vitalis Yogi Trisna
MANTAN Direktur Utama PT Perusahaan Listrik negara (PLn) Persero Dahlan Iskan, resmi ditetapkan sebagai tersangka di kejaksaan Tinggi DkI Jakarta, kamis (4/6). Pemeriksaan Dahlan Iskan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai kuasa Pengguna Anggaran (kPA) terkait korupsi proyek pembangunan 21 Gardu Listrik Jawa-Bali-nusa Tenggara.
"Sesuai pendapat tim penyidik menyatakan bahwa saudara DI (Dahlan Iskan), yang diperiksa Jumat (5/6) telah memenuhi syarat untuk dipenuhi menjadi tersangka, berdasarkan dua alat bukti," kata kepala kejati DkI Jakarta, Adi Toegarisman di kejati DkI Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/6). Menurut Adi, mantan Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMn) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai kuasa pengguna anggaran (kPA,) saat proyek pembangunan itu dilakukan. Dia diduga melanggar Pasal 2 dan atau Pasal 3 UndangUndang nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam UU nomor 20 Tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi. (Bersambung ke halaman 11)
Mie Maggi Tak Beredar di Indonesia Tercemar Timbal
Jurnal Asia | bbc
PeTUGAS bandara korea Selatan melakukan screening terhadap para penumpang di Bandara untuk mencegah penularan virus MeRS, yang sedang mewabah di negeri k-POP tersebut.
Indonesia Terancam MERS dari Korea ASITA dan Kemenlu Keluarkan Warning Padang | Jurnal Asia Asosiasi Agen Perjalanan dan Pariwisata Indonesia (ASITA) m e n g i n g a t k a n a n g g o t a n ya untuk mengantisipasi penularan penyakit oleh turis asal korea Selatan yang masuk ke Indonesia. wa bah virus middle-east respiratory syndrome (MeRS) tengah menjangkiti negara itu. ketua DPP ASITA Asnawi Bahar mengatakan harus ada tindakan pencegahan di bandar udara. "kami early warning kepada pengusaha travel untuk mengantisipasi turis yang masuk ke Indonesia. Apakah mereka sudah pakai vaksin atau ada surat keterangan kesehatannya," ujarnya saat dihubungi, Jumat (5/6). Menurutnya, jumlah wisatawan asal korea Selatan cukup tinggi. Terutama ke Batam dan Bali.
"Cukup besar, ke Bali saja 400 ribu-500 ribu," ujarnya. Makanya, kata Asnawi, ASITA meminta pemerintah segera mengantisipasi dengan me ngeluarkan kebijakan dan mengamankan wisatawan yang menuju atau dari korea Selatan. Asosiasi akan menyurati Menteri kesehatan dan Menteri Pariwisata meminta pemerintah mengambil langkah strategis. Penyakit infeksi pernapasan MeRS kembali merebak di korea Selatan sejak bulan lalu. Sebanyak 35 warga korea Selatan positif terjangkit, dua di antaranya meninggal dunia. Pemerintah setempat mengisolasi 1.369 orang yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien MeRS, untuk menghindari penyebaran virus. (Bersambung ke halaman 11)
Jakarta | Jurnal Asia nestle Indonesia menegaskan selalu berkerja sama dengan pihak berwenang untuk keamanan produk. Penegasan ini untuk memastikan produk yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. Seperti diketahui, produk nestle di India tengah didera isu tak sedap. Hasil uji laboratorium di India menunjukkan mi instan
Maggi mengandung bahan yang mematikan. "kepercayaan para konsumen dan keamanan produk kami merupakan prioritas yang tidak dapat ditawar bagi kami. nestlé bekerja sama sepenuhnya dengan para pihak berwenang untuk hal ini," ujar Head of Corporate Com munication PT nestle Indonesia nur Shilla Christianto, saat dikonirmasi,
Jumat (5/6). Pihak nestle Indonesia, lanjut nur, telah mengetahui tentang adanya pemberitaan mengenai produk mi instan Maggi di India. Dia membenarkan Maggi merupakan merek milik nestle. namun aman untuk dikonsumsi. nestlé Indonesia tidak memproduksi atau mendistribusikan produk mi instan Maggi. Jika Anda mendapati produk ini dijual
di Indonesia, ini merupakan distribusi produk oleh pihak ketiga yang independen dari nestlé Indonesia. Dia juga menyatakan nestle Indonesia tidak memproduksi atau mendistribusikan produk mi instan Maggi. "Jika mendapati produk mi instan Maggi dijual di Indonesia, ini merupakan distribusi produk oleh pihak ketiga yang independen dari nestlé
Indonesia," ujar dia. Mengutip Bloomberg, penelitian di laboratorium Delhi menunjukkan, bumbu mi Maggi meng andung bahan logam hingga 3,5 ppm. Padahal yang diizinkan hanya 2,5 ppm. Uji labolatorium juga menunjukkan, jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kematian. (oz)
Masyarakat Medan Sasaran Empuk Investasi Bodong Setelah provinsi Jawa Barat, Kota Medan menjadi kota kedua sebagai sasaran empuk investasi bodong. Selain mudah dipengaruhi, warga ingin memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat. kepala Perwakilan Bursa efek Indonesia (BeI) Medan, M Pintor nasution mengatakan, dari sosialisasi pasar modal yang dilakukan baik ke instansi, mahasiswa maupun masyarakat, hasil survey menyebutkan,
Jurnal Asia | Ant: Puspa Perwitasari
SILUeT karyawan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa efek Indonesia, Jakarta. kepala BeI Perwakilan Medan, mengingatkan agar masyarakat tak terjebak dengan investasi bodong, dengan cara meraih keuntungan besar dalam waktu singkat.
masyarakat Medan adalah kota yang paling mudah dipengaruhi dengan investasi bodong. Bahkan pernah disebutkan bahwa kota ini menempati posisi kedua tertinggi sebagai lokasi penyebaran investasi dengan iming-iming imbal hasil besar ini setelah Jawa Barat (Jabar) dan ketiga adalah Surabaya. “Saat saya sosialisasi mengenai saham, banyak yang tidak tertarik berinvestasi pada saham atau produk keuangan lainnya. Alasannya, untung investasi pada saham dan produk keuangan lainnya itu kecil dan harus diperoleh dengan cara atau prosedur rumit serta waktunya lama,” katanya, Jumat (5/6). (Bersambung ke halaman 11)