Harian Jurnal Asia Edisi Senin, 06 Juni 2016

Page 1

Hal. 4

Hal. 9

Hal. 12

Pemko Medan Diminta Tindak Spekulan Sembako

Dana Lapindo Masuk APBN 2016 Disoal

Enam Marga Diharapkan Semakin Solid

Hal. 8

Hal. 11

Hal. 19

Preman Pemeras Titi Gantung Diringkus

Waspadai Makanan Produk Impor

Masyarakat Lebih Suka Bawang Lokal daripada Impor

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Senin, 6 Juni 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.099 Tahun IV

Ribuan Rumah di Belawan Terendam Banjir Rob Bercampur dengan Limbah Hitam Pekat

Jurnal Asia | Ant: Sigid Kurniawan

SaLaT TaRaWIH PeRTaMa. Umat muslim mengikuti salat tarawih pertama bulan Ramadan 1437 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (5/6). Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1437 Hijriyah jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016.

Mulai Juli

3.266 Perda Bermasalah Dicabut Jakarta | Jurnal asia kementerian Dalam Negeri (kemdagri) Juli mendatang berencana mencabut 3.266 peraturan daerah (Perda) yang bertentangan dengan aturan undang-undang, serta menghambat proses izin, birokrasi, dan investasi. Tindakan ini dilakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo kumolo. “Mendagri akan menindaklanjuti, sudah buat instruksi ke gubernur, bupati, wali kota untuk segera dibatalkan perda itu,” kata Kepala Biro Hukum Kemdagri, Widodo Sigit Pudjianto, di Bumbu Desa, Menteng,

Jakarta Pusat, Minggu (5/6). Menurut Sigit, daftar perda yang akan dihilangkan cukup banyak, “salah satunya Perda Perizinan Usaha dan Perda Tidak Ramah Wanita,” katanya.

Sigit menjelaskan, perda yang akan dihapus sudah berdasarkan kajian Kemdagri. “Ini kami sisir dari lima tahun terkahir, dari tahun 2010 kesini,” ujarnya. Dia menyebutkan, salah satunya adalah perda mengenai izin gangguan atau yang biasa disebut HO. Aturan bagi perusahaan memiliki HO, kata dia, lebih relevan diterapkan perusahaan yang mendirikan pabrik di kawasan padat penduduk ketimbang kawasan industri. Namun dalam perda tersebut menjelaskan, perusahaan di kawasan padat penduduk maupun ka wasan industri mesti memiliki HO. Aturan ini yang kemudian dinilai

menyulitkan dan membutuhkan proses panjang. “Perda yang menghambat birokrasi dan investasi ini akan dihapus. Rencananya akhir Juni ini,” ujar Sigit. Tak hanya perda yang menghambat investasi, dari ribuan perda bermasalah itu juga akan dihapus perda yang mengandung unsur diskriminasi. Setelah dihapus, lanjutnya, Kemendagri akan kembali mengevaluasi perda lain yang dianggap tak efektif dan bertentangan dengan UU. “Kami tetap harus mengecek, jangan sampai penghapusan ini justru salah atau merugikan,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Presidium Forum Alumni Aktivis Himpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) Agung Sedayu menilai, jika perda tersebut dibiarkan akan menghambat, dan berpotensi menurunkan minat investasi ke Indonesia. “Perda-perda yang bermasalah tentunya berpotensi menghambat pertumbuhan dunia usaha,” kata Agung. Pengamat kebijakan publik Gautama Adi Kusuma berpendapat, Kemendagri sebaiknya memang berhati-hati dalam menerapkan penghapusan perda bermasalah tersebut. (Bersambung ke halaman 11)

Tarif Tebusan Tinggi Tax Amnesty Tak Optimal Dikhawatirkan Jadi Karpet Merah Koruptor Jakarta | Jurnal asia Pengamat perpajakan menilai sukses tidaknya repatriasi modal ke Tanah Air sangat tergantung pada tarif tebusan pengampunan pajak, bila tarif tebusan tinggi bisa membuat wajib pajak kalangan UKM maupun pengusaha enggan mengikutinya. "Bila tebusan terlalu tinggi, bisa dipastikan tidak akan laku oleh para investor dan penanam modal," kata Pengamat Pajak dari Universitas Pelita Harapan Ronni Bako di Jakarta, Minggu (5/6). Sebelumnya, beberapa fraksi mengusulkan tarif tebusan repatriasi yang tinggi, misalnya Nasdem mengusulkan 5-6 persen, Gerindra

6,7,8 persen, PAN 9 -11 persen, PPP 5-7,5 persen, PKS 17 persen, Demokrat sesuai KUP, Hanura 5- 9 persen dan PDI 5-7 persen. Di sisi lain, pemerintahan Argentina juga tengah menyodorkan RUU tax amnesty ke kongres dengan besaran tarif 0 hingga 15 persen tergantung besar kecilnya nilai dana yang direpatriasi, dengan target dana 500 miliar dolar AS. Menurut dia, terkait nilai yang paling ideal untuk tarif pajak tebusan repatriasi sebenarnya bisa berada di kisaran 0 sampai 5 persen. "Karena bila terlalu tinggi, untung dari negara sangat sedikit. Misalnya 8 persen, dengan nilai 8 persen, negara

hanya bisa meraup keuntungan dari pajak sekitar 20 sampai 30 persen. Namun bila negara memberikan syarat sekitar 2 sampai 3 persen atau maksimal 5 persen, negara bisa meraup keuntungan atau pemasukan sekitar 70 sampai 80 persen, ini logika yang sangat sederhana seperti logika dagang," kata dia. Ronni Bako menegaskan kembali bahwa bila tarif tebusan repatriasi dipatok di atas 5 persen, hal itu tidak menarik para pengusaha. Karena logikanya, lanjut dia jika uang tebusan di atas 5 persen pemerintah harus menanggung banyak konsekuensi. Salah satunya, target pemasukan dari tax amnesty

tidak akan tercapai. Kemudian target pajak yang ada dalam APBN tidak akan tercapai juga. "Ini pasti akan timbul bobot utang baru atau belanja pemerintah dikurangi. Jadi merembetnya ke macam-macam. Apalagi target pajak juga sudah direvisi, tapi meskipun sudah direvisi itu tidak tercapai terus," kata dia Bila sudah seperti itu konsekuensinya hanya dua, yakni negara harus melakukan utang baru atau belanja negara yang dikurangi. "Dengan demikian kesejahteraan rakyat terganggu," katanya. S e m e n t a ra i t u , Pe n g a m a t p e r p a j a k a n Ta x C e n t e r D a n i Darussalam mengatakan, DPR harus

berhati-hati dalam memberikan saran dan memutuskan soal tarif tebusan tax amnesty. Karena jika tarif terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan tax amnesty tidak akan laku di Indonesia. Apalagi, tax amnesty ini erat kaitannya dengan tujuan besarnya yakni membangun ekonomi Indonesia menjadi lebih maju karena uang yang masuk bisa menggerakkan perekonomian dalam negeri. Dia mengatakan DPR harus memandang uang tebusan ini hanya sebagai konsep, bukan yang utama. Jangan sampai gara-gara kita bermain di tarif tujuan besar tax amnesty tidak tercapai. (Bersambung ke halaman 11)

Hasil Sidang Isbat

MUI: Puasa dan Lebaran Tak Berbeda Sidang Isbat menyepakati 1 Ramadan 1437 H jatuh pada Senin, 6 Juni 2016, sama dengan perhitungan Muhammadiyah. Semua pihak berharap Hari Raya Idul Fitri juga tidak ada perbedaan.

Jurnal Asia | Ant: Puspa Perwitasari

MeNTeRI Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat KH Ma’ruf Amin (kiri) menyampaikan keputusan sidang Isbat penentuan awal puasa di Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (5/6). Pemerintah memutuskan 1 Ramadan 1437 H disepakati jatuh pada Senin (6/6).

“Kita bersyukur tahun ini insya Allah puasanya bareng dan dan Insya Allah lebarannya juga bareng,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat Ma’ruf Amin dalam jumpa pers di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (5/6) malam. “Ini satu nikmat tersendiri karena itu kita tidak disibukkan hiruk pikuk perbedaan-perbedan itu,” imbuhnya. Ma’ruf menuturkan, melalui

bulan penuh berkah ini bisa saling memperbaiki diri. Serta bisa saling menjaga ukhuwah antar umat beragama agar semakin erat. “Kita jadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki segalanya,” ujarnya. Hadir dalam jumpa pers Kepala LAPAN Thomas Djamaludin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat KH Ma’ruf Amin, dan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ma’rifat Iman. Tak Ingin Berbeda Selain itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan pemerintah terus membuka dialog antar pemuka agama Islam dalam menentukan posisi hilal yang menandakan masuknya bulan Ramadan bagi ummat Muslim di Indonesia. Ia bermimpi, pada suatu saat nanti seluruh kelompok Islam di Indonesia bisa menggunakan

metode yang sama dalam melihat hilal yang dapat diterima semua p i h a k . Pe m e r i n t a h , m e n u r u t Lukman, sudah bertahun-tahun menggunakan dua metode dalam melihat hilal, yaitu rukiah dan hisab. “Kita memang perlu duduk bersama menentukan kriteria, sehingga posisi hilal seperti apa atau di mana posisi hilal memungkinkan dapat dilihat sehingga menghindari perbedaan di kemudian hari,” kata Lukman di kantornya, Minggu (5/6). Ia juga menjelaskan, alasan pemerintah menggelar sidang isbat secara tertutup tahun ini karena tidak ingin perdebatan yang terjadi antar peserta selama sidang berlangsung menimbulkan polemik di masyarakat. “Menurut kami yang lebih diperlukan masyarakat adalah hasilnya. Daripada lebih banyak buruknya daripada baiknya,” kata Lukman. (ant/cnn)

Belawan | Jurnal asia Kota Belawan, hingga Minggu sore (5/6) masih terus dikepung dan digenangi banjir rob atau air laut pasang. Hal ini menyebabkan ribuan pemukiman di kota itu terendam namun tidak ada korban jiwa. Kondisi diperparah dengan air berwarna hitam pekat karena bercampur dengan limbah pabrik atau industri yang ada di sekitar kota berdampingan dengan laut tersebut. "Ratusan unit pertokoan mewah, rumah makan di Jalan Sumatera, Kota Belawan juga dimasuki air laut pasang, sehingga pemilik usaha terpaksa menutup untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini," ujar seorang warga Belawan, Suyono (48) di lokasi banjir tersebut. Tempat usaha yang kemasukan banjir pasang itu, menurut dia, Rumah Makan Family II, Warung Minang, Mini Market Indomaret, dan toko lainnya yang berlokasi di Belawan. "Air pasang yang naik itu berasal dari air laut Belawan dan tidak berapa jauh dari lokasi banjir tersebut, serta dari parit kotor yang meluap," ujarnya. Ia menjelaskan air pasang laut yang naik ke badan jalan Sumatera di Belawan, juga membawa berbagai kotoran, berupa plastik, kain bekas, dan air limbah yang berbau, serta berwarna hitam pekat. Air pasang yang meluap itu bisa menimbulkan penyakit gatal-gatal dan warga terpaksa harus menghindar agar tidak tidak terkena limbah sumber penyakit tersebut. Bahkan, pada banjir air pasang laut di Kelurahan Belawan Bahagia, Kelurahan Belawan Bahari, Kelurahan Belawan Sicanang dan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan cukup parah karena ribuan rumah warga terendam air mencapai satu meter. (Bersambung ke halaman 11) Indeks Saham Nama

Tutup

IHSG

4853,922

(-/+) 20,700

Kurs Tengah % 0,430

Shanghai

2,938.68

13.45

0.46

Nikkei 225

16,642.23

79.68

0.48

Hang Seng

20,947.24

88.02

0.42

EURO STOXX 3,048.50

14.64

0.48

S&P 500

2,104.75

1.00

0.05

Dowjones

17,841.00

16.00

0.09

4,531.50

-0.75

0.02

Nasdaq

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,612.00 9,848.97 15,178.76 19,610.15 1,751.76 12,500.13 3,283.18 1,632.63 9,286.11 4,411.38 9,897.49

Jadwal Imsakiyah 1437 H Rmd 1 2 3 4

Tgl Imsak 6-Jun 4:42 7-Jun 4:43 8-Jun 4:43 9-Jun 4:43

Subuh 4:52 4:53 4:53 4:53

Zuhur 12:26 12:26 12:27 12:27

Ashar 15:53 15:53 15:53 15:53

Magrib Isya 18:37 19:51 18:37 19:51 18:37 19:52 18:37 19:52

Untuk Wilayah Medan dan Sekitarnya

Hikmah Ramadhan Pertebal Ketakwaan

P

eRHaTIkaN irman Allah di dalam surat Al Baqoroh Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kalian Robie Fanreza agar kamu bertakwa” S.PdI, M.PdI 183. Tentunya ada Dosen UMSU kemulian mengapa ummat Islam melaksanakan ibadah puasa pada bulan ramadhan. Menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah. Ketakwaan ini merupakan kemulian bagi orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa. Subhanallah, takwa artinya kepatuhan dan ketaatan seorang hamba kepada Maha Pencipta. Allah perintahkan hal positif maka sebagai seorang hamba harus melaksanakannya dan ketika Allah melarang seuatu yang negatif maka hamba juga patuh untuk tidak melaksanakkannya. Bulan puasa sangat tepat dan dapat dijadikan bulan latihan meningkat kualitas ketakwaan. Buya Hamka mengatakan kalau kata taqwa diambil dari rumpun kata wiqayah yang mempunyai arti memelihara. Maksudnya adalah memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan. Dengan kata lain memelihara diri jangan sampai masuk atau terjebak dalam hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah. Hal ini didasarkan pada suatu riwayat yang pada suatu hari pernah ditanyakan oleh seseorang kepada sahabat Rasulullah, Abu Hurairah. “Apakah arti taqwa itu? Beliau berkata : Pernahkah engkau bertemu jalan yang banyak durinya dan bagaimana tindakanmu waktu itu? Orang itu menjawab : apabila aku melihat duri di jalan, aku akan mengelak ke tempat yang tidak ada durinya atau aku langkahi atau aku mundur. Abu Hurairah menjawab : Itulah Taqwa!”. Buya Hamka juga menegaskan bahwa taqwa juga tidak selalu diartikan dengan takut, karena dalam taqwa terkandung cinta, kasih, harap, cemas, tawakal, ridha, sabar, dan lain-lainnya. Taqwa merupakan pengalaman atau pelaksanaan dari iman dan amal shalih. Fastabiqul khairat


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.