Ratusan Driver Grab Protes Perubahan Bonus Insentif Halaman 2 seLasa, 7 agustus 2018 nomor 1.730 tahun Vii
Rp3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)
Poldasu Ringkus Dua Kurir 100 Kg Ganja harianjurnalasia
jurnalasia.com
HarianJurnalAsia
Halaman 4
Rute Penerbangan SubangSilangit Segera Dibuka Halaman 6
PGN Kawal Torch Relay Asian Games Halaman 7 Beri Usul Nawacita II
Muhammadiyah Tegaskan Tak Dukung Jokowi
Antara | Zabur Karuru KORBAN GEMPA LOMBOK. Warga melintas di samping masjid yang rusak akibat gempa bumi, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). BNPB mencatat sedikitnya 91 orang korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi yang terjadi Minggu (5/8) dan terdapat kemungkinan akan bertambah.
98 Korban Gempa Tewas 20 Ribu KK Mengungsi, 236 Terluka di Lombok Lombok | Jurnal asia Hingga Senin (6/8) malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, korban me ninggal dunia pascagempa di Lombok men capai 98 orang. Sedangkan puluhan ribu kepala keluarga (KK) mengungsi dan 236 korban terluka sedang mendapat perawatan intensif. “Korban meninggal dunia bertambah tujuh orang. Total 98 orang meninggal dunia,” ujar Sutopo saat memberikan keterangan pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8). Hal ini terjadi pasca gempa bermagnitudo 7
pada Minggu (5/8). Sebagian besar korban me ninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Sutopo memastikan semua korban me ninggal dunia adalah warga negara Indonesia dan belum ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban akibat gempa. Menurut Sutopo, daerah Lombok Utara paling parah terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa. Rumahrumah di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur yang sebelumnya hanya rusak ringan diguncang gempa 6,4 SR pada 29 Juli 2018 lalu menjadi rusak berat dan roboh akibat guncangan gempa bermagnitudo 7. (Bersambung ke halaman 11)
“Korban meninggal dunia bertambah tujuh orang. total 98 orang meninggal dunia.” Kepala Pusat Data informasi dan humas BnPB sutopo Purwo nugroho
Di Pilpres 2019
Jokowi akan Tanggalkan Kemeja Kotak-Kotak Jakarta | Jurnal asia Politikus PDIPerjuangan Eva Kusuma Sundari menyatakan Presiden Joko Widodo kemungkinan besar tidak akan kembali mengenakan kemeja kotakkotak sebagai ‘seragam’ di Pemilu 2014. Kemeja kotakkotak identik Jokowi sejak menang di Pilkada DKI Jakarta 2012 saat berpasangan dengan basuki T. Purnama alias Ahok. Kemudian, saat bertarung bersama Jusuf Kalla pada Pilpres 2014, Jokowi menggunakan busana kemeja putih dengan bagian lengan dilipat sebagai simbol bekerja. “Enggak [baju kotakkotak] kayaknya, tetap [kemeja] putih dan celana hitam,” ucap dia, Senin (6/7). (Bersambung ke halaman 11)
PREsidEN Jokowi semasa kampanye Pilpres kemarin, mengenakan baju kotak-kotak merah saat menyapa warga yang ada dalam rangka menggalang dukungan dan suara menjelang Pemilu.
Antara | Widodo S. Jusuf
Jakarta | Jurnal asia Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengusulkan enam poin Nawacita kedua, untuk Presiden Joko Widodo. Usul itu disam paikan saat Jokowi menerima 177 mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8) siang. Namun, Haedar menegaskan, pemberian usul itu bukan berarti Muhammadiyah mendukung Jokowi di Pilpres 2019. “Muhammadiyah kan tetap dalam posisi sebagai ormas dan dakwah, tapi kita beri masukan jika pe merintahan ini diberi peluang lagi oleh rakyat, maka ini poin kebijakan,” kata Haedar kepada wartawan usai acara. “Nanti kalau kami bertemu (calon presiden) yang lain, kami juga beri masukan,” tambah Haedar. Haedar mengatakan, Muhammadiyah sebagai ormas tidak akan masuk ke politik praktis dengan bicara mengenai orang per orang. (Bersambung ke halaman 11)
Antara | Wahyu Putro PREsidEN Joko Widodo (tengah) didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) menghadiri penutupan Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8).
Polisi Bongkar MLM Bodong Puluhan Tenaga Kerja Terlantar di Helvetia medan | Jurnal asia Polsek Medan Helvetia membongkar kasus dugaan penipuan berkedok tenaga kerja yang bergerak di bidang Multi Level Marketing (MLM). Dari hasil pengungkapan ini, polisi mengamankan 42 korban calon tenaga kerja yang masih dibawah umur, Senin (6/8). Kapolsek Medan Helvetia Kompol Trila Murni mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari adanya laporan dari keluarga salah satu calon tenaga kerja. “Bermodalkan laporan ini, kita kemudian belusukan ke lokasi penampungan calon tenaga kerja. Ternyata ada satu PT yang bergerak di bidang MLM,” ucapnya. (Bersambung ke halaman 11)