jumat, 7 juli 2017 rp3.000 Nomor 1.414 tahuN V (luar Kota + oNgKos Kirim)
Pansus KPK Makin ‘Galak’ Kumpul Bukti Pemeriksaan Penuh Ancaman Bandung | Jurnal Asia tim panitia Khusus (pansus) hak angket KpK dinilai makin ‘galak’. pasalnya, mereka terus mengumpulkan bukti-bukti yang menyudutkan komisi anti rasuah tersebut. temuan terbaru adalah sikap kesewenang-wenangan petugas KpK dalam pemeriksaan tersangka korupsi, serta pengebirian hak-hak mereka. pansus angket KpK menampung curhat sejumlah narapidana korupsi yang menghuni lapas sukamiskin sejak Kamis (6/7) siang. Narapidana yang ditemui para anggota Dpr itu mulai dari mantan Ketua mK, akil mochtar hingga oC Kaligis. pertemuan itu berlangsung di lapas sukamiskin, Bandung, jawa Barat. Wartawan sempat melihat para narapidana menuju lokasi pertemuan, namun kemudian pertemuan berlangsung tertutup. suasana pertemuan tampak santai. pengacara kawakan, oC Kaligis misalnya. Dia sempat mencari-cari Ketua pansus angket KpK, agun gunandjar karena tak sabar ingin curhat. “Ketua pansus mana ya. Banyak yang ingin aku ceritain,” kata ayahanda aktris Velove Vexia itu. tampak pula mantan Bupati Buol, amran Batalipu yang bersalaman dengan anggota pansus angket KpK dari Fraksi pDip, masinton pasaribu. masinton lalu berbincang dengan narapidana lainnya. mantan Ketua mK akil mochtar yang berkemeja batik duduk bersama napi korupsi lain saat menunggu kedatangan pansus angket KpK. ada pula mantan
Kepala sKK migas, rudi rubiandini yang tampak menuju lokasi pertemuan. adik ratu atut, tubagus Chaeri Wardana alias Wawan juga hadir. tampak pula mantan Dirjen EsDm, Waryono Karyo menikmati makanan yang dihidangkan saat pertemuan. pertemuan ini juga diikuti narapidana kasus korupsi yang dulu merupakan kolega para anggota pansus angket KpK. ada mantan anggota Dpr, Budi supriyanto dan putu sudiartana. setelah para narapidana berkumpul dengan pansus angket KpK, pertemuan berlangsung tertutup. Wartawan diminta keluar lapas sukamiskin dan para anggota pansus angket KpK belum keluar hingga pukul 18.45 WiB. Ada Intimidasi seperti halnya yang disampaikan Ketua pansus hak angket KpK, agun gunandjar sudarsa, membeberkan hal yang disampaikan terpidana korupsi oC Kaligis saat pertemuan dengan pansus. apa saja? “Banyak sekali, ya pokoknya hampir.. artinya masing-masing bervariasi. ada yang menyatakan sewenang-wenang, ada yang mengatakan pemeriksaan penuh ancaman, penuh dengan intimidasi,” kata agun di lapas sukamiskin, jl ah Nasution, Bandung, jawa Barat. agun menyebut, apa yang disampaikan oC hampir serupa dengan napi koruptor lain yang ditemui. “Ya, saya tidak bisa menyebutkan nama per nama dong. iya (soal pemeriksaan penuh ancaman),” jelas agun. terkait hal ini, pakar hukum pidana
universitas indonesia Eva achjani Zulfa mengatakan hasil temuan pansus angket KpK tidak akan punya nilai bila hanya konteks politik. temuan-temuan pansus seharusnya bisa ditindaklanjuti penegak hukum. “Kalau konteks hukum pidana, apa pun temuannya, harus diproses dalam peradilan pidana, tidak dalam konteks politik,” ujar Eva di gedung Dpr, senayan, jakarta, Kamis (6/7). (Bersambung ke halaman 26)
“Banyak sekali, ya pokoknya hampir.. artinya masing-masing bervariasi. Ada yang menyatakan sewenangwenang, ada yang mengatakan pemeriksaan penuh ancaman, penuh dengan intimidasi.” Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa
Pansus KPK Datangi Sukamiskin KETUA pansus hak angket KpK agun gunandjar sudarsa (ketiga kiri) berjalan keluar gerbang lapas sukamiskin usai meminta keterangan kepada narapidana kasus korupsi di Bandung, jawa Barat, Kamis (6/7). tim pansus hak angket KpK melakukan dengar pendapat secara tertutup dengan sejumlah narapidana korupsi terkait dengan proses penyidikan dan peradilan yang dialami mereka.
Soal Ujaran Kebencian di Medsos
Polisi Stop Proses Putra Jokowi Jakarta | Jurnal Asia Kepala Bidang hubungan masyarakat polda metro jaya Komisaris Besar argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan menghentikan penyelidikan kasus pelaporan dugaan ujaran kebencian Kaesang pangarep karena tak cukup bukti. penghentian penyelidikan ini akan dilakukan setelah gelar perkara selesai dilakukan oleh polres metro Bekasi. “tidak cukup bukti, ya,” kata argo di polda metro jaya, jakarta, Kamis (6/7). selain tidak cukup bukti, argo mengatakan pihaknya juga sudah mendapat keterangan tiga ahli bahasa. argo menyebut tiga ahli tersebut menyatakan tak ada unsur ujaran kebencian dalam unggahan putra bungsu presiden jokowi itu. “memang tidak ada unsur pidananya kata saksi ahli,” ujar argo. po l re s me t r o B e k a s i m e n j a d w a l k a n pemeriksaan terhadap pelapor putra bungsu presiden ri joko Widodo tersebut, hidayat, pada jumat (7/7). argo mengatakan, pemeriksaan hidayat hanya untuk memenuhi syarat administrasi gelar perkara. “administrasi jalan. Kami menunggu gelar perkara (untuk menghentikannya),” ujar argo. sebelumnya, Wakapolri Komisaris jendral syafruddin mengatakan, pengaduan kasus dugaan penodaan agama adalah mengada-ada. “tidak ada, itu mengada-ada. saya tegaskan itu mengada-ada laporannya,” kata syafruddin menjawab pertanyaan pers di mabes polri, jakarta, Kamis (5/7). Kaesang diadukan hidayat ke polres metro Bekasi terkait dengan kritiknya soal mengafirkan pihak lain dan kata ‘ndeso’. Dalam laporannya hidayat menuding pernyataan anak jokowi itu diduga menoda agama dan sara. (Bersambung ke halaman 26)
40 Rumah di Patumbak Rusak Dihantam Putingbeliung Halaman 2
Aturan Gerbang Pembayaran Nasional Terbit jurnal asia | ant: agus Bebeng
Halaman 26