Harian Jurnal Asia Edisi Senin, 08 Agustus 2016

Page 1

Hal. 4

Hal. 14

Hal. 18

Pembantai Dosen UMSU Terancam Hukuman Mati

Sri Wahyuni Persembahkan Medali Pertama Indonesia

Rumah Murah Bisa Jadi Bom Waktu

Hal. 9

Hal. 15

Hal. 24

Satpol PP dan Polisi Bentrok Maut

OJK Longgarkan Aturan Pasar Modal

Upacara Ulambana di Taman Alam Lumbini Khidmat

harianjurnalasia

@jurnalasiacom

+JurnalAsiaHarian

Senin, 8 Agustus 2016

HarianJurnalAsia

0852 9776 1000

info@jurnalasia.com

jurnalasia.com

(061) 663 5 664

Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)

Nomor 1.149 Tahun V

Kapten Kapal WNI Diculik Berlayar di Perairan Malaysia Jakarta | Jurnal Asia Lagi-lagi WNI jadi korban penculikan di perairan Malaysia. Kali ini seorang kapten kapal penangkap udang yang jadi sasaran. Hingga kini identitasnya belum diketahui dan masih diselidiki aparat berwenang. “Kemlu membenarkan kejadian tersebut yang menimpa seorang WNI kapten kapal penangkap udang berbendera Malaysia dan kejadian di wilayah Malaysia,” ujar Direktur Per­ lindungan WNI dan BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, Minggu (7/8). Iqbal belum mengetahui tanggal pasti peristiwa penculikan itu terjadi. Yang jelas, pihaknya baru men ­ dengar kabar penculikan pada 5 Agustus “Kemlu sudah mengetahui ke­ ja dian tersebut sejak tanggal 5 Agus tus. Hingga saat ini KBRI Kuala Lumpur, KJRI Kota Kinabalu, KRI Tawau dan KJRI Davao masih melakukan veriikasi,” ucapnya. Terkait identitas, Iqbal juga belum mengetahui pasti. “Sejumlah

informasi yang diterima dari pihak­ pihak terkait masih terdapat se­ jumlah perbedaan. Kami akan sam­ paikan lebih detailnya setelah semua informasi terveriikasi,” ujarnya. Sementara itu media­media Ma­ laysia memberitakan bahwa pen­ culikan itu terjadi pada Rabu 3 Agustus di timur laut perairan negara bagian Sabah. Penculik meminta tebusan. Penculikan ini menambah pan­ jang daftar WNI yang diculik di perairan negara asing. Sebelumnya 10 pelaut Indonesia masih diculik oleh kelompok bersenjata di Filipina dan belum dibebaskan hingga kini. Cuma Retorika Menyikapi hal ini, anggota Komisi I DPR Charles Honoris menilai kesepakatan antara pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk menangani perompakan dan pembajakan hanya terorika saja karena masih terjadi kasus tersebut. “Pemerintah tiga negara itu me­ lalui beberapa pertemuan tingkat tinggi sepakat untuk mengamankan titik­titik rawan di kawasan dari pe­ rompakan dan pembajakan. Namun sampai detik ini kesepakatan ter­ sebut baru retorika belaka dan ajang foto­foto saja,” katanya di Jakarta, Minggu (7/8). (Bersambung ke halaman 11)

Kunjungan Menteri Perhubungan dan BUMN

Pelindo I Diminta Perluas Pelabuhan Sibolga Sibolga | Jurnal Asia Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Sambas di Sibolga, Sumatera Utara. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Budi Kar ya didampingi oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno. Budi Karya beserta rombongan sempat meninjau area peti kemas Pelabuhan Sambas. Ia pun sempat berbincang dengan beberapa pejabat Dinas Perhubungan Sibolga. Mantan Dirut Angkasa Pura II tersebut menginstruksikan untuk memperluas area Pelabuhan Sam­ bas. Pelabuhan di Sibolga tersebut selama ini dinilai kurang maksimal dalam melayani angkutan orang dan barang. Seringkali orang yang ingin menyeberang ke Pulau Nias naik kapal melalui Pelabuhan Angkutan Sungai Pelabuhan (ASP) yang berdampingan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Budi Karya kemudian me ngu­ sulkan PT Pelindo I selaku BUMN operator pelabuhan untuk mem­ perluas area Pelabuhan Sambas. Saat ini, perhitungan nilai investasi untuk memperluas area pelabuhan. Penunjukan Pelindo I sebagai pe­ nanggung jawab proyek dilakukan untuk menambah fungsi BUMN da­ lam mengembangkan konektivitas angkutan laut.

"Investasinya lagi dihitung lagi. Ini sejalan dengan bagaimana BUMN itu didorong untuk mengembangkan konektivitas ini, bukan dengan APBN. Makanya kita dorong supaya yang ada di Tapanuli Tengah tidak perlu dibangun, dibangun di sini dan penumpang dan barang jadi satu," jelas Budi saat mengunjungi Pela­ buhan Sambas, Sibolga, Minggu (7/8). Nantinya, angkutan orang tidak lagi melalui Pelabuhan ASP yang letaknya berdampingan dengan Pelabuhan Sambas. Kemudian Kementerian Perhubungan akan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengembangkan TPI di Sibolga. "Tadinya tempat penumpang di tempat lain, kurang layak karena berdekatan dengan TPI. Kita juga membuat penangkapan ikan ini lebih baik dan mempunyai space yang lebih bagus," tutur Budi. Menteri BUMN Rini Soemarno juga merestui maksud dari Budi Karya. Pengembangan Pelabuhan Sambas perlu dilakukan untuk menambah kapasitas angkut orang dan barang ke Pulau Nias. "Lebih baik ini dijadikan satu hanya dibagi satu oleh Pelindo I untuk penyeberangan orang dan truk ke Nias," kata Rini. (dtf)

Jurnal Asia | Ant: Rosa Panggabean

SWISS BeLLHoTeL TeRBAKAR.Suasana gedung yang terbakar di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (7/8). Sebanyak empat lantai di gedung tersebut terbakar, sementara belum diketahui sebab kebakaran, dan dua orang tewas dalam insiden naas ini.

Swiss Belhotel Terbakar, Dua Tewas Jakarta | Jurnal Asia Kebakaran melanda bangunan Swiss Belhotel yang terletak di kawasan bisnis Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu sore (7/8). Dalam insiden ini dua korban tewas. “Yang terbakar di lantai 17 sampai 20,” kata Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Satriadi saat dihubungi di Jakarta. Bangunan hotel tersebut meru­ pakan bagian dari gedung Kirana Commercial Avenue yang sedang dalam tahapan pembangunan dan belum beroperasi sepenuhnya. Namun, berdasarkan laporan se­

mentara ada beberapa pekerja yang diduga terjebak di lantai 20 bangunan itu. Belum diketahui penyebab dari kebakaran yang dilaporkan terjadi sejak pukul 16.30 WIB kemarin. Namun disebutkan karena adanya korsleting arus listrik. Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Uta­ ra telah mengerahkan belasan mobil pemadam kebakaran untuk mengatasi insiden tersebut. “(Dugaan sementara) Panel listrik yang terbakar, korsleting listrik. Itu adalah informasi dari saksi pekerja,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Argo Wiyono saat dihubungi.

Namun begitu, lanjut Argo, kepastian penyebab kebakaran itu masih menunggu hasil uji forensik yang dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. “Besok baru dipastikan setelah ada identiikasi Puslabfor,” ujarnya. Kebakaran ini memakan dua korban jiwa, yakni Abdul Majid B Kamar, warga Kampung Margahayu RT 20/04 Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Mauk, Kabupaten Ta­ ngerang dan Waryadi (62) warga Candi RT 04/01, Kelurahan Candi, Keca matan Badar, Kabupaten Batang. (Bersambung ke halaman 11)

Aturan Denda Tunggakan BPJS Kesehatan Disoal Dianggap Rumit dan Memberatkan Masyarakat Jakarta | Jurnal Asia La hir nya Pe ra t ura n B a da n Penyelenggara Sosial Kesehatan No. 2 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan dan Pembayaran Denda Akibat Keterlambatan Pembayaran Iuran menuai kritik. Salah satunya dialamatkan pada ketentuan Pasal 19 ayat 2 peraturan tersebut. Timboel Siregar, Koordinator BPJS Watch mengatakan, keberadaaan ketentuan dalam pasal tersebut berpotensi mengurangi jumlah iuran yang diterima BPJS. Pasalnya, peserta program yang diberhentikan

sementara keanggotaannya akibat keterlambatan pembayaran iuran jaminan kesehatan lebih dari sebulan, bisa diaktifkan kembali bila merteka membayar iuran bulan tertunggak paling banyak untuk 12 bulan dan membayar iuran pada saar peserta ingin mengaktifkan kembali kepesertaan mereka. Timboel mengatakan, harusnya pemberi kerja atau peserta bukan penerima upah tetap membayar sesuai jumlah bulan tertunggak, tidak dibatasi paling banyak untuk waktu 12 bulan. "Kecuali bagi peserta bukan penerima upah yang

masuk kategori miskin," katanya akhir pekan. Selain itu, kritik juga dialamatkan kepada ketentuan yang terdapat dalam Pasal 25 ayat 1 yang mengatur ketentuan mengenai pengecualian denda bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional dari kalangan kurang mampu. Meskipun dalam pasal tersebut diatur bahwa denda tunggakan dikecualikan bagi peserta yang tidak mampu, tapi prosedur pengecualian tersebut masih rumit dan berpotensi membuat bingung masyarakat. (Bersambung ke halaman 11)

Tersangka Kerusuhan Tanjungbalai Capai 21 Orang Polisi Gunakan UU No.7 Tahun 2012 Jumlah tersangka kasus kerusuhan yang berujung pada pembakaran vihara di wilayah Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut) sudah mencapai 21 orang. Polisi masih terus mencari pelaku lainnya, termasuk memburu provokator kerusuhan.

Jurnal Asia | Ant: Anton

TIM Labfor Polri berada di kawasan Vihara Tri Ratna pasca kerusuhan yang terjadi, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, kemarin. Hingga kini jumlah tersangka sudah berjumlah 21 orang.

“Tersangka yang diproses polisi itu, dua di antaranya sebagai pro­ vokator lewat media sosial. Sele­ bihnya, pelaku pembakaran, pe­ ngrusakan dan tersangka pen­ jarahan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Minggu (7/8). Rina mengatakan, tujuh ter­ sangka yang diproses polisi itu me­

rupakan anak di bawah umur yang berstatus pelajar. Polisi, lanjut dia, sudah melakukan penangguhan penahanan terhadap ketujuh orang pelajar tersebut. Sebanyak 14 tersangka lainnya, masih dilakukan penahanan. “Meski tujuh pelajar itu ditang­ guhkan namun tidak menghentikan penanganan perkara dari kasus tindak pidana. Penyidik tetap me­ lanjutkan proses hukum terhadap tujuh pelajar yang ditangguhkan. Pelaku lainnya masih tetap dikejar,” katanya. Menurutnya, butuh komitmen yang kuat meliputi Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di wilayah tersebut. “Situasi terkini memang sudah kembali normal. Masyarakat meski

berbeda suku maupun agama sudah berbaur kembali. Kendati demikian, polisi bersama TNI masih melakukan pengamanan di tengah masyarakat,” tambahnya. Gunakan UU No.7 Tahun 2012 Terkait insiden kemarin, Ke ­ polisian Daerah Sumatera Utara akan menangani kerusuhan dengan meng­ gunakan UU nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konlik Sosial yang lebih mengedepankan aspek kemanusiaan dan kemasyarakatan. Tokoh masyarakat Tanjungbalai yang juga anggota DPR RI Fadly Nurzal di Medan, Minggu (7/8), mengatakan kepastian pola penanganan itu didapatkan dalam silaturahim tokoh masyarakat Tanjung Balai dan Asahan dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarno. (Bersambung ke halaman 11)

Indeks Saham Nama IHSG

Tutup 5420,246

(-/+) 46,380

Kurs Tengah % 0,860

Shanghai

2,976.70

­5.73

­0.19

Nikkei 225

16,254.45

­0.44

­0.00

Hang Seng 22,146.09

313.86

1.44

EURO STOXX 2,970.20

37.86

1.29

S&P

2,174.50

15.25

0.71

18,431.00

158.00

0.86

4,789.75

46.00

0.97

Dowjones Nasdaq

Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD

Kurs 13,138.00 10,004.60 14,651.51 17,530.70 1,693.43 13,002.15 3,249.18 1,554.61 9,430.47 4,163.21 9,796.80

Jurnal Asia | Ant: Zabur karuru

SUASANA aktivitas pekerja di Pabrik Semen Gresik, Tuban, Jawa Timur. Indonesia kini kebanjiran semen impor, namun disayangkan masih berkualitas rendah. Sedangkan persaingan harga di dalam negeri cukup tinggi tak sebanding dengan program pemerintah.

Indonesia Banjir Semen Impor Kualitas Rendah Dipasok dari Tiongkok dan Korea Jakarta | Jurnal Asia Dalam membangun banyak proyek rumah murah, banyak dibutuhkan pasokan semen. Namun, saat ini Indonesia juga masih kebanjiran semen impor. Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita ‎mengaku Indonesia kebanjiran impor semen dari negara lain lantaran harga semen produksi dalam negeri sangat tinggi, apalagi di Indonesia Bagian Timur. Hal itu terjadi lantaran Indonesia memiliki produksi semen dengan kualitas tinggi, sementara untuk m e m ba ngun Rum a h S a nga t S e de r ha na ( RSS ) membutuhkan semen kualitas rendah. "Indonesia banjir semen dari Tiongkok, Korea dan negara lain karena kualitas semen kita tinggi. Walaupun impor yang berlebihan akan menjadi persoalan tersendiri," ujar dia saat menghadiri acara Real Estate Indonesia (REI) di Hotel JS Luwansa di Jakarta, Minggu malam (7/8). Mantan Ketua Umum REI ini menyadari bahwa saking tingginya kualitas produksi semen dalam negeri, bahan baku bangunan ini digunakan untuk pembangunan gedung bertingkat, DAM atau bendungan, dan proyek besar lainnya. Sementara pembangunan RSS atau rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat mengandalkan semen berkualitas rendah. "RSS tidak perlu kualitas semen yang tinggi. Nah saya tidak tahu lagi apakah ada semen kualitas rendah yang diproduksi di dalam negeri sekarang ini," ujar Enggar. Dia lebih jauh menjelaskan, REI pernah meminta Indocement menurunkan kualitas semen produksinya khusus untuk membangun RSS atau rumah murah. Kemudian, sambung Enggar, produksi itu sempat dilempar ke pasaran, namun hanya sebagai pemanis industri semen saja. "Tapi ternyata harga semen tidak turun juga walaupun kondisi pembangunan jumlahnya sempat menurun. Pro­ duksi semen kita sebenarnya melimpah, ‎tapi ya karena kualitasnya tinggi, jadi harganya mahal," pungkas Enggar. (l6/dtf)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Harian Jurnal Asia Edisi Senin, 08 Agustus 2016 by Harian Jurnal Asia - Medan - Issuu