Hal. 4
Hal. 9
Hal. 16
BMKG: Gempa Aceh Tidak Berdampak ke Medan
Rahmawati: Saya Tidak Makar
Kredit Komersial Belum Pilihan Utama Industri Perbankan
Hal. 8
Hal. 12
Hal. 19
Balita Selamat dari Reruntuhan Gempa
BBC Terancam Hukuman Akibat ‘Menghina” Raja Thailand
Harga Kentang Lokal Tertekan Kentang Impor
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Kamis, 8 Desember 2016
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
Nomor 1.252 Tahun V
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim) Indeks Saham Nama IHSG
Tutup 5265,368
Kurs Tengah
(-/+)
%
-7,600 -0,140
Shanghai
3,222.24
22.59
0.71
Nikkei 225
18,496.69
136.15
0.74
Hang Seng 22,800.92 EURO STOXX 3,138.40 S&P Dowjones Nasdaq
125.77
0.55
37.64
1.21
2,211.75
1.75
0.08
19,256.00
24.00
0.12
4,791.50
4.75
0.10
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,336.00 9,905.33 14,295.55 16,883.39 1,719.41 11,687.51 3,007.00 1,587.60 9,495.93 4,201.41 9,377.36
BPBA: Korban Meninggal Jadi 94 Orang, 536 Luka-luka
Jurnal Asia | Ant: Ampelsa
KORBAN GEMPA TERJEPIT RERuNTuHAN. Tim SAR memandu korban selamat seusai dievakuasi dari reruntuhan bangunan akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12). Data sementara BNPB menyebutkan korban meninggal akibat gempa sebanyak 94 orang,536 luka-luka dan ratusan bangunan rusak, jaringan listrik putus serta beberapa ruas jalan nasional rusak.
Aceh Tetapkan Status Tanggap Darurat Jakarta | Jurnal Asia Pascagempa 6,5 skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, status kawasan tersebut kini ditetapkan menjadi tanggap darurat daerah. “Kondisi saat ini menerapkan tanggap darurat oleh pemerintah daerah setempat. Meski belum atau sudah ditetapkan pasti tanggap darurat,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat menggelar
jumpa pers di Graha BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (7/12). Sehingga dalam kurun waktu 7 sampai 14 hari ke depan akan ditetapkan status tanggap darurat. Ke depannya akan dilakukan evaluasi untuk menentukan penambahan waktu atau tidak. Sutopo memberitahukan, ba nyaknya jumlah korban yang meninggal dunia dan luka-luka, bukan disebabkan oleh gempa itu sendiri, melainkan dari dampak gempa yang menyebabkan run tuhnya bangunan warga. Oleh sebab itu, korban jiwa dan kerusakan dari gempa 6,5 SR yang
mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, diperkirakan akan terus bertambah karena diduga masih banyak warga yang tertimbun bangunan. Proses Evakuasi Cepat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk mengunjungi Kabupaten Pidie Jaya, Aceh terkait gempa bumi 6,5 skala Richter (SR). Jokowi pun telah memerintahkan semua aparat terkait untuk terjun langsung ke lokasi. Jokowi sudah memerintahkan Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Kesehatan Nila F Moelok dan Kepala BNPB Willem
Rampangilei untuk terjun langsung ke lokasi bencana. “Karena setiap jam yang saya ikuti, korbannya terus bertambah,” kata Jokowi usai ‘Sosialisasi Tax Amnesty’ di Gedung BNDCC, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/12). Saat ini, Jokowi mengaku tengah mempersiapkan waktu untuk mengunjungi langsung lokasi bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Namun dia menegaskan tak mau kehadirannya justru malah mengganggu proses evakuasi. “Baru dipersiapkan. Waktunya saya belum tahu. Saya tidak mau datang ke sana justru mengganggu proses evakuasi
yang ada. Tapi yang jelas saya akan ke sana. Tapi saya tidak ingin mengganggu proses evakuasi yang sudah saya perintahkan agar itu berjalan terlebih dahulu,” kata Jokowi. “Bantuan juga sudah saya perintahkan diberangkatkan sore ini juga, sudah harus di sana,” tambahnya menegaskan. Pemadaman Akibat Gempa Gempa bumi 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada 05.03 WIB menimbulkan korban jiwa dan merusak beberapa bangunan dan infrastruktur kelistrikan yang ada di sana. (Bersambung ke halaman 11)
Menyusuri Lokasi Gempa Pidie Jaya
Ada Darah dan Tangis Gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya. Geteran gempa terasa kuat di Pidie Jaya maupun Pidie yang merupakan kabupaten bertetangga. Rudi, salah satu warga di Pidie sempat kalang kabut menyelamatkan diri karena pintu rumahnya tak bisa dibuka. Jurnal Asia | Ant: Ampelsa
KEluARGA korban gempa menangis saat menunggu evakuasi saudaranya yang tertimpa reruntuhan bangunan di Pasar Tringgadeng, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Ke t i k a g u n c a n g a n t e r j a d i sekira pukul 05.03 WIB, ia sedang bermalam di rumah temannya di
kawasan Tijue, Kabupaten Pidie. Ada delapan orang di rumah tersebut, seluruhnya yang sedang tidur langsung berhamburan karena getaran gempa yang berpusat di Pidie Jaya itu, terasa kuat. Nahas, saat akan keluar, kunci pintu tidak bisa dibuka sementara goncangan semakin parah. Upaya membuka pintu berhasil setelah mereka berusaha tenang di tengah kepanikan. Begitu pintu terbuka, Rudi bersama tujuh temannya langsung menuju jalan yang jauh dari bangunan. “Kami di jalan melihat tetangga juga berhamburan. Sekira 10 menit kemudian, datang lagi gempa, tapi tidak sekuat yang pertama,” ucap Rudi, Rabu (7/12). S e l a n j u t nya i a m e n e l e fo n
keluarganya yang tinggal di Pidie. Kabar yang didapat rata-rata keluarganya baik-baik saja namun sempat panik. Tapi tak lama, kabar duka datang. Keluarga teman Rudi yang rumahnya diinapin, tertimpa reruntuhan. “Datang kabar dari Pidie Jaya kalau rumah keluarga roboh dan menimpa dua orang di rumah. Kakak teman saya dan anaknya. Kami langsung bergegas ke Pidie Jaya naik mobil,” ceritanya. Selama perjalanan dari Pidie ke Pidie Jaya, Rudi melihat kepanikan. Warga berkumpul di pinggiran jalan menjauhi bangunan. Ada warga yang menangis, minta tolong, sementara bangunan-bangunan tampak roboh. (Bersambung ke halaman 11)
Pidie | Jurnal Asia Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 6,5 skala Richter (SR) yang berpusat di Kabupaten Pidie Jaya hingga kini tercatat 94 orang. “Data real time yang kita dapat sekarang memang segitu,” kata petugas Posko Pusat BPBA, Rabu (7/12). Berdasarkan informasi diperoleh dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatim) BPBA menyebutkan, korban meninggal 94 orang di antaranya 91 orang di Pidie Jaya. Sementara total korban luka 536 orang, rinciannya 125 orang luka berat dan 411 orang luka ringan. Bangunan toko yang roboh di Pidie Jaya mencapai 105 unit. Rinciannya 41 unit di Kecamatan Meureudu, 26 unik di Trienggadeng, 20 unit di Bandar Dua, 16 unit di Bandar Baru, dan dua unit di Meurah Dua. Sementara di Bireun ada 30 unit rumah rusak akibat gempa. Pemerintah Aceh sudah memberlakukan masa tanggap darurat terkait gempa di Pidie Jaya. Masa tanggap darurat berlaku hingga 20 Desember 2016. “Kita buat status darurat bencana karena memakan korban cukup banyak dan kerusakan parah,” kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Frans Delian. (Bersambung ke halaman 11)
Jurnal Asia | Ant: Irwansyah Putra
PETuGAS medis menangani seorang anak korban gempa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli di Pidie, Aceh, Rabu (7/12).
Gempa 2004 dan 2016 Saling Berkaitan Jakarta | Jurnal Asia Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu (7/12) sekira pukul 05.00 WIB. Akibat bencana ini, sejumlah bangunan porakporanda lantaran tak kuat menahan guncangan gempa yang berlangsung selama 15 detik tersebut. Bumi Serambi Makkah memang menjadi langganan gempa. Tentu belum hilang dari ingatan kita, gempa berkekuatan 9,1 SR mengguncang Aceh dan mengakibatkan tsunami pada Minggu 26 Desember 2004. Tsunami Aceh menjadi bencana terbesar di abad ke-21. Lantas, apa perbedaan antara dua gempa yang melanda Tanah Rencong tersebut? Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Aceh, Faizal Adriansyah menjelaskan, perbedaan itu salah satunya terletak pada pusat gempa. Bila gempa 2004 yang menimbulkan tsunami berpusat pada jarak 30 kilometer di dalam permukaan laut, gempa Aceh kali ini berpusat di daratan dengan kedalaman 10 kilometer. Dengan kata lain, terdapat perbedaan pusat gempa. “Gempa 2004 kan pusatnya di laut dan besarannya 9,1 SR. Sedangkan tahun 2016 ini pusatnya di darat dan besarannya (6,5 SR). Jadi tingkat kerusakan itu berasal dari energi pusat gempa,” kata Faizal, Rabu (7/12). (Bersambung ke halaman 11)