Hal. 4
Hal. 5
Hal. 9
Gunung Sinabung Terus Erupsi
120 Kasus Gizi Buruk Ada di Medan
Aceh dan Papua Daerah Rawan Pilkada
Hal. 4
Hal. 7
Hal. 19
Ramadhan Pohan Pinjam Rp15,3 M Tanpa Jaminan
Kemenhut Didesak Keluarkan Izin Jalan Langkat-Karo
Rawit Merah Tembus Rp160 Ribu/Kg
harianjurnalasia
@jurnalasiacom
+JurnalAsiaHarian
Rabu, 8 Februari 2017
HarianJurnalAsia
0852 9776 1000
info@jurnalasia.com
jurnalasia.com
(061) 663 5 664
Rp3.000 (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Nomor 1.301 Tahun V
Tanding Futsal dengan Wartawan
Jokowi Cuma Tahan Tujuh Menit
Jurnal Asia | Ant: Rosa Panggabean
PReSIDeN BeRMAIN FUTSAL. Presiden Joko Widodo (tengah) berusaha mengontrol bola saat bermain futsal di Lapangan Futsal Time, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (7/2). Tim Kepresidenan, tim Pasukan Pengamanan Presiden, dan tim wartawan mengikuti pertandingan futsal yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Wartawan tersebut.
Dua Bandar Narkoba Ditembak Mati 11 Kilogram Sabu Disita
Jakarta | Jurnal Asia Presiden Joko Widodo unjuk gigi di lapangan futsal bersama sejumlah pejabat dan wartawan untuk merayakan Hari Pers Nasional. Ia memboyong sejumlah menteri bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk bermain. Sebelum memulai pertandingan, Jokowi mem perlihatkan semangat bertanding. Meski hanya pertandingan persahabatan melawan Tim Wartawan, ia tak malu-malu menyatakan keinginannya untuk membawa tim Kepresidenan menang. “Kami harap kerja sama persahabatan ini akan terus dijalin. Kami harap tim ini (Kepresidenan) menang,” kata Jokowi di Kelapa Gading, Selasa (7/2). Jokowi mengikuti permainan lima menit pertama. Ia bermain bersama Gatot, Tito, dan Menpora Imam Nahrawi. Sementara itu, gawang tim Kepresidenan dijaga satu anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Setelah lima menit, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri masuk untuk menggantikan Presiden. Saat Jokowi bermain, Tim Kepresidenan sukses unggul 3-1 di babak pertama namun akhirnya harus tumbang 4-5 dari Tim Wartawan di akhir pertandingan. Di laga tersebut, Presiden Jokowi gagal mencatatkan namanya di papan skor. Empat gol Tim Kepresidenan dicetak oleh Hanif Dhakiri, Imam Nahrawi, Lukman Hakim Saifuddin, dan Tito Karnavian. “Sudah lama tidak main, jadi main tujuh menit terus saya memilih selesai. Capeknya sudah terasa dan keringatnya sudah keluar semua.” “Itu tadi kami masih mengalah. Yang terpenting adalah hubungan antara pemerintah dengan media bisa terjalin dengan baik,” ujar Jokowi kepada wartawan seusai pertandingan. Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan terakhir memang terlihat rutin berolahraga. Sebelumnya Presiden juga mengikuti lomba panahan di Bogor. “Bila semua ingin sehat, dari anak-anak hingga orang tua, apapun olahraganya, kerjakan minimal seminggu tiga kali. Saya pun rutin berolahraga agar badan sehat,” ucap Jokowi. (cnn/ant) Indeks Saham
Medan | Jurnal Asia Dua bandar narkoba ditembak mati, Senin (6/2), dari dua lokasi terpisah di Medan. Dalam pengungkapan tersebut berhasil disita 11 Kg sabu, yang masuk melalui Pantai Timur Sumatera. Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjend Pol Rycko Amelza menyampaikan bahwa peredaran narkoba ini melibatkan tiga orang pengedar yakni FE (27) warga Jalan Karya Jaya Gang Glugur Kecamatan Medan Johor, PA (43) warga Jalan Delitua Gang Delima Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, dan seorang perempuan PR (27) warga Jalan Karya Jaya Gangg Glugur, Kecamatan Medan Johor. “Dengan rasa berat hari terhadap bandar narkoba yang melakukan perlawanan yakni berinisial FE dan PA, ditembak mati karena melawan,” kata Rycko didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut Brigjend Andi Loedianto, Kabid Humsas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho, saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan, Selasa (7/6). Dijelaskan dia awalnya, polisi meringkus tersangka FE dan istrinya PR dengan barang bukti 4 Kg sabu, sedangkan 2 kg disimpan di dalam mesin cuci. Setelah pengembangan selanjutnya menangkap tersangka
PA di rumahnya, dengan barang bukti 7 Kg sabu dalam tas ransel. “Narkotika ini berasal dari perbatasan Aceh, yang masuk dari Pantai Timur Sumatera yang terbentang enam ribu kilometer mulai Aceh hingga Kepri,” ujar Rycko. Dalam pengungkapan ini, masih dikatakan Rycko, pihaknya mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu sabu sebanyak 11 Kg, bila dikalkulatif, barang haram ini dapat merusak 33 ribu masyarakat. “Bayangkan satu gram saja bisa merusak dan membunuh tiga orang,” kata dia. Kapolda Sumut juga mengul timatum siapapun baik masyarakat sipil, TNI/Polri, yang terlibat dalam bisnis peredaran narkoba akan dilakukan tindakan tegas. ”Kasus narkoba menjadi prioritas utama, yang menjadi tantangan penegak hukum, selain peredaran gencar dan masif, kejahatan juga merusak generasi bangsa,” ujarnya. “Saya mengingatkan kepada siapapun anggota TNI /Polri sipil, tidak boleh main main dengan narkoba, kita tindak tegas, apalagi menjadi bandar di wilayah Sumut, kita kejar dimanapun,” sambungnya. Perketat Pengawasan Pantai Timur Sumatera Longgarnya pengawasan di Pantai Timur Sumatera, jelas Rycko, yang menjadi celah masuknya narkoba menjadi atensi pihak aparat keamanan untuk memperketat pengawasan. “Kemarin Bapak Kapolri memimpin rapat koordinasi dengan Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Sumatera Barat, Polda Kepri, Polda
Nama
(-/+)
Kurs Tengah %
IHSG
5381,475 -14,520 -0,270
Shanghai
3,153.09
Nikkei 225
-3.90
-0.12
18,910.78
-65.93
-0.35
Hang Seng 23,331.57
-16.67
-0.07
EURO STOXX 3,238.45
0.14
0.00
S&P 500
2,298.02
5.46
0.24
Dowjones
20,131.84
79.42
0.40
5,685.33
21.77
0.38
Nasdaq
Mata uang USD AUD EUR GBP HKD JPY MYR NOK NZD PGK SGD
Kurs 13,322.00 10,192.01 14,288.52 16,625.86 1,717.29 11,916.47 3,003.17 1,611.48 9,807.67 4,146.73 9,427.85
Pungli TKI di Malaysia
Atase Imigrasi Kedubes RI Resmi Tersangka
Jurnal Asia | Ant: Septianda Perdana
KAPoLDA Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel (tengah) bersama jajarannya memegang barang bukti narkoba jenis sabu yang dibungkus dalam kemasan saat gelar kasus di Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/2). Jambi, kita melaksanakan koordinasi enam isu utama, salah satu isu number one, adalah narkotika,” kata Rycko. Sedangkan 5 isu lain yang juga dibahas yakni penyelundupan senjata api, perdagangan manusia, terorisme, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan patroli bersama TNI/Polri. “Pantai Timur ini menjadi penting karena jalur utama di Selat Malaka, pantai ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, pantai timur
juga digunakan jalur peredaran narkotika internasional (goldfen triangle), kita harus melakukan antisipasi, kalau tidak akan banjir (narkoba). Bangsa iniakanrusak,”ujarnya. Oleh karena itu, dirinya juga mengajak seluruh masyarakat akan sadar bahaya narkoba bukan hanya kejahatan berat, melainkan kejahatan yang merusak secara fisik dan psikis. “Yang baik jadi jahat, yang cantik jadi jelek, yang lebih besar lagi narkoba haram,” tegasnya.
Sudah Beredar 40 Kg Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho menambahkan p e re d a ra n b a ra n g h a ra m i n i yang dilakukan oleh 2 tersangka yang ditembak mati, telah 5 kali mengedarkan narkoba di Medan. “Diperkirakan sudah empat puluh kilogram beredar di Medan dari tersangka. Sabu ditutupi denga kemasan teh dan teknik tersebut dipakai untuk mengelabui petugas,” kata Sandi. (Bersambung ke halaman 11)
Pelabuhan Kualatanjung Beroperasi Agustus Manajemen PT Pelabuhan Indonesia 1 menargetkan pembangunan tahap I Pelabuhan Kualatanjung, di Batubara, Sumatera Utara (Sumut) rampung dan dioperasikan pada Agustus 2017, sehingga mendorong daerah itu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Jurnal Asia | Ant: Septianda Perdana PeTUgAS mengamati saat berada di area pembangunan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, Batubara, Sumatera Utara.
Tutup
Dirut Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Bambang Eka Cahyana, meyakini Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan menjadi Provinsi yang paling menarik untuk investasi.
Bukan hanya di Pulau Sumatera, tetapi juga untuk Indonesia. Sebagai provinsi yang kaya akan hasil perkebunan dan tambang, Sumatera Utara tentunya menjadi modal utama bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Hanya hal tersebut belum terealisasi karena terlambatnya dukungan infrastruktur seperti halnya terminal kapal atau pelabuhan. “Sumut ini sebetulnya poten sinya luar biasa. Kaya akan hasil perkebunannya, kaya akan hasil tambangnya. Hanya saja memang infrastrukturnya yang sedikit terlambat. Tahun 2017 ini setelah infrastrukturnya selesai semua, Sumut akan melejit,” ujar Bambang saat melaporkan sejumlah kegiatan dan progress pembangunan Pelindo I di Sumut kepada Gubernur Sumatera
Utara Tengku Erry Nuradi, di lantai 10 kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Selasa (7/2). Bambang didampingi Dir PP Pelindo I Imam A Sulaiman, Corporate Secretary M Eriansyah menyebutkan, sejak dua tahun lalu Pelindo I terus memacu pembangunan infrastruktur pelabuhan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan produktiitas pelabuhan sehingga kualitas pelayanan dan kapabilitas pelayanan di seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo I semakin baik. Dengan semakin baiknya kualitas dan kapabilitas pelayanan tentunya akan menarik bagi pelayaran maupun pemilik barang untuk meng gunakan Pelabuhan yang mereka kelola. Termasuk juga menfasilitasi investor di Sumut. (Bersambung ke halaman 11)
Jakarta | Jurnal Asia KPK menetapkan Atase Imigrasi Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Malaysia, Dwi Widodo, sebagai tersangka kasus penerimaan suap. Uang haram itu diduga diterima Dwi terkait pembuatan paspor dan calling visa di Kedubes RI di Malaysia. “Berdasarkan perkembangan penyelidikan, KPK menemukan dugaan yang cukup terkait dugaan tindak pidana korupsi terkait proses penerbitan paspor RI dengan metode reach out di tahun 2016 dan proses calling visa di tahun 2013-2016. Berdasarkan pengembangan penyidikan, KPK menemukan permulaan yang cukup adanya dugaan tindak pidana korupsi suap terkait dengan produksi paspor dan visa,” ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (7/2). (Bersambung ke halaman 11)
Meski Gonjang-ganjing Soal Pembelian
Heli AW 101 Tiba di Indonesia Jakarta | Jurnal Asia Helikopter AW 101 sudah tiba di Indonesia, walaupun Presiden Jokowi sudah menolak pembeliannya. Di sisi lain, Panglima TNI dan Menteri Pertahanan saling lempar tanggungjawab, soal hal tersebut karena masing-masing tak mengetahui asal muasal pemesanan perangkat udara tersebut. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melaporkan kedatangan Heli AW 101 ke Presiden Jokowi. Pada kesempatan itu, Hadi juga menyampaikan tim investigasi sedang bekerja untuk mendalami proses pembelian halikopter buatan Inggris ini. “Saya melaporkan bahwa saya akan melaksanakan investigasi yang sudah saya bentuk terhadap pengadaan AW 101. Jadi investigasi terdiri dari mulai dari perencanaan, pengadaan sampai dengan pengadaan itu mekanismenya bagaimana. Itu pun saya seizin Panglima TNI,” kata Hadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/2). Hadi menjelaskan, pengadaan heli ini anggaran bukan dari Sekretariat Negara. Pengadaan dilakukan oleh TNI AU. Semua dokumen berada di Kementerian Pertahanan, itupun pengadaan yang diperuntukkan bagi heli VVIP. “Jadi Kementerian Pertahanan tidak tahu kalau akan diadakan untuk pesawat angkut,” imbuh Hadi. Pembelian heli VVIP ini sempat ditolak Presiden. Lama tak terdengar, kabar pembelian helikopter AW 101 ini kembali mencuat tapi untuk heli angkut. (Bersambung ke halaman 11)